Lompat ke isi

Said Agil Husin Al Munawar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luthfiah Mawar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Luthfiah Mawar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28: Baris 28:
| footnotes =
| footnotes =
}}
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Said Agil Husin Al Munawar''', [[Magister|M.A.,]][[Ph.D.]] ({{lahirmati|[[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]|26|1|1954}}) yang dikenal sebagai [[Profesor|Guru Besar]] (bidang [[Tafsir Al-Qur'an|Tafsir Hadist]], [[Ushul Fikih]] dan [[Sosiologi]]), [[Tokoh]] [[Pegawai negeri sipil|Pegawai Negeri Sipil]], [[Tjokroaminoto: Guru Bangsa|Guru Bangsa]], [[Ulama|Ulama Berpengaruh]], [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama Republik Indonesia]] ke 21 dalam [[Kabinet Gotong Royong]] (2001–2004) di bawah [[Megawati Soekarnoputri|Presiden Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri]] dan murid utama dari [[Muhammad Yasin Al-Fadani|Syekh Yasin Al-Fadani Al-Hasani]] dimana dirinyalah yang mendampingi [[Ulama|Ulama' Besar]] [[Hijaz]] abad ke 20 tersebut di masa tua hingga wafatnya, menandakan Prof. Said Agil adalah saudara seperguruan dari [[K.H. Mahrus Ali]], [[K.H. Abdul Basyir Hamzah]], [[Maimun Zubair|K.H. Maimun Zubair]], [[K.H. Syafiq Nabhan]], [[Cholil Bisri|K.H. M. Cholil Bisri]], [[Abdullah Faqih|K.H. Abdullah Faqih]], [[K.H. Syafi’i Hadzami]], serta [[Muhammad Zaini Abdul Ghani|Tuan Guru Sekumpul/Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari]] yang juga merupakan murid langsung dari Syaikh Yasin Al-Fadani baik ketika mengajar di [[Madrasah Al-Shaulatiyah|Madrasah al-Shaulatiyah]], [[Darul Ulum Nadwatul Ulama|Dar al-Ulum]] dan [[Masjidilharam|Majlis Masjidilharam]].
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Said Agil Husin Al Munawar''', [[Magister|M.A.]] ({{lahirmati|[[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]|26|1|1954}}) yang dikenal sebagai [[Profesor|Guru Besar]] (bidang [[Tafsir Al-Qur'an|Tafsir Hadist]], [[Ushul Fikih]] dan [[Sosiologi]]), [[Tokoh]] [[Pegawai negeri sipil|Pegawai Negeri Sipil]], [[Tjokroaminoto: Guru Bangsa|Guru Bangsa]], [[Ulama|Ulama Berpengaruh]], [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama Republik Indonesia]] ke 21 dalam [[Kabinet Gotong Royong]] (2001–2004) di bawah [[Megawati Soekarnoputri|Presiden Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri]] dan murid utama dari [[Muhammad Yasin Al-Fadani|Syekh Yasin Al-Fadani Al-Hasani]] dimana dirinyalah yang mendampingi [[Ulama|Ulama' Besar]] [[Hijaz]] abad ke 20 tersebut di masa tua hingga wafatnya, menandakan Prof. Said Agil adalah saudara seperguruan dari [[K.H. Mahrus Ali]], [[K.H. Abdul Basyir Hamzah]], [[Maimun Zubair|K.H. Maimun Zubair]], [[K.H. Syafiq Nabhan]], [[Cholil Bisri|K.H. M. Cholil Bisri]], [[Abdullah Faqih|K.H. Abdullah Faqih]], [[K.H. Syafi’i Hadzami]], serta [[Muhammad Zaini Abdul Ghani|Tuan Guru Sekumpul/Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari]] yang juga merupakan murid langsung dari Syaikh Yasin Al-Fadani baik ketika mengajar di [[Madrasah Al-Shaulatiyah|Madrasah al-Shaulatiyah]], [[Darul Ulum Nadwatul Ulama|Dar al-Ulum]] dan [[Masjidilharam|Majlis Masjidilharam]].


