Lompat ke isi

Orang India Malaysia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Visnu92 (bicara | kontrib)
Visnu92 (bicara | kontrib)
Baris 173: Baris 173:
* [[Jawi Peranakan]], merupakan masyarakat kacukan India-Melayu (India Muslim). Masyarakat ini terbentuk di zaman Malaya British apabila saudagar India berkahwin dengan wanita Melayu tempatan.
* [[Jawi Peranakan]], merupakan masyarakat kacukan India-Melayu (India Muslim). Masyarakat ini terbentuk di zaman Malaya British apabila saudagar India berkahwin dengan wanita Melayu tempatan.


==Agama==
====Agama====


{{bar box
{{bar box

Revisi per 7 Agustus 2022 04.44

India Malaysia
மலேசிய இந்தியர்கள்
Orang India Malaysia
Parameswara
பரமேசுவரா
Mahathir Mohamad
മഹാതീർ മുഹമ്മദ്
Anwar Ibrahim
அன்வர் இப்ராகீம்
Deborah Priya Henry
டெபோரா பிரியா
Guy Sebastian
கை செபாஸ்டியன்
Nicol David
நிகோல் டேவிட்
Shuba Jay
சுபாசிணி ஜெயரத்தினம்
Karpal Singh
ਕਰਪਾਲ ਸਿੰਘ
Gobind Singh Deo
ਗੋਬਿੰਦ ਸਿੰਘ ਦਿਓ
Daerah dengan populasi signifikan
Semenanjung Malaysia, Singapura
Bahasa
Tamil, Telugu, Malayalam, Punjabi, Melayu, Inggris
Agama
Sebagian besar Hindu, Minoritas beragama Kristen, Islam, Sikh,Jain dan Bahá'í
Kelompok etnik terkait
India Singapura, India Indonesia


India Malaysia adalah kelompok etnis berketurunan India di Malaysia. Saat ini, mereka membentuk kelompok terbesar ketiga di Malaysia. (merupakan 6,8% dari penduduk Malaysia). Mayoritas orang India Malaysia adalah etnis Tamil, dengan kelompok-kelompok kecil lainnya seperti Malayali, Telugu, Sikhs dan lain-lain.

Mereka biasanya hanya disebut sebagai "India" di Malaysia atau "Orang India" dalam bahasa Melayu. Orang India Malaysia merupakan persentase besar profesional per kapita yang tidak proporsional - merupakan 15,5% dari profesional Malaysia.38% dari tenaga kerja profesional medis negara ini terdiri dari orang India Malaysia.

Sejarah

Gelombang Pertama: Periode Pra-kolonial

India Kuno memberikan pengaruh besar di Asia Tenggara melalui perdagangan, misi keagamaan, perang, dan bentuk kontak lainnya. Malaysia pra-kolonial adalah bagian dari 'Kerajaan India' seperti Sriwijaya, Kadaram dan Majapahit, yang merupakan bagian dari wilayah budaya yang dikenal sebagai India Raya.Ada kemungkinan gelombang pertama migrasi dari Asia Selatan menuju Asia Tenggara terjadi pada saat invasi Ashoka ke Kalinga dan ekspedisi Samudragupta ke arah Selatan.[1]

Berkas:Battle of kedah.jpg
Sebuah lukisan Siam yang menggambarkan invasi Chola ke Kadaram(sekarang Kedah) pada tahun 1025.

Pedagang India telah melakukan perjalanan wilayah ini termasuk ujung selatan Asia Tenggara semenanjung dengan perdagangan maritim, raja Sailendra Jawa yang berasal dari Kalinga mampu menguasai Semenanjung dan bagian dari Siam selatan.Raja-raja menyambut misionaris Buddhis dari India, menerima ajaran mereka tentang sekte Mahayana, yang menyebar ke seluruh wilayah mereka. Teori lain tentang pengenalan agama Buddha setelah India tiba di semenanjung adalah bahwa setelah Kalinga menaklukkan Burma yang lebih rendah pada abad ke-8, pengaruh mereka secara bertahap menyebar ke semenanjung itu. Kalinga India kuno terletak di India tenggara yang menempati Orissa modern dan Andhra Pradesh utara. Pada abad ke-7 sebuah kerajaan di Indonesia bernama Kalingga,sesuai dengan nama Kalinga di India.

