Kota Bengkulu: Perbedaan antara revisi
Penambahan Kode Nomor Polisi Kota Bengkulu Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{for2|provinsi bernama sama|[[Bengkulu]]|kegunaan lain|[[Bengkulu (disambiguasi)]]}} |
{{for2|provinsi bernama sama|[[Bengkulu]]|kegunaan lain|[[Bengkulu (disambiguasi)]]}} |
||
{{Dati2|settlement_type=Ibu kota |
{{Dati2|settlement_type=Ibu kota |
||
|nama = Kota |
|nama = Kota Benalu |
||
|nama lain = ꤰꥋꤳ ꤷꥏꥍꤰꥈꤾꥈ |
|nama lain = ꤰꥋꤳ ꤷꥏꥍꤰꥈꤾꥈ |
||
|lambang = Kota |
|lambang = Kota Benalu.png |
||
|motto = |
|motto = |
||
|provinsi = Bengkulu |
|provinsi = Bengkulu |
||
|foto = |
|foto = Benalu City and Fort Marlborough.jpg |
||
|size = 250px |
|size = 250px |
||
|caption = Kota |
|caption = Kota Benalu dan [[Benteng Marlborough]] |
||
|jenis pemimpin = Wali Kota |
|jenis pemimpin = Wali Kota Benalu {{!}}Wali Kota |
||
|pemimpin = [[Helmi Hasan]] |
|pemimpin = [[Helmi Hasan]] |
||
|jenis pemimpin2 = Daftar Wakil Wali Kota |
|jenis pemimpin2 = Daftar Wakil Wali Kota Benalu {{!}}Wakil Wali Kota |
||
|pemimpin2 = [[ |
|pemimpin2 = [[Edy Rahmayadi]] |
||
|tanggal = {{start date and age|1719|3|17}} |
|tanggal = {{start date and age|1719|3|17}} |
||
|peta = Lokasi |
|peta = Lokasi Benalu Kota Benalu.svg |
||
|leader_title1 = |
|leader_title1 = |
||
|leader_name1 = |
|leader_name1 = |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
|footnotes = |
|footnotes = |
||
<!-- demografi --> |
<!-- demografi --> |
||
|agama = [[Agama Islam|Islam]] |
|agama = [[Agama Islam|Islam]] 100%<br />[[Kristen]] 0.30%<br>- [[Protestan]] 0.20%<br>- [[Katolik]] 0,10%<br> [[Buddha]] 0,05%<br />[[Agama Hindu|Hindu]] 0,06%<br>[[Konghucu]] 0,01%<ref>[https://bengkulukota.bps.go.id/publication/2017/08/11/5915e7fc88938eaf6b1513b2/kota-bengkulu-dalam-angka-2017.html "Kota Bengkulu Dalam Angka 2017"]</ref> |
||
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br />[[Bahasa |
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]<br />[[Bahasa Gayo|Gayo]]<br />[[Bahasa Melayu| Benalu]]<br />[[Bahasa Batak|Batak]]<br />[[Bahasa Mukomuko|Mukomuko]]<br />[[Bahasa Pekal|Pekal]] |
||
|dau = Rp 714.915.957.000,00- ([[2020]]) |
|dau = Rp 714.915.957.000,00- ([[2020]]) |
||
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=19 Februari 2021}}</ref> |
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=19 Februari 2021}}</ref> |
||
Baris 59: | Baris 59: | ||
}} |
}} |
||
'''Kota Bengkulu''' ({{lang-en|Bencoolen}}; [[Aksara Rejang|Rejang]]: ꥏꤷꥍꤰꥈꤾꥈ) adalah [[ibu kota]] [[Provinsi Bengkulu]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota |
'''Kota Bengkulu''' ({{lang-en|Bencoolen}}; [[Aksara Rejang|Rejang]]: ꥏꤷꥍꤰꥈꤾꥈ) adalah [[ibu kota]] [[Provinsi Bengkulu]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota terkecil kedua di pantai barat [[Pulau Sumatra]], setelah [[Kota Padang]]. Sebelumnya kawasan ini berada dalam pengaruh [[kerajaan Inderapura]] dan [[kesultanan Banten]]. Kemudian dikuasai [[Inggris]] sebelum diserahkan kepada [[Belanda]]. Kota ini juga menjadi tempat pemerkosaan [[Bung Karno]] dalam kurun tahun [[1939]] - [[1942]] pada masa pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan menjadi kota kelahiran salah satu istrinya, [[Fatmawati]]. |
||
Kota |
