Judith Barsi: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 56: | Baris 56: | ||
Suatu ketika Judith mengakui kepada seorang temannya bahwa ayahnya melemparkan panci dan wajan padanya sehingga menyebabkan ia [[mimisan]]. Judith juga memberi tahu sebuah keluarga yang kebetulan merupakan teman keluarganya, Judith saat itu berkata, “Aku takut pulang. Ayahku mabuk setiap hari dan aku tahu dia ingin membunuh ibu. |
Suatu ketika Judith mengakui kepada seorang temannya bahwa ayahnya melemparkan panci dan wajan padanya sehingga menyebabkan ia [[mimisan]]. Judith juga memberi tahu sebuah keluarga yang kebetulan merupakan teman keluarganya, Judith saat itu berkata, “Aku takut pulang. Ayahku mabuk setiap hari dan aku tahu dia ingin membunuh ibu. |
||
Teman-teman Judith pun masih ingat dan takut akan kekasaran Jozsef. Saat teman teman Judith datang ke rumah dan mengetuk pintu untuk mengajak Judith bermain, Jozsef berkata, “Oh, keledai kecil itu? Dia tidak disini." |
Teman-teman Judith pun masih ingat dan takut akan kekasaran Jozsef. Saat teman teman Judith datang ke rumah dan mengetuk pintu untuk mengajak Judith bermain, Jozsef berkata, “Oh, keledai kecil itu? Dia tidak disini." |
||
== Dampak terhadap tumbuh kembang Judith == |
|||
Perangai Judith mulai berubah, perilakunya menjadi sangat mengganggu. Gadis kecil yang dulu ceria, tiba tiba menjadi penyendiri dan mulai suka melukai dirinya sendiri. Judith pernah mencabut semua bulu matanya. Ia bahkan pernah mencabut semua kumis kucingnya. Judith pun suatu ketika mogok di depan agensinya lalu menangis histeris saat audisi bernyanyi untuk film [[All Dogs Go To Heaven]]. |
|||
Maria kemudian membawanya ke [[psikolog anak]]. Psikolog tersebut dengan tanggap bisa mengidentifikasi pelecehan fisik dan emosional yang parah pada diri Judith. Psikolog tersebut juga menyatakan bahwa Judith sangat terbuka tentang [[pelecehan]] yang sedang dialaminya, dan psikolog itu melaporkan kasus ini ke CPS (Child Protective Services). |
|||
Ini adalah kesempatan Judith dan ibunya untuk mendapatkan bantuan namun telah disia siakan oleh Maria. Saat kasus [[KDRT]]-nya tengah diselidiki, penyidikan tiba tiba dihentikan ketika Maria meyakinkan para penyidik bahwa dia berencana menceraikan Jozsef dan berencana untuk membawa Judith pindah ke sebuah apartemen yang dia sewa baru-baru ini. Tapi Maria tidak juga pindah dari rumahnya dengan alasan ia ingin tetap tinggal di rumah itu untuk ulang tahun Judith. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 27 Agustus 2022 15.33
Judith Barsi | |
---|---|
Lahir | Judith Eva Barsi 6 Juni 1978 Los Angeles, California, AS |
Meninggal | 25 Juli 1988 Canoga Park, California, AS | (umur 10)
Pekerjaan | Aktris |
Tahun aktif | 1984–1988 |
|
Judith Eva Barsi (6 Juni 1978 – 25 Juli 1988) adalah seorang aktris cilik Amerika Serikat. Dia memulai karir debutnya dengan membintangi iklan dan serial televisi serta di film Jaws: The Revenge. Dia menjadi seiyu untuk karakter animasi di The Land Before Time dan All Dogs Go to Heaven. Bersama ibunya, Maria, ia dibunuh pada Juli 1988 oleh ayahnya, József Barsi.[1]
Kehidupan awal
Orang tua Judith adalah imigran dari Hungaria yang bertemu di California. Ayahnya, József, adalah pengungsi Hungaria setelah kependudukan Soviet di tahun 1956. Ia pindah ke New York pada tahun 1964 lalu pindah ke California dimana ia bertemu dengan ibu Judith, Maria Virovacz, yang juga seorang imigran Hungaria. Mereka kemudian menikah dan pindah ke Los Angeles, California dimana pada 6 Juni 1978, Judith lahir. Judith memiliki abang tiri dari pernikahan ayahnya terdahulu. Sejak Judith lahir, Maria tahu putrinya akan menjadi bintang. Judith adalah gadis yang manis dengan senyum yang ceria. Maria kerap melatih Judith tata cara berakting, melatih sikap dan juga suara. Dan sepertinya apa yang dilakukan sang ibu kelak tidak akan sia sia.
