Lompat ke isi

Rahmat Ilahi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
Revisi selanjutnya →
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
←Membuat halaman berisi ''''Rahmat Ilahi''' adalah istilah teologis yang ada di banyak agama. Rahmat Ilahi sendiri telah didefinisikan sebagai pengaruh ilahi. Anugerah dalam Kekristenan adalah kebaikan yang cuma-cuma dan tidak pantas dari Tuhan seperti yang dimanifestasikan dalam keselamatan para pendosa dan pemberian berkat.< ref>''OED'', 2nd ed.: grace(n), 11a</ref> A...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Rahmat Ilahi''' adalah istilah [[teologi|teologis]] yang ada di banyak [[agama]]. Rahmat Ilahi sendiri telah [[definisi|didefinisikan]] sebagai pengaruh [[keilahian|ilahi]].
'''Rahmat Ilahi''' adalah istilah [[teologi|teologis]] yang ada di banyak [[agama]]. Rahmat Ilahi sendiri telah [[definisi|didefinisikan]] sebagai pengaruh [[keilahian|ilahi]].


Anugerah dalam Kekristenan adalah [[wikt:kebaikan|kebaikan]] yang cuma-cuma dan tidak pantas dari [[Allah dalam Kekristenan|Tuhan]] seperti yang dimanifestasikan dalam [[Keselamatan (Kekristenan)|keselamatan]] para pendosa dan pemberian berkat.< ref>''OED'', 2nd ed.: grace(n), 11a</ref> Ajaran Kristen yang umum adalah bahwa kasih karunia adalah [[rahmat]] (kebaikan) yang tidak pantas yang diberikan Allah kepada umat manusia dengan mengirimkan [[God the Putra|Putra]], [[Yesus Kristus]], hingga [[Penyaliban Yesus|mati di kayu salib]], dengan demikian mengamankan keselamatan kekal manusia dari dosa.
Rahmat Ilahi dalam [[Kekristenan]] adalah [[wikt:kebaikan|kebaikan]] yang cuma-cuma dan tidak pantas dari [[Allah dalam Kekristenan|Tuhan]] seperti yang dimanifestasikan dalam [[Keselamatan (Kekristenan)|keselamatan]] para pendosa dan pemberian berkat.<ref>''OED'', 2nd ed.: grace(n), 11a</ref> Ajaran Kristen yang umum adalah bahwa kasih karunia adalah [[rahmat]] (kebaikan) yang tidak pantas yang diberikan Allah kepada umat manusia dengan mengirimkan [[Allah Putra|Putra]], [[Yesus Kristus]], hingga [[Penyaliban Yesus|mati di kayu salib]], dengan demikian mengamankan keselamatan kekal manusia dari dosa.


