Sitras Anjilin: Perbedaan antara revisi
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k clean up, removed underlinked tag |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{more citations needed|date=September 2021 |
{{more citations needed|date=September 2021}} |
||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
| name = Sitras Anjilin |
| name = Sitras Anjilin |
||
Baris 72: | Baris 72: | ||
| footnotes = |
| footnotes = |
||
}} |
}} |
||
{{#if:|| |
|||
}}'''Sitras Anjilin'''<ref>{{Cite news|last=Nugroho|first=Ganug|date=15 Januari 2011|title=Sitras AnjIlin: Holding on to tradition|url=https://www.thejakartapost.com/news/2011/01/15/sitras-anjilin-holding-tradition.html|work=The Jakarta Post|access-date=2 Desember 2020}}</ref> adalah seorang budayawan dan seniman yang lahir di [[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[13 September]] [[1959]]. Sejak kecil, ia sudah berkecimpung di dunia Seni melalui ayahnya yang merupakan pendiri Padepokan Seni Tjipto Boedaja,<ref>{{Cite news|last=Pendidikan dan kebudayaan|first=Kementerian|date=30 November 2019|title=Suran Tutup Ngisor Kabupaten Magelang|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1186|work=Kementerian pendidikan dan kebudayaan|access-date=2 Desember 2020}}</ref> Dusun Tutup Ngisor [[Dukun, Magelang|Dukun]] [[Kabupaten Magelang]]. Padepokan yang berdiri sejak 1937 tersebut itu masih tetap eksis hingga kini.{{citations needed|date=September 2021}} |
|||
Ia juga aktif di [[Komunitas Lima Gunung]] bersama [[Tanto Mendut]] dan tokoh-tokoh lainnya. Ia merupakan putra dari Romo Yoso Soedarmo (1885-1990), seorang tokoh besar di lereng gunung [[Gunung Merapi|Merapi]]. Selain itu ia juga merupakan murid dari [https://jateng.antaranews.com/berita/99731/umbul-donga-segara-gunung-jelang-pilpres Suprapto Suryodarmo] dalam hal seni Kebebasan Gerak, tercatat beberapa kali ia tampil bersama sang Maestro tari asal [[Kota Solo|Solo]] itu. Pada tahun 2013, ia secara khusus menggelar pentas [[wayang kulit]] di beberapa daerah di [[Inggris]] dan [[Wales]] , bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], selain itu pada tahun 2019 ia bersama Suprapto Suryodarmo menggelar pentas di [[Borobudur|Candi Borobudur]] bertajuk ''Umbul Donga Alang-Alang Kumitir'' bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], ini merupakan pentas terakhir ia bersama gurunya tersebut karena tak lama setelah itu, [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]] wafat |
Ia juga aktif di [[Komunitas Lima Gunung]] bersama [[Tanto Mendut]] dan tokoh-tokoh lainnya. Ia merupakan putra dari Romo Yoso Soedarmo (1885-1990), seorang tokoh besar di lereng gunung [[Gunung Merapi|Merapi]]. Selain itu ia juga merupakan murid dari [https://jateng.antaranews.com/berita/99731/umbul-donga-segara-gunung-jelang-pilpres Suprapto Suryodarmo] dalam hal seni Kebebasan Gerak, tercatat beberapa kali ia tampil bersama sang Maestro tari asal [[Kota Solo|Solo]] itu. Pada tahun 2013, ia secara khusus menggelar pentas [[wayang kulit]] di beberapa daerah di [[Inggris]] dan [[Wales]] , bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], selain itu pada tahun 2019 ia bersama Suprapto Suryodarmo menggelar pentas di [[Borobudur|Candi Borobudur]] bertajuk ''Umbul Donga Alang-Alang Kumitir'' bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], ini merupakan pentas terakhir ia bersama gurunya tersebut karena tak lama setelah itu, [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]] wafat |
||
Baris 93: | Baris 94: | ||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|Sitras Anjilin]] |
|||
[[Kategori:Kelahiran 1959]] |
[[Kategori:Kelahiran 1959]] |
||
[[Kategori:Seniman Indonesia]] |
[[Kategori:Seniman Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 5 Januari 2023 16.59
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (September 2021) |
Sitras Anjilin | |
---|---|
Lahir | Magelang, Jawa Tengah | 13 September 1959
Suami/istri | Mardiyah |
Anak | Darmawan, Danang |
Orang tua | Romo Yoso Soedarmo (1885-1990) |
Sitras Anjilin[1] adalah seorang budayawan dan seniman yang lahir di Magelang, 13 September 1959. Sejak kecil, ia sudah berkecimpung di dunia Seni melalui ayahnya yang merupakan pendiri Padepokan Seni Tjipto Boedaja,[2] Dusun Tutup Ngisor Dukun Kabupaten Magelang. Padepokan yang berdiri sejak 1937 tersebut itu masih tetap eksis hingga kini.Templat:Citations needed
Ia juga aktif di Komunitas Lima Gunung bersama Tanto Mendut dan tokoh-tokoh lainnya. Ia merupakan putra dari Romo Yoso Soedarmo (1885-1990), seorang tokoh besar di lereng gunung Merapi. Selain itu ia juga merupakan murid dari Suprapto Suryodarmo dalam hal seni Kebebasan Gerak, tercatat beberapa kali ia tampil bersama sang Maestro tari asal Solo itu. Pada tahun 2013, ia secara khusus menggelar pentas wayang kulit di beberapa daerah di Inggris dan Wales , bersama Suprapto Suryodarmo, selain itu pada tahun 2019 ia bersama Suprapto Suryodarmo menggelar pentas di Candi Borobudur bertajuk Umbul Donga Alang-Alang Kumitir bersama Suprapto Suryodarmo, ini merupakan pentas terakhir ia bersama gurunya tersebut karena tak lama setelah itu, Suprapto Suryodarmo wafat
Sitras Anjilin juga merupakan seorang Dalang Wayang Kulit, Dalang wayang orang[3] dan Seniman Ketoprak, selain itu ia juga seorang Sutradara Wayang Wong dan juga penulis naskah. Di kesenian modern ia juga sering membuat naskah teater dan menjadi sutradara teater.
Saat ini, ia merupakan Pimpinan Padepokan Seni Tjipto Boedaja, ia juga masih sering menunggui beberapa murid atau anggota padepokan yang melaksanakan latihan rutin.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Bentara Budaya Award, 2012[4]
Karya
[sunting | sunting sumber]- Lakon Wayang Wong berjudul Wahyu Mangliawan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nugroho, Ganug (15 Januari 2011). "Sitras AnjIlin: Holding on to tradition". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2 Desember 2020.
- ^ Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian (30 November 2019). "Suran Tutup Ngisor Kabupaten Magelang". Kementerian pendidikan dan kebudayaan. Diakses tanggal 2 Desember 2020.
- ^ Romadhoni, Budi Arista (3 November 2020). "Pentas 3 Bulan, Padepokan Tjipta Boedaja Produktif di Masa Pendemi". Suara.com. Diakses tanggal 2 Desember 2020.
- ^ Sutriyanto, Eko (26 September 2012). Santoso, Agung Budi, ed. "Inilah 10 Seniman yang Diganjar Bentara Budaya Award 2012". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2 Desember 2020.