Kedokteran forensik: Perbedaan antara revisi
k Menambah Kategori:Kriminologi menggunakan HotCat |
Forensik digital |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Ilmu Kedokteran Forensik adalah cabang spesialistik ilmu kedokteran yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan [[hukum]]. Proses penegakan hukum dan keadilan merupakan suatu usaha ilmiah dan bukan sekadar ''common sense'', ''nonscientific'' belaka. Dengan demikian, dalam penegakan keadilan yang menyangkut tubuh, kesehatan, dan nyawa manusia, bantuan dokter dengan pengetahuan Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal yang dimilikinya amat diperlukan.<ref name=":0" /> |
Ilmu Kedokteran Forensik adalah cabang spesialistik ilmu kedokteran yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan [[hukum]]. Proses penegakan hukum dan keadilan merupakan suatu usaha ilmiah dan bukan sekadar ''common sense'', ''nonscientific'' belaka. Dengan demikian, dalam penegakan keadilan yang menyangkut tubuh, kesehatan, dan nyawa manusia, bantuan dokter dengan pengetahuan Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal yang dimilikinya amat diperlukan.<ref name=":0" /> |
||
==Forensik digital== |
|||
Forensik digital adalah proses mengungkap dan menafsirkan data elektronik.<ref>{{Cite web|title=Computer forensics|url=https://www.techtarget.com/searchsecurity/definition/computer-forensics|website=techtarget.com|access-date=2022-07-21}}</ref> Tujuan dari proses ini adalah untuk melestarikan bukti apa pun dalam bentuk aslinya saat melakukan penyelidikan terstruktur dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, dan memverifikasi informasi digital untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu.<ref>{{Cite web|title=How to set up a digital forensic lab|url=https://www.salvationdata.com/technical-tips/set-up-a-digital-forensic-lab/|website=salvationdata.com|access-date=2022-07-21}}</ref> Sifat pembuktian forensik digital membutuhkan standar yang ketat untuk menahan pemeriksaan silang di pengadilan.<ref>{{Cite web|title=Implementing digital forensic readiness|url=https://www.sciencedirect.com/book/9780128044544/implementing-digital-forensic-readiness|website=sciencedirect.com|access-date=2022-07-21}}</ref> Akibatnya, sejumlah upaya dilakukan oleh institusi termasuk Institut Nasional Standar dan Teknologi, yang telah menerbitkan Panduan untuk Mengintegrasikan Teknik Forensik ke dalam Respon Insiden. |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 21 Juli 2022 13.20
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Ilmu kedokteran forensik, disebut juga ilmu kedokteran kehakiman atau yurisprudensi medis,[1] merupakan salah satu disiplin ilmu dan materi wajib dalam rangkaian pendidikan kedokteran di Indonesia. Peraturan perundang-undangan mewajibkan setiap dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis forensik, spesialis klinik untuk membantu melaksanakan pemeriksaan kedokteran forensik bagi kepentingan peradilan bilamana diminta oleh polisi penyidik.[2]
Ilmu Kedokteran Forensik adalah cabang spesialistik ilmu kedokteran yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum. Proses penegakan hukum dan keadilan merupakan suatu usaha ilmiah dan bukan sekadar common sense, nonscientific belaka. Dengan demikian, dalam penegakan keadilan yang menyangkut tubuh, kesehatan, dan nyawa manusia, bantuan dokter dengan pengetahuan Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal yang dimilikinya amat diperlukan.[1]
Forensik digital
Forensik digital adalah proses mengungkap dan menafsirkan data elektronik.[3] Tujuan dari proses ini adalah untuk melestarikan bukti apa pun dalam bentuk aslinya saat melakukan penyelidikan terstruktur dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, dan memverifikasi informasi digital untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu.[4] Sifat pembuktian forensik digital membutuhkan standar yang ketat untuk menahan pemeriksaan silang di pengadilan.[5] Akibatnya, sejumlah upaya dilakukan oleh institusi termasuk Institut Nasional Standar dan Teknologi, yang telah menerbitkan Panduan untuk Mengintegrasikan Teknik Forensik ke dalam Respon Insiden.
Lihat pula
- Visum et repertum
- Surat keterangan ahli
- Tanatologi
- Traumatologi
- Luka tembak
- Surat keterangan kematian
- Cara, sebab dan mekanisme kematian
- Identifikasi forensik
- Kematian akibat asfiksia mekanik
- Tenggelam
- Infantisida
- Kejahatan seksual
- Tempat kejadian perkara dan ekshumasi
- Abortus provokatus kriminalis
- Kematian mendadak
- Toksikologi umum
- Toksikologi khusus
- Pemeriksaan forensik
Referensi
- ^ a b "Yurisprudensi medis". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-15. Diakses tanggal 2016-02-09.
- ^ Idries AM, Tjiptomartono (2008). Penerapan ilmu kedokteran forensik dalam proses penyidikan. Jakarta: Sagung Seto.
- ^ "Computer forensics". techtarget.com. Diakses tanggal 2022-07-21.
- ^ "How to set up a digital forensic lab". salvationdata.com. Diakses tanggal 2022-07-21.
- ^ "Implementing digital forensic readiness". sciencedirect.com. Diakses tanggal 2022-07-21.