Lompat ke isi

Kabupaten Simalungun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Advthv (bicara | kontrib)
Tidak perlu dibuat miring
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 41: Baris 41:
}}
}}


'''Simalungun''' (''[[surat Batak]]'': {{Btk|ᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯮᯉ᯳}}) adalah sebuah [[Kabupaten|kabupaten]] di provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini merupakan rumah bagi masyarakat [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]. Pusat pemerintahan/ibukota dari kabupaten ini telah resmi berpindah ke [[Raya, Simalungun|kecamatan Raya]] pada tanggal 23 Juni 2008<ref>Situs resmi Pemkab Simalungun: [http://simalungunkab.go.id/id/?id=132 Pemerintah dan Masyarakat laksanakan Pesta Adat Memasuki Kantor Bupati Simalungun yang baru]{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 24 Juni 2008.</ref> dari [[Kota Pematangsiantar]] yang telah menjadi daerah otonom, setelah tertunda selama beberapa waktu. Pada tahun [[2021]], penduduk kabupaten Simalungun berdasarkan [[Kementerian Dalam Negeri]] 2021 berjumlah 1.038.120 jiwa, dengan kepadatan 237 jiwa/km².<ref name="SIMALUNGUN"/>
'''Simalungun''' ([[Surat Batak]]: ᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯮᯉ᯳) adalah sebuah [[Kabupaten|kabupaten]] di provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini merupakan rumah bagi masyarakat [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]. Pusat pemerintahan/ibukota dari kabupaten ini telah resmi berpindah ke [[Raya, Simalungun|kecamatan Raya]] pada tanggal 23 Juni 2008<ref>Situs resmi Pemkab Simalungun: [http://simalungunkab.go.id/id/?id=132 Pemerintah dan Masyarakat laksanakan Pesta Adat Memasuki Kantor Bupati Simalungun yang baru]{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 24 Juni 2008.</ref> dari [[Kota Pematangsiantar]] yang telah menjadi daerah otonom, setelah tertunda selama beberapa waktu. Pada tahun [[2021]], penduduk kabupaten Simalungun berdasarkan [[Kementerian Dalam Negeri]] 2021 berjumlah 1.038.120 jiwa, dengan kepadatan 237 jiwa/km².<ref name="SIMALUNGUN"/>


== Geografi ==
== Geografi ==

Revisi per 26 Oktober 2022 02.35

Kabupaten Simalungun
Transkripsi bahasa daerah
 • Surat Batakᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯮᯉ᯳
Dari atas ke bawah: Pantai Bebas Danau Toba di Parapat, Air Terjun Bah Biak, dan Gapura selamat datang di Kabupaten Simalungun
Lambang resmi Kabupaten Simalungun
Motto: 
Habonaron do bona
(Batak Simalungun) Kebenaran adalah pokok[1]
Peta
Peta
Kabupaten Simalungun di Indonesia
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun
Peta
Kabupaten Simalungun di Indonesia
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun (Indonesia)
Koordinat: 2°54′N 99°00′E / 2.9°N 99°E / 2.9; 99
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
Tanggal berdiri14 November 1956[2]
Dasar hukumUU Nomor 7 Tahun 1956[2]
Ibu kotaRaya
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 32
  • Kelurahan: 27
  • Nagori: 386
Pemerintahan
 • BupatiRadiapoh Hasiholan Sinaga
 • Wakil BupatiZonny Waldi
Luas
 • Total4.372,50 km2 (1,688,23 sq mi)
Populasi
 • Total1.039.056
 • Kepadatan237,00/km2 (613,8/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam (56,77%)
Kristen (42,93%)
Protestan (37,29%)
Katolik (5,64%)
Buddha (0,22)%
Hindu (0,05%)
Konghucu (0,02%)
Lainnya (0,01%)[3]
 • BahasaIndonesia (resmi/utama)
Batak (dominan)
Batak Simalungun
Batak Toba
Batak Angkola
Batak Mandailing
Batak Pakpak
Melayu
Karo
Minangkabau
Jawa
Lainnya
 • IPMKenaikan 73,40 (2021)
tinggi[5]
Zona waktu[[UTC]]
Kode BPS
1209 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0622
Pelat kendaraanBK xxxx T**/W*
Kode Kemendagri12.08 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.263.388.980.000,-
Situs webwww.simalungunkab.go.id