Ada bukti keberadaan kerajaan-kerajaan India seperti Gangga Negara, Kedah Lama, Sriwijaya sejak kurang lebih 1700 tahun yang lalu.Kontak awal antara kerajaan Tamilakam dan semenanjung Melayu telah sangat dekat selama pemerintahan dinasti Pallava (dari abad ke-4 hingga ke-9 M) dan Kerajaan Chola (dari abad ke-9 hingga ke-13).Hubungan dagang yang dimiliki saudagar Tamil dengan pelabuhan Malaya menyebabkan munculnya kerajaan-kerajaan India seperti Kadaram (Kedah Lama) dan Langkasuka. Selanjutnya, raja Chola Rajendra Chola I mengirim ekspedisi ke Kadaram (Sriwijaya) pada abad ke-11 menaklukkan negara itu atas nama salah satu penguasanya yang mencari perlindungannya dan mengangkatnya ke atas takhta.Chola memiliki pedagang dan armada angkatan laut yang kuat di Samudra Hindia dan Teluk Benggala.Di Kesultanan Malaka, orang-orang Chitty, memainkan peran besar dalam administrasi Malaka seperti Raja Mudaliar, Syahbandar (Kepala Pelabuhan) Malaka dan Bendahara Tun Mutahir, Bendahara Kesultanan Malaka yang terkenal.

Gelombang Kedua: Masa Kolonial

Setelah penjajahan Portugis di Malaka (Malaysia) pada tahun 1511, pemerintah Portugis mendorong penjelajah mereka untuk membawa wanita India mereka yang sudah menikah yang telah menjadi Kristen Katolik Roma, di bawah kebijakan yang ditetapkan oleh Afonso de Albuquerque, Raja Muda India pada waktu itu.Orang-orang ini adalah Katolik Goan (Katolik Konkani) dan India Timur (Katolik keturunan Marathi).Kuparis yang berdarah campuran Samvedi Brahmana, Goan dan Portugis juga datang.Anak-anak ahli waris yang sudah menikah dengan penduduk Melayu, kehilangan identitas etnis mereka.Akuisisi Inggris atas Penang, Melaka, dan Singapura - Negeri-Negeri Selat dari tahun 1786 hingga 1824 memulai arus masuk tenaga kerja India yang stabil.Ini terdiri dari pedagang, polisi, buruh perkebunan dan tentara kolonial (lihat sepoy).Selain itu, ada juga migrasi besar orang India untuk bekerja di pemerintah kolonial Inggris, karena mereka menguasai bahasa Inggris secara umum dengan baik.

Pendirian perkebunan dan kebutuhan akan tenaga kerja murah menyebabkan masuknya migran India yang bekerja di bawah sistem kontrak Kangani pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Sistem Kagani ditamatkan pada awal abad ke-20, ia mendorong ramai orang india datang ke maloaysia secara sendirian. Para pekerja migran ini sebagian besar adalah orang Tamil (sekitar 80%), dengan beberapa orang Telugu, Malayalis serta kelompok lain dari India utara.Para pekerja ini berbeda dari kelompok komersial dan berpendidikan orang India perkotaan, yang sering kali merupakan kasta tinggi atau kelas menengah Tamil, Telugus, Malayali, Punjabi, Sindhis, Gujaratis, Marwaris dan lain-lain. Orang-orang India perkotaan ini mungkin Hindu, Kristen, Sikh, atau Muslim. Orang Sikh sebagian besar bekerja di kepolisian, sementara orang India utara lainnya terlibat dalam bisnis. Orang Malayali , Ceylonese, dan Kristen Tamil mungkin terlibat dalam pekerjaan kerah putih pemerintah dan swasta, Chettiar dalam peminjaman uang atau keuangan, sedangkan Vellalar dan Muslim Tamil mungkin terlibat dalam berbagai jenis bisnis.

Gelombang Ketiga : Periode kontemporer

Dari tahun 1990-an hingga periode sekarang, ada juga gelombang kecil warga negara India ke Singapura dan Malaysia untuk bekerja di industri konstruksi dan teknik, restoran, sektor TI, pengajaran dan keuangan. Tenaga kerja tidak terampil terutama bekerja di restoran India. Ada juga pasangan asing dari anak benua India yang menikah dengan orang India setempat.

Demografi

Demografi

7,0% dari populasi Malaysia adalah orang India pada 2016.Ada korespondensi yang erat antara divisi etnis dan pekerjaan komunitas Asia Selatan, dan ini tak terhindarkan tercermin dalam distribusi geografis komunitas di Malaya. Orang Tamil di India Selatan adalah mayoritas di Malaysia.

