Lompat ke isi

Kedungsepur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Vira Septiani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18: Baris 18:
| daerah penyangga = [[Kota Salatiga]]<br>[[Kabupaten Semarang]]<br>[[Kabupaten Kendal]]<br>[[Kabupaten Demak]]<br>[[Kabupaten Grobogan]]
| daerah penyangga = [[Kota Salatiga]]<br>[[Kabupaten Semarang]]<br>[[Kabupaten Kendal]]<br>[[Kabupaten Demak]]<br>[[Kabupaten Grobogan]]
| tanggal peresmian =
| tanggal peresmian =
| dasar hukum = [[Undang Undang]] No.26 Tahun 2007
| dasar hukum = [[wikisource:id:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007|Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007]]
| zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| zona_utc = +7
| zona_utc = +7

Revisi per 8 Oktober 2022 11.34

Kawasan Metropolitan Semarang
Kedungsepur
Searah jarum jam: Arsitektur Lawang Sewu, Area Taman Tingkir Salatiga, Rawa Pening, Bledug Kuwu, Kawasan Masjid Agung Demak, dan Curug Sewu.
Peta lokasi Kedungsepur
Peta lokasi Kedungsepur
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Tengah
Kota intiSemarang
Daerah penyanggaKota Salatiga
Kabupaten Semarang
Kabupaten Kendal
Kabupaten Demak
Kabupaten Grobogan
Dasar hukumUndang Undang Nomor 26 Tahun 2007
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62

Kedungsepur atau akronim dari Kendal-Ungaran-Semarang-Purwodadi adalah sebuah wilayah metropolitan yang berada di eks-keresidenan Semarang dan terdiri dari Kendal, Demak, Ungaran (ibu kota Kabupaten Semarang), Kota Salatiga, dan Purwodadi (ibu kota Kabupaten Grobogan) dengan Kota Semarang sebagai kota intinya.

Kawasan ini adalah Wilayah Metropolitan terpadat dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di Indonesia, setelah Jabodetabekpunjur, Gerbangkertosusila, dan Cekungan Bandung.[1] Kedungsepur merupakan salah satu kawasan strategis nasional yang diatur oleh Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.[2][3]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar