Lompat ke isi

Sri Aniah Uniati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Asphonixm (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Asphonixm (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7: Baris 7:


== Karier ==
== Karier ==
[[File:Dunia Film 15 May 1955 p1.jpg|thumb|Sri di sampul majalah ''Dunia Film'', 15 Mei 1955]]
Sri memulai kariernya sebagai penari.<ref name=":0" />
Sri memulai kariernya sebagai penari.<ref name=":0" />


Baris 15: Baris 16:
Sri paling produktif pada tahun 1954, ketika dia membintangi lima judul film, diantaranya ''[[Perantaian 13]]'', ''[[Malu-Malu Kutjing]]'', ''[[Karina (Gadis Pasaran)]]'', ''[[Eulis Atjih]]'', ''[[Bakar Tak Berapi]]'', dan ''[[Djandjiku Djandjimu]]''.<ref name=":0" />
Sri paling produktif pada tahun 1954, ketika dia membintangi lima judul film, diantaranya ''[[Perantaian 13]]'', ''[[Malu-Malu Kutjing]]'', ''[[Karina (Gadis Pasaran)]]'', ''[[Eulis Atjih]]'', ''[[Bakar Tak Berapi]]'', dan ''[[Djandjiku Djandjimu]]''.<ref name=":0" />


Pada tahun 1955, Sri membintangi dua buah judul film yaitu ''[[Hari Minggu]]'' dan ''[[Bapak Bersalah]]''. Ia membintangi film terakhirnya yang berjudul ''[[Kekota]]'', pada tahun 1960.
Pada tahun 1955, Sri membintangi dua buah judul film yaitu ''[[Hari Minggu]]'' dan ''[[Bapak Bersalah]]''. Ia membintangi film terakhirnya yang berjudul ''[[Kekota]]'', pada tahun 1960.<ref name=":0" />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 5 Maret 2023 01.44

Sri Aniah Uniati (lahir 14 Juli 1926) adalah seorang aktris, penari, dan politikus berkebangsaan Indonesia.[1]

Kehidupan awal

Sri Aniah Uniati dilahirkan pada 14 Juli 1926 di Cirebon, Jawa Barat.[1]

Ia menempuh pendidikan SLA.[1]

Karier

Sri di sampul majalah Dunia Film, 15 Mei 1955

Sri memulai kariernya sebagai penari.[1]

Ia memulai debutnya dalam dunia perfilman dengan membintangi Pelarian dari Pagar Besi (1951), serta Mirah Delima (1951).[1]

Pada tahun 1952, Sri membintangi film Tiga Benda Adjaib bersama dengan A. Hamid Arief.[1] Ia kemudian membintangi tiga judul film pada tahun berikutnya, diantaranya Tiga Saudari, Ratna Kumala, dan Burung Bitjara.[1]

Sri paling produktif pada tahun 1954, ketika dia membintangi lima judul film, diantaranya Perantaian 13, Malu-Malu Kutjing, Karina (Gadis Pasaran), Eulis Atjih, Bakar Tak Berapi, dan Djandjiku Djandjimu.[1]

Pada tahun 1955, Sri membintangi dua buah judul film yaitu Hari Minggu dan Bapak Bersalah. Ia membintangi film terakhirnya yang berjudul Kekota, pada tahun 1960.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i (Association), Sinematek Indonesia (1979). Apa siapa orang film Indonesia, 1926-1978. Yayasan Artis Film. OCLC 569833691.