Simalungun (Surat Batak: ᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯮᯉ᯳) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan rumah bagi masyarakat Batak Simalungun. Pusat pemerintahan/ibukota dari kabupaten ini telah resmi berpindah ke kecamatan Raya pada tanggal 23 Juni 2008[6] dari Kota Pematangsiantar yang telah menjadi daerah otonom, setelah tertunda selama beberapa waktu. Pada tahun 2021, penduduk kabupaten Simalungun berdasarkan Kementerian Dalam Negeri 2021 berjumlah 1.038.120 jiwa, dengan kepadatan 237 jiwa/km².[4]

Geografi

Kabupaten ini memiliki 32 kecamatan dengan luas 438.660 ha atau 6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatra Utara. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Hatonduhan dengan luas 33.626 ha, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dengan luas 3.897 ha. Keseluruhan kecamatan terdiri dari 386 desa/nagori dan 27 kelurahan (2021).[4]

Batas wilayah

Utara Kabupaten Serdang Bedagai dan Deli Serdang
Timur Kabupaten Batubara dan kabupaten Asahan
Selatan Kabupaten Toba
Barat Kabupaten Karo dan Danau Toba

Pemerintahan

Dewan Perwakilan


Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Simalungun dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[7] 2019–2024[8] 2024–2029
PKB 1 Penurunan 0 Steady 0
Gerindra 6 Steady 6 Kenaikan 7
PDI-P 5 Kenaikan 8 Steady 8
Golkar 9 Steady 9 Kenaikan 15
NasDem 5 Steady 5 Kenaikan 6
Gelora (baru) 1
PKS 2 Steady 2 Penurunan 1
Hanura 4 Steady 4 Penurunan 2
PAN 3 Penurunan 2 Penurunan 0
Demokrat 11 Penurunan 7 Penurunan 5
Perindo (baru) 4 Steady 4
PPP 3 Penurunan 2 Penurunan 1
Berkarya (baru) 1
PKPI 1 Penurunan 0
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 11 Steady 11 Penurunan 10

Bupati dan Wakil

Kantor Bupati Simalungun
Kantor Bupati Simalungun

Bupati Simalungun adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Simalungun. Bupati Simalungun bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatra Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Simalungun ialah Radiapoh Hasiholan Sinaga, dengan wakil bupati Zonny Waldi. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Simalungun 2020, untuk periode tahun 2021-2024. Mereka dilantik oleh gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di Kota Medan.[9]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
16 Radiapoh Sinaga 26 April 2021 petahana (2020) Periode 16 Zonny Waldi

Kecamatan

Pembagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Simalungun

Kabupaten Simalungun terdiri dari 32 kecamatan, 27 kelurahan, dan 386 desa dengan luas wilayah mencapai 4.369,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 1.025.527 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 235 jiwa/km².[10][11]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Simalungun, adalah sebagai berikut:

