Lompat ke isi

Ruth Pelupessy: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Marissa Lavigna (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Marissa Lavigna (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 106: Baris 106:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*{{IMDB|nm0997718}}
*{{IMDB|nm0997718}}
* [http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4be7e1ca0ca72/Ruth-Pelupessy#.TwMK5Faa9-4 Profil di Film Indonesia]


[[Kategori:Tanggal kelahiran 27 April]]
[[Kategori:Kelahiran bulan April]]
[[Kategori:Kelahiran 1937]]
[[Kategori:Kelahiran 1937]]
[[Kategori:Tanggal kematian 21 Oktober]]
[[Kategori:Kematian bulan Oktober]]
[[Kategori:Kematian 1996]]
[[Kategori:Kematian 1996]]
[[Kategori:Meninggal usia 59]]
[[Kategori:Peragawati Indonesia]]
[[Kategori:Model Indonesia]]
[[Kategori:Model Indonesia]]
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran]]
[[Kategori:Pemeran Perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran Indonesia]]
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Wanita Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Maluku]]
[[Kategori:Tokoh Maluku]]



Revisi per 29 Juni 2022 03.13

Ruth Pelupessy
Ruth pada tahun 1975
Lahir(1937-04-27)27 April 1937
Pulau Bangka, Hindia Belanda
Meninggal21 Oktober 1996(1996-10-21) (umur 59)
Jakarta, Indonesia
Sebab meninggalSakit jantung
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
  • Aktris
  • model
  • pengusaha
Tahun aktif1972–1983, 1989
Suami/istri
Richard Turangan
(m. 1960; c. 1968)

(m. 1977; c. 1979)
PasanganHendra Cipta (1974–1977)
Anak2
KerabatHanny Ray (adik)
Marcello Djorghi (keponakan laki laki)
Thomas Djorghi (keponakan laki laki)
Sultan Djorghi (keponakan laki laki)
IMDB: nm0997718 Edit nilai pada Wikidata

Ruth Pelupessy (27 April 1937 – 21 Oktober 1996)[1] adalah seorang aktris, model, dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok ikon wanita jahat dalam dunia perfilman Indonesia dikarenakan sering berperan sebagai antagonis dalam beberapa film yang dibintanginya[2].

Ruth memulai debutnya di dunia perfilman Indonesia dengan membintangi Salah Asuhan (1972) yang diadaptasi dari novel karya sastrawan Abdoel Moeis pada tahun 1928. Setelah itu ia memerankan karakter wanita lesbian bersama dengan Mieke Wijaya dalam film Tokoh (1973), dan berperan sebagai seorang pelacur dalam film Takdir (1973), dilanjutkan dengan berperan sebagai pemain pendukung dalam film Rahasia Perawan (1975) yang disutradarai oleh Ali Shahab, dan kemudian berhasil membuat dirinya memenangkan penghargaan Piala Citra sebagai aktris pembantu wanita terbaik dalam FFI 1976, lalu kemudian disusul dengan perannya bersama dengan Tanty Yosepha sebagai seorang germo dalam film Ranjang Siang Ranjang Malam (1976), namun ia paling terkenal karena memerankan Darminah dalam film Pengabdi Setan (1982).

Kehidupan awal

Ruth saat masih anak-anak

Ruth Pelupessy dilahirkan di Pulau Bangka pada tanggal 27 April 1937 dari pasangan Jacob Pelupessy (22 Agustus 1900 – 10 April 1942) dan Christina Moniyung. Ia merupakan anak sulung dari 4 bersaudara dan memiliki 3 orang adik perempuan yakni Joice Wangi Pelupessy (16 Januari 1940 – 29 Juni 2013), Joyce Pelupessy (lahir 1941), dan Hanny Pelupessy (lahir 2 Mei 1942). Wangi merupakan seorang mantan peragawati dan foto model, sebelum akhirnya berpindah pekerjaan sebagai sekretaris sebuah perusahaan cargo, Ia juga merupakan ibu dari Marcello Djorghi, Thomas Djorghi, dan Sultan Djorghi. Sedangkan Joyce si anak ketiga, ia merupakan seorang mantan penari dan pemeran yang ikut berdemonstrasi menolak pelarangan dansa rock and roll bersama dengan aktris Tina Melinda dan Mieke Wijaya[3]. dan si bungsu yang bernama Hanny merupakan seorang mantan aktris, model, dan penyanyi Indonesia[1]. Ruth memiliki darah keturunan Belanda dari ayahnya dan darah keturunan Manado dari ibunya. Ayahnya adalah seorang perwira Belanda sedangkan ibunya adalah seorang pegawai pemerintahan yang bermukim di Pulau Bangka[1].

