Lompat ke isi

Dewan Nasional Perlawanan Timor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bahar akhirudin (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bahar akhirudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 9: Baris 9:
Setelah [[Revolusi Bunga]] di [[Portugal]] pada tahun 1974, koloni [[Timor Portugis]] akan dipersiapkan untuk kemerdekaan, tetapi pada bulan Agustus 1975 terjadi perebutan kekuasaan antara dua partai terbesar, UDT dan FRETILIN. Dengan bantuan organisasi militernya, [[FALINTIL]], FRETILIN mampu bertahan. Sebagian besar pendukung UDT harus mengungsi ke [[Timor Barat]]. Pada tanggal 28 November 1975, FRETILIN memproklamasikan kemerdekaan dari Portugal dalam menghadapi invasi Indonesia. Diharapkan ini akan mendapat dukungan dari dunia internasional, tetapi hanya sembilan hari kemudian Indonesia mulai secara terbuka menduduki negara itu.
Setelah [[Revolusi Bunga]] di [[Portugal]] pada tahun 1974, koloni [[Timor Portugis]] akan dipersiapkan untuk kemerdekaan, tetapi pada bulan Agustus 1975 terjadi perebutan kekuasaan antara dua partai terbesar, UDT dan FRETILIN. Dengan bantuan organisasi militernya, [[FALINTIL]], FRETILIN mampu bertahan. Sebagian besar pendukung UDT harus mengungsi ke [[Timor Barat]]. Pada tanggal 28 November 1975, FRETILIN memproklamasikan kemerdekaan dari Portugal dalam menghadapi invasi Indonesia. Diharapkan ini akan mendapat dukungan dari dunia internasional, tetapi hanya sembilan hari kemudian Indonesia mulai secara terbuka menduduki negara itu.


Sebuah periode teror dan pemukiman kembali warga sipil diikuti, diikuti oleh penganiayaan terhadap pendukung gerakan kemerdekaan oleh milisi pro-Indonesia dan tentara. Sementara FRETILIN pada awalnya masih menguasai sebagian besar Timor Timur, Indonesia berhasil semakin menekan perlawanan melalui serangan udara dan penghancuran ladang. Pada bulan Desember 1978, basis-basis gerakan perlawanan sebagian besar telah dihancurkan oleh [[tentara Indonesia]] dan lebih dari 80% pejuang FRETILIN telah terbunuh. Di bawah [[Xanana Gusmão]], FRETILIN semakin beralih ke perang [[gerilya]] melawan Indonesia. Berbagai kelompok Timor memerangi penjajah dari pegunungan dengan dukungan penduduk.
Sebuah periode teror dan pemukiman kembali warga sipil diikuti, diikuti oleh penganiayaan terhadap pendukung gerakan kemerdekaan oleh milisi pro-Indonesia dan tentara. Sementara FRETILIN pada awalnya masih menguasai sebagian besar Timor Timur, Indonesia berhasil semakin menekan perlawanan melalui serangan udara dan penghancuran ladang. Pada bulan Desember 1978, basis-basis gerakan perlawanan sebagian besar telah dihancurkan oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] dan lebih dari 80% pejuang FRETILIN telah terbunuh. Di bawah [[Xanana Gusmão]], FRETILIN semakin beralih ke perang [[gerilya]] melawan Indonesia. Berbagai kelompok Timor memerangi penjajah dari pegunungan dengan dukungan penduduk.


== Struktur CNRT ==
== Struktur CNRT ==

Revisi per 26 Agustus 2022 15.53

Bendera CNRT

CNRT (Conselho Nacional de Resistência Timorense) berfungsi sebagai organisasi payung untuk mengoordinasikan perjuangan Timor Leste untuk kemerdekaan melawan pendudukan Indonesia (1975–1999). Berbagai partai dan kelompok Timor Timur bersatu di dalamnya, seperti FRETILIN, UDT atau Colimau 2000. Dari tahun 1988 hingga 1998 organisasi tersebut bernama Conselho Nacional de Resistência Maubere CNRM (Dewan Nasional Perlawanan Maubere).

