Ali Yafie: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 61: | Baris 61: | ||
}} |
}} |
||
[[Prof.]] [[Anregurutta|AG.]] [[Haji|H.]] '''Muhammad Ali Yafie''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Donggala|Donggala]], [[Sulawesi Tengah]]|1|9|1926|[[Jakarta]]|25|2|2023}}) adalah ulama [[fikih]] dan mantan Ketua [[Majelis Ulama Indonesia]]. Ia |
[[Prof.]] [[Anregurutta|AG.]] [[Haji|H.]] '''Muhammad Ali Yafie''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Donggala|Donggala]], [[Sulawesi Tengah]]|1|9|1926|[[Jakarta]]|25|2|2023}}) adalah ulama [[fikih]] dan mantan Ketua Umum [[Majelis Ulama Indonesia]]. Ia juga pernah menjabat sebagai [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|Rais ‘Aam]] [[Nahdlatul Ulama|Pengurus Besar Nahdlatul Ulama]] pada 1991-1992, yakni jabatan tertinggi di dalam organisasi NU. Hingga wafatnya, ia merupakan pengasuh [[Darud Da'wah wal Irsyad|Pondok Pesantren Darud Da'wah wal Irsyad]], [[Pare-Pare]], [[Sulawesi Selatan]] yang didirikannya pada 1947, serta sebagai anggota dewan penasehat untuk [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI). |
||
== Biografi == |
== Biografi == |
Revisi per 26 Februari 2023 03.24
Ali Yafie | |
---|---|
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia | |
Masa jabatan 1990–2000 | |
Rais 'Aam Nahdlatul Ulama | |
Masa jabatan 1991–1992 | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 1971 – 1 Oktober 1987 | |
Daerah pemilihan | Sulawesi Selatan (1971–1982) Kalimantan Selatan (1982–1987) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Muhammad Ali 1 September 1926 Donggala, Sulawesi Tengah, Hindia Belanda |
Meninggal | 25 Februari 2023 Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia | (umur 96)
Kewarganegaraan | Indonesia |
Partai politik | Nahdlatul Ulama (sebelum 1971) Partai Persatuan Pembangunan (sesudah 1971) |
Sunting kotak info • L • B |
Prof. AG. H. Muhammad Ali Yafie (1 September 1926 – 25 Februari 2023) adalah ulama fikih dan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 1991-1992, yakni jabatan tertinggi di dalam organisasi NU. Hingga wafatnya, ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Darud Da'wah wal Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang didirikannya pada 1947, serta sebagai anggota dewan penasehat untuk Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Biografi
Muhammad Ali Yafie dilahirkan di Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926.[1] Ayahhya bernama Muhammad Yafie, seorang ulama dari Sulawesi Selatan, sedangkan ibunya bernama Imacayya, seorang putri raja kerajaan di Ternate.[2] Muhammad Yafie merupakan putra Syekh Abdul Hafidz Bugis, ulama yang menjadi guru di Masjidil Haram.[3][4]
Ali Yafie memperoleh pendidikan pertamanya pada sekolah dasar umum, yang dilanjutkan dengan pendidikan di Madrasah As'adiyah yang terkenal di Sengkang, Sulawesi Selatan.[butuh rujukan] Spesialisasinya adalah pada ilmu fiqh dan dikenal luas sebagai seorang ahli dalam bidang ini.[butuh rujukan] Ia mengabdikan diri sebagai hakim di Pengadilan Agama Ujung Pandang sejak 1959 sampai 1962, kemudian inspektorat Pengadilan Agama Indonesia Timur (1962-1965).[5]
Sejak 1965 hingga 1971, ia menjadi dekan di fakultas Ushuluddin IAIN Ujung Pandang, dan aktif di NU tingkat provinsi.[6] Ia mulai aktif di tingkat nasional pada 1971.[butuh rujukan] Pada muktamar NU 1971 di Surabaya ia terpilih menjadi Rais Syuriyah, dan setelah pemilu diangkat menjadi anggota DPR. Kemudian ia tetap menjadi anggota DPR sampai 1987, ketika Djaelani Naro, tidak lagi memasukkannya dalam daftar calon.[butuh rujukan]
