Lompat ke isi

Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Visnu92 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7: Baris 7:
| lang2 = Inggris
| lang2 = Inggris
| name_lang2 = United Malays National Organisation
| name_lang2 = United Malays National Organisation
| lang3 = TAMIL
| name_lang3 = {{lang|ta|அம்னோ}}<br />{{lang|ta-latn|Amṉō}}
| logo = UMNO logo.svg
| logo = UMNO logo.svg
| president = [[Ahmad Zahid Hamidi]]
| president = [[Ahmad Zahid Hamidi]]

Revisi per 27 Mei 2022 02.37

Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu
Nama dalam bahasa MelayuPertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu
ڤرتوبوهن كبڠساءن ملايو برساتو
Nama dalam bahasa InggrisUnited Malays National Organisation
Nama dalam bahasa TAMILஅம்னோ
Amṉō
PresidenAhmad Zahid Hamidi
Ketua umumBadruddin Amiruldin
Sekretaris JenderalAhmad Maslan
Deputi Presiden IMohamad Hasan
Deputi Presiden II (Ketua Wanita)Noraini Ahmad
Wakil Presiden
Bendahara UmumTengku Adnan Tengku Mansor
Ketua Pemuda
  • Asyraf Wajdi Dusuki (Pemuda)
  • Zahida Zarik Khan (Puteri)
PendiriOnn Jaafar
Dibentuk11 Mei 1946; 78 tahun lalu (1946-05-11)
Disahkan11 Mei 1946
13 Februari 1988 (UMNO Baru)
Didahului olehOrganisasi Melayu Bersatu
USNO (di Sabah)
BERJAYA (di Sabah)
Kantor pusatTingkat 38, Menara Dato’ Onn, Pusat Perdagangan Dunia Putra, Jalan Tun Ismail, 50480 Kuala Lumpur, Malaysia
Surat kabarNew Straits Times
Berita Harian[nb 1]
Harian Metro[nb 2]
Sayap pemudaPergerakan Pemuda UMNO Malaysia
Sayap wanitaPergerakan Wanita UMNO Malaysia
Sayap pemudiPergerakan Puteri UMNO Malaysia
Sayap pelajarKelab Mahasiswa UMNO
Keanggotaan (per 2021)3.39 juta[2]
Ideologi
Posisi politikSayap kanan
AgamaSuni
Afiliasi nasionalPerikatan (1952–1973)
Barisan Nasional (1973–sekarang)
Muafakat Nasional (2019–sekarang)
Perikatan Nasional (2020) (afiliasi politik: 2020–2021)
Gabungan Rakyat Sabah (2020–2022) (afiliasi politik: 2022–sekarang)
HimneBersatu, Bersetia, Berkhidmat
Dewan Negara:
16 / 70
Dewan Rakyat:
38 / 222
Dewan Undangan Negeri:
166 / 607
Menteri Besar / Ketua Menteri
5 / 13
Lambang pemilu
Bendera
Situs web
umno.org.my
umno-online.my

1. Merah dan putih telah digunakan sejak sebelum kemerdekaan.

Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (bahasa Melayu: Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu; Jawi: ڤرتوبوهن‌ كبڠساءن ملايو برساتو), disingkat UMNO (Jawi: امنو; /ˈʌmn/) atau dengan nama lain sebagai PEKEMBAR (Jawi: ڤکمبر) adalah partai politik terbesar dan tertua yang masih aktif di Malaysia.[6] UMNO merupakan salah satu pendiri dan bagian dari koalisi Barisan Nasional (BN) yang sebelumnya bernama Parti Perikatan (bahasa Indonesia: Partai Aliansi) yang telah memimpin pemerintahan federal dan mendominasi politik Malaysia sejak kemerdekaan pada tahun 1957 hingga kekalahan koalisi Barisan Nasional dalam Pemilu Malaysia 2018. Tiga tahun setelahnya, koalisi BN berhasil mengambil alih pemerintahan federal setelah jatuhnya Perikatan Nasional di bawah kepemimpinan Muhyiddin Yassin akibat krisis politik melanda Malaysia.

