Bahasa Arab Indonesia: Perbedaan antara revisi
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
==Sejarah== |
==Sejarah== |
||
Dilihat dari perspektif sejarah, bahasa dan [[budaya Arab]] telah dikenal sejak masuknya [[Islam]] ke [[Nusantara]], itu artinya jauh sebelum [[kemerdekaan Indonesia]], bahasa Arab sudah mulai dikenal oleh [[Pribumi Indonesia|masyarakat pribumi]]. Hubungan antara bahasa Arab dan Islam di Nusantara ini jika ditelusuri, kultur bahasa Arab sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan kultur Islam Nusantara, misalnya dari segi bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari.<ref name="FITK UIN Malang">{{Cite web|last=adminfitk|date=2020-01-07|title=Bahasa Arab di Indonesia|url=https://fitk.uin-malang.ac.id/bahasa-arab-di-indonesia/|website=FITK|language=en-US|access-date=2023-11-22}}</ref> |
Dilihat dari perspektif sejarah, bahasa dan [[budaya Arab]] telah dikenal sejak masuknya [[Islam]] ke [[Nusantara]], itu artinya jauh sebelum [[kemerdekaan Indonesia]], bahasa Arab sudah mulai dikenal oleh [[Pribumi Indonesia|masyarakat pribumi]]. Hubungan antara bahasa Arab dan Islam di Nusantara ini jika ditelusuri, kultur bahasa Arab sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan kultur [[Islam Nusantara]], misalnya dari segi bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari.<ref name="FITK UIN Malang">{{Cite web|last=adminfitk|date=2020-01-07|title=Bahasa Arab di Indonesia|url=https://fitk.uin-malang.ac.id/bahasa-arab-di-indonesia/|website=FITK|language=en-US|access-date=2023-11-22}}</ref> |
||
Perkembangan bahasa Arab terjadi disebabkan karena singgahnya para pedagang Arab dan [[bangsa Persia|Persia]] di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang. Diketahui bahwa bahasa dan sastra Arab diperkirakan ada di Nusantara ini sejak awal abad ke 7–8 Masehi dan mulai berkembang pesat pada abad ke 9–12 Masehi (teori ini didukung oleh [[Buya Hamka|Hamka]], Van Leur, dan T.W. Arnod).<ref name="FITK UIN Malang"/> |
Perkembangan bahasa Arab terjadi disebabkan karena singgahnya para pedagang Arab dan [[bangsa Persia|Persia]] di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang. Diketahui bahwa bahasa dan sastra Arab diperkirakan ada di Nusantara ini sejak awal abad ke 7–8 Masehi dan mulai berkembang pesat pada abad ke 9–12 Masehi (teori ini didukung oleh [[Buya Hamka|Hamka]], Van Leur, dan T.W. Arnod).<ref name="FITK UIN Malang"/> |
Revisi per 6 Februari 2024 08.23
Bahasa Arab Indonesia
Bahasa Arab Lokal العربية الاندونيسية | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia (daerah pemukiman keturunan Arab dan pesantren) | ||||
Etnis | Arab-Indonesia (umumnya) Santri (formal) | ||||
Penutur | |||||
| |||||
Abjad Arab | |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
IETF | ayh-ID | ||||
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
| |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Arab Indonesia (bahasa Arab: العربية الاندونيسية) adalah varietas bahasa Arab yang dituturkan di Indonesia. Bahasa Arab di Indonesia umumnya dituturkan oleh keturunan Arab dan kaum santri yang mempelajari bahasa Arab di tempat pendidikan Islam atau pesantren. Bahasa ini umumnya memiliki selingan kata dari bahasa daerah di Indonesia dalam pengunaannya sesuai wilayah dimana bahasa ini dituturkan.
Sejarah
Dilihat dari perspektif sejarah, bahasa dan budaya Arab telah dikenal sejak masuknya Islam ke Nusantara, itu artinya jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, bahasa Arab sudah mulai dikenal oleh masyarakat pribumi. Hubungan antara bahasa Arab dan Islam di Nusantara ini jika ditelusuri, kultur bahasa Arab sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan kultur Islam Nusantara, misalnya dari segi bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari.[1]
Perkembangan bahasa Arab terjadi disebabkan karena singgahnya para pedagang Arab dan Persia di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang. Diketahui bahwa bahasa dan sastra Arab diperkirakan ada di Nusantara ini sejak awal abad ke 7–8 Masehi dan mulai berkembang pesat pada abad ke 9–12 Masehi (teori ini didukung oleh Hamka, Van Leur, dan T.W. Arnod).[1]
Penggunaan
Bahasa Arab yang dituturkan di Indonesia umumnya digunakan oleh orang keturunan Arab dan kaum santri.[2] Bahasa ini memiliki keunikan, yaitu percampuran kosakata dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia serta bahasa daerah lainnya. Bahasa ini umumnya digunakan di tempat pendidikan Islam atau pesantren dan kampung-kampung yang dihuni oleh orang-orang keturunan Arab atau disebut Kampung Arab.[3][4]
Bahasa Arab di Indonesia umumnya dituturkan oleh keturunan Arab di Bogor (Empang dan Cisarua), Surabaya (Ampel), Bangkalan (Kamal), Jakarta (Pekojan), Gresik, Pekalongan, Kediri, Pasuruan (Bangil), Bondowoso, serta daerah pemukiman Arab lainnya di Indonesia.[5]
Lihat juga
Referensi
- ^ a b adminfitk (2020-01-07). "Bahasa Arab di Indonesia". FITK (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-22.
- ^ https://www.neliti.com/publications/266483/metode-pembelajaran-bahasa-asing-arab-di-pondok-pesantren-modern
- ^ Suroiyah, Evi Nurus; Zakiyah, Dewi Anisatuz (2021-06-07). "Perkembangan Bahasa Arab di Indonesia". Muhadasah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab (dalam bahasa Inggris). 3 (1): 60–69. doi:10.51339/muhad.v3i1.302. ISSN 2721-9488.
- ^ "Bahasa Arab Berperan Besar dalam Pengembangan Bahasa Indonesia". Universitas Padjadjaran. 2020-12-29. Diakses tanggal 2023-11-22.
- ^ Indraswara, Mohammad Sahid; Hardiman, Gagoek; Rukayah, Siti; Firmandhani, Satriya W. (2022-04-13). "Karakteristik Kampung Arab di pesisir dan pedalaman (Kasus : Kampung Arab Pekojan, Pasar Kliwon Surakarta dan Sugihwaras Pekalongan)". Jurnal Planologi (dalam bahasa Inggris). 19 (1): 1–18. doi:10.30659/jpsa.v19i1.19767. ISSN 2615-5257.
Pranala luar