Lompat ke isi

Surya Semesta Internusa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Wikifisasi
k clean up
Baris 35: Baris 35:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1971 dengan nama "PT Multi Investments Limited" dan awalnya berinvestasi pada sebuah perusahaan properti untuk mengembangkan Kuningan Raya, sebuah kawasan pemukiman dan bisnis di [[Kuningan, Jakarta Selatan]]. Pada tahun 1976, perusahaan ini meresmikan [[Glodok Plaza]], sebuah pusat perbelanjaan modern di [[Glodok]], Jakarta. Pada tahun 1983, perusahaan ini mulai membangun Hotel Meliã Bali yang berkapasitas 494 kamar di [[Nusa Dua]], [[Bali]]. Pada tahun 1991, perusahaan ini mulai mengembangkan kawasan industri seluas 1.400 hektar di [[Karawang]], [[Jawa Barat]] dengan nama Suryacipta. Pada tahun 1994, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Nusa Raya Cipta]] yang bergerak di bidang konstruksi. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada tahun 1996, perusahaan ini mulai mengembangkan hotel bintang lima Hotel Gran Meliã dan gedung perkantoran Graha Surya Internusa di Jakarta. Pada tahun 1997, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2006, perusahaan ini mulai membangun Banyan Tree Ungasan Resort di [[Ungasan, Kuta Selatan, Badung|Ungasan, Bali]] yang akhirnya mulai dioperasikan empat tahun kemudian. Pada tahun 2012, perusahaan ini berinvestasi pada [[Jalan Tol Cikopo-Palimanan]]. Pada tahun 2013, [[Nusa Raya Cipta]] resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2014, perusahaan ini mendapat izin lokasi atas lahan seluas 2.000 hektar di [[Subang]], [[Jawa Barat]] dengan cadangan lahan seluas sekitar 723 hektar. Perusahaan ini juga meluncurkan hotel [[Batiqa Hotel|BATIQA]] pertamanya di [[Karawang]]. Pada tahun 2015, bersama [[Mitsui & Co.]] dan [[TICON]], perusahaan ini membentuk sebuah [[joint venture]] dengan nama PT [[SLP Surya Ticon Internusa]] untuk berbisnis di bidang penyewaan [[pergudangan]]. Pada tahun 2015 juga, Jalan Tol Cikopo-Palimanan resmi dioperasikan. Antara tahun 2015 hingga 2016, melalui PT [[Surya Internusa Hotels]], perusahaan ini membuka lima hotel BATIQA baru di [[Cirebon]], [[Jababeka]], [[Palembang]], [[Pekanbaru]], dan
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1971 dengan nama "PT Multi Investments Limited" dan awalnya berinvestasi pada sebuah perusahaan properti untuk mengembangkan Kuningan Raya, sebuah kawasan pemukiman dan bisnis di [[Kuningan, Jakarta Selatan]]. Pada tahun 1976, perusahaan ini meresmikan [[Glodok Plaza]], sebuah pusat perbelanjaan modern di [[Glodok]], Jakarta. Pada tahun 1983, perusahaan ini mulai membangun Hotel Meliã Bali yang berkapasitas 494 kamar di [[Nusa Dua]], [[Bali]]. Pada tahun 1991, perusahaan ini mulai mengembangkan kawasan industri seluas 1.400 hektar di [[Karawang]], [[Jawa Barat]] dengan nama Suryacipta. Pada tahun 1994, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Nusa Raya Cipta]] yang bergerak di bidang konstruksi. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada tahun 1996, perusahaan ini mulai mengembangkan hotel bintang lima Hotel Gran Meliã dan gedung perkantoran Graha Surya Internusa di Jakarta. Pada tahun 1997, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2006, perusahaan ini mulai membangun Banyan Tree Ungasan Resort di [[Ungasan, Kuta Selatan, Badung|Ungasan, Bali]] yang akhirnya mulai dioperasikan empat tahun kemudian. Pada tahun 2012, perusahaan ini berinvestasi pada [[Jalan Tol Cikopo-Palimanan]]. Pada tahun 2013, [[Nusa Raya Cipta]] resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2014, perusahaan ini mendapat izin lokasi atas lahan seluas 2.000 hektar di [[Subang]], [[Jawa Barat]] dengan cadangan lahan seluas sekitar 723 hektar. Perusahaan ini juga meluncurkan hotel [[Batiqa Hotel|BATIQA]] pertamanya di [[Karawang]]. Pada tahun 2015, bersama [[Mitsui & Co.]] dan [[TICON]], perusahaan ini membentuk sebuah [[joint venture]] dengan nama PT [[SLP Surya Ticon Internusa]] untuk berbisnis di bidang penyewaan [[pergudangan]]. Pada tahun 2015 juga, Jalan Tol Cikopo-Palimanan resmi dioperasikan. Antara tahun 2015 hingga 2016, melalui PT [[Surya Internusa Hotels]], perusahaan ini membuka lima hotel BATIQA baru di [[Cirebon]], [[Jababeka]], [[Palembang]], [[Pekanbaru]], dan
[[Lampung]]. Pada tahun 2017, perusahaan ini men[[divestasi]] Jalan Tol Cikopo-Palimanan. Pada tahun 2018, perusahaan ini mendapat investasi sebesar US$ 100 juta dari [[IFC]] untuk mendukung pengembangan lahan milik perusahaan ini di Subang menjadi kawasan industri. Melalui [[Nusa Raya Cipta]], perusahaan ini juga mulai mengoperasikan hotel BATIQA baru di [[Surabaya]]. Pada tahun 2020, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan kawasan industri dengan nama [[Subang Smartpolitan]] di atas lahan miliknya di Subang. Pada tahun 2021, perusahaan ini meresmikan hotel BATIQA baru di [[Jayapura]].<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.suryainternusa.com/id/profile/company-introduction|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Surya Semesta Internusa Tbk|language=id|access-date=15 Juli 2022}}</ref><ref name="annual"/>
[[Lampung]]. Pada tahun 2017, perusahaan ini men[[divestasi]] Jalan Tol Cikopo-Palimanan. Pada tahun 2018, perusahaan ini mendapat investasi sebesar US$ 100 juta dari [[IFC]] untuk mendukung pengembangan lahan milik perusahaan ini di Subang menjadi kawasan industri. Melalui [[Nusa Raya Cipta]], perusahaan ini juga mulai mengoperasikan hotel BATIQA baru di [[Surabaya]]. Pada tahun 2020, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan kawasan industri dengan nama [[Subang Smartpolitan]] di atas lahan miliknya di Subang. Pada tahun 2021, perusahaan ini meresmikan hotel BATIQA baru di [[Jayapura]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.suryainternusa.com/id/profile/company-introduction|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Surya Semesta Internusa Tbk|language=id|access-date=15 Juli 2022}}</ref>


