Lompat ke isi

Detasemen Khusus 88: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M 49035 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
M 49115 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengubah parameter nama di infobox VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22: Baris 22:
|commander2= [[Brigadir Jendral Polisi | Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Sentot Prasetyo|Sentot Prasetyo, S.I.K.]]
|commander2= [[Brigadir Jendral Polisi | Brigjen. Pol.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Sentot Prasetyo|Sentot Prasetyo, S.I.K.]]
|commander2_label=Wakil Kepala
|commander2_label=Wakil Kepala
|nickname=Tim Burung Hantu
|nickname=Tim Burung Hantu (Anti Teror)
|colors= {{color box|#800000|'''MERAH MARUN'''}}
|colors= {{color box|#800000|'''MERAH MARUN'''}}



Revisi per 17 Juni 2023 19.53

Detasemen Khusus 88 Anti Teror
Berkas:Densus 88 AT Polri.png
Lambang Densus 88 AT Polri
Aktif•Kamis, (2000-08-26)26 Agustus 2000
Negara Indonesia
CabangBerkas:KORPS BRIMOB.png Korps Brimob
Tipe unit•Intelijen

•Identifikasi

•Investigasi (Reserse Khusus)
Peran•Kontraterorisme

•Tindak Pidana

•Intel Khusus
Jumlah personelRahasia
Bagian darikepolisian Negara Republik Indonesia
MarkasRahasia
JulukanTim Burung Hantu (Anti Teror)
Baret MERAH MARUN 
Tokoh
Kepala Irjen. Pol. Dr. Marthinus Hukom, S.IK, M.Si.
Wakil Kepala Brigjen. Pol. Drs. Sentot Prasetyo, S.I.K.

Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Densus 88 AT Polri adalah satuan khusus kontraterorisme milik Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diprioritaskan untuk menghancurkan setiap tindak pidana terorisme di Republik Indonesia. Densus 88 AT Polri dilatih untuk menangani semua jenis aksi terorisme di Indonesia.

Densus 88 AT Polri diciptakan sebagai satuan khusus yang memiliki kemampuan untuk menumpas setiap aktivitas terorisme di Indonesia. Densus 88 AT Polri terdiri dari anggota-anggota polisi yang memiliki keahlian serta berpengalaman dalam strategi dan taktik terhadap tindak pidana terorisme. Selain itu, seluruh provinsi yang ada di Indonesia juga memiliki perwakilan Densus 88 AT Polri yang disebut dengan Satgaswil Densus 88 AT Polri. Fungsi Satgaswil Densus 88 AT Polri adalah mendeteksi aktivitas para teroris di masing-masing provinsi.

Densus 88 AT Polri adalah salah satu garda terdepan untuk menangani terorisme dari berbagai satuan khusus di Indonesia, seperti Koopssus TNI, Kopaska Koarmada RI TNI AL, Kesatuan Gurita Kormar RI TNI AL, Yontaifib Kormar RI TNI AL, Pasgegana Korbrimob Polri, SAT 81 KOPASSUS, Denjaka Kormar RI TNI AL, Sat Bravo 90 Kopasgat TNI AU, Tontaipur Kostrad TNI AD, Yon Raider TNI AD, dan Direktorat Kontraterorisme Kedeputian Bidang Kontraintelijen BIN RI.

Sejarah Pembentukan

Densus 88 AT Polri dirintis pada 26 Agustus 2000 oleh Datuk. Komjen. Pol. Drs. (Purn.) Gregorius Mere yang kemudian diresmikan oleh Kapolda Metro Jaya yaitu Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Firman Gani pada hari Kamis, 26 Agustus 2004. Sebelum berubah nama menjadi Densus 88 AT Polri, satuan khusus ini awalnya memiliki nama yang berbeda dan hanya beranggotakan 76 orang yang dipimpin oleh Jenderal Polisi. (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D sebagai salah satu pimpinan dari Satgas Bom Bareskrim Polri yang bekerja sama dengan Direktorat VI/Anti Teror Bareskrim Polri pada saat itu.[1][2]

Densus 88 AT Polri dibentuk untuk melaksanakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang sebagai kewenangan untuk melakukan penegakan hukum terhadap teroris berdasarkan bukti dari laporan intelijen selama 7x24 jam.[3]

Angka 88 berasal dari kata A.T.A. atau Anti-Terrorism Act, yang jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini terdengar seperti Eighty Eight.

Densus 88 AT Polri ini juga didukung oleh Pemerintah federal Amerika Serikat melalui Dinas Keamanan Diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.[4] Kebanyakan instrukturnya adalah pensiunan prajurit pasukan khusus dari Amerika Serikat. Namun, informasi yang bersumber dari FEER pada tahun 2003 ini dibantah oleh Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri, Brigjen. Pol. (Purn.) Drs. Zainuri Lubis dan Kapolri, Jenderal Polisi. (Purn.) Tan Sri. Drs. Da'i Bachtiar, P.S.M., A.O.[5] Selain Amerika Serikat, Densus 88 AT Polri juga melakukan kerja sama internasional dengan Persemakmuran Australia, Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, Republik Filipina, Jepang, Kerajaan Thailand, Malaysia, Republik Singapura, Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, Republik Prancis, Kerajaan Spanyol, dan Republik Federal Jerman.

Kadensus 88 AT Polri


Revitalisasi & Validasi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polisi Negara Republik Indonesia


Tim Kontraterorisme Internasional yang memiliki kesamaan dengan Densus 88 AT Polri

  • Amerika Serikat: Counterterrorism Division National Security Branch Federal Bureau of Investigation & Hostage Rescue Team Tactical Section Critical Incident Response Group Criminal, Cyber, Response, and Services Branch Federal Bureau of Investigation.
  • Republik Prancis: Groupe d'intervention de la Gendarmerie nationale.
  • Kerajaan Spanyol: Centro de Inteligencia contra el Terrorismo y el Crimen Organizado & Grupo Especial de Operaciones.
  • Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara: Counter Terrorism Command Specialist Operations Directorate Metropolitan Police Service & Counter Terrorist Specialist Firearms Officer Specialist Firearms Command Met Operations Metropolitan Police Service.
  • Jepang: 特殊急襲部隊/Tokushu Kyūshū Butai.
  • Republik Korea: Republic of Korea Navy Special Warfare Flotilla Republic of Korea Fleet Republic of Korea Navy Republic of Korea Armed Forces & 707th Special Mission Group Republic of Korea Army Special Warfare Command Republic of Korea Army Republic of Korea Armed Forces.

Referensi