Lompat ke isi

Dali ni horbo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 30: Baris 30:


[[Kategori:Hidangan Batak Toba]]
[[Kategori:Hidangan Batak Toba]]
[[Kategori:Hidangan Sumatra Utara]]
[[Kategori:Hidangan Sumatera Utara]]





Revisi per 29 September 2023 16.37

Dali/Bagot ni Horbo.

Dali ni Horbo atau Bagot ni horbo adalah air susu kerbau yang diolah secara tradisional dan merupakan makanan khas Batak Toba dari daerah Tapanuli.

Sejarah

Konon menurut ceritanya, tradisi mengolah susu kerbau menjadi dali sudah dimulai oleh leluhur orang Batak semenjak adanya komunitas Batak.

Pada setiap rumah makan khas batak, dali menjadi menu utama.

Untuk mendapatkan dali, umumnya di setiap onan (pasar) di daerah Tapanuli, dali menjadi komoditas dagangan.

Kandungan dan pengolahan dali

Kandungan gizi pada dali, secara umum, tidak berbeda dengan kandungan gizi susu lainnya seperti, lemak, karbohidrat dan protein, hanya berbeda pada pengolahan, dali diolah dengan sederhana dan menggunakan peralatan tradisional dan tidak menggunakan unsur kimia.

Induk kerbau yang susunya akan perah, bila bayi kerbau berumur 1 bulan, hal ini dimaksudkan bahwa pasca melahirkan bayi kerbau belum mampu mengkonsumsi makanan biasa, dan masih mengandalkan air susu induknya selama satu bulan penuh.

Pemerahan kerbau untuk mengambil susunya, dilakukan sekitar jam 6 pagi hari, hal ini dimaksudkan agar anak kerbau tidak terganggu dari kebiasaan menyusui. Banyaknya susu yang dapat diperah dari seekor induk kerbau rata-rata 2 liter perhari, “sebenarnya kalau dioptimalkan bisa 3 hingga 4 liter perhari, tetapi pertimbangan untuk kebutuhan anak kerbau kita hanya perah sekitar 2 liter perharinya dari setiap induk kerbau.

Sebelum susu kerbau diperah, terlebih dahulu puting susu dibersihkan dengan air hangat, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan susu, serta merangsang puting susu.

Seekor induk kerbau dapat diperah susunya hingga 5 bulan, akan tetapi anak kerbau mengkonsumsi susu induknya bisa sampai 8 bulan. Pada bulan ke 6 pasca melahirkan kualitas susu sudah tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Untuk menambah kualitas dan kuantitas susu, induk kerbau diberikan makanan tambahan yakni ubi jalar dan dedak lalu diaduk dengan garam secukupnya serta dicampur dengan beberapa jenis vitamin. Proses selanjutnya, susu hasil perahan direbus sekitar 10 menit dalam wadah yang steril dengan menambahkan air nenas untuk membantu pengentalan susu serta mengurangi aroma keamisan. Dali juga bisa dicampurkan dengan air perasan daun pepaya.

Referensi