Lompat ke isi

Pandawa Lima: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35: Baris 35:
Yang adalah lagu jagoan di album ini adalah lagu "Kirana" saja. Video klip lagu "Kirana" awalnya akan disutradarai oleh [[Dimas Djayadiningrat]], tetapi kemudian Dimas berubah pikiran sehingga Dhani menyutradarai sendiri video klip lagu ini.
Yang adalah lagu jagoan di album ini adalah lagu "Kirana" saja. Video klip lagu "Kirana" awalnya akan disutradarai oleh [[Dimas Djayadiningrat]], tetapi kemudian Dimas berubah pikiran sehingga Dhani menyutradarai sendiri video klip lagu ini.


Dengan album ini, Dewa makin memantapkan posisinya sebagai band papan atas yang tak tergoyahkan oleh gempuran band-band baru. Terbukti, mereka terpilih sebagai grup pop terbaik. Bahkan meskipun lagu Kirana penuh kontroversi, lagu ini berhasil terpilih sebagai lagu alternatif terbaik di ajang musik tahunan [[Anugerah Musik Indonesia 1997|AMI Awards 1997]].
Dengan album ini, Dewa 19 makin memantapkan posisinya sebagai band papan atas yang tak tergoyahkan oleh gempuran band-band baru. Terbukti, mereka terpilih sebagai grup pop terbaik. Bahkan meskipun lagu Kirana penuh kontroversi, lagu ini berhasil terpilih sebagai lagu alternatif terbaik di ajang musik tahunan [[Anugerah Musik Indonesia 1997|AMI Awards 1997]].


Usai rilisnya album ini pada 4 Juni 1998, Wong Aksan memutuskan untuk keluar dari Dewa 19 akibat permainannya yang terlalu kental dengan corak jazz dan akhirnya memilih bergabung sebagai drummer band Potret. Ia digantikan oleh [[Bimo Sulaksono]] (mantan drummer [[NTRL|Netral]]). Tak lama kemudian Bimo keluar dari Dewa 19 dan bergabung dengan Bebi untuk membentuk grup [[Romeo (grup musik)|Romeo]].
Usai rilisnya album ini pada 4 Juni 1998, Wong Aksan memutuskan untuk keluar dari Dewa 19 akibat permainannya yang terlalu kental dengan corak jazz dan akhirnya memilih bergabung sebagai drummer band Potret. Ia digantikan oleh [[Bimo Sulaksono]] (mantan drummer [[NTRL|Netral]]). Tak lama kemudian Bimo keluar dari Dewa 19 dan bergabung dengan Bebi untuk membentuk grup [[Romeo (grup musik)|Romeo]].

Revisi per 20 Maret 2023 14.06

Pandawa Lima
Sampul album "Pandawa Lima"
Album studio karya Dewa 19
Dirilis25 Januari 1997
Direkam1996
GenreJazz, Pop & Rock
Durasi50:32
LabelAquarius Musikindo
ProduserDhani Ahmad Manaf
Kronologi Dewa 19
Terbaik Terbaik
(1995)Terbaik Terbaik1995
Pandawa Lima
(1997)
The Best of Dewa 19
(1999)The Best of Dewa 191999
Singel dalam album Pandawa Lima
  1. "Kirana"
  2. "Kamulah Satu-Satunya"
  3. "Aku Disini Untukmu"
  4. "Satu Sisi"

Pandawa Lima adalah album keempat karya grup band Indonesia Dewa 19. Album ini dirilis pada tahun 1997 dan didistribusikan oleh Aquarius Musikindo. Album ini merupakan album terakhir Dewa 19 dengan vokalis Ari Lasso yang mengundurkan diri pada tahun 1999 dan posisinya digantikan oleh Elfonda "Once" Mekel. Album ini kembali mengulangi kesuksesan album Dewa 19 sebelumnya yaitu "Terbaik Terbaik" (1995) dengan angka penjualan mencapai lebih dari 1,7 juta kopi. Album ini melejitkan sejumlah hits seperti "Kirana", "Kamulah Satu-Satunya", "Aku Disini Untukmu" dan "Satu Sisi". Album ini sukses terjual lebih dari 900 ribu keping dan mendapat sertifikat 5x Platinum.[1]

Latar Belakang

Setelah sukses album ketiga "Terbaik Terbaik" (1995), Dewa 19 semakin percaya diri maka direkrutlah Wong Aksan masuk sebagai drummer yang menggantikan Wawan Juniarso (drummer pertama Dewa 19) menjadi posisi kosong dan bergabung dengan Dewa 19 sebagai personil tetap untuk merilis album berikutnya yang berjudul "Pandawa Lima". Dengan materi album yang begitu kuat dan banyaknya lagu yang berpotensi menjadi hits album ini akan dengan mudah memikat hati para pecinta musik Indonesia. Sang master Ahmad Dhani pun mematok angka 900 ribu keping sebagai target. Sayangnya, meskipun album ini sangat populer dan melahirkan banyak hits, ternyata penjualan kasetnya hanya mencapai angka sedikit di atas 700 ribu keping. Bagaimanapun, ini tetaplah album yang luar biasa. Mengingat tidak banyak band di Indonesia yang albumnya terjual jutaan kopi.

