Lompat ke isi

Pranoto Asmoro: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 78: Baris 78:


== Masa kecil dan pendidikan ==
== Masa kecil dan pendidikan ==
Pranoto dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1923 di [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Jawa Barat]]. Pranoto mengenyam pendidikan di [[Hoogere Burgerschool te Bandoeng]] hingga tahun 1942. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Teknik Bandung, namun keluar dari sekolah tersebut pada tahun 1943.
Pranoto dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1923<ref name=":0">{{Cite book|last=Islahuddin|date=2014-10-06|url=https://books.google.co.id/books?id=JjuLCwAAQBAJ&pg=PT80|title=Dharma Bakti Geografi: 60 Tahun Perjalanan Hidup Sukendra Martha|publisher=Pustaka Alvabet|isbn=978-602-9193-54-1|pages=62-64|language=id|url-status=live}}</ref> di [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Jawa Barat]]. Pranoto mengenyam pendidikan di [[Hoogere Burgerschool te Bandoeng]] hingga tahun 1942. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Teknik Bandung, namun keluar dari sekolah tersebut pada tahun 1943.<ref name=":1" />


Pranoto bergabung dengan tentara Indonesia pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Ia memulai dinasnya dalam kemiliteran pada tahun 1945 sebagai ajudan tentara di [[Kota Bandung|Bandung]]<ref>{{Cite book|date=2002|url=https://books.google.co.id/books?id=_yaAAAAAMAAJ|title=Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Dari survei dan pemetaan ke sistem informasi geografis|publisher=Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional|isbn=978-979-8647-59-8|pages=635|language=id|url-status=live}}</ref> dengan pangkat sersan mayor.<ref>{{Cite book|date=2002|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=KiWAAAAAMAAJ|title=Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Konsepsi pemetaan, penginderaan jauh untuk sumberdaya alam dan lingkungan|publisher=Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional|isbn=978-979-8647-59-8|pages=54|language=id|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1947, Pranoto ditunjuk untuk memimpin sekretariat Divisi Siliwangi
Pranoto bergabung dengan tentara Indonesia pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Ia memulai dinasnya dalam kemiliteran pada tahun 1945 sebagai ajudan tentara di [[Kota Bandung|Bandung]]<ref name=":1">{{Cite book|date=2002|url=https://books.google.co.id/books?id=_yaAAAAAMAAJ|title=Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Dari survei dan pemetaan ke sistem informasi geografis|publisher=Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional|isbn=978-979-8647-59-8|pages=635|language=id|url-status=live}}</ref> dengan pangkat sersan mayor.<ref name=":2">{{Cite book|date=2002|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=KiWAAAAAMAAJ|title=Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Konsepsi pemetaan, penginderaan jauh untuk sumberdaya alam dan lingkungan|publisher=Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional|isbn=978-979-8647-59-8|pages=54|language=id|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1947, Pranoto ditunjuk untuk memimpin sekretariat Divisi Siliwangi. Ia kemudian ditunjuk oleh [[Abdul Haris Nasution]], yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima Divisi Siliwangi, sebagai ajudannya.<ref>{{Cite book|date=2002|url=https://books.google.co.id/books?id=KiWAAAAAMAAJ|title=Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Konsepsi pemetaan, penginderaan jauh untuk sumberdaya alam dan lingkungan|publisher=Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional|isbn=978-979-8647-59-8|pages=83|language=id|url-status=live}}</ref> Pranoto kemudian ditunjuk sebagai kepala staf brigade di Jawa Barat pada tanggal 1 Juni 1950.<ref name=":1" />

Pranoto melanjutkan pendidikannya setelah [[Revolusi Nasional Indonesia]] berakhir pada tahun 1950. Ia mempelajari [[geodesi]] di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB)<ref name=":1" /> dan menyelesaikan ujian propadeutis tingkat dua pada bulan Juli 1954.<ref>{{Cite news|date=21 Juli 1954|title=Faculteit van Technische Wetenschap: Uitslagen eerste en tweede propadeutische examens|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Pranoto+Asmoro&coll=ddd&sortfield=datedesc&identifier=ddd:011178501:mpeg21:a0050&resultsidentifier=ddd:011178501:mpeg21:a0050&rowid=1|work=De locomotief|access-date=7 Februari 2023}}</ref> Ia lulus dari ITB pada tahun 1958 dengan gelar insinyur (Ir.).<ref name=":0" />

