Kabupaten Aceh Selatan: Perbedaan antara revisi
Kabupaten Aceh Selatan Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Aduh, ini apaan Tag: Pengembalian manual |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
}} |
}} |
||
''' |
'''Aceh Selatan''' ({{Lang-ace|[[abjad Jawi|Jawoe]]: اچيه تونوڠ|Aceh Tunong}}) adalah salah satu [[kabupaten]] di [[Aceh|Provinsi Aceh]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Désémber 2018}}</ref><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref> Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, calon wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari [[Kabupaten Aceh Barat]]. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956. |
||
Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga kabupaten, yaitu: [[Kabupaten Aceh Barat Daya]], [[Kabupaten Aceh Singkil]] dan |
Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga kabupaten, yaitu: [[Kabupaten Aceh Barat Daya]], [[Kabupaten Aceh Singkil]] dan Kabupaten Aceh Selatan. |
||
Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah [[Labuhan Haji, Aceh Selatan|Kecamatan Labuhan Haji]], diikuti oleh [[Kluet Utara, Aceh Selatan|Kecamatan Kluet Utara]]. Sementara jumlah penduduk tersedikit adalah [[Sawang, Aceh Selatan|Kecamatan Sawang]]. Sebagian penduduk terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai. |
Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah [[Labuhan Haji, Aceh Selatan|Kecamatan Labuhan Haji]], diikuti oleh [[Kluet Utara, Aceh Selatan|Kecamatan Kluet Utara]]. Sementara jumlah penduduk tersedikit adalah [[Sawang, Aceh Selatan|Kecamatan Sawang]]. Sebagian penduduk terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai. |
Revisi per 19 September 2023 06.06
3°8′N 97°27′E / 3.133°N 97.450°E
Kabupaten Aceh Selatan | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawoe | اچيه تونوڠ |
• Alfabet Aceh | Aceh Tunong |
Julukan: | |
Motto: Satya bhakti (Sanskerta) Setia dan berbakti | |
Koordinat: 3°08′N 97°27′E / 3.13°N 97.45°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Aceh |
Tanggal berdiri | 14 November 1956[1] |
Dasar hukum | UU Nomor 7 Tahun 1956[1] |
Ibu kota | Tapak Tuan |
Jumlah satuan pemerintahan[2] | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Amran |
• Sekretaris Daerah | Nasjuddin |
Luas | |
• Total | 4.175,38 km2 (1,612,12 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 237.376 |
• Kepadatan | 57/km2 (150/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,86% Kristen 0,09% - Protestan 0,08% - Katolik 0,01% Buddha 0,05%[3] |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Aceh, Aneuk Jamee, Bakongan, Kluet |
• IPM | 67,44 (2021) sedang[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0656 dan 0657 |
Pelat kendaraan | BL xxxx T** |
Kode Kemendagri | 11.01 |
APBD | Rp 1.396.405.975.816,[5] |
PAD | Rp 165.862.127.299,[5] |
DAU | Rp 615.381.713.000,- |
Situs web | www |
Aceh Selatan (bahasa Aceh: Jawoe: اچيه تونوڠ) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia.[2][6] Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, calon wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.
Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.
Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, diikuti oleh Kecamatan Kluet Utara. Sementara jumlah penduduk tersedikit adalah Kecamatan Sawang. Sebagian penduduk terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai.
Geografi
Batas wilayah
Kabupaten Aceh Selatan memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues |
Timur | Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam |
Selatan | Kabupaten Aceh Singkil dan Samudera Indonesia |
Barat | Kabupaten Aceh Barat Daya |
Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal. Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan luas 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektare selebihnya tersebar pada berbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (di atas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki luas terbesar yakni 152.648 hektare (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektare (9,92%). Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektare dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha).