Sejak itu, Ali Yafie mengajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi Islam di Jakarta, dan semakin aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI).[butuh rujukan] Pada Muktamar NU di Semarang 1979 dan Situbondo 1984, ia terpilih kembali sehagai Rais, dan di Muktamar Krapyak 1989 sebagai wakil Rais Aam.[butuh rujukan] Karena Kiai Achmad Siddiq meninggal dunia pada 1991, maka sebagai Wakil Rais Aam ia kemudian bertindak menjalankan tugas, tanggung jawab, hak dan wewenang sebagai pejabat sementara Rais Aam.[butuh rujukan] Setelah terlibat konflik dengan Abdurrahman Wahid mengenai penerimaan bantuan dari Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial untuk NU, Ali Yafie menarik diri dari PBNU.[5]
Meski sudah mengundurkan diri, ia tetap menjadi ulama yang berafiliasi dengan NU dan tidak keluar dari NU. Dua tahun setelah pengunduran dirinya sebagai ketua NU, pada 1994, ia menghadiri Rapat Umum NU di Cipasung, Tasikmalaya. Hubungannya dengan Abdurrahman Wahid masih terjaga hingga Wahid wafat. Dalam banyak kesempatan setelah pengunduran diri Yafie, Wahid kadang-kadang menyalahkan media atas kontribusi mereka untuk mengobarkan dan membuat marah Wahid dan Yafie karena membuat publisitas yang buruk.[5] Seperti di tahun 2021, ia masih aktif secara fisik dan masih menjadi ahli Fikih baik NU maupun Darul Dakwah wal Irsyad (DDI).[7][8]
Ali Yafie meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, pada 25 Februari 2023 pukul 22.13 WIB.[9]
Referensi
- ^ https://books.google.co.id/books?id=6wdndB8eyK0C&pg=PA293
- ^ https://books.google.co.id/books?id=R16YEAAAQBAJ&pg=PA182
- ^ https://books.google.co.id/books?id=BAEoEAAAQBAJ&pg=PA121
- ^ https://books.google.co.id/books?id=4mRYEAAAQBAJ&pg=PT206
- ^ a b c Sahal, Hamzah (26 Januari 2021). Ahsan, Ivan Aulia, ed. "KH Ali Yafie, Mantan Rais Aam NU yang Berani Minta Soeharto Mundur". Tirto.id. Diakses tanggal 20 Februari 2022.
- ^ IIQ, Humas (2021-06-23). "Cerita UAS Ketika Bertemu Ulama Sepuh KH Ali Yafie". Institut Ilmu Al Qur'an (IIQ) Jakarta. Diakses tanggal 2023-01-31.
- ^ Marzuki, Kastolani (2021-06-20). "Bertemu KH Ali Yafie, Ustaz Abdul Somad Ungkap Dapat Banyak Pesan Hikmah". inews.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-20. Diakses tanggal 2021-11-16.
- ^ Kambie, AS (2021-02-05). "Teladan Prof Dr KH Ali Yafie Sekretaris Pertama PBDDI, Tetap Berdakwah di Usia 95 Tahun". Tribun-timur.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-05. Diakses tanggal 2021-11-16.
- ^ https://www.nu.or.id/obituari/innalillahi-rais-aam-pbnu-1991-1992-kh-ali-yafie-berpulang-pXze8
Pranala luar
- Profil di Tokoh Indonesia Diarsipkan 2008-12-19 di Wayback Machine.
Jabatan organisasi Islam | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Hasan Basri |
Ketua MUI 1990–2000 |
Diteruskan oleh: M. Ahmad Sahal Mahfudz |
Didahului oleh: K.H. Ahmad Shiddiq |
Rais Am Syuriah PB Nahdlatul Ulama 1991–1992 |
Diteruskan oleh: Ilyas Ruhiat |
- Kelahiran 1926
- Kematian 2023
- Meninggal usia 97
- Anregurutta
- Tokoh dari Donggala
- Tokoh Islam Indonesia
- Ulama Indonesia
- Tokoh Darud Da'wah wal Irsyad
- Ahli fikih Indonesia
- Ketua Majelis Ulama Indonesia
- Tokoh Nahdlatul Ulama
- Rais Aam Syuriyah PBNU
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Persatuan Pembangunan
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Anggota DPR RI 1971–1977
- Anggota DPR RI 1977–1982
- Anggota DPR RI 1982–1987