== Karier ==
Setelah lulus dari ITB, Pranoto kembali bertugas di kemiliteran dengan pangkat [[mayor]]. Ia diangkat menjadi kepala biro pengajaran di Akademi Zeni Angkatan Darat pada tahun 1959.<ref name=":1" /> Pada tahun yang sama, Pranoto menjadi anggota dari sebuah panitia untuk meninjau sistem pendidikan di angkatan darat.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=-WJo64HEDhIC&pg=PA517 Kementerian Pertahanan, Departemen Angkatan Darat: SURAT-KEPUTUSAN Nomor KPTS/806/9/1959] </ref>

Pada tahun 1961, Pranoto dikirim ke [[Amerika Serikat]] untuk mengikuti kursus militer lanjutan dan kursus topografi<ref name=":1" /> di Fort Belvoir, [[Virginia]].<ref name=":3">{{Cite news|last=Beerens|first=Sjaak|date=September 2001|title=Obituary: Honorary Fellow Ir. Pranoto Asmoro Passes Away|url=https://www.itc.nl/alumni/stay-up-to-date/previous-online-magazines-pdf/2001-2.pdf|work=ITC News|page=18|access-date=8 Februari 2023}}</ref> Pranoto memperoleh kenaikan pangkat menjadi [[Letnan Kolonel|letnan kolonel]] pada tahun yang sama<ref name=":2" /> dan memperoleh promosi jabatan sebagai Direktur Akademi Militer Jurusan Teknik pada bulan Januari 1962.<ref>{{cite book|date=1981|url=https://books.google.co.id/books?id=l7maivDM07kC&pg=PA583|title=Sejarah TNI-AD 1945—1973: Riwayat Hidup Singkat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|publisher=Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat|volume=XIII|pages=583|url-status=live}}</ref> Selama memimpin Akademi Militer Jurusan Teknik, Pranoto mengembangkan kurikulum berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi bagi para calon perwira dari kecabangan zeni, perhubungan, dan peratalan, serta mengintegrasikan kurikulum tersebut dengan kurikulum militer bagi perwira dari kecabangan lainnya.<ref name=":0" />

Setelah menjabat sebagai direktur selama kurang lebih dua tahun, Pranoto kembali menjalani pendidikan militer lanjutan di [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]] (Seskoad). Ia menyelesaikan pendidikannya di Seskoad pada akhir tahun 1964<ref name=":4">[https://books.google.co.id/books?id=jE8MAQAAIAAJ&pg=PA597 DEPARTEMEN ANGKATAN DARAT: SURAT PERINTAH Nomer PRIN/16/1/1965] </ref> dan memperoleh kenaikan pangkat menjadi kolonel.<ref name=":2" /> Ia memperoleh izin untuk mengenakan Tanda Kemampuan Staf dan Komando sebagai tanda kualifikasi Seskoad pada tanggal 16 Desember 1965.<ref>{{Cite news|last=|date=November 1966|title=DAFTAR KRONOLOGIS NAMA<sup>2</sup> PERWIRA JANG MEMAKAI TKSK|url=https://books.google.co.id/books?id=0CYsAAAAIAAJ&pg=PA101|work=Karya Wira Jati|issue=22|page=101|access-date=17 June 2021}}</ref>

Pranoto dilantik menjadi penjabat sementara Direktur Topografi Angkatan Darat pada tanggal 26 Januari 1965, menggantikan Brigjen [[Soerjosoemarno]] yang pensiun.<ref name=":4" /> Ia baru diangkat menjadi pejabat definitif dan dipromosikan menjadi [[Brigadir Jenderal|brigadir jenderal]] dua tahun kemudian.<ref name=":2" />

