Puteri Indonesia: Perbedaan antara revisi
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 66: | Baris 66: | ||
* Berusia 18-26 tahun |
* Berusia 18-26 tahun |
||
* Belum pernah [[menikah]]. |
* Belum pernah [[menikah]]. |
||
* Tinggi badan minimum 170 |
* Tinggi badan minimum 170 cm. |
||
* Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing, terutama Bahasa Inggris adalah kewajiban mutlak. |
* Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing, terutama Bahasa Inggris adalah kewajiban mutlak. |
||
* Peserta harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya (opsional: bisa mewakili asal daerah dari kedua orang tua). |
* Peserta harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya (opsional: bisa mewakili asal daerah dari kedua orang tua). |
||
Baris 170: | Baris 170: | ||
|- style="color:black; background:silver;" |
|- style="color:black; background:silver;" |
||
! width="50" | Year |
! width="50" | Year |
||
! width="300" | |
! width="300" | Puteri Indonesia<br>{{small|''[[Miss Universe|Miss Universe Indonesia]]''}} |
||
! width="300" | [[Puteri Indonesia Lingkungan]]<br>{{small|''[[Miss International|Miss International Indonesia]]''}} |
! width="300" | [[Puteri Indonesia Lingkungan]]<br>{{small|''[[Miss International|Miss International Indonesia]]''}} |
||
! width="300" | [[Puteri Indonesia Pariwisata]]<br>{{small|''[[Miss Supranational|Miss Supranational Indonesia]]''}} |
! width="300" | [[Puteri Indonesia Pariwisata]]<br>{{small|''[[Miss Supranational|Miss Supranational Indonesia]]''}} |
||
! width="300" | [[:id: Puteri Indonesia Perdamaian|Puteri Indonesia Perdamaian]] / [[ |
! width="300" | [[:id: Puteri Indonesia Perdamaian|Puteri Indonesia Perdamaian]] / [[Puteri Indonesia Runner-up 3]]<br>{{small|''[[Miss Grand Indonesia]] (2012/2013, 2016-2017)''}} |
||
|- |
|- |
||
|'''[[Puteri Indonesia 1992|1992–1993]]''' |
|'''[[Puteri Indonesia 1992|1992–1993]]''' |
||
Baris 470: | Baris 470: | ||
==== Mahkota (Borobudur Biru) ==== |
==== Mahkota (Borobudur Biru) ==== |
||
Mahkota Borobudur warna biru yang digunakan [[Puteri Indonesia Pariwisata| Puteri Indonesia Pariwisata 2016]] hingga sekarang menggambarkan [[laut |
Mahkota Borobudur warna biru yang digunakan [[Puteri Indonesia Pariwisata| Puteri Indonesia Pariwisata 2016]] hingga sekarang menggambarkan [[laut]]an yang ada di [[Indonesia]] yang direpresentasikan oleh [[gelombang]] [[ombak]] [[laut]] berwarna biru. Warna biru melambangkan [[lautan]] [[Indonesia]] yang indah, dinamis, dan kelembutan. [[Indonesia]] merupakan negara [[pulau|kepulauan]] yang terbesar di dunia begitu juga dengan lautannya. Mahkota ini sangat mewakili seorang [[Puteri Indonesia Pariwisata]] yang bertugas mempromosikan [[pariwisata]] dan kebudayaan yang ada di [[Indonesia]]. Mahkota tersebut terdiri dari : |
||
* Berat : 232.60 gram |
* Berat : 232.60 gram |
||
* Tinggi : 9 cm |
* Tinggi : 9 cm |
||
Baris 876: | Baris 876: | ||
* Vodi Fan Favorite |
* Vodi Fan Favorite |
||
|- |
|- |
||
| style="background-color:#C0C0C0| [[Dea Rizkita|Dea |
| style="background-color:#C0C0C0| [[Dea Rizkita|Dea Goesti Rizkita]] |
||
| style="background-color:#C0C0C0| {{flag|Jawa Tengah}} |
| style="background-color:#C0C0C0| {{flag|Jawa Tengah}} |
||
| style="background-color:#C0C0C0| [[Puteri Indonesia Perdamaian|Puteri Indonesia Perdamaian 2017]] |
| style="background-color:#C0C0C0| [[Puteri Indonesia Perdamaian|Puteri Indonesia Perdamaian 2017]] |
Revisi per 13 November 2022 12.36
ꦦꦸꦠꦺꦫꦶꦆꦤ꧀ꦢꦺꦴꦤꦺꦱ | |
Singkatan |
|
---|---|
Tanggal pendirian | 8 Maret 1992 |
Didirikan di | Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Tipe | Kontes kecantikan |
Lokasi |
|
Lokasi |
|
Jumlah anggota | |
Bahasa resmi | Indonesia dan Inggris |
Mooryati Soedibyo | |
Ketua | Putri Kuswisnuwardhani |
Slogan/Motto | 3B (Brain, Beauty, Behavior) |
Tokoh penting | Mustika Ratu |
Organisasi induk | Yayasan Puteri Indonesia |
Anak organisasi | |
Situs web | www |
Puteri Indonesia (bahasa Jawa: ꦦꦸꦠꦺꦫꦶꦆꦤ꧀ꦢꦺꦴꦤꦺꦱ; bahasa Inggris: Princess of Indonesia) adalah kontes kecantikan di Indonesia yang diselenggarakan sejak 1992 oleh YPI (Yayasan Puteri Indonesia). Kontes ini memilih pemenang untuk mewakili Indonesia pada empat besar kontes kecantikan internasional utama; yaitu Miss Universe dan Miss International. Kontes ini juga memilih perwakilan untuk ajang Miss Supranational.