Setelah ayahnya tewas pada 10 April 1942 karena berperang melawan pendudukan Jepang di Pulau Bangka[4], Ruth dan Ibunya beserta 3 orang adiknya kemudian pindah ke kota Bandung. Di Kota inilah ia berkenalan dengan Rima Melati yang merupakan teman dekat sekelas sekaligus tetangganya, Ruth kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) dan lulus pada tahun 1960[1].

Meski keluarga Pelupessy cukup dikenal di Bandung dan sering mengikuti show yang diadakan di kota tersebut pada tahun lima puluhan, namun Ruth sangat jarang untuk tampil di depan umum meski hanya sekedar menonton show dan kontes yang sering diadakan tersebut, hal ini dikarenakan dirinya memiliki kepribadian seorang introvert pada masa remajanya, dan lebih suka untuk mengurung diri di dalam kamar sembari menghayal bahwa dirinya merupakan seorang putri raja[5].

Kehidupan pribadi

Pernikahan, hubungan, dan anak

Ruth Pelupessy menikah untuk yang pertama kalinya dengan seorang pria asal Manado bernama Richard Turangan (29 Maret 1937 – 16 November 2012), pada bulan Agustus 1960, di Kota Bandung.[6] Setelah menikah, mereka kemudian memutuskan untuk pindah dan menetap di Jakarta.[6] dari pernikahan pertamanya ini mereka dikaruniai dua orang putra yaitu :

  • Ricky Turangan (lahir 1961), yang menikah dengan Peni Wuri Turangan, dan memiliki tiga orang anak yaitu:
  1. Kenan Kaisarea Turangan (lahir 1992)
  2. Nansih Purwanti[7]
  3. Keni Kaisarea Turangan[7]
  • Rory Turangan (lahir 21 Desember 1962), yang menikah dengan Noni Sumendap (lahir 3 Agustus 1970), dan memiliki dua orang anak yaitu:
  1. Catherine Amanda Edeni (lahir 21 Oktober 1991)[7]
  2. Kevin Valentino Turangan (lahir 31 Januari 1994)[7]

Pada tahun 1968, karena sering terjadi perselisihan di dalam rumah tangga mereka, Ruth dan Richard kemudian memutuskan untuk bercerai.[6] Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya perang perebutan hak asuh atas kedua anak mereka, Rima Melati yang juga ikut membantu Ruth dalam proses perceraiannya, kemudian menyewa jasa advokat Lukman Wiriadinata guna membantu Ruth dalam mendapatkan hak asuh atas kedua anaknya.[7] Hal ini kemudian berhasil dikarenakan Pengadilan Agama, Jakarta Pusat, memberikan hak asuh atas kedua anak mereka kepada Ruth.[7]

Ruth Pelupessy kembali menikah untuk yang kedua kalinya dengan kekasihnya yakni aktor Hendra Cipta (2 Oktober 1947 – 24 September 2011), pada tanggal 25 Mei 1977, di Jakarta.[8] Namun pada bulan Januari 1979, Ruth memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Hendra di Kantor Pengadilan Agama, Jakarta Pusat, dikarenakan pertengkaran yang sering terjadi diantara mereka, serta perbedaan agama yang mereka anut. Dari pernikahannya ini, mereka tidak dikaruniai keturunan sama sekali.[9]

Pada tahun 1973, Ruth Pelupessy dikabarkan memiliki hubungan perselingkuhan dengan aktor Dicky Zulkarnaen. Kabar ini muncul dikarenakan adegan ciuman pipi yang dilakukan oleh mereka berdua di dalam film Salah Asuhan. Ruth sendiri telah membantah kabar perselingkuhannya tersebut, dengan mengatakan bahwa ia hanya mengikuti skenario yang diarahkan oleh sutradara Asrul Sani saja. Akibat pemberitaan ini, status Ruth yang pada saat itu sedang menjanda kemudian dijadikan bulan-bulanan gosip oleh para pers dan media. Bahkan potret dirinya yang sedang berciuman dengan Dicky dipajang dalam beberapa majalah dan koran mingguan pada tahun yang sama.

Pada tahun 1974, Ruth kembali dikabarkan memiliki hubungan perselingkuhan dengan salah seorang manajer diskotik yang berada di Jakarta Pusat, bahkan dirinya dikabarkan tengah mengandung anak dari hasil hubungan perselingkuhannya dengan manajer tersebut. Ruth kemudian kembali membantah kabar hubungan perselingkuhannya itu, ia mengatakan bahwa dirinya tengah berpacaran dengan aktor Hendra Cipta pada waktu itu, dan menyebut wartawan yang menulis berita tersebut sudah gila.

