Lompat ke isi

Andini Effendi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sansamln (bicara | kontrib)
Info box, Karir, Pendidikan, Profil pribadi
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Sansamln (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 22: Baris 22:
| weight = 56 kg
| weight = 56 kg
| parents = Ir. Agusman Effendi (Ayah)
| parents = Ir. Agusman Effendi (Ayah)
Alm. Efin Soehada (Ibu)
Efin Soehada Alm. (Ibu)
| awards =
| awards =
}}
}}

Revisi per 7 Februari 2023 04.18

Andini Effendi
LahirAndini Weningtyas Effendi
22 Desember 1982 (umur 41)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Almamater
Pekerjaan
Tahun aktif2000–sekarang
Dikenal atasJournalism
Tinggi174 cm (5 ft 9 in)
Berat56 kg (123 pon)
Orang tuaIr. Agusman Effendi (Ayah) Efin Soehada Alm. (Ibu)

Andini Weningtyas Effendi (lahir 12 Desember 1982) adalah seorang documentarian dan jurnalis Indonesia. Andini memulai karirnya dari modeling dengan menjadi finalis pada pemilihan Elite Look Model tahun 1999 dan Wajah Femina tahun 2000. Andini adalah putri dari pengusaha dan politikus Indonesia, Ir. Agusman Effendi dan (alm.) Efin Soehada. Nama Andini diberikan ibunya, Efin Soehada yang diambil dari sapi suci Dewa Shiva, Nandini. Sementara nama Weningtyas diberikan oleh Eyang Putri dari Ibu, (alm.) Soejatmi Soehada, yang artinya hati yang bening dalam bahasa Jawa.

Pribadi

Andini lahir di Jakarta, Indonesia pada 12 Desember 1982 dari pasangan Agusman Effendi dan (alm.) Efin Nurtjahja Gendrajani Soehada. Tinggi badannya 174 cm dan berat 56 kg. Andini tinggal di Jakarta. Andini kerap bepergian di dalam dan luar negeri baik untuk pekerjaan maupun hobby. Ibunda Andini, Efin Soehada, meninggal dunia pada 3 Juli 2022 karena kanker pankreas.

Andini aktif mengikuti kompetisi olahraga seperti Paris Marathon 2018, Tromso Midnight Sun Marathon 2019, dan Bosphorus Cross Continental Swim pada 2022.

Pendidikan

Pendidikan TK di Al Izhar Pondok Labu, SD Al Azhar Kemang, SMP hingga SMA di Al Izhar Pondok Labu. Andini kemudian melanjutkan S1 dengan jurusan jurnalistik di Universitas Pelita Harapan. Kemudian meneruskan S2 di New York University dengan jurusan Peacemaking dan Peacebuilding.

Karir

Andini Effendi telah menjadi jurnalis sejak 2003. Andini mengawali karir dengan magang di Metro TV sebagai production assistant. Kemudian sebagai jurnalis dan presenter berita dimulai di Global TV pada Januari 2005. Kala itu, Andini meliput berita politik, hukum, dan human interest. Setahun setengah berselang, Andini pindah ke ANTV, menjadi jurnalis dan presenter berita. Andini kembali berlabuh di Metro TV dari 2007 hingga Februari 2020. Salah satu program unggulan yang dibawakan oleh Andini adalah Q&A with Andini Effendi

Andini terlibat dalam peliputan beberapa peristiwa paling penting secara nasional dan internasional, termasuk perang saudara Libya pada tahun 2011 dan pelantikan Presiden Barack Obama. Effendi meraih dua gelar Best Current Affairs Presenter dari Asian Television Awards pada tahun 2019 dan 2020. Andini juga merupakan penerima bersama Elizabeth O'Neill Journalism Award 2019 dari pemerintah Australia.

Saat ini, Effendi terus mengadvokasi isu-isu global dan perempuan melalui kolaborasi di jaringan digitalnya. Andini memiliki program Talkshow independen Uncensored with Andini Effendi[1], yang tayang di Youtube, Spotify, Facebook Watch, dan Apple Music.

Pengalaman sebagai Reporter

● Indonesia’s election 2009 & 2014

● Thailand coup 2009 - 2010

● President Obama’s visit November 2010

● Libya War 2011. Covering the turmoil extensively for 7 weeks from Tripoli and other cities in the Western part of the country

● UNGA meeting 2011 & 2012

● US election 2012 & Presidential Inauguration 2013

● APEC Summit Bali 2014

● Malaysian Election & Interview with PM Mahathir Mohammad 2018

● Japanese Emperor Coronation 2019

Pengalaman Interview

Robert Mugabe, Zimbabwean President

Shimon Peres, Israeli President & Prime Minister

Scott Morrison, Australian Prime Minister

Benigno Aquino Jr., President of the Philippines

Joko Widodo, Indonesian President

David Beckham, international soccer player

Mahathir Mohammad, Malaysian Prime Minister

Anwar Ibrahim, Malaysia’s Opposition Leader

Mamnoon Hussain, Pakistani President

Sauli Niinistö, Finnish President

Tomislav Nikolić, Serbian President

Penghargaan

● 2020 – Best Current Affairs Presenter Asian Television Award

● 2019 – Best Current Affairs Presenter Asian Television Award

● 2019 – Elizabeth O’Neill Journalism Award Indonesia recipient

● 2019 – Gen-T Asia Pacific Indonesia recipient

● 2015 – Influential Woman Award Senayan City

Independent Journalist, 2020 - current, Co-Creator, Producer and Talent

  • Giving Plastic a Second Chance - documentary series focusing on reviving the recycling industry in Indonesia. Collaboration with asumsi.co
  • Feeding the Future - documentary series focusing on what we eat and the impact on health and nature. Collaboration with Narasi TV
  • Reality Bites - snack bite series on sustainability awareness through beauty products. Collaboration with Narasi TV
  • Silent Killer - documentary series on Jakarta’s pollution. Collaboration with Asumsi.co
  • Magnitude Dini - documentary series focusing on the hard truth behind current affairs in the country. Collaboration with Tempo Digital 2
  • Uncensored with Andini Effendi - YouTube and podcast of Andini Effendi discussing inconvenient truths about certain topics in Indonesia[1]

Referensi

  1. ^ a b "Cauldron Talks - YouTube". www.youtube.com. Diakses tanggal 2022-07-28.