Lompat ke isi

Muhammad Arsyad al-Banjari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Henrys Wirakusumah (bicara | kontrib)
k syaik Muhamad Arsyad Albanjari terhubung dengan kesultanan banjar
Henrys Wirakusumah (bicara | kontrib)
k merapihkan spasi dan paragraf bagan silsilah
Baris 323: Baris 323:
:::↓ (berputri)
:::↓ (berputri)
1.1.♀ -'''SYARIFAH AL-BANJARI'''
1.1.♀ -'''SYARIFAH AL-BANJARI'''

1.2.♀ -Aisyah Al-Banjari
1.2.♀ -Aisyah Al-Banjari


Baris 329: Baris 330:
:::↓ (berputra)
:::↓ (berputra)
2.1. Qadhi H.Abu Su'ud Al- Banjari
2.1. Qadhi H.Abu Su'ud Al- Banjari

2.2-Sayyidah Al-Banjari
2.2-Sayyidah Al-Banjari

2.3. -Syekh Qadhi H.Abu Na'im Al-Banjari
2.3. -Syekh Qadhi H.Abu Na'im Al-Banjari

2.4. -Khalifah H.Syihabuddin Al-Banjari
2.4. -Khalifah H.Syihabuddin Al-Banjari


Baris 337: Baris 341:
:::↓ (berputra)
:::↓ (berputra)
3.1-Abdul Manan Al-Banjari
3.1-Abdul Manan Al-Banjari

3.2-H.Abu Najib Al-Banjari
3.2-H.Abu Najib Al-Banjari

3.3.-Al Alim Al Fadhil H.Abdullah Al-Banjari
3.3.-Al Alim Al Fadhil H.Abdullah Al-Banjari

3.4-Abdurrahman Al-Banjari
3.4-Abdurrahman Al-Banjari

3.5-Al Alim Al Fadhil H.Abdurrahim Al-Banjari
3.5-Al Alim Al Fadhil H.Abdurrahim Al-Banjari


Baris 346: Baris 354:
:::↓ (berputra)
:::↓ (berputra)
4.1. -Asiyah Al-Banjari
4.1. -Asiyah Al-Banjari

4.2. -Khalifah H.Hasanuddin Al-Banjari
4.2. -Khalifah H.Hasanuddin Al-Banjari

4.3.-Khalifah H.Zainuddin Al-Banjari
4.3.-Khalifah H.Zainuddin Al-Banjari

4.4.-Rayhanah Al-Banjari
4.4.-Rayhanah Al-Banjari

4.5.-Hafshah Al-Banjari
4.5.-Hafshah Al-Banjari

4.6-Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
4.6-Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari


Baris 356: Baris 369:
:::↓ (berputra)
:::↓ (berputra)
5.1 -Nur'aini Al-Banjari
5.1 -Nur'aini Al-Banjari

5.2.-Rahmah Al-Banjari
5.2.-Rahmah Al-Banjari

5.3-Hawa Al-Banjari
5.3-Hawa Al-Banjari


Baris 363: Baris 378:
:::↓ (berputra)
:::↓ (berputra)
6.1. Mufti Pangeran H. Ahmad (Mufti H. Ahmad)
6.1. Mufti Pangeran H. Ahmad (Mufti H. Ahmad)

6.2.-Shafiyyah Al-Banjari
6.2.-Shafiyyah Al-Banjari

6.3.-Shafura Al-Banjari
6.3.-Shafura Al-Banjari

6.4.-Maimun Al-Banjari
6.4.-Maimun Al-Banjari

6.5.-Sholehah Al-Banjari
6.5.-Sholehah Al-Banjari

6.6.-Pangeran H.Muhammad Al-Banjari
6.6.-Pangeran H.Muhammad Al-Banjari

6.7.-Maryam Al-Banjari
6.7.-Maryam Al-Banjari


Baris 374: Baris 395:
:::↓ (berputra)
:::↓ (berputra)
7.1. -Salman Al-Farizi Al-Banjari
7.1. -Salman Al-Farizi Al-Banjari

7.2.-Salamah Al-Banjari
7.2.-Salamah Al-Banjari

7.3.-Salim Al-Banjari
7.3.-Salim Al-Banjari



Revisi per 1 Oktober 2023 06.07

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari
Al-'Alamah Syekh
Gelaral-'Aalim al-'Allamah al-'Arifbillah al-Mufti al-Faqih asy-Syaikh; Datuk Kalampayan
NamaSyekh Muhammad Arsyad Al-Banjari
Lahir17 Maret 1710 M (1122 H)
Desa Lok Gabang, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kesultanan Banjar
Meninggal13 Oktober 1812 M (1227 H)
Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar
Nama lainDatuk Kalampayan
KebangsaanIndonesia
EtnisBanjar
JabatanMufti, fakih
FirkahIslam Sunni
Mazhab FikihMazhab Syafii
Karya yang terkenalKitab Sabilal Muhtadin

Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari (bahasa Arab: العالم العلامة العارف بالله الشيخ محمد أرشد البنجاري) Atau lebih dikenal dengan nama Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, lahir di Lok Gabang, Astambul, Banjar pada 17 Maret 1710 Masehi, wafat di Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar pada 3 Oktober adalah ulama bidang fikih Mazhab Syafi'i yang berasal dari kota serambi mekkah Martapura di Tanah Banjar (Kesultanan Banjar), Kalimantan Selatan. Dia hidup pada masa tahun 1122-1227 hijriyah. Dia disebut juga Tuan Haji Besar dan mendapat julukan anumerta dari Kesultanan Banjar.[1]

Belajar ke Mekkah

Pada waktu dia berumur sekitar 30 tahun, sultan Banjar mengabulkan keinginannya untuk belajar ke Mekkah demi memperdalam ilmunya. Segala perbelanjaanya ditanggung oleh Sultan. Lebih dari 30 tahun kemudian, yaitu setelah gurunya menyatakan telah cukup bekal ilmunya, barulah Syekh Muhammad Arsyad kembali pulang ke Banjarmasin. Akan tetapi, Sultan Tahlilullah seorang yang telah banyak membantunya telah wafat dan digantikan kemudian oleh Sultan Tahmidullah II bin Sultan Tamjidullah I, yaitu cucu Sultan Tahlilullah.

Sabilal Muhtadin

Beliau adalah pengarang kitab fikih agung berjudul Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi rujukan bagi pemeluk Agama Islam bermazhab Imam Syafi'i di Asia Tenggara, dan menjadi referensi keilmuan di Universitas Al Azhar Mesir serta pegangan ibadah umat Islam bermazhab Syafii seluruh dunia.[2][3][4]

Makam Muhammad Arsyad al-Banjary

Sultan Tahmidullah II yang pada ketika itu memerintah Kesultanan Banjar, sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya. Sultan inilah yang meminta kepada Syaikh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah kitab hukum ibadat, yang kelak kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin.

Pengajaran dan bermasyarakat

Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ialah pelopor pengajaran Hukum Islam di Kalimantan Selatan. Sekembalinya ke kampung halaman dari Mekkah, hal pertama yang dikerjakannya ialah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama Dalam Pagar, yang kemudian lama-kelamaan menjadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam. Ulama-ulama yang dikemudian hari menduduki tempat-tempat penting di seluruh Kerajaan Banjar, banyak yang merupakan didikan dari suraunya di Desa Dalam Pagar.

Di samping mendidik, beliau juga menulis beberapa kitab dan risalah untuk keperluan murid-muridnya serta keperluan kerajaan. Salah satu kitabnya yang terkenal adalah Kitab Sabilal Muhtadin yang merupakan kitab Hukum-Fiqh dan menjadi kitab-pegangan pada waktu itu, tidak saja di seluruh Kerajaan Banjar tetapi sampai ke-seluruh Nusantara dan bahkan dipakai pada perguruan-perguruan di luar Nusantara Dan juga dijadikan dasar Negara Brunei Darussalam.

Kitab Sabilal Muhtadin (Juz 1)

Karya-karyanya

Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab Sabilal Muhtadin, atau selengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, yang artinya dalam terjemahan bebas adalah "Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama". Syekh Muhammad Arsyad telah menulis untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, beberapa kitab serta risalah lainnya, di antaranya ialah:[5]

Dari beberapa risalahnya dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian dihimpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Sedangkan mengenai bidang Tasawuf, ia juga menuliskan pikiran-pikirannya dalam Kitab Kanzul Makrifah.

Mesjid Sabilal Muhtadin, namanya diambil dari kitab Sabilal Muhtadin

Beberapa nama kitab karangannya juga menjadi nama beberapa masjid di Kalimantan Selatan, seperti Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Jami Tuhfaturraghibin Alalak atau Masjid Kanas, dan Masjid Tuhfaturraghibin Dalam Pagar, Martapura.