Kini Prof. Said Agil secara fungsional menjabat sebagai Guru Besar di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]] sebuah [[universitas]] kenamaan Dunia dalam [[Kajian Islam|Bidang Pengkajian Islam]] [[Antardisiplin|Interdisipliner]] buah pikiran [[Harun Nasution]] dan murid-muridnya [[Azyumardi Azra]], [[Suwito]], [[Fuad Jabali]] dan [[Yusaf Rahman|Yusuf Rahman]] yang berada di [[Jakarta Raya]] [[Indonesia]]. Pengaruh dari Prof. Harun Nasution dan rekan-rekan seprofesinya di UIN Jakarta inilah yang membuat Prof Agil layaknya [[Muhammad Quraish Shihab|Prof. Quraish Shihab]] tergolong [[mufassir]] yang menerima [[Ilmu|tinjauan sains]] dimasukkan dalam data pendukung penafsiran dari [[Al-Qur'an]] dan [[Hadis]] sebagai penanda corak tafsir yang dirinya kembangkan adalah [[Modernisasi|tafsir modern]].
Kini Prof. Said Agil secara fungsional menjabat sebagai Guru Besar di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]] sebuah [[universitas]] kenamaan Dunia dalam [[Kajian Islam|Bidang Pengkajian Islam]] [[Antardisiplin|Interdisipliner]] buah pikiran [[Harun Nasution]] dan murid-muridnya [[Azyumardi Azra]], [[Suwito]], [[Fuad Jabali]] dan [[Yusaf Rahman|Yusuf Rahman]] yang berada di [[Jakarta Raya]] [[Indonesia]]. Pengaruh dari Prof. Harun Nasution dan rekan-rekan seprofesinya di UIN Jakarta inilah yang membuat Prof Agil layaknya [[Muhammad Quraish Shihab|Prof. Quraish Shihab]] tergolong [[mufassir]] yang menerima [[Ilmu|tinjauan sains]] dimasukkan dalam data pendukung penafsiran dari [[Al-Qur'an]] dan [[Hadis]] sebagai penanda corak tafsir yang dirinya kembangkan adalah [[Modernisasi|tafsir modern]].

Revisi per 24 September 2023 05.35

Said Agil Husin Al Munawar
Menteri Agama Indonesia ke-21
Masa jabatan
10 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Informasi pribadi
Lahir26 Januari 1954 (umur 70)
Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia
KebangsaanIndonesia
HubunganHarun Nasution
AlmamaterUniversitas Islam Madinah
Universitas Umm Al-Qura
PekerjaanUlama'
ProfesiGuru Besar Tafsir Hadist
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, M.A. (lahir 26 Januari 1954) yang dikenal sebagai Guru Besar (bidang Tafsir Hadist, Ushul Fikih dan Sosiologi), Tokoh Pegawai Negeri Sipil, Guru Bangsa, Ulama Berpengaruh, Menteri Agama Republik Indonesia ke 21 dalam Kabinet Gotong Royong (2001–2004) di bawah Presiden Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri dan murid utama dari Syekh Yasin Al-Fadani Al-Hasani dimana dirinyalah yang mendampingi Ulama' Besar Hijaz abad ke 20 tersebut di masa tua hingga wafatnya, menandakan Prof. Said Agil adalah saudara seperguruan dari K.H. Mahrus Ali, K.H. Abdul Basyir Hamzah, K.H. Maimun Zubair, K.H. Syafiq Nabhan, K.H. M. Cholil Bisri, K.H. Abdullah Faqih, K.H. Syafi’i Hadzami, serta Tuan Guru Sekumpul/Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari yang juga merupakan murid langsung dari Syaikh Yasin Al-Fadani baik ketika mengajar di Madrasah al-Shaulatiyah, Dar al-Ulum dan Majlis Masjidilharam.

Kini Prof. Said Agil secara fungsional menjabat sebagai Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebuah universitas kenamaan Dunia dalam Bidang Pengkajian Islam Interdisipliner buah pikiran Harun Nasution dan murid-muridnya Azyumardi Azra, Suwito, Fuad Jabali dan Yusuf Rahman yang berada di Jakarta Raya Indonesia. Pengaruh dari Prof. Harun Nasution dan rekan-rekan seprofesinya di UIN Jakarta inilah yang membuat Prof Agil layaknya Prof. Quraish Shihab tergolong mufassir yang menerima tinjauan sains dimasukkan dalam data pendukung penafsiran dari Al-Qur'an dan Hadis sebagai penanda corak tafsir yang dirinya kembangkan adalah tafsir modern.

Kehidupan Pribadi

Said Agil Husin Munawwar adalah ulama, aktivis agama dan akademisi yang memiliki banyak keahlian ilmu, dimana dirinya tidak hanya menjadi Guru Besar dibidang Tafsir Hadist, namun juga bidang Ushul Fikih dan Sosiologi. Menurut Prof Agil ketokohan ayahnya Said Husin bin Agil bin Ahmad Al-Munawwar yang merupakan tokoh ulama' besar di Palembang membuat Prof Agil menjadi individu yang sangat terobsesi pada ilmu pengetahuan.

Namun peranan paling besar terdapat pada ibunya Syarifah Sundus binti Muhammad Al-Munawar, seorang ibu rumah tangga yang berhasil mendidik dengan keras Said Agil untuk menjadi Hafidz, Qari’, memakari Fikih dan Ushul Fikih hingga kini dapat menjadi Guru Besar Sekolah Pascasarjana di berbagai perguruan tinggi, ulama' yang amat diperhitungkan dunia internasional, dan juri MTQ tingkat Internasional di berbagai negara.

