Lompat ke isi

Gus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 62.210.222.95 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Labdajiwa
Tag: Pengembalian
Almarko (bicara | kontrib)
Konten dan pranala
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 15: Baris 15:
* Gus [[Ahmad Bahauddin Nursalim|Baha']], putra [[Kyai]] Nur Salim dari Narukan. Salah satu murid kesayangan KH. [[Maimun Zubair]]
* Gus [[Ahmad Bahauddin Nursalim|Baha']], putra [[Kyai]] Nur Salim dari Narukan. Salah satu murid kesayangan KH. [[Maimun Zubair]]
* Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]], putra [[Kyai]] Ahmad Djazuli Usman dari PP Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]]
* Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]], putra [[Kyai]] Ahmad Djazuli Usman dari PP Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]]
* Gus [[Sabuth Panoto Projo]], putra dan penerus Gus Miek
* Gus [[Sabuth Panoto Projo]], putra dan penerus Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]].
* Gus [[Taj Yasin Maimoen]], putra [[Kyai]] [[Maimun Zubair]] dari [[Sarang, Rembang|Sarang]] dan Wakil Gubernur Jawa Tengah
* Gus [[Tijani Robert Saifunnawas|Robert]], putra Gus Miek, adik Gus [[Sabuth Panoto Projo]] dan Penerus Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]].
* Gus Fuad, putra Kyai dari [[Pleret, Bantul]]
* Gus [[Taj Yasin Maimoen]], putra [[Kyai]] [[Maimun Zubair]] dari PP. Al Anwar [[Sarang, Rembang|Sarang]] dan [[Wakil Gubernur Jawa Tengah]].
* Gus Reza, putra Kyai Imam Yahya Mahrus dari PP [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]]
* Gus Fuad, putra Kyai dan pendakwah dari [[Pleret, Bantul]].
* Gus Kafa, putra Kyai Mahrus Ali dari PP. [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]]
* Gus [[Reza Ahmad Zahid|Reza]], putra [[Kyai]] Imam Yahya Mahrus dari PP [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]].
* Gus Hasby, putra Kyai Munif Djazuli dari PP Queen Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]]
* Gus Kafa, putra Kyai Mahrus Ali dari PP. [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]].
* Gus Irfan, putra Kyai [[Salahuddin Wahid]] dari [[Pondok Pesantren Tebuireng]]
* Gus Hasby, putra [[Kyai]] Munif Djazuli dari PP Queen Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]].
* Gus Irfan, putra Kyai [[Salahuddin Wahid]] dari [[Pondok Pesantren Tebuireng]].
* Gus [[Mustofa Bisri|Mus]], putra Kyai [[Bisri Mustofa]]
* Gus Baqoh, putra Kyai [[Abdul Chamid Usman]]
* Gus [[Mustofa Bisri|Mus]], putra Kyai [[Bisri Mustofa]] dari Rembang.
* Gus Baqoh, putra Kyai [[Abdul Chamid Usman]] dari PP. Banjaragung, Kajoran, Magelang.
* Gus [[Miftah Maulana Habiburrahman|Miftah]], pengasuh PP Ora Aji Yogyakarta
* Gus [[Miftah Maulana Habiburrahman|Miftah]], pengasuh PP Ora Aji Yogyakarta
* Gus Endar (Chaidar), putra Kyai [[Raden]] Washil Afandi Munawwir Krapyak
* Gus [[Muhammad Haidar Muhaimin|Endar (Chaidar)]], putra Kyai [[Raden]] Washil Afandi Munawwir dari PP. Al Munawwir, Krapyak, Bantul.
* Gus Tasim (Mu'tashim Billah), putra Kyai Mufid Mas'ud dan Nyai Jauharoh Munawwir
* Gus [[Mu'tashim Billah (Pandanaran)|Tasim (Mu'tashim Billah)]], putra Kyai [[Muhammad Mufid Mas'ud|Mufid Mas'ud]] dan Nyai Jauharoh Munawwir dari PP. Sunan Pandanaran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
* Gus [[Abdullah Ma'sum Jauhari|Maksum]], putra Kyai Jauhari dari Kanigoro Blitar yang menjadi menantu Lirboyo dan Guru Besar Silat Pagar Nusa
* Gus [[Abdullah Ma'sum Jauhari|Maksum]], putra Kyai Jauhari dari Kanigoro Blitar yang menjadi menantu Lirboyo dan Guru Besar [[Silat]] [[Pagar Nusa]]
* Gus Kelik (Rifqi), putra Kyai Ali Maksum Krapyak
* Gus Kelik (Rifqi), putra Kyai Ali Maksum Krapyak dari PP. Ali Maksum.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 6 Maret 2022 03.49

Gus adalah gelar Jawa yang populer dikalangan santri di pesantren dan masyarakat tradisional terutama di Pulau Jawa. Menurut KBBI, "gus" adalah nama julukan atau nama panggilan kepada laki-laki.[1] Gelar depan ini bermakna "bagus, tampan, atau pandai".

Variannya bisa menjadi agus untuk gelar putra atau keluarga laki-laki dari seorang kyai yang belum cukup untuk disebut kyai atau sebagai panggilan keakraban dan bentuk penghormatan.[2] Selain kepada putra kandung, gus juga bisa disematkan kepada laki-laki menantu kyai. Menantu kyai akan dipanggil gus meskipun tidak memiliki garis keturunan kyai.[3]

Untuk masyarakat Madura lebih sering menggunakan nama gelar lora, bendara, atau ra.[2] Untuk perempuan, masyarakat pesantren menyebutnya ning.

Pengaruh

Seorang putra kyai selalu dianggap siap meneruskan institusi pesantren jika ayahnya telah wafat atau tidak lagi menjadi pengasuh. Namun belakangan tidak hanya putra, menantu atau seorang santri dari seorang kyai yang cerdas dan alim saja yang dapat dipanggil gus. Hari ini banyak juga penggunaan yang kurang tepat terhadap nama gelar ini.[4]

Gus terkenal

Referensi

  1. ^ "Arti kata gus - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  2. ^ a b Madura, Mata (2020-04-28). ""Gus" dan "Raden"". MATA MADURA (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2020-12-05. 
  3. ^ "Habib dan Gus, Apa Arti serta Perbedaannya?". www.suara.com. 2020-11-14. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  4. ^ Bayu, Yon (4 Desember 2018 10:07). "Salah kaprah Muhaimin soal sebutan Gus". Kompasiana. Diakses tanggal 5 Desember 2020.