Negara Populasi A
2010[2] 2015[3]B
Total Proporsi Total Proporsi
Johor 217,058 7.1% 230,700 7.0%
Kedah 136,482 7.3% 143,200 7.2%
Kelantan 3,849 0.3% 4,800 0.3%
Malacca 49,037 6.2% 51,400 6.2%
Negeri Sembilan 146,214 15.2% 154,000 14.9%
Pahang 63,065 4.4% 66,300 4.3%
Perak 281,688 12.3% 293,300 12.2%
Penang 153,472 10.4% 166,000 10.6%
Perlis 2,745 1.2% 3,100 1.3%
Sabah 7,453 0.3% 12,200 0.5%
Sarawak 7,411 0.3% 7,900 0.3%
Selangor 679,130 13.5% 712,000 13.2%
Terengganu 2,397 0.2% 3,000 0.3%
Kuala Lumpur 156,316 10.3% 163,000 10.1%
Labuan 641 0.9% 800 0.9%
Putrajaya 869 1.5% 900 1.0%
  • ^Note A Bukan warga negara tidak termasuk dalam angka dan persentase
  • ^Note B Perkiraan populasi dibulatkan ke ratusan terdekat.</small

Suku Bangsa

Beberapa etnis India yang dapat ditemukan di Malaysia:

Agama

Religions of Indian Malaysians[4]
Religion Percent
Hinduisme
  
86,2%
Kekristenan
  
6,0%
Islam
  
4,1%
Agama lain
  
1,9%
Buddhism
  
1,7%
Tiada Agama
  
0,05%
Agama Rakyat
  
0,04%
Tidak diketahui
  
0,01%

Komunitas India yang sebagian besar terdiri dari orang Tamil menganut agama Hindu sebagai agama utama. Agama Hindu dan Budha dibawa ke Semenanjung Malaya dari India sekitar abad ke-2 Masehi. Kerajaan Kadaram (Kedah Lama) yang dipengaruhi India, dan Ilangosagam (Langkasuka) mempraktikkan agama Hindu dan Buddha selama pemerintahan kerajaan Melayu-Sriwijaya dan Tamil-Chola.Mayoritas orang Malayalis dan Tamil di Malaysia juga menganut agama Hindu.

Sikhisme dipraktekkan terutama oleh Punjabi.Kekristenan dipraktikkan oleh minoritas orang Tamil dan Malayari.

Makanan

Kontribusi masyarakat India terhadap masakan Malaysia sangat besar. Masakan India memiliki pengaruh kuat pada masakan tradisional Melayu yang mengakibatkan popularitas kari di Malaysia. Malah, Hidangan Indonesia juga banyak dipengaruhi oleh Masakan India.

Tidak seperti masakan India di Inggris dan negara-negara Barat lainnya yang cenderung berfokus pada masakan India Utara, masakan India di Malaysia sebagian besar didasarkan pada masakan India Selatan karena diaspora India Malaysia sebagian besar adalah Tamil, meskipun beberapa hidangan utara seperti Ayam tandoori dan Naan adalah hal biasa.

Hidangan sarapan selatan seperti Roti canai,Idli, vadai, dan Dosa (disebut di Malaysia sebagai 'thosai') adalah hal yang umum. Idiyappam dalam Bahasa Indonrsia dan bahasa Melayu dikenal dengan nama putu mayam, biasanya dijual oleh para pedagang ojek keliling. Makanan nasi dengan berbagai sayuran dan hidangan daging bersama dengan bumbu lainnya disajikan di atas daun pisang di restoran untuk makan siang dan makan malam, dan juga di rumah tangga India. Daging kambing (daging kambing) sangat disukai dan disajikan baik sebagai varuval (kari kering) atau peratal (kari dengan kuah kental). Pare goreng, keripik pisang, papadam, rasam, yoghurt dan acar adalah bumbu yang biasa. Makanan penutup dan manisan termasuk payasam, halva, mysore pak, palgoa, dan bola ghee. Beberapa makanan India telah diadopsi secara luas dan dilokalisasi. Ini termasuk namun tidak terbatas pada Murukku, Adhirasam dan Puttu.

Kultur Kuliner

Makanan vegetarian

Mayoritas orang India Malaysia beragama Hindu. Karena itu, sebagian besar dari mereka adalah vegetarian. Makanan vegetarian dapat dengan mudah didapatkan di restoran India di seluruh Malaysia. Mayoritas restoran menyajikan makanan vegetarian dan non-vegetarian

Nasi daun pisang

Karena hampir 90% orang India Malaysia berasal dari India Selatan, daun pisang digunakan secara tradisional untuk makan makanan. Makanan daun pisang terkenal di Malaysia [5] .Semua etnis di malaysia suka makan daun pisang dan sebagian besar restorannya penuh sesak saat makan siang