Awal karier
Judith memulai karir televisinya sejak usia 5 tahun ketika pada suatu kesempatan, ia ditemukan di arena skating. Seorang kru yang sedang syuting iklan memperhatikan kemampuan skating Judith. Disitulah Judith di kontrak untuk iklan pertamanya Donald Duck Orange Juice dan dari sanalah karir Judith mulai beranjak Pada tahun 1985, Judith mendapat peran untuk membintangi film televisi Do You Remember Love?
Mereka yang mengenal Judith, menggambarkannya sebagai anak yang cerdas, menggemaskan dan lucu. Judith dan ibunya sangatlah dekat. Judith fasih berbahasa Hungaria dan selalu memakai bahasa itu jika ia dan ibunya berada di depan umum, sehingga tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan. Satu-satunya kekurangan Judith diluar karir aktingnya yang sedang menanjak adalah pendidikannya.
Judith sering bolos sekolah dan ia pernah memberi tahu temannya Lisa Williams, kalau ia "merindukan sekolah dan sangat merindukan teman-temannya." Mata pelajaran favoritnya di sekolah adalah pelajaran Sejarah dan Seni Budaya. Jika kita melihat sekilas sosok Judith dari layar TV ataupun film, ia tampak seperti gadis kecil pada umumnya yang hidup normal dan bahagia. Warna favoritnya adalah merah muda dan ungu. Dan bunga favoritnya adalah bunga matahari. Judith juga suka bermain dengan bonekanya dan mengendarai sepeda dengan teman-temannya.
Kesuksesan
Pada saat dia berusia 7 tahun, dia telah memiliki penghasilan $ 100.000 setahun. Judith Barsi tampak seperti memiliki semuanya, sayangnya, apa yang terjadi dalam kehidupan Judith tidak seindah kelihatannya.
Dibalik semua kesuksesan itu, Judith dan ibunya, Maria Agnes Barsi, adalah korban kekerasan rumah tangga ayah Judith, Jozsef Barsi. Ketika Judith semakin terkenal, Jozsef menjadi semakin kasar, cemburu, dan paranoid. Sebelum karier Judith melesat, keluarga mereka adalah keluarga yang tengah berjuang secara finansial.
Kebejatan ayahnya
Apa yang telah diraih Judith dan ketenarannya tidak cukup untuk menghentikan Jozsef yang selalu mengeksploitasi Judith dan Maria. Di luar rumah, ayahnya terlihat seperti selalu memuja Judith, dengan menyebutnya dengan "Little One". Tetapi, sikap buruk Jozsef mulai diketahui oleh tetangga mereka yang menggambarkan sosok Jozsef sebagai orang yang sangat pemarah dan sering memarahi si kecil Judith. Seorang tetangga mereka memberi kesaksian, kalau ia ingat suatu sore ketika Maria datang ke rumah membawa layang-layang untuk Judith. Ketika Judith melihatnya, Jozsef langsung mengambilnya dan berkata. "Kamu nanti akan merusaknya saja! ". Lalu Judith menangis ketika ia melihat ayahnya dengan kasar merebut mainan barunya. Kemudian Jozsef berkata pada Maria dan tetangga yang melihat, “Lihat dia! Dia cuma anak nakal yang manja yang tidak mau meminjamkan mainan barunya!". Lalu Jozsef merobek layang layang itu menjadi potongan potongan kecil. Teman Jozsef, Peter Kivlen, ingat kalau Jozsef pernah mengatakan kalau ia akan membunuh Maria. Ketika Kivlen bertanya, "Jika kamu membunuhnya, apa yang akan terjadi pada Si Kecil?” Lalu Jozsef menjawab, “Aku juga harus membunuhnya.”
