Lompat ke isi

Tjong A Fie: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Changing Medan
Baris 13: Baris 13:
Salah satu peninggalannya yang masih cukup terkenal hingga saat ini adalah rumahnya di kawasan Kesawan. Diselesaikan pada tahun [[1900]], rumahnya yang menunjukkan pengaruh campuran [[Art Deco]]-Tionghoa-Barat kini menjadi salah satu ikon kota Medan. Bentuk rumah ini sangat mirip dengan rumah Cheong Fatt Tze, famili A Fie yang merupakan [[taipan]] besar di Penang. Sayangnya rumahnya kurang terawat dengan baik pada saat ini sehingga tampak seperti terlantar.
Salah satu peninggalannya yang masih cukup terkenal hingga saat ini adalah rumahnya di kawasan Kesawan. Diselesaikan pada tahun [[1900]], rumahnya yang menunjukkan pengaruh campuran [[Art Deco]]-Tionghoa-Barat kini menjadi salah satu ikon kota Medan. Bentuk rumah ini sangat mirip dengan rumah Cheong Fatt Tze, famili A Fie yang merupakan [[taipan]] besar di Penang. Sayangnya rumahnya kurang terawat dengan baik pada saat ini sehingga tampak seperti terlantar.


Sewaktu menjabat sebagai Kapitan China, A Fie ikut mengoperasikan tempat perjudian yang disahkan pemerintah dan hampir tiga puluh rumah bordil.
Sewaktu menjabat sebagai Kapitan Tionghoa, A Fie ikut mengoperasikan tempat perjudian yang disahkan pemerintah dan hampir tiga puluh rumah bordil.


Pengaruh Tjong A Fie tidak hanya terasa di Medan saja, namun juga di luar negeri seperti [[Penang]], [[Singapura]], [[Hong Kong]], Tiongkok dan bahkan [[Amsterdam]]. Di Amsterdam, dia menjadi salah seorang pendiri Institut Kolonial yang kini bernama Institut Tropis Kerajaan (''Koninklijk Instituut voor de Tropen'').
Pengaruh Tjong A Fie tidak hanya terasa di Medan saja, namun juga di luar negeri seperti [[Penang]], [[Singapura]], [[Hong Kong]], Tiongkok dan bahkan [[Amsterdam]]. Di Amsterdam, dia menjadi salah seorang pendiri Institut Kolonial yang kini bernama Institut Tropis Kerajaan (''Koninklijk Instituut voor de Tropen'').

Revisi per 21 Mei 2006 06.44

Tjong A Fie (18601921) adalah seorang pewirausaha, bankir dan industrialis Tionghoa yang terkenal dari kota Medan, Indonesia dan juga salah satu pendiri kota Medan.

Biografi

Lahir di provinsi Guangdong di Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1860, Tjong A Fie datang ke Medan dari Guangdong pada tahun 1875 dengan hanya membawa beberapa koin perak yang diikatkan ke pinggangnya.

Bersama dengan saudaranya Tjong Yong Hian, dia berhasil membangun usaha dalam bidang perkebunan yang sukses. Perusahaannya sendiri mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan dan dia menjadi salah satu orang Tionghoa terkaya di Sumatra. Keberhasilannya tersebut membuat dia mempunyai hubungan yang dekat dengan para petinggi-petinggi Medan pada saat itu, di antaranya Sultan Deli Makmun Al Rasjid dan pejabat-pejabat kolonial Belanda. A Fie pun lalu dilantik sebagai Kapitan China (Majoor der Chineezen), pemimpin komunitas Tionghoa di Medan.

Tjong A Fie meninggal pada tahun 1921.

Pengaruh

A Fie dikenal sebagai dermawan dan banyak berjasa dalam pembangunan kota Medan. Dialah orang yang merintis dibangunnya jalur kereta api yang menghubungkan Medan dengan wilayah pelabuhan Belawan. Selain itu, dia juga menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama. Afie juga adalah donatur pembangunan Masjid Raya Al Mansun Medan.

Salah satu peninggalannya yang masih cukup terkenal hingga saat ini adalah rumahnya di kawasan Kesawan. Diselesaikan pada tahun 1900, rumahnya yang menunjukkan pengaruh campuran Art Deco-Tionghoa-Barat kini menjadi salah satu ikon kota Medan. Bentuk rumah ini sangat mirip dengan rumah Cheong Fatt Tze, famili A Fie yang merupakan taipan besar di Penang. Sayangnya rumahnya kurang terawat dengan baik pada saat ini sehingga tampak seperti terlantar.

Sewaktu menjabat sebagai Kapitan Tionghoa, A Fie ikut mengoperasikan tempat perjudian yang disahkan pemerintah dan hampir tiga puluh rumah bordil.

Pengaruh Tjong A Fie tidak hanya terasa di Medan saja, namun juga di luar negeri seperti Penang, Singapura, Hong Kong, Tiongkok dan bahkan Amsterdam. Di Amsterdam, dia menjadi salah seorang pendiri Institut Kolonial yang kini bernama Institut Tropis Kerajaan (Koninklijk Instituut voor de Tropen).

Nama Tjong A Fie diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Medan, meski namanya kemudian berubah menjadi Jl. KH Ahmad Dahklan.

Referensi dan pranala luar