Lompat ke isi

Tenun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2: Baris 2:
'''Tenun''' merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.<ref name="Tenun"/> Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.<ref name="Tenun">{{Cite web |url=http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html |title=Pengertian tenun |access-date=2014-06-02 |archive-date=2014-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140602194818/http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html |dead-url=yes }}</ref> Kain tenun biasanya terbuat dari [[serat kayu]], [[kapas]], [[sutra]], dan lainnya.<ref name="Kain">{{Cite web |url=http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun |title=Seni tenun |access-date=2014-06-02 |archive-date=2014-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140710060624/http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun |dead-url=yes }}</ref>
'''Tenun''' merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.<ref name="Tenun"/> Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.<ref name="Tenun">{{Cite web |url=http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html |title=Pengertian tenun |access-date=2014-06-02 |archive-date=2014-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140602194818/http://akimee.com/pengertian-tenun-artikel-70.html |dead-url=yes }}</ref> Kain tenun biasanya terbuat dari [[serat kayu]], [[kapas]], [[sutra]], dan lainnya.<ref name="Kain">{{Cite web |url=http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun |title=Seni tenun |access-date=2014-06-02 |archive-date=2014-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140710060624/http://melayuonline.com/ind/culture/dig/510/seni-tenun |dead-url=yes }}</ref>


Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya. Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak tahun 500SM, terutama di daerah Mesopotamia, Mesir, India, dan Turki.
Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, benang perak, benang emas dan lainnya. Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak tahun 500SM, terutama di daerah Mesopotamia, Mesir, India, dan Turki.


Keberadaan kain tenun tradisional Indonesia diperkirakan berkembang sejak masa Neolitikum (Prasejarah). Ini dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda prasejarah prehistoris, seperti tenunan, alat untuk memintal, dan bahan yang terlihat jelas adanya tenunan pada kain yang terbuat dari kapas. Ditemukan lebih dari 3.000 tahun yang lalu pada situs Sumba Timur, Gunung Wingko, Yogyakarta, Gilimanuk, Melolo.
Keberadaan kain tenun tradisional Indonesia diperkirakan berkembang sejak masa Neolitikum (Prasejarah). Ini dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda prasejarah prehistoris, seperti tenunan, alat untuk memintal, dan bahan yang terlihat jelas adanya tenunan pada kain yang terbuat dari kapas. Ditemukan lebih dari 3.000 tahun yang lalu pada situs Sumba Timur, Gunung Wingko, Yogyakarta, Gilimanuk, Melolo.


Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di [[Indonesia]], terutama di daerah [[Jawa]], [[Sumatra]], dan [[Kalimantan]].<ref name="Tenun"/> Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam skala rumah tangga.<ref name="Tenun"/> Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kain tenunnya adalah [[Sumatra Barat]], [[Palembang]], dan [[Jawa Barat]].<ref name="Tenun"/>
Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di [[Indonesia]], terutama di daerah [[Jawa]], [[Sumatra]], dan [[Kalimantan]].<ref name="Tenun"/> Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam skala rumah tangga.<ref name="Tenun"/> Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kain tenunnya adalah [[Sumatra Barat]], [[Palembang]], dan [[Jawa Barat]].<ref name="Tenun"/>

Salah satu kerajinan tenun yang berasal dari [[Palembang]] adalah [[Songket]], biasanya songket Palembang ditenun dengan menggunakan benang perak dan emas, selain Palembang, penghasil tenun songket bisa ditemukan di Sumatra Barat, Sambas, Bali dll.


Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat.<ref name="Kain"/> Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan.<ref name="Kain"/> Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut.<ref name="Kain"/> Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, pola dan ragam hiasannya.<ref name="Kain"/>
Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat.<ref name="Kain"/> Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan.<ref name="Kain"/> Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut.<ref name="Kain"/> Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, pola dan ragam hiasannya.<ref name="Kain"/>

Revisi per 8 Maret 2022 23.33

Pintal Benang sebelum membuat tenun sasak

Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.[1] Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian.[1] Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya.[2]

Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, benang perak, benang emas dan lainnya. Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak tahun 500SM, terutama di daerah Mesopotamia, Mesir, India, dan Turki.

Keberadaan kain tenun tradisional Indonesia diperkirakan berkembang sejak masa Neolitikum (Prasejarah). Ini dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda prasejarah prehistoris, seperti tenunan, alat untuk memintal, dan bahan yang terlihat jelas adanya tenunan pada kain yang terbuat dari kapas. Ditemukan lebih dari 3.000 tahun yang lalu pada situs Sumba Timur, Gunung Wingko, Yogyakarta, Gilimanuk, Melolo.

Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.[1] Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam skala rumah tangga.[1] Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kain tenunnya adalah Sumatra Barat, Palembang, dan Jawa Barat.[1]

Salah satu kerajinan tenun yang berasal dari Palembang adalah Songket, biasanya songket Palembang ditenun dengan menggunakan benang perak dan emas, selain Palembang, penghasil tenun songket bisa ditemukan di Sumatra Barat, Sambas, Bali dll.

Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat.[2] Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan.[2] Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut.[2] Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, pola dan ragam hiasannya.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e "Pengertian tenun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-02. Diakses tanggal 2014-06-02. 
  2. ^ a b c d e "Seni tenun". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-10. Diakses tanggal 2014-06-02.