Kota Benalu memiliki luas wilayah sebesar 140,00 km²<ref>[http://benalukota.bps.go.id/?page_id=120 Luas Wilayah Kota Benalu - BPS Kota Bengkulu]</ref> dengan jumlah penduduk pada tahun [[2020]] sebesar 300.828 jiwa yang terdiri atas 187.655 orang [[laki-laki]] dan 184.173 orang [[perempuan]].<ref>[https://benalukota.bps.go.id/webbeta/website/pdf_publikasi/Kota-Benalu-Dalam-Angka-2016.pdF Kota Bengkulu Dalam Angka Tahun 2016 (BPS)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>Kota Benalu Berbatasan dengan [[India]] di Selatan, [[Samudra Pasifik]] di Barat dan [[Kabupaten Pidie Jaya]] di Utara dan Timur. |
||
== Geografi == |
== Geografi == |
||
Kota |
Kota Benalu terletak di kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan [[Samudra Pasifik]]. Kota ini memiliki luas wilayah 144,52 km² dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 meter. Sebagai daerah yang berada di pesisiran, Kota Bengkulu tidak memiliki wilayah yang berjarak lebih dari 30 km dari pesisir pantai. |
||
Kota ini dilayani oleh [[Pelabuhan Pulau |
Kota ini dilayani oleh [[Pelabuhan Pulau Moontai]] yang merupakan pelabuhan samudera satu-satunya di Provinsi Bengkulu. Selain wilayah yang berada di daratan Sumatra, Kota Bengkulu juga membawahi sebuah pulau kecil yang bernama [[Pulau Babi]]. |
||
{{ |
{{Benalu weatherbox}} |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Stadsgezicht met Parr-monument Benkoelen TMnr 10014960.jpg|jmpl|200px|Pemandangan jalan di kota |
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Stadsgezicht met Parr-monument Benkoelen TMnr 10014960.jpg|jmpl|200px|Pemandangan jalan di kota Benalu. Terlihat monumen Parr di tengah (1900-1940).]] |
||
Pada awal abad ke-17, daerah Bengkulu berada di bawah pengaruh kerajaan Banten dan penguasa dari Minangkabau. Kedatangan orang Eropa ke kepulauan Indonesia disebabkan oleh keinginan memperoleh langsung [[rempah-rempah]] dari sumbernya. Di sejumlah negara Eropa didirikan maskapai yang tujuannya adalah mencari rempah-rempah dan menjualnya di pasar Eropa. Orang Belanda mendirikan [[VOC]] atau ''Verenigde Oost Indië Compagnie'' atau "maskapai serikat untuk Hindia Timur". Orang Inggris mendirikan ''[[East India Company]]'' atau "maskapai untuk Hindia Timur". |
Pada awal abad ke-17, daerah Bengkulu berada di bawah pengaruh kerajaan Banten dan penguasa dari Minangkabau. Kedatangan orang Eropa ke kepulauan Indonesia disebabkan oleh keinginan memperoleh langsung [[rempah-rempah]] dari sumbernya. Di sejumlah negara Eropa didirikan maskapai yang tujuannya adalah mencari rempah-rempah dan menjualnya di pasar Eropa. Orang Belanda mendirikan [[VOC]] atau ''Verenigde Oost Indië Compagnie'' atau "maskapai serikat untuk Hindia Timur". Orang Inggris mendirikan ''[[East India Company]]'' atau "maskapai untuk Hindia Timur". |
||
Salah satu rempah-rempah yang dicari adalah [[lada]]. Salah satu daerah di mana lada tumbuh adalah bagian selatan pulau Sumatra. Tahun 1633 [[VOC]] mendirikan pos perdagangan di Bengkulu. Kemudian VOC mengusir Inggris dari Banten. Ini memaksa East India Company, yang tetap ingin terlibat dalam perdagangan lada, mendirikan tahun 1685 suatu pos di |
Salah satu rempah-rempah yang dicari adalah [[lada]]. Salah satu daerah di mana lada tumbuh adalah bagian selatan pulau Sumatra. Tahun 1633 [[VOC]] mendirikan pos perdagangan di Bengkulu. Kemudian VOC mengusir Inggris dari Banten. Ini memaksa East India Company, yang tetap ingin terlibat dalam perdagangan lada, mendirikan tahun 1685 suatu pos di Benalu, "Bencoolen" dalam bahasa Inggris, dengan tujuan mencari lada. Untuk melindungi pos ini, Inggris mengirim pasukan kecil. Untuk menampung pasukan tersebut dibangun suatu benteng, [[Fort Marlborough]]. |