Kode Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
12.08.23 Bandar 2 14 Desa
Kelurahan
12.08.22 Bandar Huluan 10 Desa
12.08.24 Bandar Masilam 10 Desa
12.08.08 Bosar Maligas 1 16 Desa
Kelurahan
12.08.32 Dolog Masagal 10 Desa
12.08.17 Dolok Batu Nanggar 2 14 Desa
Kelurahan
12.08.13 Dolok Panribuan 15 Desa
12.08.20 Dolok Pardamean 11 Desa
12.08.26 Dolok Silau 14 Desa
12.08.16 Girsang Sipangan Bolon 3 3 Desa
Kelurahan
12.08.02 Gunung Malela 16 Desa
12.08.03 Gunung Maligas 9 Desa
12.08.15 Haranggaol Horison 1 4 Desa
Kelurahan
12.08.12 Hatonduhan 9 Desa
12.08.18 Huta Bayu Raja 1 15 Desa
Kelurahan
12.08.19 Jawa Maraja Bah Jambi 8 Desa
12.08.06 Jorlang Hataran 1 12 Desa
Kelurahan
12.08.04 Panei 1 16 Desa
Kelurahan
12.08.31 Pamatang Silima Huta 10 Desa
12.08.05 Panombeian Panei 11 Desa
12.08.21 Pematang Bandar 2 11 Desa
Kelurahan
12.08.10 Pematang Sidamanik 1 9 Desa
Kelurahan
12.08.14 Purba 1 13 Desa
Kelurahan
12.08.29 Raya 5 12 Desa
Kelurahan
12.08.07 Raya Kahean 1 13 Desa
Kelurahan
12.08.01 Siantar 17 Desa
12.08.09 Sidamanik 1 14 Desa
Kelurahan
12.08.25 Silimakuta 1 6 Desa
Kelurahan
12.08.27 Silau Kahean 16 Desa
12.08.11 Tanah Jawa 1 19 Desa
Kelurahan
12.08.28 Tapian Dolok 1 10 Desa
Kelurahan
12.08.30 Ujung Padang 1 19 Desa
Kelurahan
TOTAL 27 386

Kabupaten Simalungun terdiri dari 32 kecamatan yaitu:

Lambang

Lambang Kabupaten Simalungun

Arti lambang kabupaten Simalungun adalah:

  1. Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau lahan.
  2. Bagian atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam yang bersuat (bersifat) putih dan pada hiou Suri-suri tertulis nama "Simalungun" dengan warna putih.
  3. Pada petak tengah dengan latar belakang warna kuning emas terdapat gambar rumah balai adat dengan susunan galang 10, 7 anak tangga, jerjak 8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima, dan pada rabung atas terdapat gambar kepala kerbau dengan warna atap hitam dan galang warna putih.
  4. Pada petak kiri atas dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar daun teh sebanyak 8 helai berwarna hijau.
  5. Pada petak kanan atas dengan latar belakang warna putih terdapat gambar Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi daripada di sampingnya berwarna biru dan sebelah bawah gelombang danau empat baris berwarna biru muda.
  6. Pada petak kiri bawah dengan latar belakang warna putih terdapat gambar setangkai padi dengan jumlah padi 17 butir berwarna kuning emas.
  7. Pada petak kanan bawah dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar bunga kapas 5 kuntum berwarna putih dan kelopak bunga berwarna hijau.
  8. Garis batas-batas petak dengan warna hitam dan sebelah luar perisai tepi hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih.
  9. Pita sebelah bawah perisai berwarna putih dengan tepi berwarna hitam. Di pita tersebut tertulis semboyan lambang, yaitu "HABONARON DO BONA", kata dalam bahasa Simalungun yang berarti kebenaran itu adalah pokok.

Makna gambar-gambar pada lambang:

  1. Lambang berbentuk perisai menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negara.
  2. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbol yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara Republik Indonesia.
  3. Padi dan Kapas adalah kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan.
  4. Daun teh adalah hasil utama dari Daerah Simalungun.
  5. Gunung dan danau menggambarkan keindahan alamnya.
  6. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat.
  7. Rumah Balai adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat, kebudayaan, dan kesenian daerah.

Penduduk

Suku

Rumah Bolon suku Batak Simalungun, penduduk asli kabupaten Simalungun.

Tidak ada data resmi mengenai besaran jumlah etnis atau suku yang ada di kabupaten Simalungun. Namun kabupaten ini merupakan kawasan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat suku asli Batak (tepatnya sub Simalungun). Selain suku Batak Simalungun, wilayah ini juga dihuni oleh sub Batak lainnya yaitu: Toba, Mandailing, Angkola, dan Pakpak. Selain dihuni oleh masyarakat asli suku Batak, wilayah ini juga dihuni oleh masyarakat suku pendatang seperti suku Jawa yang merupakan suku pendatang terbanyak di kabupaten Simalungun dengan jumlah populasi serta persentase yang cukup signifikan dan tidak berbeda jauh dengan jumlah populasi/persentase suku Batak. Ada pula suku pendatang lainnya, suku-suku tersebut ialah: Minangkabau, Karo, Aceh, Tionghoa, Melayu, Nias, Sunda, dan lainnya.

Agama

GKPS Marihat Raya, sebuah gereja berbahasa Batak dialek Simalungun, di kecamatan Dolog Masagal.
Berkas:Masjid-Al-Munawaroh.jpeg
Masjid Agung Al-Munawaroh di Perdagangan.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2022 menunjukkan bahwa agama mayoritas penduduk kabupaten Simalungun adalah Islam Sunni yang dipeluk oleh sebagian besar penduduk yang mencakup 56,77% dari total jumlah penduduk. Banyak diantaranya tinggal jauh dari Danau Toba, seperti di kecamatan Bandar, kecamatan Bandar Huluan, kecamatan Bandar Masilam, kecamatan Bosar Maligas, kecamatan Gunung Malela, kecamatan Gunung Maligas, kecamatan Tapian Dolok, kecamatan Dolok Batunanggar, kecamatan Raya (ibukota/pusat pemerintahan) dan kecamatan Ujung Padang. Umumnya dianut oleh suku Jawa, Minangkabau, Aceh, Melayu, Sunda, serta sebagian Karo, Nias, dan Batak (terutama Mandailing dan Angkola yang mayoritas beragama Islam, serta sebagian Simalungun, Pakpak, dan Toba) yang banyak tinggal dikawasan tersebut.[3]

Kekristenan (Protestanisme & Katolik Roma) dengan persentase 42,93%. Rinciannya adalah Protestan 37,29% dan Katolik 5,64%. Untuk denominasi Kristen Protestan rata-rata dianut oleh masyarakat suku Batak (Simalungun, Toba, sebagian Angkola, dan Pakpak), Karo, Nias, serta sebagian Tionghoa dan Jawa. Sedangkan untuk denominasi Kristen Katolik rata-rata dianut oleh masyarakat Tionghoa, Batak (Simalungun, Toba, dan sebagian Pakpak), serta sebagian Karo, Nias, dan Jawa. Mereka umumnya merupakan penduduk yang tinggal dekat kawasan Danau Toba, seperti kecamatan Pematang Silima Huta, kecamatan Purba, kecamatan Raya (ibukota kabupaten/pusat pemerintahan), kecamatan Haranggaol Horison, kecamatan Silimakuta, kecamatan Girsang Sipangan Bolon, kecamatan Dolok Panribuan, kecamatan Dolok Pardamean dan kecamatan Dolok Silau.[3]

Buddhisme 0,22% & Konfusianisme 0,02% mayoritas dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang ada di kabupaten Simalungun khususnya wilayah Timur dan disekitar kecamatan Raya yang menjadi ibukota/pusat pemerintahan dari kabupaten Simalungun.

Hinduisme 0,05% mayoritas dianut oleh masyarakat keturunan Tamil-India dan sebagian Bali.

Selain agama-agama diatas ada pula yang menganut agama lainnya. Agama tersebut ialah agama kepercayaan nenek moyang/leluhur (agama tradisional) yang didalamnya terdapat unsur-unsur mistis/mistik serta unsur animisme dan dinamisme. Ajaran agama ini tersisa hanya 0,01% dari keseluruhan penduduk umumnya dianut oleh kalangan dari suku Batak (terutama Toba). Agama ini biasa disebut oleh penganutnya sebagai Agama Malim/Ugamo Malim/Ajaran Malim atau dengan istilah umum sebagai Parmalim.

