Lompat ke isi

Deliberasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib)
merintis halaman
 
GuerraSucia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[File:Haagse-magistraat.jpg|thumb|Dewan Kota [[Den Haag]] sedang berdeliberasi pada tahun 1636.]]
[[File:Haagse-magistraat.jpg|thumb|Dewan Kota [[Den Haag]] sedang berdeliberasi pada tahun 1636.]]
'''Deliberasi''' adalah proses mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada dengan teliti dan saksama, biasanya sebelum memberikan suara. Deliberasi menekankan pentingnya penggunaan [[logika]] dan [[nalar]] alih-alih kekuasaan, kreativitas, dan [[dialog]]. Pengambilan keputusan biasanya dilakukan setelah deliberasi melalui pemungutan suara atau [[konsensus]] di antara mereka yang terlibat dalam proses tersebut.
'''Deliberasi''' adalah proses mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada dengan teliti, saksama, dan melibatkan semua pihak, biasanya sebelum memberikan suara. Deliberasi menekankan pentingnya penggunaan [[logika]] dan [[nalar]] alih-alih kekuasaan, kreativitas, dan [[dialog]]. Pengambilan keputusan biasanya dilakukan setelah deliberasi melalui pemungutan suara atau [[konsensus]] di antara mereka yang terlibat dalam proses tersebut.


Dalam konteks pengadilan, [[juri]] melakukan deliberasi untuk memutuskan apakah seseorang bersalah atau tidak. Sementara itu, "[[demokrasi deliberatif]]" adalah konsep demokrasi yang mengupayakan agar pejabat publik dan rakyat sama-sama berdeliberasi sebelum memberikan suara.
Dalam konteks pengadilan, [[juri]] melakukan deliberasi untuk memutuskan apakah seseorang bersalah atau tidak. Sementara itu, "[[demokrasi deliberatif]]" adalah konsep demokrasi yang mengupayakan agar pejabat publik dan rakyat sama-sama berdeliberasi sebelum memberikan suara.

Revisi per 17 April 2022 07.20

Dewan Kota Den Haag sedang berdeliberasi pada tahun 1636.

Deliberasi adalah proses mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada dengan teliti, saksama, dan melibatkan semua pihak, biasanya sebelum memberikan suara. Deliberasi menekankan pentingnya penggunaan logika dan nalar alih-alih kekuasaan, kreativitas, dan dialog. Pengambilan keputusan biasanya dilakukan setelah deliberasi melalui pemungutan suara atau konsensus di antara mereka yang terlibat dalam proses tersebut.

Dalam konteks pengadilan, juri melakukan deliberasi untuk memutuskan apakah seseorang bersalah atau tidak. Sementara itu, "demokrasi deliberatif" adalah konsep demokrasi yang mengupayakan agar pejabat publik dan rakyat sama-sama berdeliberasi sebelum memberikan suara.

Bacaan lanjut

  • Sylvain LAVELLE, « Délibération », dalam CASILLO I. dengan BARBIER R., BLONDIAUX L., CHATEAURAYNAUD F., FOURNIAU J-M., LEFEBVRE R., NEVEU C. dan SALLES D. (penyunting), Dictionnaire critique et interdisciplinaire de la participation, Paris, GIS Démocratie et Participation, 2013, ISSN 2268-5863.