Di dalam agama Kristen, ada perbedaan konsep tentang bagaimana kasih karunia diperoleh. Secara khusus, umat Katolik dan Reformed Protestan memahami pencapaian anugerah dengan cara yang sangat berbeda. Itu digambarkan sebagai "daerah aliran sungai yang memisahkan [[Katolik]] dari [[Protestanisme]], [[Calvinisme]] dari [[Arminianisme]], liberalisme modern dari konservatisme".<ref>Charles C. Ryrie, '' The Grace of God'' (Chicago: Moody Press, 1963), hlm. 10-11.</ref> Doktrin Katolik mengajarkan bahwa Tuhan telah memberikan Rahmat Ilahi kepada umat manusia dan menggunakan sarana [[sakramen]], yaitu dilaksanakan dengan iman,<ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1127]]|location=Vatican City-State|quote=Dirayakan dengan layak dalam iman, sakramen menganugerahkan rahmat yang mereka tandai.}}</ref> sebagai sarana utama dan efektif untuk memfasilitasi penerimaan rahmat-Nya.<ref>{{Cite web|url=http://www.saintaquinas.com/Justification_by_Grace.html |title=Pembenaran oleh Rahmat|website=www.saintaquinas.com}}</ref> Bagi umat Katolik dan Protestan Liturgis, [[sakramen]] (dilaksanakan dalam iman) adalah sarana inkarnasi atau nyata melalui mana rahmat Allah menjadi pribadi dan diterima secara eksistensial.<ref>[[Edward Schillebeeckx]], ''Christ, the Sacrament of Encounter with God'' (Rowman & Littlefield, 1963), Prakata hlm. 16</ref> Protestan Injili, umumnya, tidak berbagi pandangan sakramental tentang transmisi rahmat,<ref>{{cite web |url=http://www.experiencefestival.com/a/Heaven_-_Heaven_in_Protestant_Christianity/id/1292134 |title=Heaven: Encyclopedia II - Heaven - Heaven in Kristen Protestan |access-date=2010-12-14 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20091124002753/http://www.experiencefestival.com/a/Heaven_ -_Heaven_in_Protestant_Christianity/id/1292134 |archive-date=2009-11-24 }}</ref> tetapi mendukung mekanisme yang kurang terlembagakan. Misalnya, dalam Gereja Katolik dan gereja-gereja Protestan awal (Lutheran, Reformed, Presbyterian, Anglikan, dll.), inisiasi utama ke dalam keadaan rahmat diberikan oleh Tuhan melalui baptisan bayi (dalam iman)<ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1992]]|location=Vatikan Kota-Negara|quote=Pembenaran diberikan dalam Pembaptisan, sakramen iman.}}</ref> sebagai gantinya dengan doa iman yang sederhana ([[doa orang berdosa]]); meskipun, umat Katolik tidak akan menyangkal kemungkinan kemanjuran bahkan doa sederhana agar rahmat Tuhan mengalir ([[Baptisan keinginan|Baptisan dengan keinginan]]<ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1260]]|location=Vatikan Kota-Negara}}</ref><ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1281]] |location=Vatican City-State|quote=... mereka yang ... mencari Tuhan dengan tulus dan berusaha untuk memenuhi kehendak-Nya, diselamatkan bahkan jika mereka belum dibaptis.}}</ref>).
Di dalam agama Kristen, ada perbedaan konsep tentang bagaimana kasih karunia diperoleh. Secara khusus, umat Katolik dan Reformed Protestan memahami pencapaian anugerah dengan cara yang sangat berbeda. Itu digambarkan sebagai "daerah aliran sungai yang memisahkan [[Katolik]] dari [[Protestanisme]], [[Calvinisme]] dari [[Arminianisme]], liberalisme modern dari konservatisme".<ref>Charles C. Ryrie, '' The Grace of God'' (Chicago: Moody Press, 1963), hlm. 10-11.</ref> Doktrin Katolik mengajarkan bahwa Tuhan telah memberikan Rahmat Ilahi kepada umat manusia dan menggunakan sarana [[sakramen]], yaitu dilaksanakan dengan iman,<ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1127]]|location=Vatican City-State|quote=Dirayakan dengan layak dalam iman, sakramen menganugerahkan rahmat yang mereka tandai.}}</ref> sebagai sarana utama dan efektif untuk memfasilitasi penerimaan rahmat-Nya.<ref>{{Cite web|url=http://www.saintaquinas.com/Justification_by_Grace.html |title=Pembenaran oleh Rahmat|website=www.saintaquinas.com}}</ref> Bagi umat Katolik dan Protestan Liturgis, [[sakramen]] (dilaksanakan dalam iman) adalah sarana inkarnasi atau nyata melalui mana rahmat Allah menjadi pribadi dan diterima secara eksistensial.<ref>[[Edward Schillebeeckx]], ''Christ, the Sacrament of Encounter with God'' (Rowman & Littlefield, 1963), Prakata hlm. 16</ref> Protestan Injili, umumnya, tidak berbagi pandangan sakramental tentang transmisi rahmat,<ref>{{cite web |url=http://www.experiencefestival.com/a/Heaven_-_Heaven_in_Protestant_Christianity/id/1292134 |title=Heaven: Encyclopedia II - Heaven - Heaven in Kristen Protestan |access-date=2010-12-14 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20091124002753/http://www.experiencefestival.com/a/Heaven_ -_Heaven_in_Protestant_Christianity/id/1292134 |archive-date=2009-11-24 }}</ref> tetapi mendukung mekanisme yang kurang terlembagakan. Misalnya, dalam Gereja Katolik dan gereja-gereja Protestan awal (Lutheran, Reformed, Presbyterian, Anglikan, dll.), inisiasi utama ke dalam keadaan rahmat diberikan oleh Tuhan melalui baptisan bayi (dalam iman)<ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1992]]|location=Vatikan Kota-Negara|quote=Pembenaran diberikan dalam Pembaptisan, sakramen iman.}}</ref> sebagai gantinya dengan doa iman yang sederhana ([[doa orang berdosa]]); meskipun, umat Katolik tidak akan menyangkal kemungkinan kemanjuran bahkan doa sederhana agar rahmat Tuhan mengalir ([[Baptisan keinginan|Baptisan dengan keinginan]]<ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1260]]|location=Vatikan Kota-Negara}}</ref><ref>{{cite book|title=[[Katekismus Gereja Katolik|Katekismus Gereja Katolik No. 1281]] |location=Vatican City-State|quote=... mereka yang ... mencari Tuhan dengan tulus dan berusaha untuk memenuhi kehendak-Nya, diselamatkan bahkan jika mereka belum dibaptis.}}</ref>).

