Songkok: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{Infobox clothing type |
{{Infobox clothing type |
||
| name = Songkok |
| name = Songkok |
||
| image_file = |
| image_file = [[File:Gu Hongzhong's Night Revels, Detail 6.jpg|thumb|350px]] |
||
| image_size = |
| image_size = |
||
| caption = Lukisan karya Gu Hongzhong menggambarkan para pria bersongkok dengan berbagai macam jenis pada era dinasti Song (宋國, ''sòng-kok''). |
|||
| caption = Soekarno Hobi mengenakan Peci, merupakan murid HOS Tjokroaminoto |
|||
| type = Topi tradisional |
| type = Topi tradisional |
||
| material = |
| material = |
||
| location = [[ |
| location = [[Dinasti Song|Songkok]] (Tiongkok) |
||
| manufacturer = [[ |
| manufacturer = [[Orang Tionghoa]] |
||
| url = }} |
|||
| url = }}'''Songkok''' merupakan topi tradisional masyarakat Nusantara yang telah ada sejak zaman kerajan Majapahit secara estafet hingga menjadi peci songkok nasional seperti saat ini. sebutan lainnya adalah ''kuluk, kupluk, ketu''. |
|||
[[File:Gu Hongzhong's Night Revels 1 edit (cropped2).jpg|thumb|350px|right|Gambaran berbagai macam jenis dan bentuk songkok pada era dinasti Song (960–1279).]] |
|||
'''Songkok'''<ref name="KBBI">{{cite web |title=Cari "''Songkok''" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) |language=id |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/songkok |work=Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> ([[Kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-nan-hok|宋國}}, ''{{lang|nan-hok|[[Pe̍h-ōe-jī|sòng-kok]]}}'', {{lit|[[dinasti Song]]}}) adalah [[tudung]] atau penutup kepala khas [[Tiongkok]] berasal dari era [[dinasti Song]], yang umumnya dikenakan oleh kaum pria Tionghoa. |
|||
== Nomenklatur == |
|||
Sama seperti halnya istilah "''tiongkok''" dalam bahasa Indonesia yang mulanya dieja sebagai "''tjongkok''", berasal dari istilah bahasa Min Hokien 中国 ([[Pe̍h-ōe-jī|PŌJ]]: ''chòng-kok''), yang berarti "dinasti [[Qin]]" atau "negara Cina". Istilah "''songkok''" pun [[etimologi|beretimologi]] dari bahasa Min Hokien 宋國 (''sòng-kok''), yang berarti "dinasti Song" atau "negara Songhoa". Hal ini merujuk kepada tempat asal-usul topi songkok itu sendiri, yakni negara/dinasti Song pada masa 960–1279 yang kini merupakan bagian dari wilayah [[Republik Rakyat Tiongkok]]. |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Berdasarkan sejarahnya, songkok berasal dari era 960–1279 dan sejatinya merupakan tudung atau penutup kepala kebesaran khas kaisar atau kaum bangsawan negara/dinasti Song. Penyebutan istilah "songkok" secara spesifik dapat ditemui dalam manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Min Hokien dari abad ke-11 Masehi. Bagi masyarakat Tiongkok utara, istilah 頭兜 (''tóudōu'', {{lit|penutup kepala}}) kerap digunakan secara general untuk merujuk tudung kepala. |
|||
Awalnya disebut ketopong songkok sebuah topi mahkota beludru dihiasi orenamen emas yang merupakan mahkota Raja [[Majapahit]]. Kemudian turut digunakan oleh raja-raja Jawa yang disebut ''kuluk Jawa'' dengan bentuk lebih minimalis dengan pita emas'','' Selanjutnya topi mahkota tetap digunakan pada kesultanan Demak, Kesultanan Mataram Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Kadipaten Pakualam, Kadipaten Mangkunegaran hingga digunakan oleh bupati-bupati Jawa Madura pada era Kolonial belanda. |