Perkelahian dengan Yoseano Waas

Pada tanggal 22 Agustus 1974, Ruth Pelupessy terlibat perkelahian dengan aktor Yoseano Waas, di kantor Aries Film, Jakarta Pusat.[10]

Karier

Pada awalnya Ruth merupakan seorang penjahit sekaligus pengusaha perabotan rumah tangga dari bambu di daerah Jakarta Timur, lalu karena hubungan persahabatannya dengan Rima Melati, Ruth sering diminta untuk memperagakan busana kreasi desainer Iri Supit dan Non Kawilarang yang merupakan ibu dari Rima. Semakin lama kegiatan memperagakan busana tersebut semakin membuat dirinya memiliki ketertarikan terhadap dunia fashion show, hingga akhirnya Ruth memutuskan untuk bergabung dalam Indonesian Modelling Agency (IMA) pimpinan Non Kawilarang pada tahun 1960[1].

Pada bulan November 1972, Ruth yang saat itu sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti peragaan busana yang diadakan oleh Non Kawilarang, didatangi dua orang kru film Salah Asuhan[1]. Rupanya penampilan Ruth yang saat itu sedang mengenakan gaun mini dengan rambut yang terurai sepinggang, dianggap cocok oleh mereka untuk memerankan tokoh Corrie dalam film yang tengah digarap sutradara Asrul Sani itu[1].

Awalnya Ruth menolak tawaran tersebut, namun dua hari kemudian para kru film itu kembali mendatanginya di rumah Rima Melati yang kebetulan juga berperan di dalam film tersebut sebagai Rapiah. Akhirnya atabujukanan Non Kawilarang beserta 3 orang adiknya, Ruth kemudian setuju untuk berperan dalam film besutan sutradara Asrul Sani itu sebagai Corrie, film tersebut kemudian dirilis padbulan a Desember 1972 dan berhasil membuadirinyath mendapkanat julukan sebagai Bintang Pendatang Baru di Layar Putih[1], Asrul Sani sendiri mengatakan pada awalnya Ruth hanya berniat untuk sekali saja berperan dalam sebuah film, namun setelahberma n dalam film Salah Asuhan iitu iajustru ttakdapat melepaskan diri dari pekerjaannya sebagai pemain filt[1].

Nominasi dan penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
1976 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Rahasia Perawan Menang[11]

Kematian

Ruth Pelupessy meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 21 Oktober 1996, akibat Sakit jantung didalam usia 59 tahun.[12] Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan.[13]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i "Pengakuan Artis Ruth Pelupessy: 'Saya Pernah Berniat Bunuh Diri!'". Kartini. 1992. 
  2. ^ Era.id. "Mengenang 3 Perempuan Jahat dalam Film Horor Indonesia 90-an, Anda Masih Ingat?". ERA.ID. Diakses tanggal 2022-04-10. 
  3. ^ "Bandung 1957 (2) Geger Rock N Roll dan Demam Tiga Dara". Diakses tanggal 28 Oktober 2014. 
  4. ^ "Kekejaman Tentara Jepang di Sulawesi". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2021-06-26. Diakses tanggal 2022-05-05. 
  5. ^ Tragedi Cinta. 
  6. ^ a b c "BADAI CINTA MENANTANG JANDA RUPAWAN RUTH PELUPESSY. Sas sus yang pernah beredar: 'Ada Main' dengan Dicky Zulkarnaen hingga berlebihan dengan Mieke Wijaya". Flambojan. 1973. 
  7. ^ a b c d e f "Ruth Pelupessy benci akan pangkat jandanya". Kartini. 1975. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  8. ^ "Ruth Pelupessy – Hendra Cipta SEHABIS NIKAH TERUS PISAH". Violeta. 1977-05-25. 
  9. ^ "Cerai dengan Ruth bercerai dengan Hendra Cipta". TEMPO. 1979-02-10. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  10. ^ "Pertamakali Terjadi Di Kalangan Artis Film: RUTH PELUPESSY MELABRAK DAN MENAMPAR YOSEANO WAAS". Vista. 1974-09. 
  11. ^ "KAGET, KAGET, KAGET". 
  12. ^ "Ruth Pelupessy". Film Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  13. ^ Tani, Felix (2022-03-01). "Sosiologi Kuburan, Belajar Kehidupan dari Orang Mati". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2022-06-28.