== Anak usaha ==
== Anak usaha ==
Baris 51: Baris 51:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{Perusahaan-Indonesia-stub}}


[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1983]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1983]]


{{Perusahaan-Indonesia-stub}}

Revisi per 11 Desember 2022 05.55

PT Surya Semesta Internusa Tbk
Surya Internusa
Sebelumnya
PT Multi Investments Limited (1971 - 1995)
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: SSIA
IndustriProperti
Didirikan15 Juni 1971; 53 tahun lalu (1971-06-15)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Johannes Suriadjaja[1]
(Direktur Utama)
Hagianto Kumala[2]
(Komisaris Utama)
Produk
Merek
Jasa
PendapatanRp 2,353 triliun (2021)[3]
Rp -170 milyar (2021)[3]
Total asetRp 7,752 triliun (2021)[3]
Total ekuitasRp 3,585 triliun (2021)[3]
PemilikPT Arman Investments Utama (8,85%)
PT Persada Capital Investama (7,85%)
Intrepid Investments Ltd (7,74%)
Karyawan
2.441 (2021)[3]
Anak usahaLihat daftar
Situs webwww.suryainternusa.com

PT Surya Semesta Internusa Tbk (berbisnis dengan nama Surya Internusa) adalah sebuah perusahaan properti yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola satu kawasan industri, satu perumahan, satu gedung perkantoran, satu pusat perbelanjaan, satu resort, dan sepuluh hotel yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga berbisnis di bidang konstruksi.[3][4]

Sejarah

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1971 dengan nama "PT Multi Investments Limited" dan awalnya berinvestasi pada sebuah perusahaan properti untuk mengembangkan Kuningan Raya, sebuah kawasan pemukiman dan bisnis di Kuningan, Jakarta Selatan. Pada tahun 1976, perusahaan ini meresmikan Glodok Plaza, sebuah pusat perbelanjaan modern di Glodok, Jakarta. Pada tahun 1983, perusahaan ini mulai membangun Hotel Meliã Bali yang berkapasitas 494 kamar di Nusa Dua, Bali. Pada tahun 1991, perusahaan ini mulai mengembangkan kawasan industri seluas 1.400 hektar di Karawang, Jawa Barat dengan nama Suryacipta. Pada tahun 1994, perusahaan ini mengakuisisi PT Nusa Raya Cipta yang bergerak di bidang konstruksi. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada tahun 1996, perusahaan ini mulai mengembangkan hotel bintang lima Hotel Gran Meliã dan gedung perkantoran Graha Surya Internusa di Jakarta. Pada tahun 1997, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006, perusahaan ini mulai membangun Banyan Tree Ungasan Resort di Ungasan, Bali yang akhirnya mulai dioperasikan empat tahun kemudian. Pada tahun 2012, perusahaan ini berinvestasi pada Jalan Tol Cikopo-Palimanan. Pada tahun 2013, Nusa Raya Cipta resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2014, perusahaan ini mendapat izin lokasi atas lahan seluas 2.000 hektar di Subang, Jawa Barat dengan cadangan lahan seluas sekitar 723 hektar. Perusahaan ini juga meluncurkan hotel BATIQA pertamanya di Karawang. Pada tahun 2015, bersama Mitsui & Co. dan TICON, perusahaan ini membentuk sebuah joint venture dengan nama PT SLP Surya Ticon Internusa untuk berbisnis di bidang penyewaan pergudangan. Pada tahun 2015 juga, Jalan Tol Cikopo-Palimanan resmi dioperasikan. Antara tahun 2015 hingga 2016, melalui PT Surya Internusa Hotels, perusahaan ini membuka lima hotel BATIQA baru di Cirebon, Jababeka, Palembang, Pekanbaru, dan Lampung. Pada tahun 2017, perusahaan ini mendivestasi Jalan Tol Cikopo-Palimanan. Pada tahun 2018, perusahaan ini mendapat investasi sebesar US$ 100 juta dari IFC untuk mendukung pengembangan lahan milik perusahaan ini di Subang menjadi kawasan industri. Melalui Nusa Raya Cipta, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan hotel BATIQA baru di Surabaya. Pada tahun 2020, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan kawasan industri dengan nama Subang Smartpolitan di atas lahan miliknya di Subang. Pada tahun 2021, perusahaan ini meresmikan hotel BATIQA baru di Jayapura.[3][4]

Anak usaha

Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 9 anak usaha, yakni:

  1. PT Suryacipta Swadaya
  2. PT Surya Internusa Hotels
  3. PT Batiqa Hotel Manajemen
  4. PT Sitiagung Makmur
  5. PT TCP Internusa
  6. PT Enercon Paradhya International
  7. PT Nusa Raya Cipta Tbk
  8. PT Karsa Sedaya Sejahtera
  9. PT Surya Citra Propertindo

Referensi

  1. ^ "Dewan Direksi". PT Surya Semesta Internusa Tbk. Diakses tanggal 15 Juli 2022. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Surya Semesta Internusa Tbk. Diakses tanggal 15 Juli 2022. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Surya Semesta Internusa Tbk. Diakses tanggal 15 Juli 2022. 
  4. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Surya Semesta Internusa Tbk. Diakses tanggal 15 Juli 2022.