UMNO merupakan salah satu partai politik yang telah dibubarkan di Singapura, mengingat Singapura telah dikeluarkan dari Federasi Malaya. Partai ini memiliki tujuan untuk menjunjung tinggi nasionalisme Melayu dan konsep Ketuanan Melayu, serta menjaga martabat suku, agama, dan negara.[7] Partai ini juga memiliki tujuan dalam melindungi tradisi Melayu sebagai budaya dan warisan negara, serta untuk menegakkan, membela, dan memperluas agama Islam di seluruh Malaysia.[8][9]

Ideologi

Perhimpunan Umum UMNO 2012.

Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu secara terang-terangan mengakui bahwa partai tersebut mewakili kaum Melayu di Malaysia, meskipun seluruh kaum Bumiputra (pribumi di Malaysia yang mencakup orang-orang dari Malaysia Timur, seperti kaum non-Melayu dan biasanya non-Muslim Kadazan, Dayak Iban, Dayak, dan lain-lain) dapat bergabung dengan partai ini. Partai politik ini berideologi Ketuanan Melayu dan memiliki konsep bahwa Bumiputra, termasuk etnis Melayu dapat menikmati kesetaraan di dalam negeri berdasarkan suku dan ras asli mereka di Sabah dan Sarawak yang bergabung dengan Malaysia, serta tertuang dalam Pasal 153 Konstitusi Malaysia.[10]

Pimpinan

Presiden

Gelar Yang Amat Berhormat selalu disematkan kepada presiden-presiden yang menjadi Perdana Menteri Malaysia, kecuali Onn Jaafar dan Ahmad Zahid Hamidi. Ismail Sabri Yaakob adalah perdana menteri pertama dari UMNO yang tidak menjabat sebagai presiden. Berikut merupakan daftar Presiden Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu.[11]

Potret Presiden Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu Mulai jabatan Akhir jabatan Lama menjabat Ref
1
Onn Jaafar
Onn JaafarOnn Jaafar
(1895–1962)
sebagai Yang di-Pertua UMNO
11 Mei 194625 Agustus 19515 tahun, 106 hari
2
Tunku Abdul Rahman
Tunku Abdul RahmanTunku Abdul Rahman
(1903–1990)
25 Agustus 195123 Januari 197119 tahun, 151 hari
3
Abdul Razak Hussein
Tunku Abdul RahmanAbdul Razak Hussein
(1922–1976)
25 Juni 197214 Januari 19763 tahun, 203 hari
4
Hussein Onn
Hussein OnnHussein Onn
(1922–1990)
15 September 197828 Juni 19812 tahun, 286 hari
5
Mahathir Mohamad
Mahathir MohamadMahathir Mohamad
(lahir 1925)
28 Juni 198131 Oktober 200322 tahun, 125 hari
6
Abdullah Ahmad Badawi
Abdullah Ahmad BadawiAbdullah Ahmad Badawi
(lahir 1939)
23 September 200426 Maret 20094 tahun, 184 hari
7
Mohammad Najib Abdul Razak
Mohammad Najib Abdul RazakMohammad Najib Abdul Razak
(lahir 1953)
26 Maret 200912 Mei 20189 tahun, 47 hari
8
Ahmad Zahid Hamidi
Ahmad Zahid HamidiAhmad Zahid Hamidi
(lahir 1953)
30 Juni 2018Petahana6 tahun, 142 hari[12]

1987–1988

Ketika krisis kepemimpinan pada 24 April 1987, UMNO terbagi dalam dua bagian, yaitu kelompok yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad yang dinamakan "Pasukan A" dan "Pasukan B" yang dipimpin oleh Tengku Razaleigh Hamzah. Akibat perebutan kekuasaan kursi Presiden UMNO memunculkan kelompok baru di bawah pimpinan Ahmad Mokhtar Mohammad yang disebut sebagai "Kumpulan 11" yang bertentangan dengan kedua kelompok tersebut dan menggugatnya ke Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur.

Gugatan tersebut menyebabkan UMNO menjadi partai politik terlarang pada 4 Februari 1988. Mahathir sebagai pemimpin Pasukan A membentuk kembali dengan nama UMNO Baru pada 13 Februari 1988 dan Partai Melayu Semangat 46 di bawah kepemimpinan Tengku Razaleigh pada 11 Mei 1989.

2018–sekarang

Setelah kekalahan Najib Razak dalam pemilihan umum Malaysia 2018, ia mengundurkan diri sebagai Presiden UMNO dan Ketua Umum Barisan Nasional pada 12 Mei 2018,[13] sekaligus mengakhiri 60 tahun kekuasaan Barisan Nasional di Malaysia. Oleh karenanya, Najib menyerahkan kepemimpinannya kepada Ahmad Zahid Hamidi untuk menjadi penggantinya hingga pemilihan partai dilakukan.

