Ruth Pelupessy: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 48: | Baris 48: | ||
== Kehidupan awal == |
== Kehidupan awal == |
||
[[File:Ruth Pelupessy, Violeta No. 156 (May 1975), p40.jpg|thumb|Ruth saat masih anak-anak]] |
[[File:Ruth Pelupessy, Violeta No. 156 (May 1975), p40.jpg|thumb|Ruth saat masih anak-anak]] |
||
Ruth Pelupessy dilahirkan di [[Pulau Bangka, Sulawesi Utara|Pulau Bangka]] pada 27 April 1937 dari pasangan Jacob Pelupessy (22 Agustus 1900 – 10 April 1942) dan Christina Moniyung. Ia merupakan anak sulung dari 4 bersaudara dan memiliki 3 orang adik perempuan yakni Joice Wangi Pelupessy |
Ruth Pelupessy dilahirkan di [[Pulau Bangka, Sulawesi Utara|Pulau Bangka]] pada tanggal 27 April 1937 dari pasangan Jacob Pelupessy (22 Agustus 1900 – 10 April 1942) dan Christina Moniyung. Ia merupakan anak sulung dari 4 bersaudara dan memiliki 3 orang adik perempuan yakni Joice Wangi Pelupessy aka Wangi Joda(16 Januari 1940 – 29 Juni 2013), Joyce Pelupessy (lahir 1941), dan [[Hanny Ray|Hanny Pelupessy]] (lahir 2 Mei 1942). Wangi merupakan seorang mantan peragawati dan foto model, sebelum akhirnya berpindah pekerjaan sebagai sekretaris sebuah perusahaan cargo, Ia juga merupakan ibu dari [[Marcello Djorghi]], [[Thomas Djorghi]], dan [[Sultan Djorghi]]. Sedangkan Joyce si anak ketiga, ia merupakan seorang mantan penari dan pemeran yang ikut berdemonstrasi menolak pelarangan dansa rock and roll bersama dengan aktris [[Tina Melinda]] dan [[Mieke Wijaya]]<ref>{{cite news|url=https://www.kompasiana.com/jurnalgemini/54f407fd745513972b6c84fa/bandung-1957-2-geger-rock-n-roll-dan-demam-tiga-dara|title= ''Bandung 1957 (2) Geger Rock N Roll dan Demam Tiga Dara''|access-date=28 Oktober 2014}}</ref>. dan si bungsu yang bernama Hanny merupakan seorang mantan aktris, model, dan penyanyi Indonesia<ref name=":0" />. Ruth memiliki darah keturunan Belanda dari ayahnya dan darah keturunan Manado dari ibunya. Ayahnya adalah seorang perwira Belanda sedangkan ibunya adalah seorang pegawai pemerintahan yang bermukim di Pulau Bangka<ref name=":0" />. |
||
Revisi per 23 Juni 2022 11.26
Ruth Pelupessy | |
---|---|
Lahir | Pulau Bangka, Hindia Belanda | 27 April 1937
Meninggal | 21 Oktober 1996 Jakarta, Indonesia | (umur 59)
Sebab meninggal | Sakit jantung |
Makam | TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan 6°19′10″S 106°48′41″E / 6.31947°S 106.81136°E |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan |
|
Tahun aktif | 1972–1983, 1989 |
Suami/istri | Richard Turangan
(m. 1960; c. 1968) |
Anak | 2 |
Kerabat | Hanny Ray (adik) Marcello Djorghi (keponakan laki laki) Thomas Djorghi (keponakan laki laki) Sultan Djorghi (keponakan laki laki) |
Ruth Pelupessy (27 April 1937 – 21 Oktober 1996)[1] adalah seorang aktris, model, dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok ikon wanita jahat dalam dunia perfilman Indonesia dikarenakan sering berperan sebagai antagonis dalam beberapa film yang dibintanginya[2].
