Lompat ke isi

Patung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Durga Loro Jonggrang copy.jpg|jmpl|250 px|Patung [[Durga|Durga Mahisashuramardini]] dalam ruang utara candi [[Siwa]] di [[Candi Prambanan|Candi Prambanan]]]]
[[Berkas:Shiva temple Prambanan 2017-08-02 (14).jpg|jmpl|250 px|Patung [[Durga|Durga Mahisashuramardini]] dalam ruang utara candi [[Siwa]] di [[Candi Prambanan|Candi Prambanan]]]]
[[Berkas:Michelangelos David.jpg|jmpl|Patung [[David (Michelangelo)|David]] karya [[Michelangelo]], salah satu karya patung terkenal]]
[[Berkas:Michelangelos David.jpg|jmpl|Patung [[David (Michelangelo)|David]] karya [[Michelangelo]], salah satu karya patung terkenal]]
'''Patung''' adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya [[seni]]. Orang yang menciptakan patung disebut '''pematung'''. Patung dibuat dengan 2 metode yaitu Subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong,menatah) atau Aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor atau mencetak). Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari [[perunggu]] dan batu seperti [[marmer]], [[kapur]], dan [[granit]]. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti [[emas]], [[perak]], [[jade]], dan [[gading]]. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk [[kayu]], [[keramik]], dan [[logam]]. Bahan manufaktur seperti [[resin]] juga kerap kali digunakan karena durabilitas dan harganya yang relatif murah.
'''Patung''' adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya [[seni]]. Orang yang menciptakan patung disebut '''pematung'''. Patung dibuat dengan 2 metode yaitu Subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong,menatah) atau Aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor atau mencetak). Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari [[perunggu]] dan batu seperti [[marmer]], [[kapur]], dan [[granit]]. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti [[emas]], [[perak]], [[jade]], dan [[gading]]. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk [[kayu]], [[keramik]], dan [[logam]]. Bahan manufaktur seperti [[resin]] juga kerap kali digunakan karena durabilitas dan harganya yang relatif murah.

Revisi per 11 Mei 2023 07.14

Patung Durga Mahisashuramardini dalam ruang utara candi Siwa di Candi Prambanan
Patung David karya Michelangelo, salah satu karya patung terkenal

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Patung dibuat dengan 2 metode yaitu Subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong,menatah) atau Aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor atau mencetak). Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam. Bahan manufaktur seperti resin juga kerap kali digunakan karena durabilitas dan harganya yang relatif murah.

Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berpikir manusia, maka patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena pemberhalaan patung ini terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan yang politeisme seperti terjadi di Arab sebelum munculnya agama samawi. Lihat juga arca. Mungkin juga dalam Hindu kuno di India dan Nusantara, dalam agama Buddha di Asia, Konghucu, kepercayaan bangsa Mesir kuno dan bangsa Yunani kuno. Salah satu fungsi patung terdapat dibawah ini.

Fungsi

A. Patung Religi Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religius bagi sebagian umat beragama.

B. Patung Monumen Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa lampau.

C. Patung Arsitektur Tujuan pembuatan patung ini adalah menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau keindahan.

D. Patung Dekorasi Tujuan pembuatan patung ini adalah digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman, baik taman rumah maupun taman bermain.

E. Patung Seni Tujuan pembuatan patung ini adalah sebagai karya seni murni untuk estetika yang dapat dinikmati pesan dan bentuknya.

F. Patung Kerajinan Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk dijual karena dibuat oleh para pengrajin dan menghasilkan banyak untung

Ada pula jenis-jenis patung. berikut ini contohnya.

Jenis Seni Patung

1. Patung Dada

Penampilan karya patung yang menampilkan patung sebatas dari dada ke atas.

2. Patung Torso

Penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang dan panggul.

3. Patung Lengkap

Penampilan karya patung yang menampilkan bagian badan dari bagian atas sampai bagian bawah (seluruh objek).

Bahan Seni Patung

  1. Bahan lunak. Material yang digunakan empuk dan mudah dibentuk. Misalnya tanah liat, plastisin dan sabun.
  2. Bahan sedang. Material yang tidak lunak dan tidak keras. Misalnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu dan kayu mahoni.
  3. Bahan keras. Material dapat berupa kayu atau batu - batuan. Contohnya kayu jati, kayu ulin, batu granit, batu andesit dan batu marmer.

Selain bahan - bahan tadi dalam membuat patung kita juga dapat membuat patung dari semen, pasir, tanah liat, kuningan, perunggu, emas, dll

Ragam budaya

Patung telanjang bulat

Negara-negara di dunia Barat memiliki patung dengan ciri khas yaitu telanjang bulat. Tradisi ini merupakan warisan dari tradisi Yunani yang hampir seluruh patungnya ditampilkan dalam keadaan telanjang bulat. Kondisi telanjang bulat dianggap sebagai perwakilan dari nilai keindahan, apa adanya dan tidak mengandung suatu kemunafikan. Namun, di berbagai museum yang ada di dunia Barat, alat kelamin dari patung-patung yang telanjang tetap ditutupi.[1]

Referensi

  1. ^ Husaini, Adian (2005). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal. Jakarta: Gema Insani. hlm. 17. ISBN 978-602-250-517-4. 

Pranala luar

Lihat pula