Pada bulan Maret 1970, Pranoto diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Ketua Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.<ref>{{Cite news|date=20 Maret 1970|title=Tahun 1998 Pemetaan Indonesia Baru Selesai|url=https://data.kompas.id/artikel-detail/60ddfb7d6cba936abb6b131b?query=%22Pranoto%20Asmoro%22&subject&datefrom&dateto&author&publication&typesearch=0&size=10&collection&page&currentpage=1&orderdirection=asc|work=Kompas|page=2|access-date=8 Februari 2023}}</ref> Ia kemudian menyerahkan jabatannya sebagai direktur topografi dan diangkat menjadi Kepala Survei dan Pemetaan ABRI pada tahun yang sama. Pranoto kembali dinaikkan pangkatnya menjadi [[Mayor Jenderal|mayor jenderal]] pada tanggal 1971.<ref name=":2" /> Ia mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Survei dan Pemetaan ABRI pada tahun 1974<ref>{{Cite news|date=Oktober 1974|title=Penyerahan tugas dan wewenang Itwatsku HANKAM serta pelantikan dan serah terima jabatan Kasurta ABRI|url=https://books.google.co.id/books?id=njg4AGAMX_wC&pg=PA28|work=Dharmasena|issue=10|page=28|access-date=8 Februari 2023}}</ref> dan sebagai Ketua Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional pada tahun 1982.<ref name=":1" />

== Pensiun dan wafat ==
Pranoto wafat di Jakarta pada tanggal 29 April 2001. Ia dimakamkan sehari setelahnya di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]].<ref name=":3" />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 7 Februari 2023 17.37

Pranoto Asmoro
Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
Masa jabatan
1970–1982
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Pengganti
Jacub Rais
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1923-06-11)11 Juni 1923
Purwakarta, Jawa Barat, Hindia Belanda
Meninggal29 April 2001(2001-04-29) (umur 77)
Jakarta, Indonesia
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945–197?
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanZeni (CZI)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Pranoto Asmoro (11 Juni 1923 – 29 April 2001) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia yang berkiprah dalam bidang topografi. Ia memegang berbagai jabatan di dalam lembaga topografi, seperti Direktur Topografi Angkatan Darat dari tahun 1965 hingga 1970, Kepala Survei dan Pemetaan ABRI dari tahun 1970 hingga 1974, dan Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dari tahun 1970 hingga 1984.

Masa kecil dan pendidikan

Pranoto dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1923[1] di Purwakarta, Jawa Barat. Pranoto mengenyam pendidikan di Hoogere Burgerschool te Bandoeng hingga tahun 1942. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Teknik Bandung, namun keluar dari sekolah tersebut pada tahun 1943.[2]

Pranoto bergabung dengan tentara Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Ia memulai dinasnya dalam kemiliteran pada tahun 1945 sebagai ajudan tentara di Bandung[2] dengan pangkat sersan mayor.[3] Pada tahun 1947, Pranoto ditunjuk untuk memimpin sekretariat Divisi Siliwangi. Ia kemudian ditunjuk oleh Abdul Haris Nasution, yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima Divisi Siliwangi, sebagai ajudannya.[4] Pranoto kemudian ditunjuk sebagai kepala staf brigade di Jawa Barat pada tanggal 1 Juni 1950.[2]

Pranoto melanjutkan pendidikannya setelah Revolusi Nasional Indonesia berakhir pada tahun 1950. Ia mempelajari geodesi di Institut Teknologi Bandung (ITB)[2] dan menyelesaikan ujian propadeutis tingkat dua pada bulan Juli 1954.[5] Ia lulus dari ITB pada tahun 1958 dengan gelar insinyur (Ir.).[1]

Karier

Setelah lulus dari ITB, Pranoto kembali bertugas di kemiliteran dengan pangkat mayor. Ia diangkat menjadi kepala biro pengajaran di Akademi Zeni Angkatan Darat pada tahun 1959.[2] Pada tahun yang sama, Pranoto menjadi anggota dari sebuah panitia untuk meninjau sistem pendidikan di angkatan darat.[6]

Pada tahun 1961, Pranoto dikirim ke Amerika Serikat untuk mengikuti kursus militer lanjutan dan kursus topografi[2] di Fort Belvoir, Virginia.[7] Pranoto memperoleh kenaikan pangkat menjadi letnan kolonel pada tahun yang sama[3] dan memperoleh promosi jabatan sebagai Direktur Akademi Militer Jurusan Teknik pada bulan Januari 1962.[8] Selama memimpin Akademi Militer Jurusan Teknik, Pranoto mengembangkan kurikulum berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi bagi para calon perwira dari kecabangan zeni, perhubungan, dan peratalan, serta mengintegrasikan kurikulum tersebut dengan kurikulum militer bagi perwira dari kecabangan lainnya.[1]

