Nama Sumatra: Perbedaan antara revisi
k ~ref |
k pembersihan kosmetika dasar |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Nama Sumatra''' (juga dieja sebagai '''Sumatera''') berasal dari nama kerajaan [[Kesultanan Samudra Pasai|Samudra]] (terletak di pesisir timur [[Aceh]]). Kata ''samudra'' sendiri berasal dari [[bahasa Sanskerta]] yang berarti "lautan". ''Sumatra'' pada awalnya adalah [[eksonim]], dan penghuni asli [[Sumatra]] sendiri menyebut pulau mereka antara lain dengan nama ''Pulau Perca'', ''Andalas'', dan ''Pulau Emas''. Nama lain yang juga sempat disematkan terhadap Sumatra adalah ''Suwarnadwipa'' dan ''Suwarnabhumi'', yang dapat diartikan sebagai "Pulau Emas". |
'''Nama Sumatra''' (juga dieja sebagai '''Sumatera''') berasal dari nama kerajaan [[Kesultanan Samudra Pasai|Samudra]] (terletak di pesisir timur [[Aceh]]). Kata ''samudra'' sendiri berasal dari [[bahasa Sanskerta]] yang berarti "lautan". ''Sumatra'' pada awalnya adalah [[eksonim]], dan penghuni asli [[Sumatra]] sendiri menyebut pulau mereka antara lain dengan nama ''Pulau Perca'', ''Andalas'', dan ''Pulau Emas''. Nama lain yang juga sempat disematkan terhadap Sumatra adalah ''Suwarnadwipa'' dan ''Suwarnabhumi'', yang dapat diartikan sebagai "Pulau Emas". |
||
== Sumatra/Sumatera == |
== Sumatra/Sumatera == |
||
Asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan Kerajaan [[Kesultanan Samudra Pasai|Samudra]] (terletak di pesisir timur [[Aceh]]). Diawali dengan kunjungan [[Ibnu Batutah]], petualang asal [[Maroko]] ke negeri tersebut pada tahun [[1345]], dia melafalkan kata ''Samudra'' menjadi ''Shumathra'',<ref>Hamka (1950) ''[https://ia803101.us.archive.org/17/items/hamkasedjarahislamdisumaterazlib.org1/%5BHamka%5D_Sedjarah_Islam_di_Sumatera%28z-lib.org%29%20%281%29.pdf Sedjarah Islam di Sumatera]'' Medan : Pustaka Nasional. hal 7</ref> dan kemudian menjadi ''Sumatra'', selanjutnya nama ini tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan [[Portugis]], untuk dirujuk pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang.<ref>Nicholaas Johannes Krom, ''De Naam Sumatra'', BKI, 100, 1941.</ref> Sumber lain menyebutkan bahwa nama Sumatra sudah dikenal dari abad ke-11, di zaman [[Kerajaan Sriwijaya|Sriwijaya]], yaitu gelar seorang raja [[Sriwijaya]] ''[[Haji Sumatrabhumi]]'' ("Raja tanah Sumatra"),<ref name="MUNOZ 175">{{cite book|last=Munoz|title=Early Kingdoms|pages=175}}</ref> berdasarkan berita China ia mengirimkan utusan ke [[China]] pada tahun [[1017]]. |
Asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan Kerajaan [[Kesultanan Samudra Pasai|Samudra]] (terletak di pesisir timur [[Aceh]]). Diawali dengan kunjungan [[Ibnu Batutah]], petualang asal [[Maroko]] ke negeri tersebut pada tahun [[1345]], dia melafalkan kata ''Samudra'' menjadi ''Shumathra'',<ref>Hamka (1950) ''[https://ia803101.us.archive.org/17/items/hamkasedjarahislamdisumaterazlib.org1/%5BHamka%5D_Sedjarah_Islam_di_Sumatera%28z-lib.org%29%20%281%29.pdf Sedjarah Islam di Sumatera]'' Medan : Pustaka Nasional. hal 7</ref> dan kemudian menjadi ''Sumatra'', selanjutnya nama ini tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan [[Portugis]], untuk dirujuk pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang.<ref>Nicholaas Johannes Krom, ''De Naam Sumatra'', BKI, 100, 1941.</ref> Sumber lain menyebutkan bahwa nama Sumatra sudah dikenal dari abad ke-11, di zaman [[Kerajaan Sriwijaya|Sriwijaya]], yaitu gelar seorang raja [[Sriwijaya]] ''[[Haji Sumatrabhumi]]'' ("Raja tanah Sumatra"),<ref name="MUNOZ 175">{{cite book|last=Munoz|title=Early Kingdoms|pages=175}}</ref> berdasarkan berita China ia mengirimkan utusan ke [[China]] pada tahun [[1017]]. |
||
Peralihan Samudra (nama kerajaan) menjadi Sumatra (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. [[Odorico da Pordenone]] dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau. |
Peralihan Samudra (nama kerajaan) menjadi Sumatra (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. [[Odorico da Pordenone]] dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau. |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori:Sumatra]] |
Revisi per 11 Februari 2023 14.13
Nama Sumatra (juga dieja sebagai Sumatera) berasal dari nama kerajaan Samudra (terletak di pesisir timur Aceh). Kata samudra sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "lautan". Sumatra pada awalnya adalah eksonim, dan penghuni asli Sumatra sendiri menyebut pulau mereka antara lain dengan nama Pulau Perca, Andalas, dan Pulau Emas. Nama lain yang juga sempat disematkan terhadap Sumatra adalah Suwarnadwipa dan Suwarnabhumi, yang dapat diartikan sebagai "Pulau Emas".
Sumatra/Sumatera
Asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan Kerajaan Samudra (terletak di pesisir timur Aceh). Diawali dengan kunjungan Ibnu Batutah, petualang asal Maroko ke negeri tersebut pada tahun 1345, dia melafalkan kata Samudra menjadi Shumathra,[1] dan kemudian menjadi Sumatra, selanjutnya nama ini tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan Portugis, untuk dirujuk pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang.[2] Sumber lain menyebutkan bahwa nama Sumatra sudah dikenal dari abad ke-11, di zaman Sriwijaya, yaitu gelar seorang raja Sriwijaya Haji Sumatrabhumi ("Raja tanah Sumatra"),[3] berdasarkan berita China ia mengirimkan utusan ke China pada tahun 1017.
Peralihan Samudra (nama kerajaan) menjadi Sumatra (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pordenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.
Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudra Hindia dan di sana tertulis pulau "Samatrah". Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama "Camatarra". Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama "Samatara", sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama "Samatra". Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu "Camatra", dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya "Camatora". Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: "Somatra". Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: "Samoterra", "Samotra", "Sumotra", bahkan "Zamatra" dan "Zamatora".
Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kadang-kadang dieja dengan swarabakti menjadi "Sumatera".[4]
Pulau Perca
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Andalas
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Pulau Emas
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Suwarnadwipa
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Suwarnabhumi
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Referensi
- ^ Hamka (1950) Sedjarah Islam di Sumatera Medan : Pustaka Nasional. hal 7
- ^ Nicholaas Johannes Krom, De Naam Sumatra, BKI, 100, 1941.
- ^ Munoz. Early Kingdoms. hlm. 175.
- ^ "Mana yang baku, Sumatera atau Sumatra?".