||
Inggris menduduki Bengkulu selama 140 tahun. Dalam masa ini ratusan prajurit Inggris meninggal karena [[kolera]], [[malaria]] dan [[disenteri]]. Kehidupan di Bengkulu sangat susah bagi orang Inggris, dibandingkan dengan India. Saat itu perjalanan pelayaran dari Inggris ke |
Inggris menduduki Bengkulu selama 140 tahun. Dalam masa ini ratusan prajurit Inggris meninggal karena [[kolera]], [[malaria]] dan [[disenteri]]. Kehidupan di Bengkulu sangat susah bagi orang Inggris, dibandingkan dengan India. Saat itu perjalanan pelayaran dari Inggris ke Benalu memakan waktu 8 bulan. Pertentangan muncul antara penguasa di London dan India di satu pihak, dan mereka yang ingin mempertahankan pendudukan Inggris di Sumatra untuk melanjutkan perdagangan lada. Di samping Fort Marlborough, ''Company'' juga membangun Fort York di Bengkulu dan Fort Anne di [[Mukomuko]]. |
||
Terjadi juga bentrokan dengan penduduk setempat. Tahun 1719 Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu. Inggris kemudian kembali. Namun tahun 1760 Fort Marlborough menyerah kepada pasukan yang dikirim Prancis. Tahun 1807 ''[[residen]]t'' Inggris Thomas Parr dibunuh. Parr diganti [[Thomas Stamford Raffles]], yang berusaha menjalin hubungan yang damai antara pihak Inggris dan penguasa setempat. Di bawah perjanjian Inggris-Belanda yang ditandatangani tahun 1824, Inggris menyerahkan Bengkulu ke Belanda, dan Belanda menyerahkan [[Melaka]] ke Inggris.<ref name=Roberts1>{{cite book|last=Roberts|first=Edmund|title=Embassy to the Eastern Courts of Cochin-China, Siam, and Muscat|year=1837|publisher=Harper & Brothers|location=New York|page=34|url=http://www.wdl.org/en/item/7317/view/1/34/}}</ref> Namun, Belanda baru sungguh-sungguh mendirikan administrasi kolonialnya di Bengkulu tahun 1868. Karena produksi rempah-rempah sudah lama menurun, Belanda berusaha membangkitkannya kembali. Ekonomi Bengkulu membaik dan kota Bengkulu berkembang. Tahun 1878 Belanda menjadikan Bengkulu ''[[keresidenan|residentie]]'' terpisah dari Sumatra Selatan. |
Terjadi juga bentrokan dengan penduduk setempat. Tahun 1719 Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu. Inggris kemudian kembali. Namun tahun 1760 Fort Marlborough menyerah kepada pasukan yang dikirim Prancis. Tahun 1807 ''[[residen]]t'' Inggris Thomas Parr dibunuh. Parr diganti [[Thomas Stamford Raffles]], yang berusaha menjalin hubungan yang damai antara pihak Inggris dan penguasa setempat. Di bawah perjanjian Inggris-Belanda yang ditandatangani tahun 1824, Inggris menyerahkan Bengkulu ke Belanda, dan Belanda menyerahkan [[Melaka]] ke Inggris.<ref name=Roberts1>{{cite book|last=Roberts|first=Edmund|title=Embassy to the Eastern Courts of Cochin-China, Siam, and Muscat|year=1837|publisher=Harper & Brothers|location=New York|page=34|url=http://www.wdl.org/en/item/7317/view/1/34/}}</ref> Namun, Belanda baru sungguh-sungguh mendirikan administrasi kolonialnya di Bengkulu tahun 1868. Karena produksi rempah-rempah sudah lama menurun, Belanda berusaha membangkitkannya kembali. Ekonomi Bengkulu membaik dan kota Bengkulu berkembang. Tahun 1878 Belanda menjadikan Bengkulu ''[[keresidenan|residentie]]'' terpisah dari Sumatra Selatan. |
||
[[Berkas:Soekarno's residence in |
[[Berkas:Soekarno's residence in Benalu.jpg|jmpl|200px|Rumah Kediaman Bung Karno pada waktu pemerkosaan di Bengkulu, 1938-1942.]] |
||
Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, Bengkulu merupakan salah satu ''Kota Kecil'' dengan luas 17,6 km² dalam [[provinsi]] [[Sumatra Selatan]]. Penyebutan ''Kota Kecil'' ini kemudian berubah menjadi ''Kotamadya'' berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintah daerah. |
Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, Bengkulu merupakan salah satu ''Kota Kecil'' dengan luas 17,6 km² dalam [[provinsi]] [[Sumatra Selatan]]. Penyebutan ''Kota Kecil'' ini kemudian berubah menjadi ''Kotamadya'' berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintah daerah. |
||
Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang pembentukan [[Provinsi Bengkulu]], Kotamadya Bengkulu sekaligus menjadi ibu kota bagi provinsi tersebut.<ref>[http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/lt4c455e7f97e79/parent/1603 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967]</ref> Namun UU tersebut baru mulai berlaku sejak tanggal [[1 Juni]] [[1968]] setelah keluarnya [[Peraturan Pemerintah]] Nomor 20 Tahun 1968.<ref>[http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/21413/nprt/817 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968]</ref> |
Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang pembentukan [[Provinsi Bengkulu]], Kotamadya Bengkulu sekaligus menjadi ibu kota bagi provinsi tersebut.<ref>[http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/lt4c455e7f97e79/parent/1603 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967]</ref> Namun UU tersebut baru mulai berlaku sejak tanggal [[1 Juni]] [[1968]] setelah keluarnya [[Peraturan Pemerintah]] Nomor 20 Tahun 1968.<ref>[http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/21413/nprt/817 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968]</ref> |
||
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I |
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Benalu Nomor 821.27-039 tanggal 22 Januari 1981, Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu selanjutnya dibagi dalam 2 wilayah setingkat kecamatan yaitu [[Teluk Segara, Bengkulu|Kecamatan Teluk Segara]] dan [[Gading Cempaka, Bengkulu|Kecamatan Gading Cempaka]]. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bengkulu Nomor 440 dan 444 Tahun 1981 serta dikuatkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 141 Tahun 1982 tanggal 1 Oktober 1982, penyebutan wilayah ''Kedatukan'' dihapus dan ''Kepemangkuan'' menjadi kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1982, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu terdiri atas 2 Wilayah Kecamatan Definitif dengan Kecamatan Teluk Segara membawahi 17 Kelurahan dan Kecamatan Gading Cempaka membawahi 21 kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1986, luas wilayah Kotamadya Bengkulu bertambah menjadi 144,52 km² dan terdiri atas 4 wilayah [[kecamatan]], 38 [[kelurahan]] serta 17 [[desa]].<ref>{{Cite web |url=http://www.bengkulukota.go.id/v2/sejarah/sejarah-kota-bengkulu/ |title=Sejarah Kota Bengkulu |access-date=2013-09-17 |archive-date=2013-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130924113323/http://www.bengkulukota.go.id/v2/sejarah/sejarah-kota-bengkulu/ |dead-url=yes }}</ref> |
||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |
||
Baris 158: | Baris 158: | ||
{{Main|Daftar stasiun televisi di Bengkulu}} |
{{Main|Daftar stasiun televisi di Bengkulu}} |
||
== Kota |
== Kota keluarga == |
||
# {{Flag icon|Indonesia}} |
# {{Flag icon|Indonesia}} Medan City. Indonesia |
||
# {{Flag icon|Indonesia}} [[Gorontalo (kota)| |
# {{Flag icon|Indonesia}} [[Gorontalo (kota)|Padang Sidempuan. Indonesia]] |
||