Puteri Indonesia dipresideni oleh Mooryati Soedibyo,[1] diketuai oleh Putri Kuswisnuwardhani dan disponsori oleh perusahaan kosmetik Mustika Ratu. Puteri Indonesia akan menjadi wakil Indonesia atau duta bangsa pada kegiatan-kegiatan yang bertaraf Internasional dan ikut serta dalam memajukan komoditas-komoditas ekspor, pariwisata dan budaya Indonesia. Puteri Indonesia juga melakukan berbagai aksi sosial ke daerah-daerah yang membutuhkan untuk turut memberikan hiburan dan bantuan.
Sejak kali pertama diselenggarakan pada tahun 1992, kontes kecantikan ini pernah absen mengadakan perhelatan, yaitu pada tahun 1993, 1997, 1998, 1999, 2012, dan 2021 sehingga Alya Rohali menjadi Puteri Indonesia pertama yang menyandang gelarnya selama empat tahun. DKI Jakarta adalah provinsi yang paling banyak meraih kemenangan dengan sepuluh kali gelar, disusul oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing tiga gelar, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan Bangka Belitung yang masing-masing meraih gelar sebanyak dua kali. Sedangkan Maluku, Aceh, dan Bali masing-masing satu gelar.
Sejarah
Presiden-pemilik Puteri Indonesia adalah Keluarga Tertinggi dari Kerajaan Kasunanan Surakarta, Putri Mooryati Soedibyo[2][3] dan Putri Putri Kuswisnuwardhani.[4][5] Kontes ini didirikan pada tahun 1992 dan dianggap sebagai kontes kecantikan nasional tertua di Indonesia, dengan Puteri Indonesia pertama adalah Indira Paramarini Sudiro yang dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 1992 dan memenangkan gelar Miss ASEAN 1992.[6] Di mana Puteri Indonesia 1996, Alya Rohali menjadi pemegang gelar dengan masa pemerintahan terlama dalam sejarah kontes, dari tahun 1996 hingga 1999.[7]
Puteri Indonesia mulai memilih pemenang untuk Miss Universe di 1993, tetapi pada 1996, pemenangnya ditarik dan terpaksa mengundurkan diri dari kontes Miss Universe oleh mantan Ibu Negara, Ibu Tien Suharto yang merupakan istri mendiang presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.[8] Pemenang Puteri Indonesia kembali dikirim ke Miss Universe, Miss International dan Miss Supranational, setelah mendapat dukungan dan izin yang besar dari Megawati Soekarnoputri yang terpilih sebagai Presiden Wanita Indonesia yang pertama. Sejak saat itu kontes Puteri Indonesia diadakan secara rutin setiap tahun dan pemenangnya dikirim ke kontes kecantikan Internasional, dimulai dengan Artika Sari Devi Kusmayadi yang mewakili Indonesia pada Miss Universe 2005 di Thailand, diikuti dengan Rahma Landy Sjahruddin pada Miss International 2007 di Jepang, Alessandra Khadijah Usman pada Miss Asia Pacific World 2011 di Chili dan kemudian pada tahun 2013 Cok Istri Krisnanda Widani dipertandingkan di Miss Supranational 2013 di Belarusia.[9]
Kontes Puteri Indonesia secara tradisional diadakan pada bulan Maret, bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional. Puteri Indonesia diadakan setiap tahun untuk menobatkan tiga pemenang utama, yaitu Puteri Indonesia (Miss Universe Indonesia), Puteri Indonesia Lingkungan (Miss International Indonesia) dan Puteri Indonesia Pariwisata (Miss Supranational Indonesia); masing-masing akan mewakili Indonesia di kontes kecantikan Internasional masing-masing.[10][11] Seleksi calon Puteri Indonesia dimulai dari tingkat provinsi, calon terpilih akan bersaing dalam kontes nasional, yang diadakan setiap tahun di Jakarta. Biasanya setiap tahun, pemenang Miss Universe, Miss International dan Miss Supranational menghadiri penobatan Puteri Indonesia sebagai bintang tamu utama.[12] Organisasi Puteri Indonesia didukung secara luas oleh Presiden dan Kabinet Republik Indonesia.
