Lompat ke isi

Koko: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
menambah info
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
Dalam bahasa Indonesia penggunaan kata koko mengalami perubahan konteks, yakni untuk memanggil pria beretnis Tionghoa secara umum oleh orang non-Tionghoa, kadang tidak memandang tua atau muda. Sebenarnya penggunaan aslinya adalah untuk memanggil saudara kandung laki-laki yang lebih tua (abang). Sinonim lain yang sering dipakai dalam bahasa Hokkien adalah ''a-hiaⁿ'' (阿兄). Perempuan yang sedang jatuh cinta juga kadang memanggil pasangan prianya sebagai "koko" atau "ako".
Dalam bahasa Indonesia penggunaan kata koko mengalami perubahan konteks, yakni untuk memanggil pria beretnis Tionghoa secara umum oleh orang non-Tionghoa, kadang tidak memandang tua atau muda. Sebenarnya penggunaan aslinya adalah untuk memanggil saudara kandung laki-laki yang lebih tua (abang). Sinonim lain yang sering dipakai dalam bahasa Hokkien adalah ''a-hiaⁿ'' (阿兄). Perempuan yang sedang jatuh cinta juga kadang memanggil pasangan prianya sebagai "koko" atau "ako".


Cici
==Lihat juga ==
*[[Baju koko]]
*[[Koko Cici Jakarta]]


==Referensi ==
==Referensi ==

Revisi per 6 Oktober 2022 05.41

Ilustrasi seorang pria Tionghoa paruh baya yang biasa dipanggil koh atau engkoh.

Koko (哥哥) adalah istilah dari bahasa Hokkien atau bahasa Hakka yang berarti "kakak laki-laki".[1][2] Dalam bahasa Betawi, sapaan koko biasanya disingkat menjadi koh atau ditambah prefiks menjadi engkoh. Sebutan engkoh-engkoh Glodok biasanya merujuk pada tipikal pria Tionghoa yang membuka usaha di Pecinan Jakarta, kadang digunakan sebagai panggilan kelakar untuk seorang pria Tionghoa.[3]

Dalam bahasa Indonesia penggunaan kata koko mengalami perubahan konteks, yakni untuk memanggil pria beretnis Tionghoa secara umum oleh orang non-Tionghoa, kadang tidak memandang tua atau muda. Sebenarnya penggunaan aslinya adalah untuk memanggil saudara kandung laki-laki yang lebih tua (abang). Sinonim lain yang sering dipakai dalam bahasa Hokkien adalah a-hiaⁿ (阿兄). Perempuan yang sedang jatuh cinta juga kadang memanggil pasangan prianya sebagai "koko" atau "ako".

Cici

Referensi