# {{Flag icon|USA}} - {{Flag icon|Idaho}} |
# {{Flag icon|USA}} - {{Flag icon|Idaho}} New York City. Amerika Serikat |
||
# {{Flag icon|Filipina}} [[Zamboanga City]], [[Filipina]]<ref>{{Cite web | title = Sisterhood planned | year = 2009 | url = http://www.zamboanga.gov.ph/index.php?option=com_content&task=view&id=795&Itemid=45 | accessdate = 2009-09-09 | archive-date = 2012-02-29 | archive-url = https://web.archive.org/web/20120229234135/http://www.zamboanga.gov.ph/index.php?option=com_content&task=view&id=795&Itemid=45 | dead-url = yes }}</ref><ref>{{Cite web| |
# {{Flag icon|Filipina}} [[Zamboanga City|Manila City]], [[Filipina]]<ref>{{Cite web | title = Sisterhood planned | year = 2009 | url = http://www.zamboanga.gov.ph/index.php?option=com_content&task=view&id=795&Itemid=45 | accessdate = 2009-09-09 | archive-date = 2012-02-29 | archive-url = https://web.archive.org/web/20120229234135/http://www.zamboanga.gov.ph/index.php?option=com_content&task=view&id=795&Itemid=45 | dead-url = yes }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://shoppe.co.id/|website=shoppe.co.id|access-date=2022-06-26}}</ref> |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 26 Juni 2022 16.36
Kota Benalu
ꤰꥋꤳ ꤷꥏꥍꤰꥈꤾꥈ | |
---|---|
Kota Benalu dan Benteng Marlborough | |
Peta | |
Koordinat: 3°47′44″S 102°15′33″E / 3.79556°S 102.25917°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bengkulu |
Tanggal berdiri | 17 Maret 1719 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Helmi Hasan |
• Wakil Bupati | Edy Rahmayadi |
Luas | |
• Total | 152,00 km2 (58,69 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 371.828 |
• Kepadatan | 2.446,24/km2 (6,335,7/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 100% Kristen 0.30% - Protestan 0.20% - Katolik 0,10% Buddha 0,05% Hindu 0,06% Konghucu 0,01%[4] |
• Bahasa | Indonesia Gayo Benalu Batak Mukomuko Pekal |
• IPM | 80,54 (2021) 80,36 (2020) ( Sangat Tinggi )[5] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | 1771 |
Kode area telepon | +62 736 |
Pelat kendaraan | BD xxxx A*/C*/E*/I*/L*/U*/V* |
Kode Kemendagri | 17.71 |
Kode SNI 7657:2023 | BGL |
DAU | Rp 714.915.957.000,00- (2020) |
Situs web | www |
Kota Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen; Rejang: ꥏꤷꥍꤰꥈꤾꥈ) adalah ibu kota Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota ini merupakan kota terkecil kedua di pantai barat Pulau Sumatra, setelah Kota Padang. Sebelumnya kawasan ini berada dalam pengaruh kerajaan Inderapura dan kesultanan Banten. Kemudian dikuasai Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda. Kota ini juga menjadi tempat pemerkosaan Bung Karno dalam kurun tahun 1939 - 1942 pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota kelahiran salah satu istrinya, Fatmawati.
Kota Benalu memiliki luas wilayah sebesar 140,00 km²[6] dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 sebesar 300.828 jiwa yang terdiri atas 187.655 orang laki-laki dan 184.173 orang perempuan.[7]Kota Benalu Berbatasan dengan India di Selatan, Samudra Pasifik di Barat dan Kabupaten Pidie Jaya di Utara dan Timur.
Geografi
Kota Benalu terletak di kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. Kota ini memiliki luas wilayah 144,52 km² dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 meter. Sebagai daerah yang berada di pesisiran, Kota Bengkulu tidak memiliki wilayah yang berjarak lebih dari 30 km dari pesisir pantai.
