Lompat ke isi

Kebohongan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanin Al Wafa (bicara | kontrib)
Berbohong dalamIslam
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Hanin Al Wafa (bicara) ke revisi terakhir oleh Manshoer
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 23: Baris 23:
* Berbohong untuk memperoleh kepentingan tertentu. Para pedagang misalnya, kadang-kadang menipu supaya bisa mendapat untung lebih besar.
* Berbohong untuk memperoleh kepentingan tertentu. Para pedagang misalnya, kadang-kadang menipu supaya bisa mendapat untung lebih besar.
* Berbohong karena takut dalam situasi terjepit. Untuk menyelamatkan diri dari situasi yang sulit ia terpaksa berbohong.
* Berbohong karena takut dalam situasi terjepit. Untuk menyelamatkan diri dari situasi yang sulit ia terpaksa berbohong.

== DALAM AGAMA ==

=== ISLAM ===
Berbohong atau berdusta adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah dan Rosul-Nya. Karena berbohong adalah perbuatan yang sangat merugikan bagi orang lain. Banyak ayat dan hadits yang mengancam orang-orang yang suka berbohong.

Rasulullah ﷺ bersabda,

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

''“Hati-hatilah dengan dusta, sesungguhnya dusta mengantarkan kepada kefajiran, dan sesungguhnya kefajiran menghantarkan kepada neraka Jahanam. Seorang lelaki senantiasa berdusta dan sengaja berdusta sampai dicatat disisi Allah sebagai pendusta.”(HR Muslim)''

Disebutkan di dalam hadits yang masyhur tentang orang-orang diazab dalam alam barzakh, di antaranya adalah tentang seorang yang mulutnya dirobek sampai ke belakang, kemudian dikembalikan lagi, setelah itu dirobek lagi dan sembuh lagi, terus menerus sampai hari kiamat. Ketika Nabi Muhammad ﷺ bertanya, ''‘Siapa orang itu?,’'' maka dikatakan kepada beliau ﷺ,

أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ، فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالكَذْبَةِ، فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الآفَاقَ

''“Adapun orang yang engkau lihat dirobek rahangnya adalah seorang pendusta yang membuat isu dusta, kemudian dibawa dan disebarkan hingga penjuru dunia.”(HR Bukhori)''

Nabi Muhammad ﷺ bersabda,

وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ، وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

''“Celakalah bagi orang yang dia berbicara, lalu berdusta untuk membuat orang lain tertawa, celaka baginya, celaka baginya.”''(HR Abu Dawud)

Rosulallah ﷺ bersabda:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

‘''Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.''’ (HR. Bukhari dan Muslim)

=== KRISTEN PROTESTAN ===

=== KATHOLIK ===

=== HINDU ===

=== BUDHA ===


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi terkini sejak 18 September 2023 03.56

Kebohongan (juga disebut kepalsuan) adalah jenis penipuan dalam bentuk pernyataan yang tidak benar, terutama dengan maksud untuk menipu orang lain, sering kali dengan niat lebih lanjut untuk menjaga rahasia atau reputasi, perasaan melindungi seseorang atau untuk menghindari hukuman atau tolakan untuk satu tindakan. Berbohong adalah menyatakan sesuatu yang tahu tidak benar atau bahwa orang tidak jujur yakini benar dengan maksud bahwa seseorang akan membawanya untuk kebenaran. Seorang pembohong adalah orang yang berbohong, yang sebelumnya telah berbohong, atau yang cenderung oleh alam untuk berbohong berulang kali - bahkan ketika tidak diperlukan. Fiksi, meskipun salah, tidak dianggap sebagai kebohongan.

Berbohong biasanya digunakan untuk merujuk kepada penipuan dalam komunikasi lisan atau tertulis. Bentuk lain dari penipuan, seperti penyamaran atau pemalsuan, biasanya tidak dianggap sebagai kebohongan, meskipun maksud yang mendasarinya mungkin sama. Namun, bahkan pernyataan yang sebenarnya dapat digunakan untuk menipu. Dalam situasi ini, itu adalah maksud yang keseluruhan berbohong daripada kebenaran pernyataan dari setiap individu yang dianggap kebohongan.

Garis antara kebohongan dan kebenaran sangatlah tipis. Sebuah contoh: jika seorang tetangga saya menyatakan bahwa ia merupakan keturunan Tsar Rusia; Nikolai II, maka bisa dikatakan ia berbohong. Kebohongannya bisa dibuktikan dengan sebuah penelitian DNA, dan selain itu kita semua tahu bahwa Tsar Nikolai II beserta keluarganya sudah dibantai habis oleh kaum komunis. Namun jika ia berkata bahwa ia masih keturunan Rusia, mungkin saja ia benar. Siapa tahu nenek moyangnya memang benar ada yang berasal dari Rusia.

Pada sebuah kebohongan ada pula unsur kesengajaan. Jika seseorang berkata bahwa ia merupakan seorang profesor padahal bukan, maka ia sengaja melakukannya untuk pamer. Hal ini merupakan sebuah kebohongan. Namun jika seorang anggota CIA berkata bahwa Osama bin Laden menurut data-datanya berada di Pakistan, padahal tidak, maka ini namanya kesalahan dan bukan kebohongan. Kecuali ia melakukannya dengan sengaja sebagai sebuah siasat, maka namanya adalah taktik disinformasi.

Bentuk-bentuk

[sunting | sunting sumber]

Kebohongan yang sering terjadi di dalam masyarakat kita antara lain sebagai berikut:

Berdusta dan Saksi Dusta. Berdusta berarti mengatakan yang tidak benar untuk menyesatkan. Dusta adalah pelanggaran paling serius terhadap kebenaran. Berdusta berarti berbicara atau berbuat melawan kebenaran untuk menyesatkan orang yang mempunyai hak untuk mengetahui kebenaran.

Rekayasa atau Manipulasi. Rekayasa atau manipulasi berarti menyiasati atau mengarahkan orang lain ke suatu tujuan yang menguntungkan dirinya sendiri, meskipun barangkali orang lain merugi. Rekayasa dan manipulasi bersifat mengelabui.

Asal Bapak Senang (ABS). Asal Bapak Senang (ABS) adalah kata-kata dan sikap manis yang dilakukan hanya sekadar untuk menyenangkan atasan, meskipun jauh dari kebenarannya. Kata-kata dan sikap itu hanyalah formalitas belaka.

Fitnah dan Umpatan. Fitnah dan umpatan ini sangat jahat, sebab yang difitnah tidak hadir dan tidak selalu mengetahuinya sehingga sering kali tidak dapat membela diri. Fitnah dapat berkembang tanpa saringan.

Ada bermacam-macam alasan yang mendorong orang untuk melakukan kebohongan, antara lain sebagai berikut:

  • Berbohong hanya sekadar iseng. Orang dapat berbohong hanya karena ingin menikmati kesenangan murahan. Orang merasa senang jika ada orang lain yang tertipu atau terpedaya.
  • Berbohong untuk memperoleh kepentingan tertentu. Para pedagang misalnya, kadang-kadang menipu supaya bisa mendapat untung lebih besar.
  • Berbohong karena takut dalam situasi terjepit. Untuk menyelamatkan diri dari situasi yang sulit ia terpaksa berbohong.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Frankfort, Harry: On Bullshit Princeton University Press (2005).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]