Masjid Raya Al-Jabbar: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
}} |
}} |
||
'''Masjid Al-Jabbar''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد الجبار'') atau yang lebih dikenal dengan '''Masjid Raya Al-Jabbar''' ({{lang-ar|مسجد الجامع الجبار}}), |
'''Masjid Al-Jabbar''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد الجبار'') atau yang lebih dikenal dengan '''Masjid Raya Al-Jabbar''' ({{lang-ar|''مسجد الجامع الجبار''}}), adalah sebuah kompleks [[masjid]] yang berada di kota [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun [[2017]], atas perintah [[Ahmad Heryawan]], mantan [[Gubernur Jawa Barat]].<ref>{{Cite web|title=JPNN.com Jabar|url=https://jabar.jpnn.com/jabar-terkini/4129/ridwan-kamil-sebut-desain-masjid-al-jabbar-paling-keren-di-indonesia|website=|language=id|access-date=2022-12-19}}</ref><ref>{{Cite web|last=Kinapti|first=Tyas Titi|date=2021-05-10|title=Keunikan Arsitektur Masjid Terapung Al Jabbar Bandung|url=https://m.merdeka.com/travel/keunikan-arsitektur-masjid-terapung-al-jabbar-bandung.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2022-12-19}}</ref> Masjid ini mencakup luas total 21.799,20 meter persegi, dengan rincian; lantai dasar seluas 11.238,20 meter persegi, lantai pertama memiliki luas 8.329 meter persegi, dan lantai ''[[:en:mezzanine|mezzanine]]'' memiliki luas 2.232 meter persegi. Sementara itu, kawasan yang dikhususkan untuk [[danau]] dan [[waduk]] seluas 6.930 hektar, dan kawasan yang dikhususkan untuk [[Parkir|lahan parkir]], [[alun-alun]], dan ruang hijau seluas 11.163 hektar.<ref name="auto2">{{Cite journal|url=https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/30/120000865/profil-masjid-raya-al-jabbar-disebut-sebagai-ikon-baru-jawa-barat?page=all|title=Profil Masjid Raya Al Jabbar, Disebut sebagai Ikon Baru Jawa Barat|first1=Diva|last1=Lufiana Putri|first2=Rizal|last2=Setyo Nugroho|website=kompas.com|lang=id|access-date=7 January 2023}}</ref> |
||
[[File:Bagian dalam masjid al-jabar.jpg|thumb|Bagian dalam bangunan]] |
|||
Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan pada tanggal 29 Desember 2017 oleh [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Gubernur]] dan [[Daftar Wakil Gubernur Jawa Barat|Wakil Gubernur Jawa Barat]] saat itu, [[Ahmad Heryawan]] dan [[Deddy Mizwar]]. |
|||
==Sejarah== |
==Sejarah== |
||
===Sebelum menjadi masjid=== |
===Sebelum menjadi masjid=== |
||
Di masa lalu, kawasan Gedebage merupakan |
Di masa lalu, [[Gedebage, Bandung|kawasan Gedebage]] merupakan sebuah [[Rawa|rawa-rawa]] bekas peninggalan [[Danau Bandung Purba]]. Lalu akhir [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-19]], rawa-rawa ini mulai mengering dan dijadikan area [[Sawah|persawahan]]. Kemudian perusahaan kereta api negara, ''[[Staatsspoorwegen]]'' membangun [[Daftar istilah transportasi rel|jalur kereta api]] yang menghubungkan [[Stasiun Gedebage|Gedebage]] dan [[Stasiun Cicalengka|Cicalengka]] di tengah rawa-rawa ini. Tak lama kemudian, Gedebage menjadi sebuah kecamatan, setelah [[Kota Bandung]] dimekarkan dari [[Kabupaten Bandung]] pada tahun [[2006]]. Pemekaran ini, membuat kawasan ini menjadi ramai karena perumahan-perumahan baru mulai dibangun disana.<ref>{{Cite web|last=Abu Fauzan|first=Hevi|date=2023-01-14|title=Masjid Al-Jabbar dan Sejarah Kawasan Gedebage|url=https://www.sejarahbandung.id/masjid-al-jabbar-dan-sejarah-kawasan-gedebage/|website=sejarahbandung.id|language=id|access-date=2023-01-14}}</ref> |
||
===Pembangunan=== |
===Pembangunan=== |
||
Dikarenakan padatnya kawasan perumahan, [[Jawa Barat|pemerintah Provinsi Jawa Barat]] berinisiatif membangun masjid yang lebih besar dari [[Masjid Raya Bandung]]. Kemudian ide pembangunan masjid disetujui oleh [[Pemerintah Indonesia]], dan pembangunan masjid dimulai tanggal [[29 Desember]] [[2017]], ditandai dengan upacara peletakan batu pertama oleh mantan [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Gubernur Jawa Barat]], [[Ahmad Heryawan]] dan mantan [[Daftar Wakil Gubernur Jawa Barat|Wakil Gubernur Jawa Barat]], [[Deddy Mizwar]].<ref>{{Cite web|url= http://bappeda.jabarprov.go.id/spesifikasi-masjid-terapung-al-jabbar-calon-masjid-raya-jawa-barat-yang-baru/|title=Spesifikasi Masjid Terapung Al Jabbar, Calon Masjid Raya Jawa Barat yang Baru|website=bappeda.jabarprov.go.id|lang=id|access-date= 3 January 2023}}</ref> Pembangunan sempat terhenti pada tahun [[2020]] karena [[Pandemi Covid-19|pandemi COVID-19]], dan kembali dilanjutkan satu setengah tahun kemudian, tepatnya tanggal [[24 Agustus]] [[2021]].