Pada 30 Juni 2018, terdapat tiga calon presiden, diantaranya Tengku Razaleigh Hamzah, Khairy Jamaluddin, dan Ahmad Zahid Hamidi. Alhasil, Ahmad Zahid berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan 39,197 suara, sedangkan Khairy mendapatkan 32,592 suara dan Tengku Razaleigh hanya mendapatkan 20,462 suara.

Pada 18 Desember 2018, Mohamad Hasan menggantikan sementara Ahmad Zahid yang sedang bercuti, sedangkan untuk jabatan Wakil Presiden sementara dijabat oleh Ismail Sabri Yaakob hingga 30 Juni 2019.[14]

Sekretaris Jenderal

Berikut merupakan daftar Sekretaris Jenderal Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu.

Sekretaris Jenderal Mulai menjabat Akhir menjabat Ref
Sanusi Junid 14 Juli 1984
Mohamed Rahmat 1988 1996
Mohd Khalil Yaakob 1999 2004
Mohd Radzi Sheikh Ahmad 1 Juni 2004 20 Maret 2008
Tengku Adnan Tengku Mansor 26 Maret 2009 29 Juni 2018
Annuar Musa 30 Juni 2018 12 Maret 2020 [15]
Ahmad Maslan 12 Maret 2020 Petahana

Pemimpin sayap partai

Berikut merupakan daftar pemimpin dari seluruh sayap Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu.[16][17][18]

Ketua Wanita

No. Pejabat Mulai menjabat Akhir menjabat Ref
1 Putih Mariah Ibrahim Rashid 1947 1949
2 Zainon Munshi Sulaiman 1950 1953
3 Khatijah Sidek 1954 1956
4 Fatimah Hashim 1957 1972
5 Aishah Ghani 1972 1986
6 Rafidah Aziz 24 April 1987 9 Oktober 1996
7 Siti Zaharah Sulaiman 9 Oktober 1996 16 Januari 2000
8 Rafidah Aziz 16 Januari 2000 26 Maret 2009
9 Shahrizat Abdul Jalil 26 Maret 2009 24 Juni 2018
10 Noraini Ahmad 25 Juni 2018 Petahana [19]

Ketua Pemuda

No. Pejabat Mulai menjabat Akhir menjabat Ref
1 Hussein Onn 1949 1951
2 Abdul Razak Hussein 1951 1951
3 Sardon Jubir 1951 1964
4 Senu Abdul Rahman 1964 1971
5 Harun Idris 1971 1976
6 Syed Jaafar Albar 1976 1977
7 Suhaimi Kamaruddin 1977 1982
8 Anwar Ibrahim 1982 1987
9 Mohammad Najib Abdul Razak 1987 1993
10 Abdul Rahim Thamby Chik 1993 1994
11 Ahmad Zahid Hamidi 1996 1998
12 Hishammuddin Hussein 1999 2009
13 Khairy Jamaluddin Abu Bakar 26 Maret 2009 24 Juni 2018
14 Asyraf Wajdi Dusuki 25 Juni 2018 Petahana [19]

Ketua Puteri

No. Pejabat Mulai menjabat Akhir menjabat Ref
1 Azalina Othman Said 3 Agustus 2001 2004
2 Noraini Ahmad 2004 2009
3 Rosnah Shirlin 26 Maret 2009 12 Oktober 2013
4 Mas Ermieyati Samsudin 12 Oktober 2013 24 Juni 2018
5 Zahida Zarik Khan 25 Juni 2018 Petahana [19]

Perolehan suara

Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu pertama kali ikut serta dalam pemilihan umum 1955 dengan perolehan suara terbanyak dan kursi mayoritas di Dewan Rakyat. Pada pemilihan umum 2004, UMNO mendapatkan perolehan suara yang terbesar dan terbanyak dalam sejarah hingga kini. Eksistensinya dalam dunia politik mulai menurun dari 2008 hingga pada puncaknya, yaitu ketika pemilihan umum 2018 yang menjadikan partai ini pro-oposisi.

