Lompat ke isi

Gus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 25: Baris 25:
* Gus [[Mustofa Bisri|Mus]], putra Kyai [[Bisri Mustofa]] dari Rembang.
* Gus [[Mustofa Bisri|Mus]], putra Kyai [[Bisri Mustofa]] dari Rembang.
* Gus Baqoh, putra Kyai [[Abdul Chamid Usman]] dari PP. Banjaragung, Kajoran, Magelang.
* Gus Baqoh, putra Kyai [[Abdul Chamid Usman]] dari PP. Banjaragung, Kajoran, Magelang.
* Gus [[Miftah Maulana Habiburrahman|Miftah]], pengasuh PP Ora Aji Yogyakarta
* Gus [[Muhammad Haidar Muhaimin|Endar (Chaidar)]], putra Kyai [[Raden]] Washil Afandi Munawwir dari PP. Al Munawwir, Krapyak, Bantul.
* Gus [[Muhammad Haidar Muhaimin|Endar (Chaidar)]], putra Kyai [[Raden]] Washil Afandi Munawwir dari PP. Al Munawwir, Krapyak, Bantul.
* Gus [[Mu'tashim Billah (Pandanaran)|Tasim (Mu'tashim Billah)]], putra Kyai [[Muhammad Mufid Mas'ud|Mufid Mas'ud]] dan Nyai Jauharoh Munawwir dari PP. Sunan Pandanaran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
* Gus [[Mu'tashim Billah (Pandanaran)|Tasim (Mu'tashim Billah)]], putra Kyai [[Muhammad Mufid Mas'ud|Mufid Mas'ud]] dan Nyai Jauharoh Munawwir dari PP. Sunan Pandanaran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Baris 32: Baris 31:
* Gus [[Muhammad Al Barra|Barra]], putra [[Kyai]] [[Asep Saifuddin Chalim]] dari PP. Amanatul Ummah Mojokerto dan [[Daftar Wakil Bupati Mojokerto|Wakil Bupati Mojokerto]]
* Gus [[Muhammad Al Barra|Barra]], putra [[Kyai]] [[Asep Saifuddin Chalim]] dari PP. Amanatul Ummah Mojokerto dan [[Daftar Wakil Bupati Mojokerto|Wakil Bupati Mojokerto]]
* Gus Hans ( Zahrul Azhar ) putra kiyai As’ad Umar , pengasuh ponpes Darul Ulum Jombang
* Gus Hans ( Zahrul Azhar ) putra kiyai As’ad Umar , pengasuh ponpes Darul Ulum Jombang
* Gus Samsudin, putra petir, ho'oh tenaan.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 9 Desember 2022 11.59

Gus adalah gelar Jawa yang populer dikalangan santri di pesantren dan masyarakat tradisional terutama di Pulau Jawa. Menurut KBBI, "gus" adalah nama julukan atau nama panggilan kepada laki-laki.[1] Gelar depan ini bermakna "bagus, tampan, atau pandai".

Variannya bisa menjadi agus untuk gelar putra atau keluarga laki-laki dari seorang kyai yang belum cukup untuk disebut kyai atau sebagai panggilan keakraban dan bentuk penghormatan.[2] Selain kepada putra kandung, gus juga bisa disematkan kepada laki-laki menantu kyai. Menantu kyai akan dipanggil gus meskipun tidak memiliki garis keturunan kyai.[3]

Untuk masyarakat Madura lebih sering menggunakan nama gelar lora, bendara, atau ra.[2] Untuk perempuan, masyarakat pesantren menyebutnya ning.

Pengaruh

Seorang putra kyai selalu dianggap siap meneruskan institusi pesantren jika ayahnya telah wafat atau tidak lagi menjadi pengasuh. Namun belakangan tidak hanya putra, menantu atau seorang santri dari seorang kyai yang cerdas dan alim saja yang dapat dipanggil gus. Hari ini banyak juga penggunaan yang kurang tepat terhadap nama gelar ini.[4]

Gus terkenal

Referensi

  1. ^ "Arti kata gus - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  2. ^ a b Madura, Mata (2020-04-28). ""Gus" dan "Raden"". MATA MADURA (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2020-12-05. 
  3. ^ Garjito, Dany (2020-11-14). "Habib dan Gus, Apa Arti serta Perbedaannya?". Suara.com. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  4. ^ Bayu, Yon (4 Desember 2018 10:07). "Salah kaprah Muhaimin soal sebutan Gus". Kompasiana. Diakses tanggal 5 Desember 2020.