Lompat ke isi

Cisompet, Garut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aziz.gb (bicara | kontrib)
kode pos, nama camat
Aziz.gb (bicara | kontrib)
melengkapi biodata kecamatan, informasi dasar, dan pemerintahan kecamatan
Baris 20: Baris 20:
| native_name_lang = Kecamatan Cisompét
| native_name_lang = Kecamatan Cisompét
}}
}}
'''Cisompet''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Garut]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Cisompet terletak di bagian selatan kabupaten Garut.
'''Cisompet''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Garut]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Cisompet terletak di bagian selatan kabupaten Garut.
# Utara: Kecamatan [[Cikajang]], [[Cihurip]] dan [[Singajaya]]
# Utara: Kecamatan [[Cikajang]], [[Cihurip]] dan [[Singajaya]]
# Selatan: Kecamatan [[Pameungpeuk]] dan [[Cibalog]]
# Selatan: Kecamatan [[Pameungpeuk]] dan [[Cibalog]]
# Barat: Kecamatan [[Cikelet]] dan [[Pakenjeng]]
# Barat: Kecamatan [[Cikelet]] dan [[Pakenjeng]]
# Timur: Kecamatan [[Cihurip]], [[Peundeuy]], [[Cibalong]]
# Timur: Kecamatan [[Cihurip]], [[Peundeuy]], [[Cibalong]]

== Sejarah ==
Kecamatan Cisompet memiliki sejarah yang erat terkait dengan proses pemekaran wilayah dari Kecamatan Pameungpeuk. Pada awalnya, Kecamatan Cisompet merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Pameungpeuk sebelum akhirnya mengalami pemekaran menjadi empat kecamatan yang terpisah. Pemekaran tersebut melahirkan kecamatan-kecamatan baru, yaitu Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk (sebagai wilayah induk), dan Kecamatan Cisompet. Proses pemekaran ini terjadi untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik di wilayah tersebut, serta memperhatikan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat yang jumlah penduduknya semakin bertambah.

Selama masa penjajahan Belanda, sejarah Kecamatan Cisompet tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah dan sosial budaya Kecamatan Pameungpeuk yang menjadi wilayah induk. Pengaruh sejarah dan budaya dari wilayah induk ini dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam tradisi, bahasa, adat istiadat, serta pola kehidupan masyarakat sehari-hari. Pada saat itu, pemekaran wilayah menjadi kecamatan-kecamatan baru juga mencerminkan upaya pemerintah kolonial untuk mengatur administrasi dan pelayanan publik secara lebih efektif di berbagai daerah di bawah kekuasaannya.

Pemekaran wilayah menjadi Kecamatan Cisompet sebagai hasil dari pemekaran Kecamatan Pameungpeuk menjadi bagian dari proses pembangunan dan pengembangan administratif di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat di tingkat kecamatan serta upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik di seluruh wilayah administratif Kabupaten Garut secara lebih merata dan efisien.


== Kelurahan/desa ==
== Kelurahan/desa ==
Baris 31: Baris 38:
# [[Cisompet, Cisompet, Garut|Cisompet]]
# [[Cisompet, Cisompet, Garut|Cisompet]]
# [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]]
# [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]]
# [[Jatisari, Cisompet, Garut|Jatisari]]p
# [[Jatisari, Cisompet, Garut|Jatisari]]
# [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]]
# [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]]
# [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]]
# [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]]
Baris 40: Baris 47:


== Proporsi ==
== Proporsi ==
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini.
Proporsi wilayah di kecamatan cisompet adalah sebagai berikut:

Perkampungan (5%), Industri (0,01%), [[Pertambangan]] (0%), Pesawahan (7%), Tegalan (9%), Kebun Campuran (15%), Perkebunan (27%), Padang Semak (5%), Hutan (29%), Perairan Darat (1%), Lain Lain (1%), Kebanyakan wilayah kecamatan Cisompet terletak di Ketinggian 25-1100 Dpl.
Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 25-1100 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar, sementara keberadaan perkebunan dan kebun campuran menunjukkan bahwa kecamatan Cisompet memiliki keragaman potensi perkebunan campuran yakni perkebunan karet, coklat dan perkebunan teh.

Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa Neglasari dan Margamulya, memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.


== Iklim ==
== Iklim ==
Iklim di Kecamatan Cisompet adalah Iklim Tropis, Seperti halnya Kecamatan [[Pakenjeng]], Kecamatan Cisompet mempunyai kontur beragam dari Dataran Tinggi dan Dataran Rendah di wilayah mendekati kontur Pantai di bagian selatan (Desa Depok), hingga iklim Tropis Sejuk di wilayah Utara yang bergunung-gunung seperti di Desa Neglasari dan Margamulya bagian utara.
Kecamatan Cisompet memiliki iklim tropis yang bervariasi, mengingatkan pada kesamaan keadaan iklim di Kecamatan Pakenjeng. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di Desa Depok. Di sebelah utara, terdapat area pegunungan yang menjadikan iklimnya cenderung tropis sejuk, terutama di wilayah seperti Desa Neglasari dan Margamulya bagian utara. Perbedaan ini mencerminkan keragaman geografis yang memengaruhi iklim serta kondisi lingkungan di berbagai bagian Kecamatan Cisompet.


