Muhammad as-Samman al-Madani: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 78: | Baris 78: | ||
Ia bernama '''Muhammad bin Abdul Karim''' Dengan Gelar ''Gauts Az-Zaman Al-Wali Qutbul Akwan Asy-Syaikh'' '''Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani'''<ref name=":1" />''' '''('''Al-Hasani Al-Qadiri al-Quraisyi'''<ref name=":0" />) |
Ia bernama '''Muhammad bin Abdul Karim''' Dengan Gelar ''Gauts Az-Zaman Al-Wali Qutbul Akwan Asy-Syaikh'' '''Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani'''<ref name=":1" />''' '''('''Al-Hasani Al-Qadiri al-Quraisyi'''<ref name=":0" />) |
||
== Kelahiran & |
== Kelahiran & Silsilah == |
||
Syaikh Samman lahir di [[Madinah]] pada tahun 1132 H ([[1718]] M) dan merupakan keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] {{Saw}} dari garis ''Sayyidina'' [[Hasan bin Ali]], putra ''Sayyidah'' [[Fatimah az-Zahra|Fatimah ''az-Zahra'']] binti Muhammad Rasulullah {{Saw}}<ref name=":1" /> |
Syaikh Samman lahir di [[Madinah]] pada tahun 1132 H ([[1718]] M) dan merupakan keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]] {{Saw}} dari garis ''Sayyidina'' [[Hasan bin Ali]], putra ''Sayyidah'' [[Fatimah az-Zahra|Fatimah ''az-Zahra'']] binti Muhammad Rasulullah {{Saw}}<ref name=":1" /> |
||
Revisi per 21 Juni 2023 16.51
Syaikh Samman | |
---|---|
Nama | Muhammad bin Abdul Karim |
Nisbah | As-Samman Al-Madani Al-Hasani Al-Qadiri Al-Quraisyi |
Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani, (lahir di Madinah tahun 1132 H (1718 M)[1] - wafat di Madinah tahun 1189 H) adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad ﷺ. Ia seorang ahlussunah wal jama'ah dengan paham Asy'ariyah di bidang tauhid (akidah), bermazhab Syafi'iyah di bidang fikih furu' ibadah, dan berpegang pada Junaid al-Baghdadi pada bidang tasawuf.
Ia adalah seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada masanya,[1] dan merupakan juru kunci kota Madinah dan penjaga Makam Nabi Muhammad ﷺ.[2]
Nama dan gelar
Ia bernama Muhammad bin Abdul Karim Dengan Gelar Gauts Az-Zaman Al-Wali Qutbul Akwan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani[2] (Al-Hasani Al-Qadiri al-Quraisyi[1])
Kelahiran & Silsilah
Syaikh Samman lahir di Madinah pada tahun 1132 H (1718 M) dan merupakan keturunan Nabi Muhammad ﷺ dari garis Sayyidina Hasan bin Ali, putra Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Muhammad Rasulullah ﷺ[2]
Syaikh hidup dan besar di Madinah, dan menempati rumah peninggalan Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama kaum Muslimin.
Pendidikan
Guru-gurunya
Guru mursyidnya adalah Sayyidina Syaikh Musthafa Al-Bakri, seorang wali agung dari Syiria, dari pihak ayah keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a dari pihak ibu keturunan Syayidina Husein Ash-Sibthi Rasulullah Saw.
Pangkat kewalian dia adalah seorang pamungkas para wali, yakni Gauts Zaman, dan wali Qutb Akwan, yakni kewalian yg hanya bisa dicapai oleh para sadah yang dalam tiap periode 200 tahun sekali.
Dan beliau adalah Khalifah Rasulullah pada zamannya
Dakwah, ketokohan & pengaruh
Murid-Muridnya
- Ismail Al-Khalidi Al-Minangkabawi, Syaikh Tarekat Naqsabandiyah Dari Sumatera Barat [3]
- Qutbuz Zaman Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari [4][5][6]
- Qutbul Maktum Syaikh Abul Abbas Ahmad Ath-Tijani Al-Hassni (Pendiri Tarekat Tijani)
- Qutbul Syaikh Abdus Samad Al-Palimbani[7]
- Qutbul Syaikh Abdul Wahhab Bugis [8]
- Qutbul Syaikh Abdurrahman Mishri Al-Jawi/Al-Batawi [9]
- Qutbul Syaikh Dawud Al-Fathani [10]
- dan lain-lain
Tarekat Sammaniyah
Syaikh Samman adalah pendiri tarikat Sammaniyah yang telah dikenal oleh masyarakat muslim di Indonesia.[1][2]
Tarekat Sammaniyah merupakan Tarekat ''Mu'tabaroh (Masyhur) yang sudah terkemuka dan diakui keabsahannya di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).[11]
Riwayat Tarekat Sammaniyah
Semula, Syaikh Samman belajar Tarekat Khalwatiyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik dzikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri kepada Allah SWT yang akhirnya disebut sebagai Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Tarekat Khalwatiyyah.
Demi memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan usianya dengan melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi untuk menimba ilmu di antaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana (sekarang masuk wilayah Asia Tengah).
Karya tulis
Karyanya Yang Paling Terkenal Adalah:[1]
Syaikh Samman juga menyusun dan mengembangkan salah satu bentuk zikir, yang disebut Ratib Samman.[2]
Wafat
Syaikh Samman wafat di Madinah pada hari Rabu, 2 Zulhijjah 1189 H (1775 M) dan dimakamkan di Jannatul Baqi (Baqi').[2]
Referensi
- ^ a b c d e Pejalan Ruhani (admin) (Desember 2012). "Syaikh Samman Pendiri Tarekat Sammaniyah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 2015-02-05.
- ^ a b c d e f JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia) (13 September 2013). "Sejarah Singkat Ratib Saman". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 2015-02-05.
- ^ Sufiz (site) (1 Februari 2013). "Ismail al-Khalidi al-Minangkabawi, Syekh Tarikat Naqsabandiyah dari Sumatra Barat".
- ^ dari kesultanan Banjar (sekarang Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia)
- ^ Clickborneo (admin) (8 Juli 2014). "Muhammad Arsyad al-Banjari". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-06. Diakses tanggal 2015-02-06.
- ^ Majelis Ta'lim al-Munawwarah (admin). "Makam Para Wali-wali".
- ^ dari Palembang
- ^ dari Bugis
- ^ dari (Betawi) Tanah Abang Batavia/Jakarta
- ^ dari kerajaan Pattani (sekarang Pattani, Thailand)
- ^ Syalabi Ichsan (via Republika Online) (23 Oktober 2014). "Fatwa Sesat Bukan Untuk Tarekat Sammaniyah".