Kata Kolok: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Angayubagia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
|iso3=bqy |
|iso3=bqy |
||
}} |
}} |
||
'''Kata Kolok''' (secara harfiah berarti "tuna rungu berbicara"), juga dikenal dengan nama '''Bahasa Isyarat |
'''Kata Kolok''' (secara harfiah berarti "tuna rungu berbicara"), juga dikenal dengan nama '''Bahasa Isyarat Bengkala''' atau '''Bahasa Isyarat Bali''', adalah [[bahasa isyarat]] yang digunakan di desa [[Bengkala, Kubutambahan, Buleleng|Bengkala]], [[Bali]] utara, Indonesia. Desa tersebut memunyai tingkat tuna rungu yang tinggi dalam beberapa generasi. Seperti yang terjadi di beberapa tempat lain dengan ciri yang sama, bahasa isyarat telah dikembangkan untuk komunikasi di desa ini. |
||
Bahasa isyarat ini tidak terkait dengan [[bahasa Bali]] dan juga bahasa isyarat lain. |
Bahasa isyarat ini tidak terkait dengan [[bahasa Bali]] dan juga bahasa isyarat lain. |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
* Branson, Jan, Don Miller, I Gede Marsaja & I Wayan Negara (1996). ''Everyone Here Speaks Sign Language Too: A Deaf Village in Bali, Indonesia.'' In: Lucas, Ceil, ed. (1996): Multicultural Aspects of Sociolinguistics in Deaf Communities, 39-57. Washington, D.C.: Gallaudet University Press. |
* Branson, Jan, Don Miller, I Gede Marsaja & I Wayan Negara (1996). ''Everyone Here Speaks Sign Language Too: A Deaf Village in Bali, Indonesia.'' In: Lucas, Ceil, ed. (1996): Multicultural Aspects of Sociolinguistics in Deaf Communities, 39-57. Washington, D.C.: Gallaudet University Press. |
||
== Pranala luar == |
|||
* Nasdaily |
|||
{{bahasa-stub}} |
{{bahasa-stub}} |
||
Revisi per 31 Maret 2023 09.13
Kata Kolok (secara harfiah berarti "tuna rungu berbicara"), juga dikenal dengan nama Bahasa Isyarat Bengkala atau Bahasa Isyarat Bali, adalah bahasa isyarat yang digunakan di desa Bengkala, Bali utara, Indonesia. Desa tersebut memunyai tingkat tuna rungu yang tinggi dalam beberapa generasi. Seperti yang terjadi di beberapa tempat lain dengan ciri yang sama, bahasa isyarat telah dikembangkan untuk komunikasi di desa ini.
Bahasa isyarat ini tidak terkait dengan bahasa Bali dan juga bahasa isyarat lain.
Referensi
- Branson, Jan, Don Miller, I Gede Marsaja & I Wayan Negara (1996). Everyone Here Speaks Sign Language Too: A Deaf Village in Bali, Indonesia. In: Lucas, Ceil, ed. (1996): Multicultural Aspects of Sociolinguistics in Deaf Communities, 39-57. Washington, D.C.: Gallaudet University Press.
Pranala luar
- Nasdaily
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Kata Kolok". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Kata Kolok". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.