Pada tahun 2019, Joko Widodo mengumumkan Puteri Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional Indonesia,[13] yang mengusung nilai-nilai kebersamaan budaya dan masyarakat Indonesia, untuk merayakan peran perempuan dalam industri kreatif, lingkungan, pariwisata, pendidikan dan kesadaran sosial.[14] Umumnya, malam penobatan terakhir dari kontes ini disiarkan setiap tahun di Indosiar, tetapi 2007 dan 2019–edisi sekarang ditayangkan di SCTV, yang berarti kedua SCM Network Televisions adalah penyiar resmi Puteri Indonesia.[15]
Peserta
Malam grand final pemilihan Puteri Indonesia diikuti oleh peserta dari 34 provinsi di Indonesia (DKI Jakarta biasanya diwakili oleh lebih dari 1 orang, yaitu 6 peserta) total 39 peserta. Peserta yang mengikuti malam grand final merupakan pemenang pemilihan Puteri Indonesia Daerah di provinsinya masing-masing.
Persyaratan
Persyaratan bagi peserta pemilihan Puteri Indonesia:
- Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di dalam maupun luar negeri, Warga Negara Ganda pemegang Paspor Republik Indonesia berlaku sampai Anak Berkewarganegaraan Ganda berusia 21 (dua puluh satu) tahun.
- Berusia 18-26 tahun
- Belum pernah menikah.
- Tinggi badan minimum 170 cm.
- Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing, terutama Bahasa Inggris adalah kewajiban mutlak.
- Peserta harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya (opsional: bisa mewakili asal daerah dari kedua orang tua).
- Memiliki pengetahuan umum, berwawasan luas dan turut andil dalam organisasi sosial kemasyarakatan (Non-Govermental Organization, Non-Provit Organization, International World Forum, Charity Organization dan organisasi Skala Nasional maupun Internasional), lingkungan hidup, pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
- Berpenampilan menarik, proporsional, cantik, cerdas, komunikatif, kreatif, berkompeten dan berkepribadian baik.
- Diutamakan yang memiliki keahlian khusus, bakat atau prestasi pada suatu bidang (misalnya: organisasi, bahasa, desain, musik, tari, menyanyi, kepemimpinan, dan lain-lain).
Penilaian
Parameter penilaian yang digunakan dalam pemilihan Puteri Indonesia adalah 3B, yaitu:
- Brain: Kecerdasan
- Beauty: Penampilan menarik
- Behavior: Berperilaku baik.
Selain itu, terampil dalam berkomunikasi, dapat berpikir secara rasional, memiliki pengetahuan umum yang luas dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta berwawasan pariwisata.
Karantina
Sebelum mengikuti malam grand final, peserta Puteri Indonesia yang telah terpilih mewakili provinsinya masing-masing akan menjalani masa karantina di Jakarta. Kegiatan yang dilakukan selama masa karantina ini antara lain:
- Panel diskusi/lokakarya.
- Pelatihan dalam bidang perawatan kesehatan & kecantikan, tata busana dan pengembangan diri.
- Pembinaan kepribadian.
- Pembinaan untuk menjadi public speaker.
- Apresiasi budaya dan pariwisata.
- Kunjungan ke perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor.
- Aksi sosial dan lingkungan.
- Audiensi dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Gubernur DKI, Ibu Negara atau Ibu Wakil Negara.
- Berbagai aktivitas lainnya yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan.
