Sitras Anjilin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sitras Anjilin
Lahir(1959-09-13)13 September 1959
Magelang, Jawa Tengah
Suami/istriMardiyah
AnakDarmawan, Danang
Orang tuaRomo Yoso Soedarmo (1885-1990)

Sitras Anjilin[1] adalah seorang budayawan dan seniman yang lahir di Magelang, 13 September 1959. Sejak kecil, ia sudah berkecimpung di dunia Seni melalui ayahnya yang merupakan pendiri Padepokan Seni Tjipto Boedaja,[2] Dusun Tutup Ngisor Dukun Kabupaten Magelang. Padepokan yang berdiri sejak 1937 tersebut itu masih tetap eksis hingga kini.Templat:Citations needed

Ia juga aktif di Komunitas Lima Gunung bersama Tanto Mendut dan tokoh-tokoh lainnya. Ia merupakan putra dari Romo Yoso Soedarmo (1885-1990), seorang tokoh besar di lereng gunung Merapi. Selain itu ia juga merupakan murid dari Suprapto Suryodarmo dalam hal seni Kebebasan Gerak, tercatat beberapa kali ia tampil bersama sang Maestro tari asal Solo itu. Pada tahun 2013, ia secara khusus menggelar pentas wayang kulit di beberapa daerah di Inggris dan Wales , bersama Suprapto Suryodarmo, selain itu pada tahun 2019 ia bersama Suprapto Suryodarmo menggelar pentas di Candi Borobudur bertajuk Umbul Donga Alang-Alang Kumitir bersama Suprapto Suryodarmo, ini merupakan pentas terakhir ia bersama gurunya tersebut karena tak lama setelah itu, Suprapto Suryodarmo wafat

Sitras Anjilin juga merupakan seorang Dalang Wayang Kulit, Dalang wayang orang[3] dan Seniman Ketoprak, selain itu ia juga seorang Sutradara Wayang Wong dan juga penulis naskah. Di kesenian modern ia juga sering membuat naskah teater dan menjadi sutradara teater.

Saat ini, ia merupakan Pimpinan Padepokan Seni Tjipto Boedaja, ia juga masih sering menunggui beberapa murid atau anggota padepokan yang melaksanakan latihan rutin.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

- Bentara Budaya Award, 2012[4]

Karya[sunting | sunting sumber]

- Lakon Wayang Wong berjudul Wahyu Mangliawan

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Nugroho, Ganug (15 Januari 2011). "Sitras AnjIlin: Holding on to tradition". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2 Desember 2020. 
  2. ^ Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian (30 November 2019). "Suran Tutup Ngisor Kabupaten Magelang". Kementerian pendidikan dan kebudayaan. Diakses tanggal 2 Desember 2020. 
  3. ^ Romadhoni, Budi Arista (3 November 2020). "Pentas 3 Bulan, Padepokan Tjipta Boedaja Produktif di Masa Pendemi". Suara.com. Diakses tanggal 2 Desember 2020. 
  4. ^ Sutriyanto, Eko (26 September 2012). Santoso, Agung Budi, ed. "Inilah 10 Seniman yang Diganjar Bentara Budaya Award 2012". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2 Desember 2020.