Zuriyat dan Keturunan

Muhammad Arsyad Al-Banjari bin Abdullah Al-Hindi bin Abu Bakar Al-Hindi menikah dengan 11 perempuan, yaitu :

  • Dari istri Tuan Bajut, mempunyai anak :
    • ♀ 1-Syarifah Al-Banjari
      • ♂ Muhammad As'ad
        • ♂ Abu Thalhah
        • ♂ Abu Hamid
        • ♂ Ahmad (Datu Balimau)
        • ♂ Muhammad Arsyad
        • ♂ Sa'duddin (Datu Taniran)
          • ♂ H. Abdul Qadir
            • ♂ H. Athailah
    • ♀ 2-Aisyah Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Bidur, mempunyai anak :
    • 3- Qadhi H.Abu Su'ud Al- Banjari
      • Shafiah
      • Aisyah
      • Aminah
      • H.M. Said Jazuli Nambau
        • Aisyah
        • Hafsah
        • M.Ramli
        • Anang Acil ( Anang Jemain )
        • Diang Kembar
        • Diang Kacil
          • H. Abdul Wahab
          • H. Abdussamad, Qadhi Kandangan
          • H. Abdul Karim Mekkah
      • H. Mas'ud
        • H.M.Thoyib
        • Sairah
        • H.M. Zein Halim Kedah
        • H. Bahauddin
    • 4-Sayyidah Al-Banjari
    • 5-Syekh Qadhi H.Abu Na'im Al-Banjari
    • ♂ 6-Khalifah H.Syihabuddin Al-Banjari
      • ♂ H. Abdul Jalil
        • ♂ H. Abbas Kandangan
      • ♂ H. Muhammad Thahir
  • Dari istri Tuan Lipur, mempunyai anak :
    • ♂ 7-Abdul Manan Al-Banjari
    • ♂ 8-H.Abu Najib Al-Banjari
    • ♂ 9-Al Alim Al Fadhil H.Abdullah Al-Banjari
    • ♂ 10-Abdurrahman Al-Banjari
    • ♂ 11-Al Alim Al Fadhil H.Abdurrahim Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Guwat,Istri Dari Keturunan China Tuan Go Hwat Nio mempunyai anak :
    • 12-Asiyah Al-Banjari
      • H. Mahmud
        • Syekh Abdullah Wujud Mekkah
          • Syekh Ali Al-Banjari Mekkah
            • Abuya H. Husein Martapura
        • Aisyah
          • H. Muhammad Balimau
        • H. M Nur
        • H. Abdullah
          • H. Ali Mekkah
            • H. Atha
            • H. Husein
        • H. M Amin
        • H. Salman Al Farisi
    • 13-Khalifah H.Hasanuddin Al-Banjari
      • H. Muhammad Sholeh
        • H. Abdullah Khotib
          • H. Muhammad Amin
            • H. Muhammad Ramli
              • H. Mahfudz Amin ( Pendiri Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih)
              • H. Abdul Aziz
      • H.M Khalid
        • H. M. Yusuf
          • Iyang
        • H. Abdullah
    • 14-Khalifah H.Zainuddin Al-Banjari
    • 15-Rayhanah Al-Banjari
    • 16-Hafshah Al-Banjari
    • 17-Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Turiyah, mempunyai anak :
    • 18-Nur'aini Al-Banjari
    • 19-Rahmah Al-Banjari
    • 20-Hawa Al-Banjari
  • Dari istri Ratu Aminah binti Pangeran Thaha, mempunyai anak :
    • 21-Mufti Pangeran H. Ahmad (Mufti H. Ahmad)
    • 22-Shafiyyah Al-Banjari
    • 23-Shafura Al-Banjari
    • 24-Maimun Al-Banjari
    • 25-Sholehah Al-Banjari
    • ♂ 26-Pangeran H.Muhammad Al-Banjari
      • ♂ H. Jalaluddin
        • ♂ H. Syamsuddin
          • ♂ H. Abdullah (Haji Legher Pontianak) + ♀Hj. Maimunah binti M.Tarif
            • ♂ H. Sanusi + ♀Hj. Hasnah binti Abdullah bin M.Tarif
              • ♂ Ahmad
              • ♂ H. Rahmat
              • ♀ Zubaidah
              • ♀ Hj. Salmah
              • ♀ Rajenah
              • ♀ Halimah
    • 27-Maryam Al-Banjari
  • Dari istri Tuan Palung, mempunyai anak :
    • 28-Salman Al-Farizi Al-Banjari
    • 29-Salamah Al-Banjari
    • 30-Salim Al-Banjari
      • Siti Khadijah
        • H. M Sa'ad
          • H. M Said
      • H. M Thoyib
      • H. Muhammad
  • Dari istri Tuan Kadarmanik, Tuan Markidah, Tuan Liyyuhi dan Tuan Dayi tidak mempunyai anak.
  1. Haji Mohamed Sanusi Bin Mahmood, mantan mufti pertama Singapura tahun 1969-1972, mantan Presiden Mahkamah Syariah Singapura, mantan ketua penasihat ehwal agama Persekutuan Seruan Islam Singapura.[6][7]
  2. Husein Kedah al-Banjari, mufti kerajaan negeri Kedah, Malaysia.
  3. Djazouly Seman, ulama Banjar, Kalimantan Selatan