Daftar pemenang
Jumlah kemenangan sebelum atau tidak di bawah lisensi dari Puteri Indonesia | |
---|---|
Kontes | Kemenangan |
Queen of The Pacific | 2 |
Miss Cosmopolitan World | 1 |
Miss ASEAN | 1 |
Miss Eco International | 1 |
Miss Charm | 0 |
Jumlah kemenangan dibawah Puteri Indonesia | |
---|---|
Kontes | Kemenangan |
Miss Universe | 0 |
Miss International | 1 |
Miss Supranational | 0 |
Miss United Continent | 0 |
Miss Asia Pcific International | 1 |
Miss World | 0 |
Miss Grand International | 1 |
Miss Asia Pacific World | 0 |
World Miss University | 0 |
Pemenang dan gelar
Puteri Indonesia adalah organisasi yang saat ini memiliki dan menjalankan kontes kecantikan Puteri Indonesia, dimana para pemenangnya bergelar sebagai Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Lingkungan, Puteri Indonesia Pariwisata dan Puteri Indonesia Perdamaian (2016-2018). Berbasis di Jakarta, organisasi ini dimiliki oleh Yayasan Puteri Indonesia. Presiden saat ini adalah Putri Tertinggi Kerajaan Mooryati Soedibyo dari Kasunanan Surakarta. Berikut ini adalah pemegang gelar Puteri Indonesia dari tahun 1992–sekarang dengan gelar khusus mereka.[16]
- Puteri Indonesia – Miss Universe Indonesia (1992–sekarang)
- Puteri Indonesia Lingkungan – Miss International Indonesia (2006–sekarang)
- Puteri Indonesia Pariwisata – Miss Supranational Indonesia (2006–sekarang)
- Puteri Indonesia Perdamaian - Miss United Continents (2023-sekarang) - Miss Grand International (2013, 2016-2017)
- Puteri Indonesia Kebudayaan - Miss Asia Pacific International (2023-sekarang)
Detail pemenang
Kunci Warna : Keterangan warna adalah posisi pada kontes internasional yang diikuti.
- : Pemenang
- : Runner-up/5 Besar
- : Semifinalis, Perempat-finalis
Pemenang Puteri Indonesia dipilih menjadi 4 pemenang yang disesuaikan dengan kontes internasional yang akan diikuti pasca kemenangan tersebut.
- Pemenang Utama, dengan gelar Puteri Indonesia/Miss Universe Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Kedua, dengan gelar Puteri Indonesia Lingkungan/Miss International Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Ketiga, dengan gelar Puteri Indonesia Pariwisata/Miss Supranational Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Keempat, dengan gelar Puteri Indonesia Perdamaian. Sejak penyelenggaraan tahun 2019, gelar Puteri Indonesia Perdamaian tidak lagi dipergunakan sehingga pemenang keempat kembali menggunakan gelar Runner-Up 3.
Masing-masing pemenang mendapatkan mahkota yang terbuat dari bahan emas putih dengan taburan berlian, batu-batu semi precious, serta batu akik dan mutiara yang berasal dari Indonesia. Hal ini dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa dengan sumber daya alam yang ada dan dengan sentuhan perancang perhiasan dari Indonesia yang sebenarnya dapat menciptakan keindahan yang berkualitas.
Pada tahun 1992-2004, hanya pemenang utama yang menggunakan mahkota pada tiap tugas dan aktivitasnya sebagai pemenang, namun pada tahun 2005 hingga 2015, 2 pemenang lain juga menggunakan mahkota dengan bentuk yang sama hanya berbeda ukuran dan banyaknya perhiasan.
Pada tahun 2016, 3 pemenang utama menggunakan mahkota yang berbeda warna dan ukuran namun dengan desain yang sama. Bentuk mahkota terinspirasi dari Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah yang dipersembahkan oleh Emas Putih PLG.[17]
Pada tahun 2017 dan 2018, pemenang ke-4 juga menggunakan mahkota dengan warna yang berbeda pula, mahkota tersebut berwarna kuning dengan ukuran yang lebih kecil. Namun sejak tahun 2019 pemenang keempat tidak lagi menggunakan mahkota, seiring dengan tidak lagi dipergunakannya gelar Puteri Indonesia Perdamaian.
Pemenang utama
Pemenang Puteri Indonesia akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe. Pertama kali Puteri Indonesia tampil sebagai peserta Miss Universe pada tahun 1995 yang di wakili oleh Susanty Manuhutu. Namun hanya 2 kali saja Indonesia mengirimkan wakilnya hingga tahun 1996 oleh Alya Rohali dikarenakan pro-kontra yang terjadi, termasuk penolakan keras oleh Ibu Negara kala itu, Siti Hartinah atau Tien Soeharto.[18]
Setelah memasuki era reformasi, sejak tahun Puteri Indonesia 2005 hingga sekarang Indonesia selalu mengirim perwakilan setiap tahunnya dalam ajang Miss Universe. Sampai saat ini, Indonesia telah delapan kali menembus babak semi final dalam kontes tersebut, yaitu Artika Sari Devi (2005), Whulandary Herman (2013), Elvira Devinamira (2014), Anindya Kusuma Putri (2015), Kezia Roslin Cikita Warouw (2016), Sonia Fergina Citra (2018), Frederika Alexis Cull (2019) dan Raden Roro Ayu Maulida Putri (2020)
Mahkota (Borobudur Merah)
Warna merah pada mahkota yang digunakan Puteri Indonesia 2016 hingga sekarang melambangkan keberanian rakyat Indonesia untuk cinta kepada bangsa Indonesia. Selain itu juga melambangkan keanggunan, ketulusan, dan kecantikan wanita yang hakiki. Mahkota tersebut terdiri dari :
- Berat : 277.60 gram
- Tinggi : 11 cm
- Batu mirah merah : 595 biji
- Batu putih : 1.568 biji
- Mutiara : 5 biji (8.5 gram)
Daftar pemenang
Sepanjang sejarah penyelenggaraannya, DKI Jakarta adalah provinsi yang paling banyak meraih kemenangan dengan sepuluh kali gelar, disusul oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing tiga gelar, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan Bangka Belitung yang masing-masing meraih gelar sebanyak dua kali. Sedangkan Maluku dan Aceh masing-masing satu gelar.