Setelah menjabat sebagai direktur selama kurang lebih dua tahun, Pranoto kembali menjalani pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Ia menyelesaikan pendidikannya di Seskoad pada akhir tahun 1964[9] dan memperoleh kenaikan pangkat menjadi kolonel.[3] Ia memperoleh izin untuk mengenakan Tanda Kemampuan Staf dan Komando sebagai tanda kualifikasi Seskoad pada tanggal 16 Desember 1965.[10]

Pranoto dilantik menjadi penjabat sementara Direktur Topografi Angkatan Darat pada tanggal 26 Januari 1965, menggantikan Brigjen Soerjosoemarno yang pensiun.[9] Ia baru diangkat menjadi pejabat definitif dan dipromosikan menjadi brigadir jenderal dua tahun kemudian.[3]

Pada bulan Maret 1970, Pranoto diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Ketua Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.[11] Ia kemudian menyerahkan jabatannya sebagai direktur topografi dan diangkat menjadi Kepala Survei dan Pemetaan ABRI pada tahun yang sama. Pranoto kembali dinaikkan pangkatnya menjadi mayor jenderal pada tanggal 1971.[3] Ia mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Survei dan Pemetaan ABRI pada tahun 1974[12] dan sebagai Ketua Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional pada tahun 1982.[2]

Pensiun dan wafat

Pranoto wafat di Jakarta pada tanggal 29 April 2001. Ia dimakamkan sehari setelahnya di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.[7]

Referensi

  1. ^ a b c Islahuddin (2014-10-06). Dharma Bakti Geografi: 60 Tahun Perjalanan Hidup Sukendra Martha. Pustaka Alvabet. hlm. 62–64. ISBN 978-602-9193-54-1. 
  2. ^ a b c d e f g Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Dari survei dan pemetaan ke sistem informasi geografis. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. 2002. hlm. 635. ISBN 978-979-8647-59-8. 
  3. ^ a b c d e Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Konsepsi pemetaan, penginderaan jauh untuk sumberdaya alam dan lingkungan. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. 2002. hlm. 54. ISBN 978-979-8647-59-8. 
  4. ^ Buku kenangan pengabdian Mayor Jenderal TNI (Purn) Ir. H. Pranoto Asmoro: Konsepsi pemetaan, penginderaan jauh untuk sumberdaya alam dan lingkungan. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. 2002. hlm. 83. ISBN 978-979-8647-59-8. 
  5. ^ "Faculteit van Technische Wetenschap: Uitslagen eerste en tweede propadeutische examens". De locomotief. 21 Juli 1954. Diakses tanggal 7 Februari 2023. 
  6. ^ Kementerian Pertahanan, Departemen Angkatan Darat: SURAT-KEPUTUSAN Nomor KPTS/806/9/1959
  7. ^ a b Beerens, Sjaak (September 2001). "Obituary: Honorary Fellow Ir. Pranoto Asmoro Passes Away" (PDF). ITC News. hlm. 18. Diakses tanggal 8 Februari 2023. 
  8. ^ Sejarah TNI-AD 1945—1973: Riwayat Hidup Singkat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. XIII. Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat. 1981. hlm. 583. 
  9. ^ a b DEPARTEMEN ANGKATAN DARAT: SURAT PERINTAH Nomer PRIN/16/1/1965
  10. ^ "DAFTAR KRONOLOGIS NAMA2 PERWIRA JANG MEMAKAI TKSK". Karya Wira Jati (22). November 1966. hlm. 101. Diakses tanggal 17 June 2021. 
  11. ^ "Tahun 1998 Pemetaan Indonesia Baru Selesai". Kompas. 20 Maret 1970. hlm. 2. Diakses tanggal 8 Februari 2023. 
  12. ^ "Penyerahan tugas dan wewenang Itwatsku HANKAM serta pelantikan dan serah terima jabatan Kasurta ABRI". Dharmasena (10). Oktober 1974. hlm. 28. Diakses tanggal 8 Februari 2023.