Revisi per 4 Juli 2023 11.52

Rahmat Ilahi adalah istilah teologis yang ada di banyak agama. Rahmat Ilahi sendiri telah didefinisikan sebagai pengaruh ilahi.

Rahmat Ilahi dalam Kekristenan adalah kebaikan yang cuma-cuma dan tidak pantas dari Tuhan seperti yang dimanifestasikan dalam keselamatan para pendosa dan pemberian berkat.[1] Ajaran Kristen yang umum adalah bahwa kasih karunia adalah rahmat (kebaikan) yang tidak pantas yang diberikan Allah kepada umat manusia dengan mengirimkan Putra, Yesus Kristus, hingga mati di kayu salib, dengan demikian mengamankan keselamatan kekal manusia dari dosa.

Di dalam agama Kristen, ada perbedaan konsep tentang bagaimana kasih karunia diperoleh. Secara khusus, umat Katolik dan Reformed Protestan memahami pencapaian anugerah dengan cara yang sangat berbeda. Itu digambarkan sebagai "daerah aliran sungai yang memisahkan Katolik dari Protestanisme, Calvinisme dari Arminianisme, liberalisme modern dari konservatisme".[2] Doktrin Katolik mengajarkan bahwa Tuhan telah memberikan Rahmat Ilahi kepada umat manusia dan menggunakan sarana sakramen, yaitu dilaksanakan dengan iman,[3] sebagai sarana utama dan efektif untuk memfasilitasi penerimaan rahmat-Nya.[4] Bagi umat Katolik dan Protestan Liturgis, sakramen (dilaksanakan dalam iman) adalah sarana inkarnasi atau nyata melalui mana rahmat Allah menjadi pribadi dan diterima secara eksistensial.[5] Protestan Injili, umumnya, tidak berbagi pandangan sakramental tentang transmisi rahmat,[6] tetapi mendukung mekanisme yang kurang terlembagakan. Misalnya, dalam Gereja Katolik dan gereja-gereja Protestan awal (Lutheran, Reformed, Presbyterian, Anglikan, dll.), inisiasi utama ke dalam keadaan rahmat diberikan oleh Tuhan melalui baptisan bayi (dalam iman)[7] sebagai gantinya dengan doa iman yang sederhana (doa orang berdosa); meskipun, umat Katolik tidak akan menyangkal kemungkinan kemanjuran bahkan doa sederhana agar rahmat Tuhan mengalir (Baptisan dengan keinginan[8][9]).

Dalam contoh lain, bagi umat Katolik, sakramen rekonsiliasi (dalam iman) adalah sarana utama untuk meneruskan rahmat setelah dosa berat dilakukan.[10]

Dalam Perjanjian Baru, kata yang diterjemahkan sebagai kasih karunia adalah kata Yunani charis (/ˈkeɪrɪs/; bahasa Yunani Kuno: χάρις), yang mana Konkordansi Strong memberikan definisi ini: "Keanggunan (sebagai pemuasan), sikap atau tindakan (abstrak atau konkret; literal, kiasan atau spiritual; terutama pengaruh ilahi pada hati , dan refleksinya dalam kehidupan; termasuk rasa syukur)".[11][12] Karunia rohani atau charismata yang berasal dari kata keluarga ' 'charis, didefinisikan dalam the Kamus Alkitab Baru sebagai "rahmat datang ke efek yang terlihat dalam kata atau perbuatan."[13] Sebuah kata Yunani yang berhubungan dengan charis' ' adalah karisma (pemberian yang murah hati). Kedua kata ini berasal dari kata Yunani lainnya chairo (bersukacita, bergembira, senang).[14]