Berikut ini adalah pemenang Puteri Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tahun | Pemenang | Provinsi | Kontes Internasional | Posisi | Penghargaan |
2016 | Kezia Roslin Cikita Warouw | Sulawesi Utara | Miss Universe 2016 | 13 Besar |
|
2017 | Bunga Jelitha Ibrani | DKI Jakarta 5 | Miss Universe 2017 | Peserta | |
2018 | Sonia Fergina Citra | Bangka Belitung | Miss Universe 2018 | 20 Besar | |
2019 | Frederika Alexis Cull | DKI Jakarta 1 | Miss Universe 2019 | 10 Besar | |
2020 | Raden Roro Ayu Maulida Putri | Jawa Timur | Miss Universe 2020 | 21 Besar | |
2021-2022 | Laksmi Shari De-Neefe Suardana | Bali | TBA | TBA | TBA |
Pemenang kedua
Pemenang kedua Puteri Indonesia yang bergelar sebagai Puteri Indonesia Lingkungan mewakili Indonesia pertama kali pada tahun 2005 di kontes Miss World oleh Lindi Cistia Prabha perwakilan DI Yogyakarta. Namun Lindi tidak berhasil menempati posisi apapun. Pada tahun berikutnya, lisensi Miss World dimiliki oleh Miss Indonesia, dan pemenang kedua pada tahun 2006 mengikuti kontes Miss Asia Pacific International pada tahun 2007, namun kontes tersebut urung diadakan.
Pada tahun berikutnya, pemenang kedua mengikuti kontes Miss International hingga kini. Pada tahun 2007, Rahma Landy mewakili Indonesia diajang Miss International. Pada kontes tersebut, ia meraih posisi 15 Besar, dan pada tahun 2014, Elfin Pertiwi Rappa berhasil menembus 10 Besar dan meraih penghargaan Best National Costume.
Pada tahun 2016, Puteri Indonesia Lingkungan Felicia Hwang mewakili Indonesia di ajang Miss International 2016 berhasil meraih Runner-up 2 dan penghargaan khusus Miss Best Dresser. Pada tahun 2017 Puteri Indonesia Lingkungan 2017, Kevin Liliana berhasil menjadi pemenang Miss International 2017 dan penghargaan khusus Miss Best Dresser. Kemenangan tersebut menjadi mahkota Miss International pertama bagi Indonesia.
Mahkota (Borobudur Hijau)
Mahkota Borobudur warna hijau yang digunakan pada Puteri Indonesia Lingkungan 2016 hingga sekarang menggambarkan kemegahan dan kecantikan hutan Indonesia yang merupakan nomor 2 terbesar di dunia setelah Brazil, serta juga menggambarkan kesejukan, keberuntungan dan memberi rasa perlindungan. Hal tersebut sangat mewakili seorang Puteri Indonesia Lingkungan yang bertugas melindungi alam dan lingkungan Indonesia. Mahkota tersebut terdiri dari :
- Berat : 251.93 gram
- Tinggi : 10 cm
- Batu warna : 546 biji
- Batu putih : 1.647 biji
- Mutiara : 3 biji (8.5 gram) & 2 biji (7.5 gram)
Daftar pemenang
Berikut ini adalah pemenang gelar sebagai Puteri Indonesia Lingkungan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir :
Tahun | Pemenang | Provinsi | Kontes Internasional | Posisi | Penghargaan |
2016 | Felicia Hwang Yi Xin | Lampung | Miss International 2016 | Runner-up 2 |
|
2017 | Kevin Lilliana Junaedy | Jawa Barat | Miss International 2017 | Pemenang |
|
2018 | Vania Fitryanti Herlambang | Banten | Miss International 2018 | 15 Besar |
|
2019 | Jolene Marie Cholock-Rotinsulu | Sulawesi Utara | Miss International 2019 | 8 Besar |
|
2020 | Putu Ayu Saraswati | Bali | Miss International 2020 | Dibatalkan | |
2021-2022 | Cindy May McGuire | Jakarta | Miss International 2022 | TBA | TBA |
Pemenang ketiga
Pemenang ketiga Puteri Indonesia yang bergelar sebagai Puteri Indonesia Pariwisata, mewakili Indonesia pada kontes Miss International pada tahun 2007 oleh Rahma Landy yang merupakan juara ketiga Puteri Indonesia 2006, dan berhasil menembus 15 Besar.
