Cakil: Perbedaan antara revisi
Pinerineks (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Galeri |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
== Pengertian Umum == |
|||
[[Berkas:Cakil.jpg|jmpl|240px|ka|Cakil dan Arjuna]] |
[[Berkas:Cakil.jpg|jmpl|240px|ka|Cakil dan Arjuna]] |
||
'''Buta Cakil''' merupakan seorang raksasa dengan rahang bawah yang lebih panjang daripada rahang atas. Tokoh ini merupakan [[inovasi]] Jawa dan tidak dapat ditemui di [[India]]. |
'''Buta Cakil''' merupakan seorang raksasa dengan rahang bawah yang lebih panjang daripada rahang atas. Tokoh ini merupakan [[inovasi]] Jawa dan tidak dapat ditemui di [[India]]. |
||
Nama lain dari Cakil ini adalah Gendir Penjalin, Ditya Kala Carang Aking, Kala Klantang Mimis dan Ditya Kala Plenthong. |
|||
⚫ | Dalam sebuah pertunjukan wayang, Cakil selalu berhadapan dengan [[Arjuna]] ataupun tokoh satria yang |
||
⚫ | Dalam sebuah pertunjukan wayang, Cakil selalu berhadapan dengan [[Arjuna]] ataupun tokoh satria yang berada di gunung, hutan, atau sedang menjalani pertapaan. Tokoh ini biasanya keluar dalam adegan [[Perang Kembang]] pada ''pathet sanga'' di sebuah pagelaran wayang. Tokoh ini hanya merupakan tokoh humoristis saja yang tidak serius namun sebenarnya Cakil adalah perlambang tokoh yang pantang menyerah dan selalu berjuang hingga titik darah penghabisan karena dalam perang kembang tersebut Cakil selalu tewas karena kerisnya sendiri. |
||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:Buto Cakil.jpg|Buta cakil |
|||
Berkas:Buto cakil.jpg|Buta cakil dalam pertunjukan [[wayang wong]] |
Berkas:Buto cakil.jpg|Buta cakil dalam pertunjukan [[wayang wong]] |
||
Berkas:Srikandi melawan Cakil.jpg|Srikandi melawan Cakil |
Berkas:Srikandi melawan Cakil.jpg|Srikandi melawan Cakil |
Revisi per 21 Januari 2023 21.18
Pengertian Umum
Buta Cakil merupakan seorang raksasa dengan rahang bawah yang lebih panjang daripada rahang atas. Tokoh ini merupakan inovasi Jawa dan tidak dapat ditemui di India.
Nama lain dari Cakil ini adalah Gendir Penjalin, Ditya Kala Carang Aking, Kala Klantang Mimis dan Ditya Kala Plenthong.
Dalam sebuah pertunjukan wayang, Cakil selalu berhadapan dengan Arjuna ataupun tokoh satria yang berada di gunung, hutan, atau sedang menjalani pertapaan. Tokoh ini biasanya keluar dalam adegan Perang Kembang pada pathet sanga di sebuah pagelaran wayang. Tokoh ini hanya merupakan tokoh humoristis saja yang tidak serius namun sebenarnya Cakil adalah perlambang tokoh yang pantang menyerah dan selalu berjuang hingga titik darah penghabisan karena dalam perang kembang tersebut Cakil selalu tewas karena kerisnya sendiri.
Galeri
-
Buta cakil dalam pertunjukan wayang wong
-
Srikandi melawan Cakil