Ruth memulai debutnya di dunia perfilman Indonesia dengan membintangi Salah Asuhan (1972) yang diadaptasi dari novel karya sastrawan Abdoel Moeis pada tahun 1928. Setelah itu ia memerankan karakter wanita lesbian bersama dengan Mieke Wijaya dalam film Tokoh (1973), dan berperan sebagai seorang pelacur dalam film Takdir (1973), dilanjutkan dengan berperan sebagai pemain pendukung dalam film Rahasia Perawan (1975) yang disutradarai oleh Ali Shahab, dan kemudian berhasil membuat dirinya memenangkan penghargaan Piala Citra sebagai aktris pembantu wanita terbaik dalam FFI 1976, lalu kemudian disusul dengan perannya bersama dengan Tanty Yosepha sebagai seorang germo dalam film Ranjang Siang Ranjang Malam (1976), namun ia paling terkenal karena memerankan Darminah dalam film Pengabdi Setan (1982).
Kehidupan awal
Ruth Pelupessy dilahirkan di Pulau Bangka pada tanggal 27 April 1937 dari pasangan Jacob Pelupessy (22 Agustus 1900 – 10 April 1942) dan Christina Moniyung. Ia merupakan anak sulung dari 4 bersaudara dan memiliki 3 orang adik perempuan yakni Joice Wangi Pelupessy aka Wangi Joda(16 Januari 1940 – 29 Juni 2013), Joyce Pelupessy (lahir 1941), dan Hanny Pelupessy (lahir 2 Mei 1942). Wangi merupakan seorang mantan peragawati dan foto model, sebelum akhirnya berpindah pekerjaan sebagai sekretaris sebuah perusahaan cargo, Ia juga merupakan ibu dari Marcello Djorghi, Thomas Djorghi, dan Sultan Djorghi. Sedangkan Joyce si anak ketiga, ia merupakan seorang mantan penari dan pemeran yang ikut berdemonstrasi menolak pelarangan dansa rock and roll bersama dengan aktris Tina Melinda dan Mieke Wijaya[3]. dan si bungsu yang bernama Hanny merupakan seorang mantan aktris, model, dan penyanyi Indonesia[1]. Ruth memiliki darah keturunan Belanda dari ayahnya dan darah keturunan Manado dari ibunya. Ayahnya adalah seorang perwira Belanda sedangkan ibunya adalah seorang pegawai pemerintahan yang bermukim di Pulau Bangka[1].
Setelah ayahnya tewas pada 10 April 1942 karena berperang melawan pendudukan Jepang di Pulau Bangka[4], Ruth dan Ibunya beserta 3 orang adiknya kemudian pindah ke kota Bandung. Di Kota inilah ia berkenalan dengan Rima Melati yang merupakan teman dekat sekelas sekaligus tetangganya, Ruth kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) dan lulus pada tahun 1960[1].
Meski keluarga Pelupessy cukup dikenal di Bandung dan sering mengikuti show yang diadakan di kota tersebut pada tahun lima puluhan, namun Ruth sangat jarang untuk tampil di depan umum meski hanya sekedar menonton show dan kontes yang sering diadakan tersebut, hal ini dikarenakan dirinya memiliki kepribadian seorang introvert pada masa remajanya, dan lebih suka untuk mengurung diri di dalam kamar sembari menghayal bahwa dirinya merupakan seorang putri raja[5].
Kehidupan pribadi
Pada bulan Agustus 1960, Ruth Pelupessy menikah dengan kekasihnya yang bernama Richard Turangan (29 Maret 1937 – 16 November 2012) di Bandung. Awalnya mereka bertemu di pesta ulang tahun Ruth yang ke 17 tahun yakni pada tanggal 27 April 1954, hubungan mereka sempat ditentang oleh Ibu Ruth dengan alasan tidak ingin anaknya menikah dengan pria bermarga Turangan. Namun Ruth dan Richard kemudian memutuskan untuk kawin lari hingga pada akhirnya ibu Ruth yakni Christina Moniyung menyetujui hubungan pernikahan mereka tersebut[1].