Pada tahun berikutnya kontes tersebut diwakili oleh juara kedua, dan juara ketiga mewakili kontes Miss Tourism International oleh Ika Fiyonda Putri. Namun dibatalkan karena lisensi tersebut dialihkan untuk pemenang kontes lain, Putri Pariwisata Indonesia. Pada tahun 2011, juara ketiga mewakili Indonesia pada kontes Miss Asia Pacific World dan menempati posisi Runner-up 1 oleh Alessandra Khadijah Usman, hingga penyelenggaran kedua pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, pemenang ketiga Cok Istri Krisnanda Widani mewakili Indonesia pada kontes Miss Supranational dan meraih predikat Runner-up 3. Pada tahun 2014 hingga 2015, Estelita Liana dan Gresya Amanda Maaliwuga berhasil membawa pulang predikat sebagai Best in National Costume (Kostum Nasional Terbaik).
Pada tahun 2016, Intan Aletrino pemenang ketiga yang merupakan perwakilan Sumatera Barat berhasil meraih 10 Besar. Selain itu ia juga mendapat penghargaan sebagai Miss Multimedia Award, dan Miss Elegance.
Pada 2018, Wilda Situngkir berhasil menyamai prestasi Cok Istri Krisnanda Widani sebagai Runner-up 3, mendapatkan gelar sebagai Supra Model Asia, dan menyabet penghargaan Best in National Costume yang dipilih oleh juri bersama dengan 9 negara lain.
Dan pada tahun 2019, Indonesia meraih prestasi tertinggi oleh Jesica Fitriana yang meraih predikat Runner-up 2 dan juga meraih penghargaan Fan Vote dan Runner-up 2 Best in National Costume.
Mahkota (Borobudur Biru)
Mahkota Borobudur warna biru yang digunakan Puteri Indonesia Pariwisata 2016 hingga sekarang menggambarkan lautan yang ada di Indonesia yang direpresentasikan oleh gelombang ombak laut berwarna biru. Warna biru melambangkan lautan Indonesia yang indah, dinamis, dan kelembutan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia begitu juga dengan lautannya. Mahkota ini sangat mewakili seorang Puteri Indonesia Pariwisata yang bertugas mempromosikan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Mahkota tersebut terdiri dari :
- Berat : 232.60 gram
- Tinggi : 9 cm
- Batu warna : 997 biji
- Batu putih : 1073 biji
- Mutiara : 3 biji (8.5 gram) & 2 biji (7.5 gram)
Daftar pemenang
Berikut ini adalah pemenang gelar sebagai Puteri Indonesia Pariwisata dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir :
Tahun | Pemenang | Provinsi | Kontes Internasional | Posisi | Penghargaan |
2016 | Intan Aletrino | Sumatra Barat | Miss Supranational 2016 | 10 Besar |
|
2017 | Karina Nadila Niab | Nusa Tenggara Timur | Miss Supranational 2017 | 25 Besar ( Posisi ke-14 ) |
|
2018 | Wilda Octaviana Situngkir | Kalimantan Barat | Miss Supranational 2018 | Runner-up 3 |
|
2019 | Jesica Fitriana Martasari Alfarisi | Jawa Barat | Miss Supranational 2019 | Runner-up 2 |
|
2020 | Jihane Almira Chedid | Jawa Tengah | Miss Supranational 2020 | 12 Besar Posisi ke-6 |
|
2021-22 | Adinda Cresheilla | Jawa Timur | Miss Supranational 2022 | Runner-up 3 |
|
Pemenang keempat
Pemenang keempat atau Runner-up 3 dan pada pada tahun 2017 dan 2018 bergelar sebagai Puteri Indonesia Perdamaian. Pada tahun 2013, Novia Indriani Mamuaja yang merupakan pemenang keempat Puteri Indonesia 2012-2013 mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International 2013.
Pada tahun 2016, Ariska Putri Pertiwi, Puteri Indonesia Runner-up 3 2016 mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International 2016. Pada kontes tersebut, Ariska berhasil menjadi pemenang dan juga mendapat penghargaan khusus sebagai Best National Costume melalui jalur pemilihan suara dari penonton.
Pada tahun 2017, Dea Goesti Rizkita Koswara, Puteri Indonesia Perdamaian 2017 mewakili Indonesia pada ajang Miss Grand International 2017 di Vietnam. Di ajang tersebut, Dea berhasil masuk dalam 10 Besar dan mendapat penghargaan khusus Best National Costume melalui jalur pemilihan suara dari penonton.