<ref>{{Cite journal|url= https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-012462843/terhenti-selama-pandemi-pembangunan-masjid-raya-al-jabbar-di-bandung-dilanjutkan|title=Terhenti Selama Pandemi, Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Bandung Dilanjutkan Jemaah|first=Novianti|last=Nurulliah|website=pikiran-rakyat.com|lang=id|access-date=7 January 2023}}</ref> Setelah melewati masa pembangunan selama 5 tahun, masjid ini akhirnya diresmikan pada tanggal [[30 Desember]] [[2022]] oleh Gubernur [[Ridwan Kamil]].<ref>{{Cite journal|url=https://bandung.kompas.com/read/2022/12/26/205647778/fakta-fakta-masjid-al-jabbar-habiskan-dana-rp-1-triliun-mampu-tampung-33000?page=all|title= Fakta-fakta Masjid Al Jabbar: Habiskan Dana Rp 1 Triliun, Mampu Tampung 33.000 Jemaah|first=Muhamad|last=Syahrial|website=bandung.kompas.com|lang=id|access-date= 3 January 2023}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 33: | Baris 31: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
[[Kategori:Masjid di Indonesia]] |
[[Kategori:Masjid di Indonesia]] |
Revisi per 9 Februari 2023 14.47
Masjid Al-Jabbar مسجد الجبار | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam – Sunni |
Provinsi | Jawa Barat |
Lokasi | |
Lokasi | Bandung |
Negara | Indonesia |
Arsitektur | |
Arsitek | Ridwan Kamil |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Perpaduan antara arsitektur Timur Tengah dan Utsmaniyah |
Didirikan | 2017 |
Spesifikasi | |
Kapasitas | 60.000 jemaah |
Menara | 4 |
Masjid Al-Jabbar (bahasa Arab: مسجد الجبار) atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Al-Jabbar (bahasa Arab: مسجد الجامع الجبار), adalah sebuah kompleks masjid yang berada di kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 2017, atas perintah Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Jawa Barat.[1][2] Masjid ini mencakup luas total 21.799,20 meter persegi, dengan rincian; lantai dasar seluas 11.238,20 meter persegi, lantai pertama memiliki luas 8.329 meter persegi, dan lantai mezzanine memiliki luas 2.232 meter persegi. Sementara itu, kawasan yang dikhususkan untuk danau dan waduk seluas 6.930 hektar, dan kawasan yang dikhususkan untuk lahan parkir, alun-alun, dan ruang hijau seluas 11.163 hektar.[3]
Sejarah
Sebelum menjadi masjid
Di masa lalu, kawasan Gedebage merupakan sebuah rawa-rawa bekas peninggalan Danau Bandung Purba. Lalu akhir abad ke-19, rawa-rawa ini mulai mengering dan dijadikan area persawahan. Kemudian perusahaan kereta api negara, Staatsspoorwegen membangun jalur kereta api yang menghubungkan Gedebage dan Cicalengka di tengah rawa-rawa ini. Tak lama kemudian, Gedebage menjadi sebuah kecamatan, setelah Kota Bandung dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2006. Pemekaran ini, membuat kawasan ini menjadi ramai karena perumahan-perumahan baru mulai dibangun disana.[4]
Pembangunan
Dikarenakan padatnya kawasan perumahan, pemerintah Provinsi Jawa Barat berinisiatif membangun masjid yang lebih besar dari Masjid Raya Bandung. Kemudian ide pembangunan masjid disetujui oleh Pemerintah Indonesia, dan pembangunan masjid dimulai tanggal 29 Desember 2017, ditandai dengan upacara peletakan batu pertama oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.[5] Pembangunan sempat terhenti pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19, dan kembali dilanjutkan satu setengah tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 2021.[6] Setelah melewati masa pembangunan selama 5 tahun, masjid ini akhirnya diresmikan pada tanggal 30 Desember 2022 oleh Gubernur Ridwan Kamil.[7]
Referensi
- ^ "JPNN.com Jabar". Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ Kinapti, Tyas Titi (2021-05-10). "Keunikan Arsitektur Masjid Terapung Al Jabbar Bandung". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ Lufiana Putri, Diva; Setyo Nugroho, Rizal. "Profil Masjid Raya Al Jabbar, Disebut sebagai Ikon Baru Jawa Barat". kompas.com. Diakses tanggal 7 January 2023.
- ^ Abu Fauzan, Hevi (2023-01-14). "Masjid Al-Jabbar dan Sejarah Kawasan Gedebage". sejarahbandung.id. Diakses tanggal 2023-01-14.
- ^ "Spesifikasi Masjid Terapung Al Jabbar, Calon Masjid Raya Jawa Barat yang Baru". bappeda.jabarprov.go.id. Diakses tanggal 3 January 2023.
- ^ Nurulliah, Novianti. "Terhenti Selama Pandemi, Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Bandung Dilanjutkan Jemaah". pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 7 January 2023.
- ^ Syahrial, Muhamad. "Fakta-fakta Masjid Al Jabbar: Habiskan Dana Rp 1 Triliun, Mampu Tampung 33.000 Jemaah". bandung.kompas.com. Diakses tanggal 3 January 2023.