Pemilihan umum Jumlah kursi Jumlah suara Persentase Hasil Presiden
1955
34 / 52
589,933 58.90% Kenaikan34 kursi; Pro-pemerintah
(Perikatan)
Tunku Abdul Rahman
1959
52 / 104
553,160 35.75% Kenaikan18 kursi; Pro-pemerintah
(Perikatan)
Tunku Abdul Rahman
1964
59 / 104
458,854 38.10% Kenaikan7 kursi; Pro-pemerintah
(Perikatan)
Tunku Abdul Rahman
1969
52 / 144
Penurunan7 kursi; Pro-pemerintah
(Perikatan)
Tunku Abdul Rahman
1974
62 / 144
Kenaikan10 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Abdul Razak Hussein
1978
70 / 154
Kenaikan8 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Hussein Onn
1982
70 / 154
Steady; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Mahathir Mohamad
1986
83 / 177
1,474,063 31.06% Kenaikan13 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Mahathir Mohamad
1990
71 / 180
Penurunan12 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Mahathir Mohamad
1995
89 / 192
Kenaikan18 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Mahathir Mohamad
1999
72 / 193
Penurunan17 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Mahathir Mohamad
2004
109 / 219
2,483,249 35.9% Kenaikan37 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Abdullah Ahmad Badawi
2008
79 / 222
2,381,725 29.33% Penurunan30 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Abdullah Ahmad Badawi
2013
88 / 222
3,252,484 29.45% Kenaikan9 kursi; Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Najib Razak
2018
54 / 222
2,548,251 21.10% Penurunan34 kursi; Oposisi,
kemudian Pro-pemerintah
(Barisan Nasional)
Najib Razak
2022
0 / 222
Ahmad Zahid Hamidi

Pemilihan umum di negara bagian

Pemilihan umum negara bagian Dewan Undangan Negeri
Perlis Kedah Kelantan Terengganu Pulau Pinang Perak Pahang Selangor Negeri Sembilan Melaka Johor Sabah Jumlah kursi
2/3 mayoritas
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
2 / 3
1959
10 / 12
18 / 24
1 / 30
5 / 24
10 / 24
21 / 40
17 / 24
14 / 28
11 / 24
13 / 20
20 / 32
1964
9 / 12
18 / 24
8 / 30
20 / 24
10 / 24
22 / 40
17 / 24
13 / 28
14 / 24
13 / 20
20 / 32
1969
9 / 12
12 / 24
10 / 30
12 / 24
4 / 24
18 / 40
16 / 24
12 / 28
11 / 24
11 / 20
19 / 32
54 / 68
1974
8 / 12
12 / 26
13 / 36
18 / 28
9 / 27
22 / 42
23 / 32
19 / 33
15 / 24
13 / 20
20 / 32
1978
10 / 12
14 / 26
22 / 36
27 / 28
9 / 27
23 / 42
24 / 32
19 / 33
15 / 24
13 / 20
20 / 32
1982
9 / 12
19 / 26
22 / 36
22 / 28
10 / 27
24 / 42
24 / 32
20 / 33
15 / 24
13 / 20
20 / 32
1986
12 / 14
20 / 28
28 / 39
29 / 32
12 / 33
26 / 46
25 / 33
26 / 42
18 / 28
12 / 20
22 / 36
1990
12 / 14
22 / 28
0 / 39
22 / 32
12 / 33
27 / 46
25 / 33
26 / 42
18 / 28
12 / 20
21 / 36
1994
19 / 48
19 / 31
1995
13 / 15
26 / 36
6 / 43
24 / 32
12 / 33
30 / 52
28 / 38
30 / 48
20 / 32
16 / 25
25 / 40
1999
10 / 15
16 / 36
2 / 43
4 / 32
10 / 33
26 / 52
21 / 38
26 / 48
20 / 32
16 / 25
25 / 40
24 / 48
2004
12 / 15
23 / 36
21 / 45
27 / 32
14 / 40
34 / 59
31 / 42
35 / 56
22 / 36
18 / 28
33 / 56
32 / 60
2008
12 / 15
12 / 36
6 / 45
23 / 32
11 / 40
27 / 59
29 / 42
18 / 56
19 / 36
18 / 28
32 / 56
32 / 60
2013
12 / 15
19 / 36
12 / 45
17 / 32
10 / 40
30 / 59
28 / 42
12 / 56
21 / 36
17 / 28
32 / 56
31 / 60
2018
9 / 15
3 / 36
8 / 45
10 / 32
2 / 40
25 / 59
24 / 42
4 / 56
15 / 36
13 / 28
14 / 56
17 / 60
145 / 587
2020
14 / 73
14 / 31
2021
18 / 28
18 / 20
2022
33 / 56
33 / 56