Pada tahun 2018, gelar Puteri Indonesia Perdamaian diberikan kepada Dilla Fadiela yang merupakan perwakilan dari DI Yogyakarta sebagai Runner-up ketiga atau pemenang keempat. Namun Dilla tidak sempat dikirim ke ajang internasional karena sudah lepasnya lisensi Miss Grand International dari YPI. Dilla merupakan penyandang gelar Puteri Indonesia Perdamaian terakhir setelah Dea Rizkita menahkotai penerusnya, Dilla Fadiela. Gelar ini tidak diberikan sejak penyelenggaraan tahun 2019.
Mahkota (Borobudur Kuning)
Pada tahun 2017 dan 2018, meskipun disematkan di belakang panggung, pemenang keempat juga menggunakan mahkota dengan desain sama dengan mahkota pemenang lain, yaitu mahkota yang terinspirasi dari Candi Borobudur, namun berbeda warna, yaitu kuning. Mahkota ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil. Warna kuning melambangkan kehangatan masyarakat Indonesia yang dapat memberikan rasa perdamaian di sekitarnya. Tahun 2018 merupakan tahun dimana mahkota Borobudur Kuning terakhir digunakan, orang terakhir yang berkesempatan mengenakan adalah Dilla Fadiela.
Daftar pemenang
Berikut ini adalah pemenang gelar sebagai Puteri Indonesia Runner-up 3 atau Puteri Indonesia Perdamaian dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir :
Tahun | Pemenang | Provinsi | Kontes Internasional | Posisi | Penghargaan |
2012-2013 | Novia Indriani Mamuaja | Sulawesi Utara | Miss Grand International 2013 | Do Not Placed (Finalis) |
|
2014 | Noor Zabilla Soeprapto | DKI Jakarta | |||
2015 | Laras Maranatha | Lampung | |||
2016 | Ariska Putri Pertiwi | Sumatra Utara | Miss Grand International 2016 | Pemenang |
|
2017 | Dea Goesti Rizkita Koswara | Jawa Tengah | Miss Grand International 2017 | 10 Besar |
|
2018 | Dilla Fadiela | DI Yogyakarta | |||
2019 | Annisa Fitriana | Sumatra Barat | |||
2020 | Louise Kalista Iskandar | ||||
2021-2022 | Melanie Theresia Berentz | Jawa Barat |
Piala
Piala melambangkan seorang Puteri Indonesia yang cantik, berwawasan dan berkepribadian sesuai dengan wanita Indonesia. Terbuat dari; untuk strukturnya Copper plated polyester resin, finishingnya gold dan silverplate (high grade), dan tingginya 25 cm dengan membutuhkan waktu pengerjaan selama 5 minggu
Hadiah untuk pemenang
Pemenang Puteri Indonesia akan menerima sejumlah hadiah, hadiah tersebut di antaranya rumah dinas, mobil dinas, beasiswa kuliah, dan sejumlah uang.
Kontes Internasional
Pemenang utama Puteri Indonesia mewakili negara ini pada kontes intenasional, berikut adalah daftar kontes internasional yang diikuti Puteri Indonesia :
- Kini
- Miss Universe (1992–kini)
- Miss International (2007–kini)
- Miss Supranational (2013–kini)
- Tidak aktif
- World Miss University (1995)
- Miss World (2005)
- Miss Asia Pacific World (2011–2012)
- Miss Grand International (2013, 2016–2017)
Berikut ini adalah daftar peserta kontes internasional, dengan peserta dari Puteri Indonesia sebagai kontestan berdasarkan tahun diselenggarakannya kontes tersebut.