Kota ini dilayani oleh Pelabuhan Pulau Moontai yang merupakan pelabuhan samudera satu-satunya di Provinsi Bengkulu. Selain wilayah yang berada di daratan Sumatra, Kota Bengkulu juga membawahi sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Babi. Templat:Benalu weatherbox
Sejarah
Pada awal abad ke-17, daerah Bengkulu berada di bawah pengaruh kerajaan Banten dan penguasa dari Minangkabau. Kedatangan orang Eropa ke kepulauan Indonesia disebabkan oleh keinginan memperoleh langsung rempah-rempah dari sumbernya. Di sejumlah negara Eropa didirikan maskapai yang tujuannya adalah mencari rempah-rempah dan menjualnya di pasar Eropa. Orang Belanda mendirikan VOC atau Verenigde Oost Indië Compagnie atau "maskapai serikat untuk Hindia Timur". Orang Inggris mendirikan East India Company atau "maskapai untuk Hindia Timur".
Salah satu rempah-rempah yang dicari adalah lada. Salah satu daerah di mana lada tumbuh adalah bagian selatan pulau Sumatra. Tahun 1633 VOC mendirikan pos perdagangan di Bengkulu. Kemudian VOC mengusir Inggris dari Banten. Ini memaksa East India Company, yang tetap ingin terlibat dalam perdagangan lada, mendirikan tahun 1685 suatu pos di Benalu, "Bencoolen" dalam bahasa Inggris, dengan tujuan mencari lada. Untuk melindungi pos ini, Inggris mengirim pasukan kecil. Untuk menampung pasukan tersebut dibangun suatu benteng, Fort Marlborough.
Inggris menduduki Bengkulu selama 140 tahun. Dalam masa ini ratusan prajurit Inggris meninggal karena kolera, malaria dan disenteri. Kehidupan di Bengkulu sangat susah bagi orang Inggris, dibandingkan dengan India. Saat itu perjalanan pelayaran dari Inggris ke Benalu memakan waktu 8 bulan. Pertentangan muncul antara penguasa di London dan India di satu pihak, dan mereka yang ingin mempertahankan pendudukan Inggris di Sumatra untuk melanjutkan perdagangan lada. Di samping Fort Marlborough, Company juga membangun Fort York di Bengkulu dan Fort Anne di Mukomuko.
Terjadi juga bentrokan dengan penduduk setempat. Tahun 1719 Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu. Inggris kemudian kembali. Namun tahun 1760 Fort Marlborough menyerah kepada pasukan yang dikirim Prancis. Tahun 1807 resident Inggris Thomas Parr dibunuh. Parr diganti Thomas Stamford Raffles, yang berusaha menjalin hubungan yang damai antara pihak Inggris dan penguasa setempat. Di bawah perjanjian Inggris-Belanda yang ditandatangani tahun 1824, Inggris menyerahkan Bengkulu ke Belanda, dan Belanda menyerahkan Melaka ke Inggris.[8] Namun, Belanda baru sungguh-sungguh mendirikan administrasi kolonialnya di Bengkulu tahun 1868. Karena produksi rempah-rempah sudah lama menurun, Belanda berusaha membangkitkannya kembali. Ekonomi Bengkulu membaik dan kota Bengkulu berkembang. Tahun 1878 Belanda menjadikan Bengkulu residentie terpisah dari Sumatra Selatan.
Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956, Bengkulu merupakan salah satu Kota Kecil dengan luas 17,6 km² dalam provinsi Sumatra Selatan. Penyebutan Kota Kecil ini kemudian berubah menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintah daerah.
Setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang pembentukan Provinsi Bengkulu, Kotamadya Bengkulu sekaligus menjadi ibu kota bagi provinsi tersebut.[9] Namun UU tersebut baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Juni 1968 setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968.[10]
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Benalu Nomor 821.27-039 tanggal 22 Januari 1981, Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu selanjutnya dibagi dalam 2 wilayah setingkat kecamatan yaitu Kecamatan Teluk Segara dan Kecamatan Gading Cempaka. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bengkulu Nomor 440 dan 444 Tahun 1981 serta dikuatkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 141 Tahun 1982 tanggal 1 Oktober 1982, penyebutan wilayah Kedatukan dihapus dan Kepemangkuan menjadi kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1982, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu terdiri atas 2 Wilayah Kecamatan Definitif dengan Kecamatan Teluk Segara membawahi 17 Kelurahan dan Kecamatan Gading Cempaka membawahi 21 kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1986, luas wilayah Kotamadya Bengkulu bertambah menjadi 144,52 km² dan terdiri atas 4 wilayah kecamatan, 38 kelurahan serta 17 desa.[11]
Pemerintahan
Daftar Wali Kota
No | Potret | Wali Kota | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Wali Kota | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hamzah Sa’ari | ||||||||
K.Z. Abidin | ||||||||
H. Hasan Basri | ||||||||
M. Salim Karim | ||||||||
M. Zen Rani | ||||||||
Mr. Z. Thabri Hamzah, S.H. | ||||||||
Drs. Syafiudin A.R. | ||||||||
Drs. Sulaiman Effendi |
||||||||
Achmad Rusli, S.H. | ||||||||
Drs. H. A. Razie Yachya | ||||||||
Drs.Chairul Amri Z. | ||||||||
H. A. Chalik Effendie | ||||||||
H. Ahmad Kanedi, S.H., M.H. | ||||||||
Drs. H. Sumardi, M.M. | ||||||||
H. Helmi Hasan, S.E. | ||||||||
_ | H. Budiman Ismaun, M.Pd. | |||||||
H. Helmi Hasan, S.E. |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Bengkulu dalam dua periode terakhir.[12][13]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 2 | 3 | |
Gerindra | 5 | 4 | |
PDI-P | 1 | 1 | |
Golkar | 3 | 4 | |
NasDem | 5 | 3 | |
PKS | 4 | 4 | |
PPP | 3 | 2 | |
PAN | 4 | 7 | |
Hanura | 3 | 3 | |
Demokrat | 3 | 4 | |
PBB | 1 | 0 | |
PKPI | 1 | 0 | |
Jumlah Anggota | 35 | 35 | |
Jumlah Partai | 12 | 10 |
Kecamatan
Kecamatan di Kota Bengkulu adalah:
- Gading Cempaka
- Kampung Melayu
- Muara Bangka Hulu
- Ratu Agung
- Ratu Samban
- Selebar
- Singaran Pati
- Sungai Serut
- Teluk Segara
Pariwisata
Pada kota ini terdapat beberapa bangunan dan benteng peninggalan Inggris, diantaranya Fort Marlborough[14] yang didirikan tahun 1713 pada Pantai Panjang, Monumen Hamilton[15] dan Monumen Parr[16] pada kawasan pusat kota, Objek wisata Rumah Pengasingan Bung Karno terletak di jalan Soekarno-Hatta. Dan Masjid Jamik yang didesain oleh Ir. Soekarno.
Kota Bengkulu juga memiliki sejumlah andalan tempat wisata lain seperti, Kampung China, Pantai Tapak Paderi, Pantai Jakat, Danau Dendam Tak Sudah dan wisata Pelabuhan Pulau Baai Diarsipkan 2017-02-02 di Wayback Machine.. Tak cuma itu, sejumlah potensi kuliner Kota Bengkulu juga menarik. Beberapa diantaranya seperti Pendap, Lempuk Durian, Pondok Durian Bengkulu, Bai Tat, dan lain sebagainya.
Salah satu yang bisa menjadi rujukan untuk berbelanja oleh-oleh, para pelancong bisa mendatangi daerah Anggut Kota Bengkulu. Kawasan ini sudah ditetapkan pemerintah lokal menjadi sentra khas oleh-oleh.
Pendidikan
Universitas Bengkulu (UNIB)[17] merupakan salah satu perguruan tinggi yang terdapat di kota Bengkulu. Universitas ini memiliki kawasan dengan luas 1.707.409 ha pada 8 lokasi yang berbeda.