|||
Songkok di Asia Tenggara pertama kali dipopulerkan di kotanya para cukong, sebuah kota di tenggara pulau [[Sumatra]] yang kini dikenali sebagai [[Palembang]]. Kata "''cukong''" itu sendiri berasal dari bahasa Min Hokien, 巨港 (''cù-kong'', atau dalam pinyin Mandarin dieja sebagai ''jù-gǎng''). Popularitas songkok diduga melejit lantaran hubungan baik antara dinasti Song dengan kekaisaran [[Sriwijaya]] yang pada masa yang sama (671–1025) juga merupakan suatu monarki besar di Asia Tenggara. Perdagangan antar kedua kekaisaran besar ini juga memberikan benefit dan pertukaran budaya bagi kedua belah pihak. |
|||
Hingga pada ada seorang bangsawan dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang melepas gelar bangsawannya, ialah [[Oemar Said Tjokroaminoto|Hos Tjokroaminoto]] yang kemudian menjadi ketua [[Sarekat Islam]]. Menurutnya sudah waktunya merdeka dan tidak tunduk kepada Kolonial maupun budaya Feodalisme sehingga memodifikasi topi bangsawan ''Kuluk Jawa'' menjadi lebih pendek tanpa ada hiasan warna emas yang kemudian dapat digunakan oleh masyarakat biasa, terutama anggota Sarekat Silam yang tersebar diseluruh Nusantara, topi hasil modifikasi Hos Tjokroaminoto disebut dengan ''Kupluk'', maka dari itu mendapat julukan dari kolonial Belana sebagai ''De Ongekroonde Van Java'' yang berarti Raja Jawa Tanpa Mahkota.[https://regional.kompas.com/read/2022/08/17/060700378/peci-hitam-soekarno?page=all][https://barisan.co/sejarah-asal-usul-peci/] <ref>{{Cite web|last=khazanah|first=khazanah|date=21 desember 2020|title=Asal Usul Peci, Perlu Kamu Ketahui|url=https://barisan.co/sejarah-asal-usul-peci/|website=Barisan|access-date=10/01/2024}}</ref> |
|||
== Variasi == |
|||
Untuk memenuhi kebutuhan permintaan topi Songkok untuk anggota Sarekat Islam, Maka Hos Tjokroaminoto mengerahkan Sarekat Islam Afdeling Gresik untuk memproduksi Topi Songkok, hingga saat ini [[Kabupaten Gresik|Gresik]] dikenal sebagai industri Songkok terbesar di dunia.[https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/08/19/gresik-kabupaten-andalan-produsen-kopiah] |
|||
<gallery widths="200" heights="150"> |
|||
File:Gu Hongzhong 13.jpg|Lukisan karya Gu Hongzhong menggambarkan pria bersongkok tinggi serupa tarbus khas Turki sedang dikelilingi oleh wanita. |
|||
File:Emperor Taizu play Cuju.jpg|Gambaran aktivitas [[Kaisar Taicung dari Song|Taicung]], kaisar Songkok era 976-997. |
|||
File:Zhou Wenju's A Literary Garden.jpg|Lukisan karya Zhou Wenju yang menggambarkan para pria bersongkok, abad ke-12. |
|||
File:宋代帝半身像册.07.宋神宗.jpg|Gambaran [[Kaisar Syencung dari Song|Syencung]] bersongkok. |
|||
</gallery> |
|||
== Lihat juga == |
== Lihat juga == |
||
Baris 22: | Baris 33: | ||
** [[Kopiah Palestina]] – jenis kopiah khas Palestina |
** [[Kopiah Palestina]] – jenis kopiah khas Palestina |
||
** [[Kipah]] – jenis kopiah khas Yahudi |
** [[Kipah]] – jenis kopiah khas Yahudi |
||
* [[Peci]] – penutup kepala khas Moroko asal kota Fez |
* [[Peci]] – penutup kepala khas Moroko asal kota Fez |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Tautan eksternal == |