Sesuai dengan judul albumnya "Pandawa Lima", lagu-lagu di album ini memang bertaburan kata-kata cinta. Cobalah simak lagu "Kamulah Satu-Satunya", "Asprirasi Putih, "Aku Disini Untukmu", "Selatan Jakarta", "Aku Disini Untukmu" dan "Satu Sisi" yang tampil dengan nuansa klasik ala The Beatles yang menghanyutkan.

Yang adalah lagu jagoan di album ini adalah lagu "Kirana" saja. Video klip lagu "Kirana" awalnya akan disutradarai oleh Dimas Djayadiningrat, tetapi kemudian Dimas berubah pikiran sehingga Dhani menyutradarai sendiri video klip lagu ini.

Dengan album ini, Dewa 19 makin memantapkan posisinya sebagai band papan atas yang tak tergoyahkan oleh gempuran band-band baru. Terbukti, mereka terpilih sebagai grup pop terbaik. Bahkan meskipun lagu Kirana penuh kontroversi, lagu ini berhasil terpilih sebagai lagu alternatif terbaik di ajang musik tahunan AMI Awards 1997.

Usai rilisnya album ini pada 4 Juni 1998, Wong Aksan memutuskan untuk keluar dari Dewa 19 akibat permainannya yang terlalu kental dengan corak jazz dan akhirnya memilih bergabung sebagai drummer band Potret. Ia digantikan oleh Bimo Sulaksono (mantan drummer Netral). Tak lama kemudian Bimo keluar dari Dewa 19 dan bergabung dengan Bebi untuk membentuk grup Romeo.

Keputusan Dhani mengeluarkan Wong Aksan, mendapat reaksi keras dari vokalisnya Ari Lasso mengalami ketergantungan berat narkoba. Sebagai bentuk simpatinya kepada Wong Aksan, dua orang pun memilih mengundurkan diri. Ari berhenti karena tak mau bermain band akibat ketergantungan narkoba dengan personel di luar Dewa 19. Keduanya sempat mengamuk dan melarang Dhani dan Andra untuk menggunakan alat musik drum dan vokal milik mereka untuk band di luar mereka. Mereka juga sempat mengusulkan agar Dewa 19 dibubarkan saja. Lebih jauh mereka juga sempat mengancam Once Mekel dan Tyo Nugros untuk bergabung ke Dewa 19 karena Once mengenalkan Dhani pada tahun 1997.

Lagu "Kamulah Satu-Satunya" pernah dipakai menjadi soundtrack seri web "Married with Senior" (2022)

Pada tahun 2021, Dewa 19 mengaransemen ulang lagu "Kirana" bersama penyanyi Virzha.

Daftar Lagu

No.JudulPenciptaVokalisDurasi
1."Kirana"Ahmad Dhani, Erwin PrasetyaAri Lasso4:21
2."Aku Disini Untukmu"Ahmad Dhani, Andra Ramadhan, Wong AksanAri Lasso4:48
3."Bunga"Ahmad Dhani, Andra RamadhanAri Lasso, Ahmad Dhani5:17
4."Suara Alam"Ari Lasso, Wong Aksan, Ahmad DhaniAri Lasso6:00
5."Sebelum Kau Terlelap"Ahmad Dhani, Erwin PrasetyaAri Lasso4:24
6."Satu Sisi"Ari Lasso, Ahmad DhaniAri Lasso5:22
7."Aspirasi Putih"Ahmad Dhani, Andra RamadhanAri Lasso, Ahmad Dhani3:24
8."Cindi"Ahmad Dhani, Andra RamadhanAri Lasso4:19
9."Petuah Bijak"Ahmad Dhani, Andra Ramadhan, Wong AksanAri Lasso3:50
10."Selatan Jakarta"Ahmad Dhani, Erwin PrasetyaAri Lasso4:48
11."Kamulah Satu-Satunya"Ahmad Dhani, Erwin PrasetyaAri Lasso3:59

Personel

Dewa 19
Musisi Pendukung
  • Jorg Lehnardt alias Yjork – guitar synthesizer pada lagu "Suara Alam"
  • Lilo (KLa Project) – backing vocal pada lagu "Kirana"
  • Oppie Andaresta – backing vocal pada lagu "Selatan Jakarta" dan "Kamulah Satu-Satunya"
  • Reza Artamevia – backing vocal pada lagu "Aku Disini Untukmu"
  • Petter Holl – trumpet / terompet pada lagu "Aku Disini Untukmu"
  • Konich – speech / pidato pada lagu "Bunga"
  • Arno & Wolf D. Arndt – programming keyboard sound / pemrograman suara keyboard
Terkait
  • Firdaus Fadil – fotograper
  • Johar Prayudhi – disaen sampul album
  • Arie Asona – disaen sampul album

Referensi

Pranala luar