Lompat ke isi

Balj bin Bisyr al-Qusyairi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
A154 (bicara | kontrib)
akhirnya artikelnya selesai, tinggal arsipkan referensi jika bisa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{sedang dikembangkan}}
{{sedang ditulis}}
{{infobox officeholder
{{infobox officeholder
| name = Balj bin Bisyr al-Qusyairi
| name = Balj bin Bisyr al-Qusyairi

Revisi per 17 Mei 2023 15.53

Balj bin Bisyr al-Qusyairi
Wali Al-Andalus
Masa jabatan
741–742
Informasi pribadi
MeninggalAgustus 742
Kordoba
HubunganKultsum bin Iyadh (paman)
Orang tuaBisyr bin Iyadh
Karier militer
Pertempuran/perang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Balj bin Bisyr al-Qusyairi (bahasa Arab: بَلْج بن بِشْر القشيري) adalah seorang jenderal Arab yang memimpin Al-Andalus pada masa Daulah Umawiyah.

Silsilah

Balj bin Bisyr bin Iyadh bin Wahuh bin Qais bin al-A'war bin Qusyair bin Ka'ab bin Rabi'ah bin Amir bin Sha'sha'ah bin Muawiyah bin Bakar bin Hawazin bin Manshur bin Ikrimah bin Khashafah bin Qais Ailan bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan al-Qusyairi al-Amiri al-Hawazini.[1]

Kakek buyut Balj yang bernama Wahuh mempunyai saudara yang bernama Jayyasy bin Qais yang merupakan prajurit dalam Pertempuran Yarmuk. Kakinya dipotong dalam pertempuran dan ia berhasil membunuh 1,000 orang pasukan musuh.[2]

Biografi

Pada tahun 123 H/741 M, kaum Berber di Tangier memberontak melawan Ubaidillah bin Al-Habhab yang menjabat sebagai gubernur Mesir dan Ifriqiyah dan membunuh wakilnya Umar bin Abdullah al-Muradi. Ubaidillah segera mengirim pasukan kepada mereka yang dipimpin oleh Khalid bin Abi Habib al-Fihri, tetapi gagal menghentikan Pemberontakan Berber dan berakhir dengan kematian Khalid al-Fihri dan pasukannya. Khalifah Hisyam bin Abdul-Malik kemudian memecat Ubaidillah bin Al-Habhab karena kegagalannya menghentikan pemberontakan. Pada Jumadil Akhir 123 H Hisyam mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kultsum bin Iyadh al-Qusyairi, paman dari Balj bin Bisyr, dan memerintahkan gubernurnya untuk menyiapkan prajurit dalam pasukan Kultsum[3] dari 30,000 orang[4] untuk melawan Berber.[5] Kultsum dan pasukannya masuk ke Ifriqiyah pada bulan Ramadhan 123 H.[3] Balj termasuk di antara pemimpin pasukannya dan pamannya mengangkatnya sebagai pemimpin kavaleri. Hal ini memicu kemarahan Habib bin Abi Ubaidah al-Fihri, seorang pemimpin pasukan Arab Ifriqiyah.[6] Kemudian mereka berbaris sampai bertemu dengan pasukan Berber yang dipimpin oleh Khalid bin Hamid az-Zanati di dekat Tangier. Pasukan Kultsum dikalahkan, dan Kultsum serta Habib al-Fihri terbunuh sementara Balj terluka dalam pertempuran itu.[7]

Pasukan yang tersisa di bawah kepemimpinan Balj kemudian menyingkir ke Ceuta[4] hingga Berber mengepung mereka. Ketika pengepungan semakin diperpanjang, mereka menulis surat kepada Abdul Malik bin Qathan Al-Fihri, gubernur Al-Andalus tentang kesulitan yang menimpa mereka sampai-sampai mereka memakan hewan milik mereka sendiri.[8] Mereka juga meminta agar diizinkan menyeberang ke Al-Andalus, tetapi Abdul Malik tidak mengizinkannya.[9] Namun, kegagalan Abdul Malik untuk menumpas pemberontakan Berber di Al-Andalus memaksanya untuk meminta bantuan dari Balj dan pasukan yang bersamanya dari pasukan Suriah, sehingga dia menulis surat untuk mengundang mereka ke Al-Andalus dengan syarat mereka tinggal di sana selama satu tahun, dan membantunya mengalahkan pemberontakan Berber Al-Andalus. Untuk memastikan ketundukan pasukan Suriah, para sandera dihadirkan untuk menjamin perjanjian mereka.[8] Abdul Malik kemudian memberi Balj dengan sepuluh ribu pasukannya kapal untuk menyeberang, dan mereka bekerja sama dalam memerangi dan mengalahkan Berber di Sidonia dan di Wadi Salit dekat Toledo, sehingga mengakhiri pemberontakan Berber di Al-Andalus.[9]

Setelah Berber dikalahkan, Abdul Malik bin Qathan menuntut Balj agar dia beserta pasukan Suriah pulang ke Ifriqiyah. Di sisi lain pasukan Suriah menuntut agar dia menyiapkan kapal untuk membawa mereka ke Ifriqiyah agar menghindari konfrontasi dengan Berber di Maroko.[10] Abdul Malik menolak permintaan mereka, sehingga pasukan Suriah memberontak melawannya, dan mereka menggulingkannya pada bulan Dzulqa'dah 123 H. Mereka mengangkat Balj bin Bisyr sebagai penggantinya.[11] Mereka kemudian membunuh Abdul Malik lalu menyalibnya yang di sisi kanannya ada seekor babi dan seekor anjing di sisi kirinya.[11] Pembunuhan Abdul Malik segera menyulut kedua putranya, Qathan dan Umayyah untuk mengumpulkan orang Arab di Al-Andalus lalu memberontak melawan Balj dan pasukan Suriah. Namun, pasukan Suriah mengalahkan mereka dalam kekalahan meyakinkan di dekat Zaragoza. Balj terluka parah dalam pertempuran, lalu meninggal dua hari kemudian. Kedudukannya sebagai gubernur digantikan oleh Tsa'labah bin Salamah Al-Amili. Disebutkan bahwa yang melukainya dalam pertempuran adalah Abdurrahman bin Alqamah al-Lakhmi, penguasa Narbonne, dan peristiwa itu terjadi pada tahun 124 H.[11][12] Ia meninggal di bulan Syawal 124 H.[13]

Referensi

  1. ^ Tarikh Madinah Dimasyq, Abu al-Qasim bin Asakir, Dar al-Fikr - Damaskus 1415 H, jilid 10 hlm 395
  2. ^ Ibnu Hazm. "Jamharah Ansab Al-Arab - jilid 1". lib.eshia.ir (dalam bahasa Arab). hlm. 290. 
  3. ^ a b Ibnu Idzari 1980, hlm. 54.
  4. ^ a b Ibnu Idzari 1980, hlm. 55.
  5. ^ Ibnu Abdul Hakam 1999, hlm. 293–294.
  6. ^ Ibnu Abdul Hakam 1999, hlm. 295.
  7. ^ Ibnu Abdul Hakam 1999, hlm. 296.
  8. ^ a b Ibnu Idzari 1980, hlm. 30.
  9. ^ a b Ibnu Idzari 1980, hlm. 56.
  10. ^ Penulis tidak dikenal 1989, hlm. 44.
  11. ^ a b c Ibnu Idzari 1980, hlm. 31.
  12. ^ Penulis tidak dikenal 1989, hlm. 46.
  13. ^ Al-Maqqari 1968, hlm. 22.

Sumber