Ekonomi

Potensi ekonomi Kabupaten Simalungun sebagian besar terletak pada produksi pertaniannya. Produksi lainnya adalah hasil industri pengolahan dan jasa.

Pertanian dan Perkebunan

Kebun teh Sidamanik

Selama tahun 2020, Kabupaten Simalungun menghasilkan antara lain 336.332 ton padi, 234.977 ton jagung, dan 213.319 ton ubi kayu yang menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai penghasil padi, jagung, dan ubi kayu terbesar di Sumatra Utara.[4] Produksi tanaman pangan lainnya yang cukup besar dari kabupaten ini adalah kedelai, kacang tanah, dan ubi jalar. Tanaman perkebunan rakyat yang memberikan kontribusi sebesar 25,41% terhadap PDRB Simalungun antara lain karet, kelapa sawit, kopi, teh, aren, vanili, kelapa, cokelat, cengkih, kulit manis, kemiri, lada, dan pinang.

Industri

Simalungun adalah salah satu lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia yang dikenal dengan nama Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. KEK ini difokuskan untuk industri kelapa sawit dan disambungkan ke Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung di Kabupaten Batu Bara. Beberapa perusahaan yang ada di KEK ini antara lain PT Unilever Oleochemical, PT Industri Nabati Lestari, dan PT Aice Sumatra Industri.[12]

Transportasi

Darat

Kabupaten Simalungun menjadi kawasan Transit dan terletak di Jalan Raya Medan-Pematangsiantar yang merupakan bagian dari Jalan Lintas Tengah Sumatra. Ibukota Kabupaten di Raya juga merupakan titik temu antara lingkar Danau toba dan Kota Pematangsiantar menuju Berastagi maupun sebaliknya. Jalan Tol Tebingtinggi-Danau Toba juga menjadi prioritas pemerintah dalam promosi pariwisata Danau Toba

Pariwisata

Kabupaten Simalungun memiliki 57 titik lokasi objek wisata, terdiri atas 30 lokasi wisata alam, 14 lokasi wisata agro, 4 lokasi wisata budaya, dan selebihnya adalah lokasi wisata rekreasi lainnya. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon merupakan kecamatan yang memiliki objek wisata terbanyak. Dan di kecamatan itu pula terdapat objek wisata yang paling diandalkan, yaitu Danau Toba yang bisa dinikmati dari Parapat, berjarak tempuh 172 km dari Medan atau 74 km dari Raya.

Pada tahun 2020, industri pariwisata Simalungun bertumpu pada 11 hotel bintang dan 78 hotel melati. Jumlah hotel bintang tersebut adalah yang terbanyak kedua di Sumatra Utara setelah Kota Medan.[4]

Galeri

Referensi

  1. ^ "Arti Lambang". www.simalungunkab.go.id. Diakses tanggal 29 Oktober 2021. 
  2. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  3. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 11 September 2022. 
  4. ^ a b c d e "Kabupaten Simalungun Dalam Angka 2021" (pdf). www.simalungunkab.bps.go.id. hlm. 7. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  6. ^ Situs resmi Pemkab Simalungun: Pemerintah dan Masyarakat laksanakan Pesta Adat Memasuki Kantor Bupati Simalungun yang baru[pranala nonaktif permanen], diakses 24 Juni 2008.
  7. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Simalungun Periode 2014-2019
  8. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Simalungun 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-28. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  9. ^ Magribi, Alija (27 Maret 2021). "Radiapoh-Zonny Waldi, Dilantik Sebagai Kepala Daerah Simalungun". www.medan.tribunnews.com. Diakses tanggal 2 Februari 2022. 
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  12. ^ "Bea Cukai Pematangsiantar Pantau Kesiapan Dry Port KEK Sei Mangkei". www.beacukai.go.id. 2019-07-12. Diakses tanggal 28 Mei 2021. 

Pranala luar