Judith sangat takut pada ayahnya. Suatu ketika ia mendapat peran untuk film Jaws IV: The Revenge, Judith dan Maria harus syuting di Bahama. Sebelum mereka pergi, Jozsef memberikan "nasihat kecil" kepada gadis kecilnya. Sesaat kemudian, Jozsef pergi dan kembali dengan membawa sebuah televisi merah muda sebagai permintaan maafnya.
Kekasaran Jozsef terus berlanjut ketika ia terus mengancam akan membunuh Maria dan Judith. Jozsef juga pecandu alkohol dan pernah ditangkap 3x karena kasus DUI.
Pada Desember 1986, Maria akhirnya berani melaporkan kekerasan rumah tangganya ke polisi. Setelah pelecehan itu dilaporkan, polisi menyatakan jika mereka tidak menemukan tanda-tanda kekerasan fisik dan Maria memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap Jozsef. Jozsef diduga telah mengurangi kecanduannya akan alkohol setelah laporan itu, tetapi ia terus menerus mengancam Judith dan ibunya. Dia mengancam akan memotong leher Judith dan Maria atau akan membakar rumah.
Suatu ketika Judith mengakui kepada seorang temannya bahwa ayahnya melemparkan panci dan wajan padanya sehingga menyebabkan ia mimisan. Judith juga memberi tahu sebuah keluarga yang kebetulan merupakan teman keluarganya, Judith saat itu berkata, “Aku takut pulang. Ayahku mabuk setiap hari dan aku tahu dia ingin membunuh ibu. Teman-teman Judith pun masih ingat dan takut akan kekasaran Jozsef. Saat teman teman Judith datang ke rumah dan mengetuk pintu untuk mengajak Judith bermain, Jozsef berkata, “Oh, keledai kecil itu? Dia tidak disini."
Dampak terhadap tumbuh kembang Judith
Perangai Judith mulai berubah, perilakunya menjadi sangat mengganggu. Gadis kecil yang dulu ceria, tiba tiba menjadi penyendiri dan mulai suka melukai dirinya sendiri. Judith pernah mencabut semua bulu matanya. Ia bahkan pernah mencabut semua kumis kucingnya. Judith pun suatu ketika mogok di depan agensinya lalu menangis histeris saat audisi bernyanyi untuk film All Dogs Go To Heaven.
Maria kemudian membawanya ke psikolog anak. Psikolog tersebut dengan tanggap bisa mengidentifikasi pelecehan fisik dan emosional yang parah pada diri Judith. Psikolog tersebut juga menyatakan bahwa Judith sangat terbuka tentang pelecehan yang sedang dialaminya, dan psikolog itu melaporkan kasus ini ke CPS (Child Protective Services).
Ini adalah kesempatan Judith dan ibunya untuk mendapatkan bantuan namun telah disia siakan oleh Maria. Saat kasus KDRT-nya tengah diselidiki, penyidikan tiba tiba dihentikan ketika Maria meyakinkan para penyidik bahwa dia berencana menceraikan Jozsef dan berencana untuk membawa Judith pindah ke sebuah apartemen yang dia sewa baru-baru ini. Tapi Maria tidak juga pindah dari rumahnya dengan alasan ia ingin tetap tinggal di rumah itu untuk ulang tahun Judith.
Referensi
- ^ Johnson, John; Fuentes, Gabe (August 7, 1988). "A Script of Fear: Repeated Threats by Father of Child Actress Carried to Tragic End". Los Angeles Times. Los Angeles, California. Diakses tanggal September 26, 2011.
Pranala luar
- Judith Barsi di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Templat:TCMDb person