Setelah menikah, Ruth dan suaminya kemudian pindah ke Jakarta, dari pernikahannya ini mereka dikaruniai dua orang putra yakni Ricky Turangan (lahir 1961), dan Rory Turangan (lahir 21 Desember 1962). Namun pada tahun 1968, karena sering terjadi perselisihan di dalam rumah tangga mereka serta memikirkan perkembangan psikologis kedua anaknya, Ruth dan Richard kemudian memutuskan untuk berpisah. Setelah bercerai dan mendapatkan hak asuh atas kedua anaknya, Ruth kemudian memutuskan untuk tinggal kembali di Bandung.[1]
Pada bulan Maret 1977, Ruth Pelupessy kembali menikah secara siri dengan kekasihnya yakni aktor Hendra Cipta di catatan sipil setelah tinggal bersama selama 3 tahun, lalu kemudian mereka melangsungkan pernikahan secara resmi pada tanggal 25 Mei 1977.
Namun pernikahan tersebut tidak bertahan lama, dikarenakan pada bulan Januari 1979, Ruth mengajukan gugatan cerai terhadap Hendra di pengadilan agama dikarenakan perselisihan diantara mereka yang sering terjadi karena hal hal sepele dan juga perbedaan agama yang mereka anut, baik Ruth maupun Hendra tidak mendapatkan keturunan dari pernikahannya ini[6].
Dari pernikahan putra bungsunya Rory dengan seorang wanita yang bernama Noni Sumendap (lahir 3 Agustus 1970) pada tahun 1990, Ruth memiliki dua orang cucu yaitu:
- Catherine Amanda Edeni (lahir 21 Oktober 1991), yang menikah dengan Andrew Lase pada tahun 2019 dan memiliki seorang anak yaitu: Arlo Tobiasaro Lase (lahir 19 Agustus 2019)
- Kevin Valentino Turangan (lahir 31 Januari 1994)
Salah satu cucunya yang bernama Catherine Amanda Edeni berprofesi sebagai seorang YouTuber dan makeup artist.[1][7]
Sedangkan dari pernikahan putra sulungnya Ricky dengan seorang wanita yang bernama Peni Wuri Turangan pada tanggal 16 Desember 1991, Ruth dikaruniai tiga orang cucu yaitu:
- Nansih Purwanti
- Keni Kaisarea Turangan
- Kenan Kaisarea Turangan.[1]
Karier
Pada awalnya Ruth merupakan seorang penjahit sekaligus pengusaha perabotan rumah tangga dari bambu di daerah Jakarta Timur, lalu karena hubungan persahabatannya dengan Rima Melati, Ruth sering diminta untuk memperagakan busana kreasi desainer Iri Supit dan Non Kawilarang yang merupakan ibu dari Rima. Semakin lama kegiatan memperagakan busana tersebut semakin membuat dirinya memiliki ketertarikan terhadap dunia fashion show, hingga akhirnya Ruth memutuskan untuk bergabung dalam Indonesian Modelling Agency (IMA) pimpinan Non Kawilarang pada tahun 1960[1].
Pada bulan November 1972, Ruth yang saat itu sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti peragaan busana yang diadakan oleh Non Kawilarang, didatangi dua orang kru film Salah Asuhan[1]. Rupanya penampilan Ruth yang saat itu sedang mengenakan gaun mini dengan rambut yang terurai sepinggang, dianggap cocok oleh mereka untuk memerankan tokoh Corrie dalam film yang tengah digarap sutradara Asrul Sani itu[1].
Awalnya Ruth menolak tawaran tersebut, namun dua hari kemudian para kru film itu kembali mendatanginya di rumah Rima Melati yang kebetulan juga berperan di dalam film tersebut sebagai Rapiah. Akhirnya atabujukanan Non Kawilarang beserta 3 orang adiknya, Ruth kemudian setuju untuk berperan dalam film besutan sutradara Asrul Sani itu sebagai Corrie, film tersebut kemudian dirilis padbulan a Desember 1972 dan berhasil membuadirinyath mendapkanat julukan sebagai Bintang Pendatang Baru di Layar Putih[1], Asrul Sani sendiri mengatakan pada awalnya Ruth hanya berniat untuk sekali saja berperan dalam sebuah film, namun setelahberma n dalam film Salah Asuhan iitu iajustru ttakdapat melepaskan diri dari pekerjaannya sebagai pemain filt[1].
