Lompat ke isi

Bahasa Arab Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
| pronunciation =
| pronunciation =
| states ={{flag|Indonesia}} (daerah pemukiman keturunan Arab dan pesantren)
| states ={{flag|Indonesia}} (daerah pemukiman keturunan Arab dan pesantren)
| image = [[File:Orang Arab di Talise 1920. Koleksi Het Geheugen van Nederland.jpg|ka|jmpl|Orang Arab di [[Talise, Mantikulore, Palu|Talise]] tahun 1920]]
| image =
| speakers =
| speakers =
| date =
| date =

Revisi per 20 Desember 2022 09.16

Bahasa Arab Indonesia
Orang Arab di Talise tahun 1920
Dituturkan di Indonesia (daerah pemukiman keturunan Arab dan pesantren)
Penutur
Abjad Arab
Kode bahasa
ISO 639-3
IETFayh-ID
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Arab Indonesia adalah varietas bahasa Arab yang dituturkan di Indonesia. Bahasa Arab Indonesia umumnya dituturkan oleh keturunan Arab dan kaum santri yang mempelajari bahasa Arab di tempat pendidikan Islam atau pesantren. Bahasa ini umumnya memiliki selingan kata dari bahasa daerah di Indonesia dalam pengunaannya sesuai wilayah dimana bahasa ini dituturkan.

Sejarah

Dilihat dari perspektif sejarah, bahasa dan budaya Arab telah dikenal sejak masuknya Islam ke Nusantara, itu artinya jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, bahasa Arab sudah mulai dikenal oleh masyarakat pribumi. Hubungan antara bahasa Arab dan Islam di Nusantara ini jika ditelusuri, kultur bahasa Arab sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan kultur Islam Nusantara, misalnya dari segi bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari.[1]

Perkembangan bahasa Arab terjadi disebabkan karena singgahnya kafilah dagang Arab dan Persia di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang. Diketahui bahwa bahasa dan sastra Arab diperkirakan ada di Nusantara ini sejak awal abad ke 7–8 Masehi dan mulai berkembang pesat pada abad ke 9–12 Masehi (teori ini didukung oleh Hamka, Van Leur, dan T.W. Arnod).[1]

Penggunaan

Bahasa Arab yang dituturkan di Indonesia umumnya digunakan oleh orang keturunan Arab dan kaum santri.[2] Bahasa ini memiliki keunikan, yaitu percampuran kosakata dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia serta bahasa daerah lainnya. Bahasa ini umumnya digunakan di tempat pendidikan Islam atau pesantren dan kampung-kampung yang dihuni oleh orang-orang keturunan Arab atau disebut Kampung Arab.[3][4]

Bahasa Arab di Indonesia umumnya dituturkan oleh keturunan Arab di Bogor (Empang dan Cisarua), Surabaya (Ampel), Bangkalan (Kamal), Jakarta (Pekojan), Gresik, Pekalongan, Kediri, Pasuruan, Bondowoso serta daerah pemukiman Arab lainnya di Indonesia.[5]

Lihat juga

Referensi