Lihat pula

Daftar pustaka

  • Islam dan Nasionalisme: Kajian Perbandingan Mengenai Perjuangan Politik UMNO (Malaysia) dan PKB (Indonesia), (2008) ISBN 978-979-22-3476-3

Catatan

  1. ^ Pada 1972, kebendaharaan UMNO membeli Straits Times Press Malaysia, termasuk Berita Harian. Publikasi yang dibeli ditempatkan di bawah manajemen New Straits Times Press, yang juga merupakan nama publikasi utamanya [1]
  2. ^ milik perusahaan induk yang sama dengan Berita Harian.

Referensi

  1. ^ Edge 2004, hlm. 185.
  2. ^ "Umno has over three million members, says secretary-general". New Straits Times. Diakses tanggal 18 Maret 2022. 
  3. ^ Helen Ting. "The Politics of National Identity in West Malaysia: Continued Mutation or Critical Transition? [The Politics of Ambiguity]" (PDF). Southeast Asian Studies, Kyoto University. J-Stage. hlm. 3/21 [33] and 5/21 [35]. UMNO terbentuk pada tahun 1946 Gerakan anti-Uni Malaya berdasarkan pemahaman ideologi Ketuanan Melayu. Presiden sekaligus pendiri UMNO, Onn Jaafar mengatakan bahwa pergerakan UMNO tidaj menganut ideologi apapun selain Melayuisme yang diartikan oleh Ariffin Omar sebagai “keyakinan bahwa kepentingan bangsa Melayu harus dijunjung tinggi di atas segalanya”. Dominasi politik Melayu dianggap sebagai suatu realitas fundamental politik di Malaysia, terlepas dari fakta bahwa Parti Perikatan (kemudian merubah namanya menjadi Barisan Nasional) adalah penganut pemahaman multietnis dalam komponen partainya. 
  4. ^ Jinna Tay; Graeme Turner (24 July 2015). Television Histories in Asia: Issues and Contexts. Routledge. hlm. 127–. ISBN 978-1-135-00807-9. 
  5. ^ Jan Senkyr (2013). "Political Awakening in Malaysia". KAS International Reports (7): 73–74. UMNO dapat digambarkan sebagai partai politik Islam berideologi konservatif nasional 
  6. ^ "Umno assembly grand old party dominant in all ways". The Straits Times. Diakses tanggal 2021-05-08. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ UMNO Online. UMNO's Constitution: Foundation and Goals. From: "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Februari 2012. Diakses tanggal 5 Januari 2013. 
  8. ^ UMNO Online. UMNO's Constitution: Goal 3.5. From:"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Februari 2012. Diakses tanggal 5 Januari 2013. 
  9. ^ UMNO Online. UMNO's Constitution: Goal 3.3. From:"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Februari 2012. Diakses tanggal 5 Januari 2013. 
  10. ^ Singh, Daljit; Smith, Anthony (2002). Southeast Asian Affairs 2002. ISBN 9789812301628. 
  11. ^ "Presiden-presiden UMNO". UMNO Online. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  12. ^ "[UPDATE] Ahmad Zahid Presiden UMNO, Tok Mat Timbalan [METROTV]". www.hmetro.com.my (dalam bahasa Melayu). 2018-06-30. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  13. ^ "Najib letak jawatan serta-merta". mstar.com.my (dalam bahasa Melayu). 2018-05-12. Diakses tanggal 2022-01-15. 
  14. ^ "Zahid steps aside as Umno president, hands over duties to deputy". The Star Online. 18 Desember 2018. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  15. ^ "Annuar Musa ganti Ku Nan, bekas peguam negara dilantik ahli MT Umno". www.mstar.com.my. 14 Juli 2018. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  16. ^ "Sejarah Wanita UMNO". UMNO Malaysia. 19 Juni 2019. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  17. ^ "Sejarah Pemuda UMNO". UMNO Malaysia. 19 Juni 2019. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  18. ^ "Sejarah Puteri UMNO". UMNO Malaysia. 19 Juni 2019. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  19. ^ a b c Mohd Anwar Patho Rohman (24 Juni 2018). "Asyraf, Noraini, Zahida ketua sayap baharu UMNO". Berita Harian. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 

Pranala luar