Bentangan lautan dan daratan yang luas dinilai sangat strategis untuk dikembangkan, khususnya di sektor perikanan tangkap maupun ikan air tawar.[7]
Pemerintahan
Bupati
No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Muhammad Sahim Hasjmy | ||||||||
M. Husen | ||||||||
A. Gaffur Akhir | ||||||||
Kamarusyid | ||||||||
A. Wahid Dahlawi | ||||||||
Teuku M. Yunan | ||||||||
Tengku M. Sahim Hasmy | ||||||||
Teuku Cut Mamad | ||||||||
Kasim Tagok | ||||||||
Teuku Daud | ||||||||
Sukardi IS | ||||||||
Drs. Ridwansyah | ||||||||
H. Zainal Abidin | ||||||||
Sayed Mudhahar | ||||||||
M. Sari Subki | ||||||||
Teuku Machsalmina Ali | ||||||||
Tengku Husin Yusuf | ||||||||
Teuku Sama Indra | ||||||||
Azwir | ||||||||
Tgk. Amran | ||||||||
Cut Syazalisma, S.STP |
Dewan Perwakilan
DPRK Aceh Selatan memiliki 30 anggota yang dipilih melalui pemilihan umum lima tahun sekali. Anggota DPRK Aceh Selatan yang sedang menjabat saat ini berasal dari 13 partai politik untuk periode 2019-2024 sejak 2 September 2019.[8] DPRK Aceh Selatan dipimpin oleh satu ketua dan dua wakil ketua dari partai politik yang memiliki kursi dan suara terbanyak. Pimpinan DPRK Aceh Selatan periode 2019-2024 dijabat oleh Teuku Bustami dari Partai Demokrat sebagai Wakil Ketua I sejak 28 Oktober 2019[9] dan Ridwan dari Partai Aceh sebagai Wakil Ketua II sejak 11 Desember 2019.[10] Sementara itu, posisi Ketua DPRK yang menjadi milik Partai Nanggroe Aceh atas nama Amiruddin belum dilantik karena masih menunggu SK Gubernur Aceh. Amiruddin pada akhirnya resmi dilantik menjadi Ketua DPRK pada 8 Januari 2021.[11] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Aceh Selatan dalam dua periode terakhir.[12][13]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | 2024-2029 | ||
PKB | 1 | 2 | 2 | |
Gerindra | 1 | 2 | 1 | |
PDI-P | 1 | 0 | 0 | |
Golkar | 1 | 1 | 3 | |
NasDem | 2 | 3 | 4 | |
PPP | 3 | 1 | 1 | |
PAN | 3 | 2 | 4 | |
Hanura | 2 | 1 | 0 | |
Demokrat | 5 | 4 | 3 | |
Partai Aceh | 5 | 3 | 5 | |
PDA | 0 | 2 | 0 | |
PNA | 1 | 6 | 5 | |
PBB | 1 | 1 | 0 | |
PKPI | 4 | 2 | 0 | |
PKS | (baru) 1 | |||
Gelora | (baru) 1 | |||
Jumlah Anggota | 30 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 13 | 13 | 11 |
Kecamatan
Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 kecamatan dan 260 gampong dengan kode pos 23761-23711-23774(dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 202.003 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 99.616 pria dan 102.387 wanita (rasio 97,29). Dengan luas daerah 417.659 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 53 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/kmkm²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 230.254 jiwa dengan luas wilayahnya 3.841,60 km² dan sebaran penduduk 60 jiwa/km².[2][6]
Kabupaten Aceh Selatan terbentang mulai dari Kecamatan Labuhan Haji yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya hingga Kecamatan Trumon Timur yang berbatasan dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010, jumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 16 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 kecamatan di bagian timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 kecamatan lagi sehingga keseluruhan kecamatan dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 18 kecamatan.
Berdasarkan Buku Induk Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Per Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan Seluruh Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kabupaten Aceh Selatan yang memiliki 18 kecamatan terbagi lagi menjadi 260 desa. Kecamatan Samadua merupakan kecamatan dengan desa terbanyak (28 desa), sedangkan kecamatan dengan desa paling sedikit adalah Kecamatan Bakongan (7 desa).
