Lompat ke isi

Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yaumilmahpud (bicara | kontrib)
k Memperbaiki ketikan dan menambahkan konten
Tag: Dikembalikan
Yaumilmahpud (bicara | kontrib)
k Melanjutkan konten.
Tag: Dikembalikan
Baris 1: Baris 1:
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13 M di [[Indonesia]].
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang. Yang berdiri sekitar abad ke-13 M di [[Indonesia]], Kepaksian memufakati ideologi nasional [[Pancasila]] dengan semboyan Bhinneka tunggal ika sebagai Lambang [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] (NKRI).


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi per 29 Mei 2023 15.08

Kepaksian Sekala Brak adalah kerajaan bercorak Islam di wilayah Lampung sekarang. Yang berdiri sekitar abad ke-13 M di Indonesia, Kepaksian memufakati ideologi nasional Pancasila dengan semboyan Bhinneka tunggal ika sebagai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejarah

Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak Hindu yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh Suku Tumi. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara [1]. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya Kerajaan Tulang Bawang yang telah tercatat pada catatan asing.

  • Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh Sriwijaya dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
  • Pada abad ke-13, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan Kerajaan Pagaruyung di Sumatra.[3][4] lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
  • Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh VOC.

Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi[5].

Galeri

Referensi

<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences, 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111/<ref>

https://www.petroenergy.id/article/penyebab-terpisahnya-pulau-jawa---sumatera

  1. ^ Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences, 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111
  2. ^ Kitab Negara Kertagama | Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y. http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=
  3. ^ "4 Umpu Sekala Brak Lampung 'Anak Raja Pagaruyung Minangkabau'". Metropolis.co.id. 14 Agustus 2018. Diakses tanggal 2022-08-25. 
  4. ^ developer, lampost co (2018-12-18). "Sekala Brak Menjawab Sejarah". lampost.co. Diakses tanggal 2021-04-11. 
  5. ^ Raditya, Iswara N. "Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung". tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-10. 

Pranala luar