Bagan Silsilah Muhammad Arsyad al-Banjari

Silsilah:
1.Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
↓ (berputri)
2.Fatimah Az-Zahra
↓ (berputra)
3.Husain Asy-Syahid
↓ (berputra)
4.Ali Zainal Abidin As-Sajjad
↓ (berputra)
5.Muhammad Al-Baqir
↓ (berputra)
6.Ja'far Ash-Shadiq
↓ (berputra)
7. Ali Al-Uraidhi
↓ (berputra)
8. Muhammad An-Naqib
↓ (berputra)
9. Isa Ar-Rumi
↓ (berputra)
10. Ahmad Al-Muhajir
↓ (berputra)
11. Ubaidillah
↓ (berputra)
12. Alwi Al-Awwal (Alawiyyin) Abi Sa'adah
↓ (berputra)
13. Muhammad Maula Shama'ah
↓ (berputra)
14. Alwi Ats-Tsani
↓ (berputra)
15. Ali Khali' Qasam
↓ (berputra)
16. Muhammad Shahib Mirbath
↓ (berputra)
17. Ali Walidil Faqihi / Ali Faqih Nuruddin Al-'Adham Al-Faqih Al-Muqaddam
↓ (berputra)
18. Muhammad Al-Faqih Muqaddam (+1232 M)
↓ (berputra)
19. Alwi Al-Ghayyur
↓ (berputra)
20. Ali Maula Ad-Dark
↓ (berputra)
21. Muhammad Al-Mauladawilah
↓ (berputra)
22. Abdurrahman Assegaf
↓ (berputra)
23. Syaikh Abu Bakar As-Sakran
↓ (berputra)
24. Abdullah Al-'Aydarus Al-Akbar (Datu Seluruh Keluarga Al-'Aydarus)
↓ (berputra)
25. Syaikh
↓ (berputra)
26. Abdullah
↓ (berputra)
27. Husain
↓ (berputra)
28. Ahmad Ash-Shalabiyah
↓ (berputra)
29. Sulthan Syarif Hasyim Abu Bakar Mindanao Al-Hindi
↓ (berputra)
30. Abdul Haris ( Sulthan Abdurrasyid )
↓ (berputra)
31. Abu Bakar
↓ (berputra)
32. Abdullah Lok-Gabang
↓ (berputra)
33. Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari
↓ (berputri)
Syarifah diperistri Syekh Abdul Wahab Bugis
↓ (berputri)
Datu Fatimah Abdul Wahab Al-Banjary diperistri Tuan Haji Muhammad Said Bugis

( Al-Banjary)

↓ (berputri)
Ratu Halimah diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
↓ (berputra)
Wali sultan banjar Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema menikahi Ratu Hasiah binti Pangeran Antasari
↓ (berputri)
Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR) diperistri Pangeran Sjerief Aboe Bakar(PANGERAN SYARIF ABU BAKAR)
↓ (berputri)
Syarifah Intan
Muhammad Arsyad Al-Banjari menikah dengan 11 perempuan, yaitu :

1. ♂ DARI ISTRI TUAN BAJUT, MEMPUNYAI ANAK

↓ (berputri)

1.1.♀ -SYARIFAH AL-BANJARI

1.2.♀ -Aisyah Al-Banjari


2.DARI ISTRI TUAN BIDURI, MEMPUNYAI ANAK

↓ (berputra)

2.1. Qadhi H.Abu Su'ud Al- Banjari

2.2-Sayyidah Al-Banjari

2.3. -Syekh Qadhi H.Abu Na'im Al-Banjari

2.4. -Khalifah H.Syihabuddin Al-Banjari


3.DARI ISTRI TUAN LIPUR, MEMPUNYAI ANAK

↓ (berputra)