No | Kode Kemendagri |
Kecamatan | Luas Wilayah (km2) |
Penduduk 2017 (jiwa) |
2017 | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Mukim | Gampong | Dusun | |||||
1 | 11.01.01 | Bakongan | 57,62 | 6.193 | 7 | ||
2 | 11.01.15 | Bakongan Timur | 73,81 | 6.311 | 7 | ||
3 | 11.01.02 | Kluet Utara | 73,24 | 25.878 | 21 | ||
4 | 11.01.03 | Kluet Selatan | 106,58 | 14.139 | 17 | ||
5 | 11.01.13 | Kluet Tengah | 801,08 | 6.951 | 13 | ||
6 | 11.01.14 | Kluet Timur | 449,03 | 12.920 | 9 | ||
7 | 11.01.17 | Kota Bahagia | 244,63 | 7.107 | 10 | ||
8 | 11.01.04 | Labuhan Haji | 54,83 | 12.810 | 16 | ||
9 | 11.01.11 | Labuhan Haji Timur | 95,50 | 10.143 | 12 | ||
10 | 11.01.12 | Labuhan Haji Barat | 76,56 | 16.952 | 15 | ||
11 | 11.01.05 | Meukek | 465,06 | 19.421 | 23 | ||
12 | 11.01.10 | Pasie Raja | 98,11 | 18.213 | 21 | ||
13 | 11.01.06 | Sama Dua | 112,91 | 15.537 | 28 | ||
14 | 11.01.07 | Sawang | 189,38 | 15.651 | 15 | ||
15 | 11.01.08 | Tapak Tuan | 100,73 | 23.359 | 16 | ||
16 | 11.01.09 | Trumon | 765,92 | 5.059 | 12 | ||
17 | 11.01.18 | Trumon Tengah | 123,50 | 5.851 | 10 | ||
18 | 11.01.16 | Trumon Timur | 285,34 | 9.398 | 8 | ||
TOTAL | 4.173,82 | 230.254 | 21 | 260 | |||
Sumber:Kabupaten Aceh Selatan dalam angka 2017, BPS |
Demografi
Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak abad ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem adat matrilineal, namun mereka masih menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari.
Suku bangsa | Kecamatan |
---|---|
Suku Aceh | Labuhan Haji Barat, Sawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur. |
Suku Aneuk Jamee | Kluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan. |
Suku Kluet | Kluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee). |
Referensi
- ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
- ^ a b c "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Désémber 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Permendagri-137-2017" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b "Kabupaten Aceh Selatan Dalam Angka 2020" (pdf). www.acehselatankab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-17. Diakses tanggal 20 November 2020.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
- ^ a b "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Times. "Rokhmin: Topografi Aceh Selatan Potensial Untuk Dikembangkan". Times.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-09. Diakses tanggal 2021-06-09.
- ^ Mizani, Masrian (03-09-2019). "30 Anggota DPRK Aceh Selatan Periode 2019-2024 Dilantik". Aceh Trend. Diakses tanggal 12-08-2020.
- ^ "Teuku Bustami Dilantik Sebagai Wakil Ketua I DPRK Aceh Selatan". Berita Merdeka Online. 28-10-2019. Diakses tanggal 12-08-2020.
- ^ "Ridwan Dilantik sebagai Wakil Ketua II DPRK Aceh Selatan". Waspada Aceh. 12-12-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-27. Diakses tanggal 12-08-2020.
- ^ "Amiruddin Dilantik Sebagai Ketua DPRK Aceh Selatan, Bupati: Bangun Komunikasi dengan Masyarakat". Serambi Indonesia. Diakses tanggal 2021-02-09.
- ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Selatan 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Selatan 2019-2024
Pranala luar
- (Indonesia) UURI No.4 Tahun 2002Diarsipkan 2005-12-17 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Peta Kabupaten Aceh Selatan Diarsipkan 2007-09-07 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Lambang Kabupaten Aceh Selatan Diarsipkan 2007-09-08 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Penduduk Kabupaten Aceh Selatan Diarsipkan 2007-09-08 di Wayback Machine.