Dalam Perjanjian Lama, istilah Ibrani yang digunakan adalah chen[15][16] (חֵן), yang didefinisikan dalam Strong's sebagai "kebaikan, anugerah atau pesona; anugerah adalah kualitas moral kebaikan, menampilkan watak yang baik".[17] Dalam terjemahan King James, chen diterjemahkan sebagai "kasih karunia" 38 kali, "kebaikan" 26 kali, dua kali sebagai "pemurah",[18] sekali sebagai "menyenangkan",[19] dan sekali sebagai "berharga".[20]

Referensi

  1. ^ OED, 2nd ed.: grace(n), 11a
  2. ^ Charles C. Ryrie, The Grace of God (Chicago: Moody Press, 1963), hlm. 10-11.
  3. ^ Katekismus Gereja Katolik No. 1127. Vatican City-State. Dirayakan dengan layak dalam iman, sakramen menganugerahkan rahmat yang mereka tandai. 
  4. ^ "Pembenaran oleh Rahmat". www.saintaquinas.com. 
  5. ^ Edward Schillebeeckx, Christ, the Sacrament of Encounter with God (Rowman & Littlefield, 1963), Prakata hlm. 16
  6. ^ -_Heaven_in_Protestant_Christianity/id/1292134 "Heaven: Encyclopedia II - Heaven - Heaven in Kristen Protestan" Periksa nilai |archive-url= (bantuan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-24. Diakses tanggal 2010-12-14. 
  7. ^ Katekismus Gereja Katolik No. 1992. Vatikan Kota-Negara. Pembenaran diberikan dalam Pembaptisan, sakramen iman. 
  8. ^ Katekismus Gereja Katolik No. 1260. Vatikan Kota-Negara. 
  9. ^ Katekismus Gereja Katolik No. 1281. Vatican City-State. ... mereka yang ... mencari Tuhan dengan tulus dan berusaha untuk memenuhi kehendak-Nya, diselamatkan bahkan jika mereka belum dibaptis. 
  10. ^ { {cite book|title=Katekismus Gereja Katolik No. 1446|location=Vatikan|quote=Kristus melembagakan Sakramen Tobat untuk semua anggota Gereja-Nya yang berdosa: terutama untuk mereka yang, sejak Pembaptisan, telah jatuh ke dalam dosa besar, dan dengan demikian telah kehilangan rahmat pembaptisan mereka dan melukai persekutuan gerejawi. Bagi mereka Sakramen Tobat menawarkan kemungkinan baru untuk bertobat dan memulihkan rahmat pembenaran. Para Bapa Gereja menyajikan sakramen ini sebagai "papan kedua [keselamatan] setelah kapal karam yang merupakan hilangnya rahmat."}}
  11. ^ "Strong's Greek: 5485. χάρις (charis) -- rahmat, kebaikan". strongsnumbers.com. 
  12. ^ Strong (2001) GRK entry number 5485 (p. 1653)
  13. ^ -listed-by-paul-motivated-by-love.html "Karunia Rohani: Didaftarkan oleh Paul, Dimotivasi oleh Kasih" Periksa nilai |url= (bantuan). Crosswalk.com. 
  14. ^ Strong (2001) nomor entri GRK 5486 dan 5463
  15. ^ .cfm?Strongs=H02580&Version=kjv Entri Alkitab Blue Letter untuk Strongs Istilah Ibrani 2580 Periksa nilai |url= (bantuan), Blue Letter Bible institute, diakses tanggal 2011-01-01 
  16. ^ "Chen - Leksikon Ibrani Perjanjian Lama - Standar Amerika Baru". 
  17. ^ Strong (2001) nomor entri Ibrani 2580 (p. 1501)
  18. ^ Amsal 11:16 dan Pengkhotbah 9:11
  19. ^ Amsal 5:19
  20. ^ Amsal 17:8
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Rahmat_Ilahi&oldid=23785817"