Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
k Memperbaiki ketikan dan menambahkan konten Tag: Dikembalikan |
k Melanjutkan konten. Tag: Dikembalikan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang |
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang. Yang berdiri sekitar abad ke-13 M di [[Indonesia]], Kepaksian memufakati ideologi nasional [[Pancasila]] dengan semboyan Bhinneka tunggal ika sebagai Lambang [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] (NKRI). |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 29 Mei 2023 15.08
Kepaksian Sekala Brak adalah kerajaan bercorak Islam di wilayah Lampung sekarang. Yang berdiri sekitar abad ke-13 M di Indonesia, Kepaksian memufakati ideologi nasional Pancasila dengan semboyan Bhinneka tunggal ika sebagai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejarah
Bagian ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak Hindu yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh Suku Tumi. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara [1]. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya Kerajaan Tulang Bawang yang telah tercatat pada catatan asing.
- Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh Sriwijaya dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
- Pada abad ke 12, wilayah Ini dikuasai Singosari, dengan adanya Ekspedisi Pamalayu.
- Pada abad Ke 13, dikuasai oleh Majapahit, lalu Majapahit mengutus Adityawarman sebagai pimpinan pulau Sumatra dibawah Komando Majapahit [2]
- Pada abad ke 14, wilayah bekas vasal majapahit di Sumatra, didirikan Kerajaan Pagaruyung.
- Pada abad ke-13, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan Kerajaan Pagaruyung di Sumatra.[3][4] lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
- Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh VOC.
Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi[5].
Galeri
-
Tumbuhan sekala yang terdapat di tengkuk Gunung Pesagi
-
Tumbuhan sekala Bunga Sekala
-
Buah sekala
-
Batu Brak yang berada di Hanibung
-
Istana Gedung Dalom sebagai istana Kerajaan
Referensi
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences, 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111/<ref>
https://www.petroenergy.id/article/penyebab-terpisahnya-pulau-jawa---sumatera
- ^ Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences, 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111
- ^ Kitab Negara Kertagama | Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=
- ^ "4 Umpu Sekala Brak Lampung 'Anak Raja Pagaruyung Minangkabau'". Metropolis.co.id. 14 Agustus 2018. Diakses tanggal 2022-08-25.
- ^ developer, lampost co (2018-12-18). "Sekala Brak Menjawab Sejarah". lampost.co. Diakses tanggal 2021-04-11.
- ^ Raditya, Iswara N. "Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung". tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-10.