Nominasi dan penghargaan
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1976 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Rahasia Perawan | Menang[8] |
Kematian
Ruth Pelupessy meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 1996 akibat Sakit jantung dalam usia 59 tahun[9].
Jenazahnya kemudian dimakamkan pada sektor Kristen di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang, Jakarta Selatan[10][11].
Kontroversi
Pada tahun 1973, Ruth Pelupessy dikabarkan melakukan perselingkuhan dengan lawan mainnya dalam film Salah Asuhan yakni aktor Dicky Zulkarnaen.
Ternyata kabar ini muncul dikarenakan adegan didalam film yang dimana si karakter utama Hanafi harus mencium pipi kekasihnya yakni Corrie, Ruth sendiri telah membantah kabar hubungan gelapnya dengan Dicky dan mengatakan bahwa ia hanya mengikuti skenario yang tertulis di catatan sutradara Asrul Sani.
Berkat pemberitaan ini, status Ruth yang pada saat itu sedang menjanda terus dicecar dan dijadikan bulan-bulanan gosip oleh para pers, bahkan potret dirinya yang sedang berciuman dengan Dicky dipajang dalam beberapa majalah dan koran mingguan pada tahun yang sama.
Mieke Widjaja yang merupakan istri dari Dicky ternyata tidak terlalu mempermasalahkan pemberitaan dan potret antara Ruth dan suaminya pada waktu itu, sebaliknya Mieke justru berkata bahwa dia lebih mengerti tentang diri Ruth dikarenakan ia merupakan sahabatnya sebelum terjun ke industri perfilman Indonesia, dan Mieke sendiri hanya menganggap bahwa adegan yang dilakukan oleh Ruth dan suaminya itu hanya sebatas profesionalisme dalam dunia kerja saja.
Pada tahun 1974, Ruth Pelupessy kembali dikabarkan melakukan perselingkuhan dengan salah seorang manajer diskotik di Jakarta Pusat, Bahkan Ruth dirumorkan sedang mengandung anak dari hasil hubungannya dengan manajer tersebut.
Ruth sendiri kemudian membantah kabar tersebut dengan mengatakan bahwa ia sedang berpacaran dengan Hendra Cipta pada waktu itu dan menyebut wartawan yang menulis berita tersebut sudah gila, Ruth sendiri juga mengatakan bahwa ia tidak dilahirkan untuk menjadi seorang pelacur dan ia sendiri tidak akan sanggup jika harus disuruh untuk melakukannya[12].
Pranala luar
- Ruth Pelupessy di IMDb (dalam bahasa Inggris)
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m "Pengakuan Artis Ruth Pelupessy: 'Saya Pernah Berniat Bunuh Diri!'". Kartini. 1992.
- ^ Era.id. "Mengenang 3 Perempuan Jahat dalam Film Horor Indonesia 90-an, Anda Masih Ingat?". ERA.ID. Diakses tanggal 2022-04-10.
- ^ "Bandung 1957 (2) Geger Rock N Roll dan Demam Tiga Dara". Diakses tanggal 28 Oktober 2014.
- ^ "Kekejaman Tentara Jepang di Sulawesi". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2021-06-26. Diakses tanggal 2022-05-05.
- ^ Tragedi Cinta.
- ^ "Cerai dengan ruth bercerai dengan hendra cipta". 10 Februari 1979.
- ^ Edeni, Catherine (2020-04-07). "Catherine Edeni - YouTube". www.youtube.com. Diakses tanggal 2022-04-12.
- ^ "KAGET, KAGET, KAGET".
- ^ "Ruth Pelupessy - Film Indonesia".
- ^ "Sosiologi Kuburan, Belajar Kehidupan dari Orang Mati". Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ "Sosiologi Pekuburan, Terwujudnya Komunisme". Diakses tanggal 31 Agustus 2017.
- ^ "RUTH PELUPESSY PERTAHANKAN KEJANDAANNYA. HINGGA DATANG SEORANG LELAKI YANG PUNYA KEMAMPUAN LUAR DALAM". Vista. 1974. hlm. 14.