Said Agil juga dikenal sebagai tokoh alumni dari Fakultas Syariah Unversitas Umm AI Quro Makkah (Master of Art 1983; Ph.D. 1987) Hijaz/Arab Saudi serta sempat menjabat Menteri Agama pada Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Dirinya dikenal pula sebagai dosen pada beberapa perguruan tinggi sebelum menjabat struktural Menteri Agama Republik Indonesia, yang utamanya perguruan tinggi Islam terkategori Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri binaan Kementerian Agama Republik Indonesia pada beberapa wilayah di Indonesia. Sesuai instruksi dari Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, Menteri Agama Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan III dan IV agar Prof Said Agil pulang ke Indonesia dan mengabdikan dirinya pada dunia pendidikan keagamaan nasional. Selain itu, Prof Agil juga pernah menjadi pendidik setingkat dosen pada lembaga Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia Pusat pada tahun 1990 hingga 1998.

Riwayat Karir

  • Menteri Agama Kabinet Gotong Rorong (22 Oktober 2001 – 21 Oktober 2004)
  • Dosen Pendidikan Kader Ulama (PKU), Majelis Tafqquh Fi al-Din (Majelis Ulama Indonesia) DKI, Jakarta, 1991-1997. (Mata Kuliah Ulumul Qur'an, Tafsir dan Ulumul Hadis)
  • Dosen Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia Pusat, tahun 1990- 1998. (Mata Kuliah Ushul Fiqh, Bahasa Arab dan Ulumul Hadis)
  • Dosen Ma'had 'Alij Pondok Pesantren Salafiah Situbondo, Jawa Tlmur, 1993- sekarang. (Mata kuliah Ushul Fiqh dan Qawaid Fiqhiyyah)
  • Dosen Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1993-sekarang. (Mata Kuliah Fiqih, Ushul Fiqih dan Tafsir).
  • Dosen Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1992-1995. (Mata kuliah Tafsir I dan II)
  • Dosen Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Jami'at Khair Jakarta, 1990- sekarang. (Mata kuliah Fiqh dan Ushul Fiqh)
  • Sekolah Tinggi Ilmu.Tarbiyah (STIT) sekarang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STAI) al-Hikmah Jakarta, tahun 1993-sekarang. (Mata kuliah Tafsir dan Ulumul Qur'an)
  • Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 1991-1995. (Mata kuliah Fiqh II dan III)
  • Dosen Fakultas Syari'ah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 1994-sekarang. (Mata kuliah T afsir Ahkam, Fiqh Jinayat dan Fiqh Mawaris)
  • Dosen Perguruan Tinggi Ilmu AI-Qur'an (PTIQ) tahun 1990-sekarang. (Mata kuliah Tafsir Ahkam dan Tafsir II)
  • Dosen Institut Ilmu AI-Qur'an (IIQ) Jakarta, tahun 1990-sekarang. (Mata kuliah Tafsir I dan II, Ushul Fiqh dan Naqham)
  • Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darul Ma'arif Jakarta, tahun 1992-sekarang.(Mata kuliah Ushul Fiqh I-II dan Fiqh I-II)
  • Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Darunrojah (STISDA) tahun 1990-sekarang (Mata kuliah Fiqh Munakahat dan Tafsir Ahkam)
  • Dosen Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tahun 2001, (Mata Kuliah Ushul Fiqh)
  • Dosen Program Pascasarjana Universitas Darul Ulum Jombang, 1999-2000 (Mata Kuliah Ushul Fiqih)
  • Dosen Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu AI-Qur'an (IIQ) Jakarta, tahun 1998-sekarang. (Mata kuliah Ulumul Qur'an dan Tafsir II/Maudhu'i)
  • Dosen Program Pascasarjana Institut Ilmu AI-Qur'an (IIQ) Jakarta, tahun 1998- sekarang. (Mata kuliah Ulumul Qur' an Tafsir Maudhu'i dan Naqham)
  • Dosen Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) tahun 1996- sekarang. (Mata kuliah Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadis)
  • Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, tahun 1996-sekarang. (Mata kuliah Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadis)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Raden Fatah Palembang, tahun 2000-2001, (Mata Kuliah keislaman)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Sulthan Thaha Saefuddin Jambi, tahun 1998- sekarang. (Mata kuliah Ulumul Hadis)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Suroh Ampel Surabaya Jawa Timur, tahun 1997- sekarang. (Mata kuliah Ulumul Hadis dan Penelitian Hadis)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru Riau, tahun 1996-sekarang. (Mata kuliah Ulumul Qur'an, Ulumul Hadis, Penelitian Hadis, Ushul Fiqh Perbandingan dan Sejarah Peradilan Islam.)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Sumatera Utara Medan. tahun 1996-sekarang. (Mata kuliah Seminar Hadis)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang tahun 1996-Sekarang. (Mata kuliah Qawaid Fiqhiyah dan Manhaj Al Muhaddittsin)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 1992- sekarang. (Mata kuliah Seminar AI-Qur'an dan Seminar Hadis)
  • Dosen Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 1989-sekarang. (Mata kuliah Qawaid Fiqhiyah, Ulumul hadis, Tafsir Maudlu'i,Hadiss Maudlu'i, Manhaj al-Muhaddisin dan Penelitian Hadis/Kritik Hadsi).
  • Dosen tetap pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1989-sekarang (Mata kuliah Fiqh, Ushul Fiqh, Ulumul Hadis, Metode Tafsir, Mazahib Tafsir, Kritik Hadis dan Takhrij Hadis).

