Lompat ke isi

Kehamilan ektopik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Penyebab: Pengembangan artikel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎Referensi: Penambahan Refrensi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 27: Baris 27:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|32em}}
{{reflist|32em}}
{{Gh}}
*https://www.curhatbidan.com/kehamilan/bahaya-kehamilan-ektopik-yang-harus-diketahui-wanita/ Diakses tanggal 06-03-2023


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 6 Maret 2023 11.02

Kehamilan ektopik
Informasi umum
SpesialisasiKebidanan, Ginekologi Sunting ini di Wikidata

Hamil ektopik, yang juga dikenal sebagai ekiesis atau hamil tuba, adalah sebuah komplikasi hamil dimana embrio berada di luar uterus namun berada pada tempat lain seperti serviks, rongga perut, tuba falopi, atau di ovarium. Jika sel telur yang telah dibuahi menempel pada tuba fallopi, hal ini akan menyebabkan bengkaknya atau pecahnya sel telur akibat pertumbuhan embrio. Tanda dan gejalanya meliputi luka abdominal dan pendarahan vaginal. Kurang dari 50 persen wanita mengalami dua gejala tersebut.

Penyebab

Biasanya hamil ektopik berisiko tinggi terjadi pada seseorang yang sering mengeluhkan keputihan berulang. Hal tersebut menandakan adanya infeksi pada organ intim wanita.[1]

Infeksi berulang pada organ intim inilah yang dapat menyebabkan kuman bermigrasi naik ke saluran tuba fallopi, yang merupakan saluran tempat berkumpulnya ciliata (rambut getar) yang bisa membantu pergerakan embrio masuk ke dinding rahim.

Terjadinya kerusakan pada tuba fallopi, misalnya karena infeksi. Sehingga, dengan adanya kerusakan ini akan menghalangi sel telur yang tepat dibuahi untuk masuk ke rahim sehingga akhirnya menempel dalam tuba falopi itu sendiri atau organ lain.

Referensi

  1. ^ I.V.W Udjung, Sp. OG, dr. Gorga (21 April 2021). "Kehamilan Ektopik: Gejala, Ciri, dan Pencegahan Sejak Awal Rencana Kehamilan". Haibunda. Diakses tanggal 6 Oktober 2021. 

Pranala luar