3.1-Abdul Manan Al-Banjari

3.2-H.Abu Najib Al-Banjari

3.3.-Al Alim Al Fadhil H.Abdullah Al-Banjari

3.4-Abdurrahman Al-Banjari

3.5-Al Alim Al Fadhil H.Abdurrahim Al-Banjari


4. DARI ISTRI TUAN GUWAT,ISTRI DARI KETURUNAN CHINA TUAN GO HWAT NIO MEMPUNYAI ANAK

↓ (berputra)

4.1. -Asiyah Al-Banjari

4.2. -Khalifah H.Hasanuddin Al-Banjari

4.3.-Khalifah H.Zainuddin Al-Banjari

4.4.-Rayhanah Al-Banjari

4.5.-Hafshah Al-Banjari

4.6-Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari


5. DARI ISTRI TUAN TURIYAH, MEMPUNYAI ANAK :

↓ (berputra)

5.1 -Nur'aini Al-Banjari

5.2.-Rahmah Al-Banjari

5.3-Hawa Al-Banjari


6. DARI ISTRI RATU AMINAH BINTI PANGERAN THAHA, MEMPUNYAI ANAK :

↓ (berputra)

6.1. Mufti Pangeran H. Ahmad (Mufti H. Ahmad)

6.2.-Shafiyyah Al-Banjari

6.3.-Shafura Al-Banjari

6.4.-Maimun Al-Banjari

6.5.-Sholehah Al-Banjari

6.6.-Pangeran H.Muhammad Al-Banjari

6.7.-Maryam Al-Banjari


7. DARI ISTRI TUAN PALUNG, MEMPUNYAI ANAK :

↓ (berputra)

7.1. -Salman Al-Farizi Al-Banjari

7.2.-Salamah Al-Banjari

7.3.-Salim Al-Banjari


8. Dari istri Tuan Kadarmanik, tidak mempunyai anak.


9. Dari istri Tuan Markidah,tidak mempunyai anak.


10.Dari istri Tuan Liyyuhi ,tidak mempunyai anak.


11.Dari istri Tuan Dayi tidak mempunyai anak.


Jalur Silsilah Ratu Halimah
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari menikahi TUAN BAJUT)
↓ (berputri)
SYARIFAH AL-BANJARI diperistri ♂ Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary
↓ (berputri)
DATU FATIMAH ABDUL WAHAB AL-BANJARI Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjary)
↓ (berputri)
RATU HALIMAH AL-BANJARI Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
↓ (berputra)
WALI SULTAN BANJAR PANGERAN MANGKOE BOEMI Pangeran Wira Kasoema menikahi Ratu Hasiah binti Pangeran Antasari
↓ (berputri)
RATOE SJERIEF ABOE BAKAR(RATU SYARIF ABU BAKAR) Diperistri PANGERAN SJERIEF ABOE BAKAR(PANGERAN SYARIF ABU BAKAR)
↓ (berputri)
SYARIFAH INTAN

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Radar Banjarmasin - Peninggalan Datu Kalampayan
  2. ^ Mahsun Fuad, Hukum Islam Indonesia: dari nalar partisipatoris hingga emansipatoris, PT LKiS Pelangi Aksara, 2005 ISBN 9798451139, 9789798451133
  3. ^ (Melayu) Abdul Rahman Hj. Abdullah (2016). "Sejarah, Tamadun, Islam, Masihi, Nusantara". Biografi Agung Syaikh Arsyad Al-Banjari. Malaysia: Karya Bestari. hlm. 95. ISBN 9678605945.  ISBN 9789678605946
  4. ^ (Indonesia) A. Suryana Sudrajat (2006). Ulama pejuang dan ulama petualang: belajar kearifan dari Negeri Atas Angin : Seri khazanah kearifan. Indonesia: Erlangga. hlm. 72. ISBN 9797816079.  ISBN 9789797816070
  5. ^ Abdul Rashid Melebek, Amat Juhari Moain (2006). Sejarah bahasa Melayu. Utusan Publications. ISBN 9676118095. ISBN 9789676118097
  6. ^ http://mahmudbanjarmasin.blogspot.co.id/
  7. ^ (Inggris) Zainul Abidin bin Rasheed (2016). Majulah!: 50 Years of Malay/Muslim Community in Singapore. Singapore: World Scientific. hlm. 525. ISBN 9789814759885.  ISBN 9814759880

Bacaan lanjutan

  • Muslich Shabir. Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari tentang zakat: suntingan teks dan analisis intertekstual. Nuansa Aulia, 2005. ISBN 9799966205, ISBN 9789799966209.
  • Ahmad Basuni. Djiwa jang besar (Sjech Muhammad Arsjad Bandjar). 1949
  • Khairil Anwar· Teologi Al Banjari. 2020

Pranala luar

|}