Pada mulanya daun pisang diletakkan dihadapan pelanggan dan nasi yang masih panas dan berwap akan ditimbunkan di atas daun pisang itu. Selepas itu, menyajikan lauk yang terdiri daripada sayur-sayuran yang akan dibawakan dan ditawarkan kepada pelanggan. Lauk yang dipilih akan diletakkan pada nasi di atas daun pisang.Selepas itu, dapat lauk pilihan tambahan yang berisi rendang kambing ("mutton varuval"), kari sotong, masala udang, ikan goreng atau ayam pula yang akan ditawarkan bagi pelanggan bukan semata-mata-mata hanya pemakan sayuran. Selain itu pelanggan boleh memilih lauk lain yang ditampilkan di kaunter lauk. Biasanya lauk tambahan ini tidak termasuk dalam harga asas nasi daun pisang ini.

Etiket penting dalam hal makan nasi daun pisang. Biasanya, daun pisang akan diletakkan dengan kuncup daun mengarah ke kiri pelanggan, meskipun tidak selalu diikuti di tempat lain. Langkah ini dikarenakan daun pisang lebih lebar di bagian pangkal, sehingga posisi pangkal daun pisang di sisi kanan memberikan lebih banyak ruang bagi mereka yang menggunakan tangan kanan untuk makan. Ini mencegah lauk pauk tumpah dan mengotori meja makan.Hidangan nasi daun pisang biasanya dimakan dengan menggunakan tangan, oleh itu adalah perlu bagi membasuh tangan sebelum dan selepas makan. Jari digunakan bagi mengaul nasi dan lauk sebelum ia dijemput untuk disuap ke dalam mulut.

Biasanya orang India akan meninggalkan beberapa residu di daun. Limbah ini sengaja dibiarkan untuk diberikan kepada serangga, burung dan binatang.

Selain itu, setelah makan, biasanya daun pisang dilipat. Cara melipat daun pisang dikatakan melambangkan apakah Anda menikmati makanan dan ingin kembali atau sebaliknya. Biasanya daun dilipat ke arah Anda untuk melambangkan bahwa Anda menikmati makanan dan ingin mengulanginya lagi. Sedangkan melipat ke arah yang berlawanan biasanya dipraktekkan di pemakaman untuk melambangkan bahwa seseorang tidak ingin melalui peristiwa menyedihkan seperti itu lagi.

Budaya Mamak

Masakan Mamak (Muslim India) telah mengembangkan gaya khas di Malaysia. Ditemukan di seluruh negeri, keberadaan warung atau restoran Mamak sangat populer di kalangan penduduk setempat karena mereka menawarkan berbagai makanan dan beberapa toko buka 24 jam sehari. Jenis hidangan India Muslim yang disajikan bergaya prasmanan di restoran Mamak yang disebut nasi kandar (seperti nasi padang Indonesia, di mana Anda membayar untuk apa yang sebenarnya Anda makan), nasi putih atau nasi beriani disajikan dengan hidangan kari lainnya baik dengan ayam, ikan, sapi atau domba, dan biasanya disertai dengan acar sayuran dan papadum.

Hidangan Chettinad

Masakan Chettinad, masakan daerah Chettinad di Tamil Nadu, sangat populer dan tersedia di restoran khusus. Masakan tradisional komunitas Chettiar berbeda dari masakan Tamil yang didominasi vegetarian karena sangat didasarkan pada persiapan daging yang dibumbui dengan kuat.

Kata-kata Tamil dalam bahasa Melayu

Pinjaman dari bahasa Tamil termasuk kata-kata harian seperti:.

Bahasa Tamil Bahasa Melayu
akka kakak
kadai kedai
kappal kapal
katikam ketika
muthu mutiara
nagaram negara
purva purba
raja raja
suniyam sunyi
tali tali
udayam udaya
vakai bagai
bhumi bumi
Surya Suria
almari lemari


Orang-orang terkenal

Pranala luar

  1. ^ Sadasivan, Balaji (2011). The Dancing Girl: A History of Early India. hlm. 135–136. ISBN 978-9814311670. 
  2. ^ "2010 Population and Housing Census of Malaysia" (PDF). Department of Statistics, Malaysia. hlm. 11, 62–81. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 February 2013. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2015 population
  4. ^ "2010 Population and Housing Census of Malaysia" (PDF) (dalam bahasa Melayu and Inggris). Department of Statistics, Malaysia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 May 2014. Diakses tanggal 17 June 2012.  p. 82
  5. ^ "Why are banana leaf meals popular in Malaysia". asianinspirations.com.au. Diakses tanggal 23 March 2018.