- Keterangan warna
- sebagai Pemenang
- sebagai Runner-up (5 Besar)
- sebagai semi-finalis (10/13/15/16 Besar)
- sebagai perempat-finalis (20–21/25/30 Besar)
- Catatan
- ^ Indira Sudiro, Puteri Indonesia 1992, sebelumnya adalah juara dari Miss Asean 1991, namun ia menang sebelum terpilih menjadi Puteri Indonesia dan bukan atas nama YPI
- ^ Indira Sudiro mengikuti Miss Universe 1993, namun beberapa hari sebelum malam final ia ditarik kembali karena keikutsertaannya menjadi kontroversi di Indonesia
- ^ Venna Melinda, Puteri Indonesia 1994, hadir pada final Miss Universe 1994 yang berlangsung di Manila, Filipina, tapi bukan sebagai peserta, hanya sebagai pengamat agar kesiapan wakil Indonesia pada tahun berikutnya lebih baik
- ^ Angelina Sondakh batal tampil dikarenakan tidak mendapat izin dari pemerintah
- ^ Lisensi Miss World dimiliki oleh YPI dan diwakili oleh Lindi Cistia Prabha, Runner-up 1 PPI 2005, namun pada tahun 2006, lisensi dialihkan ke kontes Miss Indonesia
- ^ Miss Asia Pacific International 2007 batal diselenggarakan
- ^ Lisensi dialihkan untuk kontes Putri Pariwisata Indonesia
- ^ Awalnya Alessandra Khadijah Usman adalah Runner-up 3 pada kontes Miss Asia Pacific World 2011, namun setelah 2 pemenang diatasnya mengundurkan diri, gelarnya naik menjadi 2 tinggkat, Runner-up 1
Galeri
-
Logo Puteri Indonesia yang awal digunakan pada 2014
-
Logo Puteri Indonesia yang digunakan hingga kini
-
Mahkota Borobudur Merah
Mahkota yang digunakan oleh pemenang utama Puteri Indonesia sejak tahun 2016 hingga sekarang
Lihat pula
- Miss Universe
- Miss International
- Miss Supranational
- Puteri Indonesia Lingkungan
- Puteri Indonesia Pariwisata
- Puteri Indonesia Perdamaian
- Puteri Indonesia Runner-up 3
- Miss Indonesia
- Miss Earth Indonesia
- Indonesia pada kontes kecantikan utama dunia
Referensi
- ^ "Mooryati Soedibyo Raih Penghargaan Empu Jamu dari MURI". Kompas.com. Kompas. 12 Mei 2008.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamatatler
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMooryati
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamagreatwomen
- ^ "Puteri Indonesia". puteri-indonesia.com. 1 March 2016.
- ^ Abdul, Gadis (27 July 2017). "Indira Soediro dan Mahkota Pertama Puteri Indonesia". Bintang.com. Diakses tanggal 29 July 2017.
- ^ "Alya Rohali". Trisakti University. Diakses tanggal 3 November 2017.
- ^ "Menunggu Restu Dari Atas". Tempo.co. Tempo Magazine. Diakses tanggal 20 March 2016.
- ^ "Lenggang Kontes di Tengah Protes". Historia Indonesia. Diakses tanggal 16 March 2016.
- ^ "These pictures of Zozibini and Miss Universe Indonesia will take your breath away". Channel24 South Africa News. Diakses tanggal 30 March 2020.
- ^ "his is How Sheraton Mustika Yogyakarta Celebrated Their Reopening". Times of Indonesia. Diakses tanggal 20 July 2020.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaZalebs South Africa
- ^ "President Joko Widodo Receives the 2019 Puteri Indonesia Finalists at the Bogor Presentatial Palace". Ministry of State Secretariat (Indonesia). 12 March 2019.
- ^ "Puteri Indonesia Is Expected To Continue To Promote Environment, Tourism, Education, Social Awareness And The Country's Creative Economy". Ministry of Tourism (Indonesia). 11 March 2020.
- ^ "Putri Raemawasti Terpilih Menjadi Putri Indonesia 2007". Liputan6.com. Liputan 6. 4 August 2007. Diakses tanggal 4 August 2007.
- ^ http://www.puteri-indonesia.com/index.php/news
- ^ "Crown Baru Puteri Indonesia". puteri-indonesia.com. Diakses tanggal 2021-07-16.
- ^ "Miss Indonesia Universe 1995-2010". box-stars.blogspot.com. Diakses tanggal 2021-07-16.
- ^ "Ikut Miss World, Lindi Rajin Chatting". detikcom. 9 Desember 2005. Diakses tanggal 29 Juli 2009.
- ^ Dini, ed. (8 November 2010). "Gelar Miss Friendship untuk Zukhriatul Hafizah". Kompas.com. Kompas.
- ^ Saputra, Aditia. Saputra, Aditia, ed. "Whulandary Tembus Top 16 dan Posisi 4 Best National Costume". Liputan6.com.
- ^ "Watch: Miss Indonesia Ariska Putri Pertiwi wins Miss Grand International 2016, Philippines Nicole Cordoves 1st Runner-up". Zeibiz. Diakses tanggal 26 Oktober 2016.
- ^ Kartikawati, Eny (27 November 2017). "Bunga Jelitha Nangis dan Minta Maaf Gagal Masuk Top 16 Miss Universe 2017". detikcom. Diakses tanggal 27 November 2017.
- ^ Wulan, Annissa. Mecadinisa, Nabila; Saputra, Reza Deni, ed. "Kevin Liliana Berhasil Terpilih sebagai Miss International 2017". Liputan6.com. Diakses tanggal 14 November 2017.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Putri Indonesia
- Puteri Indonesia di Instagram