Latar belakang

Acara CNRT pada referendum kemerdekaan 1999
Acara CNRT pada referendum kemerdekaan 1999

Setelah Revolusi Bunga di Portugal pada tahun 1974, koloni Timor Portugis akan dipersiapkan untuk kemerdekaan, tetapi pada bulan Agustus 1975 terjadi perebutan kekuasaan antara dua partai terbesar, UDT dan FRETILIN. Dengan bantuan organisasi militernya, FALINTIL, FRETILIN mampu bertahan. Sebagian besar pendukung UDT harus mengungsi ke Timor Barat. Pada tanggal 28 November 1975, FRETILIN memproklamasikan kemerdekaan dari Portugal dalam menghadapi invasi Indonesia. Diharapkan ini akan mendapat dukungan dari dunia internasional, tetapi hanya sembilan hari kemudian Indonesia mulai secara terbuka menduduki negara itu.

Sebuah periode teror dan pemukiman kembali warga sipil diikuti, diikuti oleh penganiayaan terhadap pendukung gerakan kemerdekaan oleh milisi pro-Indonesia dan tentara. Sementara FRETILIN pada awalnya masih menguasai sebagian besar Timor Timur, Indonesia berhasil semakin menekan perlawanan melalui serangan udara dan penghancuran ladang. Pada bulan Desember 1978, basis-basis gerakan perlawanan sebagian besar telah dihancurkan oleh Tentara Nasional Indonesia dan lebih dari 80% pejuang FRETILIN telah terbunuh. Di bawah Xanana Gusmão, FRETILIN semakin beralih ke perang gerilya melawan Indonesia. Berbagai kelompok Timor memerangi penjajah dari pegunungan dengan dukungan penduduk.

Struktur CNRT

Kepemimpinan CNRT terdiri dari tiga badan: Komisi Politik Nasional, Komisi Eksekutif dan Komisi Yudisial. Xanana Gusmão (sebelumnya FRETILIN) menjadi Presiden CNRT dan Ketua Komisi Politik Nasional. Di tempat kedua adalah Wakil Presiden José Ramos-Horta, yang juga menjadi Ketua Komite Eksekutif. Mário Viegas Carrascalão (PSD)., yang tinggal di Timor Timur, menjadi Wakil Presiden yang “pendiam” .

Presidium Juventude Lorico Ass'wain Timor Loro Sa'e menjadi organisasi payung bagi kelompok perlawanan pemuda dan mahasiswa . Melibatkan 14 kelompok, antara lain OJETIL, OPJLATIL, Fuan Domin, RENETIL, Uniamorte, Sagrada Família, IMPETTU, FITUN, UJTL, dan BPPM. Juvêncio Martins menjadi koordinator Biro.[1]

Perwakilan partai dan perwakilan non-partai diwakili di Komisi Politik Nasional dan Komisi Eksekutif. Seorang imam ditambahkan ke Komisi Politik Nasional, sementara para ahli duduk di Komisi Kehakiman.

Komisi-komisi tersebut, sebagaimana diputuskan di Peniche pada April 1998, pada awalnya terdiri dari 22 orang Timor yang diasingkan. Pada bulan September, Gusmão mengangkat 12 anggota Komisi Politik Nasional lagi yang tinggal di Timor Timur.

Anggota Komisi Politik Nasional:

Ada juga empat pemain pengganti:

Adapun perwakilan dari Timor Leste sendiri adalah:

Anggota Komite Eksekutif:

Anggota Komisi Yudisial:

Pejabat CNRT lainnya:

Meski menjadi anggota CNRT, PDM tidak memiliki perwakilan di kantor.

Lihat juga

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Dan Nicholson: The Lorikeet Warriors: East Timorese new generation nationalist resistance, 1989–99, Department of History, Faculty of Arts, The University of Melbourne, Oktober 2001.
  2. ^ Ben Kiernan: Genocide and Resistance in Southeast Asia: Documentation, Denial, and Justice in Cambodia and East Timor, S. 179/180, 2008.