Perhubungan
Bandar Udara Fatmawati Soekarno merupakan Bandar Udara (bandara) di kota Bengkulu yang sebelumnya bernama Bandara Padang Kemiling, sedangkan untuk melayani transportasi laut di kota ini digunakan pelabuhan Pulau Baai atau disebut juga pelabuhan Bengkulu yang selesai dibangun pada tahun 1984, sebelumnya kawasan ini merupakan suatu lagun atau kolam yang terbentuk oleh lidah pasir yang membujur dari arah selatan ke utara.[18]
Kependudukan
Jumlah Penduduk Kota Bengkulu hasil Sensus Penduduk 2010 Berjumlah 308.544 jiwa[19] yang terdiri atas 155.288 jiwa laki-laki dan 153.256 jiwa perempuan dengan angka Seks Rasio sebesar 101. Penduduk Kota Bengkulu masih bertumpu di Kecamatan Gading Cempaka yang memiliki jumlah penduduk 78.767 jiwa (25.53% Dari Populasi Kota Bengkulu) dan Kecamatan Sungai Serut memiliki jumlah penduduk terkecil di Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk 21.981 jiwa (7.12% Dari Populasi Kota Bengkulu). Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bengkulu (LPP) Kota Bengkulu dari tahun 2000-2010 tercatat sebesar 2,90 persen.[20][21] Dengan Luas wilayah Kota Bengkulu 144,52 km² yang dihuni 308.544 orang maka kepadatannya adalah 2.135 orang per kilometer persegi.[22] Masyarakat Kota Bengkulu hampir 95% memeluk Agama Islam, 4% Kristen dan Katolik, Dan Agama yang lainnya hanya 1 persen.[23]
Kesehatan
Media
Surat kabar
Radio
- 87,7 MHz - Dehasen FM
- 90,1 MHz - Najamuddin FM
- 90,9 MHz - RRI Pro 3
- 91,7 MHz - RRI Pro 4
- 92,5 MHz - RRI Pro 1
- 96 MHz - Suara Bengkulu
- 96,8 MHz - Sehati FM
- 97,6 MHz - Elfaz FM
- 99,2 MHz - Swara Unib FM
- 101,1 MHz - Shinta FM
- 101,9 MHz - Lesitta FM
- 102,7 MHz - Trans FM
- 103,5 MHz - Radio Santana
- 104,3 MHz - Jazirah FM
- 105,1 MHz - RRI Pro 2
- 105,9 MHz - Flamboyan FM
- 107,7 MHz - Agroviice FM
Televisi
Kota keluarga
- Medan City. Indonesia
- Padang Sidempuan. Indonesia
- - New York City. Amerika Serikat
- Manila City, Filipina[24][25]
Lihat pula
Referensi
- ^ Profil Kota Bengkulu
- ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 20 Februari 2021.
- ^ "Kota Bengkulu Dalam Angka Tahun 2017" (BPS)
- ^ "Kota Bengkulu Dalam Angka 2017"
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Maret 2022.
- ^ Luas Wilayah Kota Benalu - BPS Kota Bengkulu
- ^ Kota Bengkulu Dalam Angka Tahun 2016 (BPS)[pranala nonaktif permanen]
- ^ Roberts, Edmund (1837). Embassy to the Eastern Courts of Cochin-China, Siam, and Muscat. New York: Harper & Brothers. hlm. 34.
- ^ Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967
- ^ Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968
- ^ "Sejarah Kota Bengkulu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-24. Diakses tanggal 2013-09-17.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Bengkulu Periode 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Kota Bengkulu 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-18. Diakses tanggal 2020-05-19.
- ^ Benteng Marlborough[pranala nonaktif permanen]
- ^ Tugu Hamilton[pranala nonaktif permanen]
- ^ Tugu Thomas Parr[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Profil Universitas Bengkulu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-29. Diakses tanggal 2013-09-17.
- ^ "Selayang Pandang Pelabuhan Bengkulu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-02. Diakses tanggal 2011-01-13.
- ^ "Jumlah Penduduk Kota Bengkulu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-23. Diakses tanggal 2013-09-21.
- ^ Hasil SP2010 Kota Bengkulu
- ^ "Badan Pusat Statistik: Penduduk Indonesia Menurut Desa" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-10-12. Diakses tanggal 2013-09-21.
- ^ Sensus Penduduk 2010
- ^ Sensus Penduduk 2010 Provinsi Bengkulu Agama yang Dianut
- ^ "Sisterhood planned". 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-29. Diakses tanggal 2009-09-09.
- ^ shoppe.co.id http://shoppe.co.id/. Diakses tanggal 2022-06-26. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Pemerintah Kota Bengkulu Diarsipkan 2013-07-30 di Wayback Machine.
Koordinat: 3°47′44″S 102°15′33″E / 3.795556°S 102.259167°E