|||
{{wiktionary|lang=id}} |
|||
{{Commons category|Songkok}} |
|||
{{Portal bar|Tiongkok}} |
|||
[[Kategori:Topi]] |
[[Kategori:Topi]] |
||
[[Kategori:Budaya Tiongkok]] |
[[Kategori:Budaya Tiongkok]] |
||
[[Kategori:Pakaian Tionghoa]] |
[[Kategori:Pakaian Tionghoa]] |
||
[[Kategori:Pakaian Indonesia]] |
[[Kategori:Pakaian Indonesia]] |
||
[[Kategori:Pakaian Malaysia]] |
|||
[[Kategori:Pakaian Brunei]] |
|||
[[Kategori:Alat ibadah Islam]] |
[[Kategori:Alat ibadah Islam]] |
||
[[Kategori:Busana Muslim pria]] |
[[Kategori:Busana Muslim pria]] |
||
[[Kategori:Aksesori]] |
[[Kategori:Aksesori]] |
||
{{pakaian-stub}} |
{{pakaian-stub}} |
Revisi per 12 Januari 2024 14.26
Jenis | Topi tradisional |
---|---|
Tempat asal | Songkok (Tiongkok) |
Pemanufaktur | Orang Tionghoa |
Songkok[1] (serapan dari Min Hokien: 宋國, sòng-kok, terj. har. 'dinasti Song') adalah tudung atau penutup kepala khas Tiongkok berasal dari era dinasti Song, yang umumnya dikenakan oleh kaum pria Tionghoa.
Nomenklatur
Sama seperti halnya istilah "tiongkok" dalam bahasa Indonesia yang mulanya dieja sebagai "tjongkok", berasal dari istilah bahasa Min Hokien 中国 (PŌJ: chòng-kok), yang berarti "dinasti Qin" atau "negara Cina". Istilah "songkok" pun beretimologi dari bahasa Min Hokien 宋國 (sòng-kok), yang berarti "dinasti Song" atau "negara Songhoa". Hal ini merujuk kepada tempat asal-usul topi songkok itu sendiri, yakni negara/dinasti Song pada masa 960–1279 yang kini merupakan bagian dari wilayah Republik Rakyat Tiongkok.
Sejarah
Berdasarkan sejarahnya, songkok berasal dari era 960–1279 dan sejatinya merupakan tudung atau penutup kepala kebesaran khas kaisar atau kaum bangsawan negara/dinasti Song. Penyebutan istilah "songkok" secara spesifik dapat ditemui dalam manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Min Hokien dari abad ke-11 Masehi. Bagi masyarakat Tiongkok utara, istilah 頭兜 (tóudōu, terj. har. 'penutup kepala') kerap digunakan secara general untuk merujuk tudung kepala.
Songkok di Asia Tenggara pertama kali dipopulerkan di kotanya para cukong, sebuah kota di tenggara pulau Sumatra yang kini dikenali sebagai Palembang. Kata "cukong" itu sendiri berasal dari bahasa Min Hokien, 巨港 (cù-kong, atau dalam pinyin Mandarin dieja sebagai jù-gǎng). Popularitas songkok diduga melejit lantaran hubungan baik antara dinasti Song dengan kekaisaran Sriwijaya yang pada masa yang sama (671–1025) juga merupakan suatu monarki besar di Asia Tenggara. Perdagangan antar kedua kekaisaran besar ini juga memberikan benefit dan pertukaran budaya bagi kedua belah pihak.
Variasi
-
Lukisan karya Gu Hongzhong menggambarkan pria bersongkok tinggi serupa tarbus khas Turki sedang dikelilingi oleh wanita.
-
Gambaran aktivitas Taicung, kaisar Songkok era 976-997.
-
Lukisan karya Zhou Wenju yang menggambarkan para pria bersongkok, abad ke-12.
-
Gambaran Syencung bersongkok.
Lihat juga
- Kopiah – penutup kepala khas Arab asal Kufah
- Kopiah Palestina – jenis kopiah khas Palestina
- Kipah – jenis kopiah khas Yahudi
- Peci – penutup kepala khas Moroko asal kota Fez
Referensi
- ^ "Cari "Songkok" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)". Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.