Suku Caniago: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 182.3.102.217 (bicara) ke revisi terakhir oleh Limpato Tag: Pengembalian |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pemastian}} |
|||
'''Suku Caniago''' (ditulis juga sebagai '''Chaniago''') adalah salah satu klan (''marga'') [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang diturunkan oleh ''[[Datuk Perpatih Nan Sebatang|Datuk Parpatih Nan SabaTang]]'' yang merupakan salah satu suku/marga induk etnis [[Minangkabau]] selain [[suku Koto|Koto]], [[suku Piliang|Piliang]] dan [[suku Bodi|Bodi]]. |
'''Suku Caniago''' (ditulis juga sebagai '''Chaniago''') adalah salah satu klan (''marga'') [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang diturunkan oleh ''[[Datuk Perpatih Nan Sebatang|Datuk Parpatih Nan SabaTang]]'' yang merupakan salah satu suku/marga induk etnis [[Minangkabau]] selain [[suku Koto|Koto]], [[suku Piliang|Piliang]] dan [[suku Bodi|Bodi]]. |
||
Revisi per 19 Agustus 2023 06.16
Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar. |
Suku Caniago (ditulis juga sebagai Chaniago) adalah salah satu klan (marga) Minangkabau yang diturunkan oleh Datuk Parpatih Nan SabaTang yang merupakan salah satu suku/marga induk etnis Minangkabau selain Koto, Piliang dan Bodi.
Sejarah
Suku Chaniago adalah suku di Minang memiliki falsafah hidup demokratis, yaitu dengan menjunjung tinggi falsafah "bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat. Nan bulek samo digolongkan, nan picak samo dilayangkan" artinya: "Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat". Dengan demikian pada masyarakat suku Chaniago semua keputusan yang akan diambil untuk suatu kepentingan harus melalui suatu proses musyawarah untuk mufakat.
Falsafah tersebut tercermin pula pada bentuk arsitektur rumah adat bodi Chaniago yang ditandai dengan tidak terdapatnya anjuang pada kedua sisi bangunan Rumah Gadang. Hal tersebut menandakan bahwa tingkat kasta seseorang tidak membuat perbedaan perlakuan antara yang tinggi dengan yang rendah. Hal yang membedakan tinggi rendahnya seseorang pada masyarakat suku Chaniago hanyalah dinilai dari besar tanggung jawab yang dipikul oleh orang tersebut.[butuh rujukan]
Salah satu falsafah lain untuk mencari kata kesepakatan dalam mengambil keputusan pada suku Chaniago adalah "aia mambasuik dari bumi" artinya suara yang harus didengarkan adalah suara yang datang dari bawah atau suara itu adalah suara rakyat kecil, baru kemudian dirembukkan dalam sidang musyawarah untuk mendapatkan sebuah kata mufakat barulah pimpinan tertinggi baik raja maupun penghulu yang menetapkan keputusan tersebut.[butuh rujukan]
Sub-klan
Caniago Baruah, Caniago Bawah, Caniago nan Baranam, Caniago Sabarang, Caniago Ujuang, Caniago Tagak, Caniago Gobah, Caniago Tabiang Tinggi, Caniago Guguak.
Turunan
Gelar Datuk Suku Chaniago
Di antara gelar datuk suku ini adalah:
- Datuk Rajo Pangulu
- Datuk Manjinjiang Alam
- Datuk Bandaro Sati
- Datuk Rajo Alam
- Datuk Kayo
- Datuk Paduko Jalelo
- Datuk Rajo Perak
- Datuk Paduko Amat
- Datuak Malintang Bumi
- Datuk Saripado Marajo
- Datuk Pangulu Basa
- Datuk Tan Basa
- Datuk Rangkayo Kaciak
- Datuk Bando Sati
- Datuk Jo Endah
- Datuk Patiah
- Datuk Rajo Mangkuto
- Datuk Merajolelo
- Datuk Batuah
Tokoh
- Arifinal Chaniago, Pengarang Nasional Perkoperasian Indonesia
- Andrinof Chaniago, Akademisi dan pengamat kebijakan publik
- Aufit Chaniago, Tokoh militer
- Djamari Chaniago, Tokoh militer
- Caitlin Halderman Chaniago, Pemeran, penyanyi dan pembawa acara
- Denny Sumargo Chaniago, Atlet dan kreator konten
- Eddy Chaniago, Pemeran
- Erizal Chaniago, Tokoh olahraga
- Hari Novian Caniago, Pemain sepakbola
- Harlan Chaniago, Pemeran dan musisi
- Hasril Chaniago, Jurnalis dan penulis
- Irma Chaniago, Politikus
- Muhammad Ali Chaniago, Tokoh militer
- Ismed Yuzairi Chaniago, Tokoh militer
- Jumaldi Alfi Chaniago, Seniman perupa kontemporer
- Liza Chaniago, Pemeran
- Pangi Syarwi Chaniago, Akademisi dan pengamat politik
- Putra Chaniago, Pemain sepakbola
- Solena Chaniago, Pemeran
- Syamsul Rakan Chaniago, Praktisi dan ahli hukum
- Taslim Chaniago, Politikus
- Zulhendri Chaniago, Politikus
- Robert Chaniago, Pemeran
- Robert Davis Chaniago, Tokoh fiksi dalam film Pokoknya Beres
Lihat pula
Pranala luar
- Caniagosimandolak.blogspot.com
- Kota Padang Kota Metropolis Terbesar Di Nusantara Pada Abad 18 Diarsipkan 2016-03-27 di Wayback Machine.