Daftar Karya Tulis

  • I’jaz al-Qur'an dan Metodologi Tafsir, Penerbit Dina Utama Semarang (Dimas) Toha Putra Group tahun 1993
  • Ushul Fiqh, Sejarah dan Suatu Pengantar
  • Ilmu Takhrij Hadis, Sejarah dan Suatu Pengantar
  • Perkembargan Hukum Islam Mazhab Syafi'i, Studi Perbandingan Qaul, Qadim dan Qaul Jadid. Penelitian Individual IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Dimensi-Dimensi Kehidupan dalam Perspektif Islam, diterbitkan oleh Universitas Islam Malang (UNISMA), 2001
  • Transfusi Darah ditinjau dari Hukum Islam. Paper Sarjana Muda Fakultas Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang
  • Naqlu al-Dam wa Atsaruhu fi al-Syari'ah al-Islamiyah (Judul Skripsi) Fakultas Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang, 1971
  • dan masih banyak lagi.

Kontroversi

Penggalian Komplek Prasasti Batutulis Berdasarkan Petunjuk Mimpi

Pada awal Agustus 2002, berdasarkan suatu Ilham Prof Agil menyuruh orang melakukan penggalian di komplek Prasasti Batutulis. Dirinya meyakini bahwa dibawah prasasti tersebut tersimpan harta karun emas peninggalan zaman Prabu Siliwangi yang dapat digunakan untuk membayar seluruh hutang negara ketika itu dengan besaran hampir Rp 1.500 triliun peninggalan Rezim Orde Baru Soeharto. Setelah dilakukan penggalian selama dua minggu dibawah pengawasan dirinya, penggalian pun dihentikan dengan hanya menghasilkan jejak galian tanah sepanjang 5 meter, lebar 1 meter, dan kedalaman 2 meter tanpa temuan benda bernilai apapun.

Setelah berita penggalian itu menyebar, demonstrasi dan kecaman datang dari sebagian masyarakat yang menghendaki agar dirinya mengundurkan diri dari jabatan struktural Menteri Agama Republik Indonesia. Namun, Presiden ke 5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri tetap mempertahankan posisinya sebagai Menteri Agama RI hingga akhir masa tugas karena tidak ada korelasi antara isu harta karun dengan tupoksi profesional Prof Agil sebagai Menteri Agama.

Polemik Tuduhan Korupsi

Pada 7 Februari 2006 dibawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dirinya divonis hukuman 5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena dinyatakan terbukti melakukan korupsi dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Dana Abadi Umat (DAU) pada tahun 2002-2004. Penyelewengan BPIH mencapai Rp. 35,7 miliar, sedangkan DAU yang diselewengkan berjumlah Rp 240,22 miliar.[1] Said Agil Husin Al Munawar menyangkal semua tuduhan atas dirinya sebagai fitnah dan intrik politik namun pengadilan tetap memutuskan dirinya inkrah sebagai terdakwa yang bersalah. Sebagian besar pengamat politik berpendapat bahwa apa yang menimpa dirinya adalah kosekwensi sebagai loyalis Presiden Megawati Soekarnoputri yang disaat itu menjadi musuh dari tokoh-tokoh Arab yang berpihak pada presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono dan menganggap Said Agil Husin Al Munawar sebagai pengkhianat akibat menerima jabatan dalam Kabinet Gotong Royong yang Soekarnois, kontra Orde Baru dan Oposisi Utama Rezim Susilo Bambang Yudoyono.

Pranala luar

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Drs. KH Muhammad Tolchah Hasan
Menteri Agama Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Muhammad Mahtuh Basyuni
  1. ^ (Indonesia) "Divonis Lima Tahun, Said Agil Banding" Diarsipkan 2006-03-09 di Wayback Machine., KOMPAS, 8 Februari 2006