== Sumber Daya Alam ==
== Sumber Daya Alam ==
Sektor Pertanian di Kecamatan Cisompet yaitu Manggis (Depok, Sukanagara, Sukamukti, Cihaurkuning), Pisang (Sukanagara, Depok, Neglasari, Cikondang, Jatisari), Ubi Kayu (Panyindangan), Mangga (Depok, Cisompet), Coklat (Cisompet, Sindangsari), dan Petai (Depok, Sukanagara, Sukamukti)
Sektor pertanian di Kecamatan Cisompet, Garut, memiliki ragam komoditas unggulan yang mendukung perekonomian lokal. Di antara komoditas tersebut adalah manggis ( Desa Depok, Sukanagara, Sukamukti, dan Cihaurkuning). Selain itu, ditemukan kebun pisang di Desa (Sukanagara, Depok, Neglasari, Cikondang, dan Jatisari), sedangkan ubi kayu umumnya ditanam di Desa Panyindangan. Kecamatan ini juga terkenal dengan produksi mangga di wilayah Desa Depok dan Desa Cisompet, serta perkebunan coklat di Cisompet dan Sindangsari. Petai juga menjadi komoditas penting yang tersebar di Depok, Sukanagara, dan Sukamukti.

Sektor Perkebunan yaitu Cengkeh (Sukamukti, Sukanagara), Kakao, Kelapa (Depok, Sukanagara), Kopi, Nilam, Karet (Sindangsari, Cisompet) dan Teh (Neglasari dan sebagian Sindangsari Utara).
Di sektor perkebunan, Kecamatan Cisompet turut berperan dalam produksi komoditas seperti cengkeh (Sukamukti, Sukanagara), kakao, kelapa (Depok, Sukanagara), kopi, nilam, dan karet (Sindangsari, Cisompet), serta banyak perkebunan teh di Neglasari dan sebagian Sindangsari Utara.
Perikanan menyumbang 250,36 Ton pada tahun 2003.

Sementara itu, sektor perikanan darat juga memiliki peran penting dalam ekonomi lokal Kecamatan Cisompet, dengan sumbangan produksi mencapai 250,36 ton pada tahun 2023. Potensi perikanan darat di wilayah ini menunjukkan pentingnya pengelolaan sumber daya perairan yang tepat untuk mendukung keberlanjutan sektor perikanan dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Cisompet.


== Demografi ==
== Demografi ==
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari Suku Sunda, dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya Suku Jawa yang merupakan kelompok terbesar kedua. Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971. Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet mayoritas berbahasa Sunda sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi, bahasa Indonesia juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.
Sebagian besar penduduk Cisompet, adalah Suku Sunda (98%), dan sisanya adalah suku-suku lainya dengan suku Jawa sebagai suku terbesar kedua, Jumlah penduduk di Kecamatan Cisompet adalah 44.962 Jiwa (2022) dengan 22.482 Laki laki dan 21.432 Perempuan, serta Kepadatan wilayah yaitu 284 KM2, serta 13.971 Rumah Tangga, Mata Pencaharian warga Kec. Cisompet adalah [[Petani]], [[Pedagang]], {{Agrobisnis}} dll. Dan sebagian besar warga Cisompet bergama [[Islam]]

Mayoritas penduduk Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian. Selain itu, mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menganut agama Islam dengan mencerminkan keberagaman budaya dan agama yang hidup harmonis di tengah masyarakat setempat.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Baris 83: Baris 97:


== Kesehatan ==
== Kesehatan ==
Kecamatan Cisompet menyediakan beragam sarana kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Terdapat 1 (satu) Puskesmas Lengkap dan 8 (delapan) Puskesmas Pembantu yang tersebar di berbagai desa. Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan satu Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dua toko obat (Apotek), serta satu Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Dengan adanya beragam fasilitas tersebut, diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk Kecamatan Cisompet dapat terpenuhi dengan baik.
Puskesmas DTP (0), [[Puskesmas Lengkap]]: 1, [[Puskesmas]] Pembantu: 8, Balai Pengobatan 8, BKIA 1, Toko Obat 2,Poned

== Transportasi ==
Kecamatan Cisompet merupakan wilayah yang memiliki posisi strategis, terletak di jalur utama penghubung Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara. Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, yang sudah pasti melewati Kecamatan Cisompet dan memberikan akses yang penting bagi masyarakat di sekitar jalan raya Pameungpeuk - Garut.

Selain itu, terdapat juga layanan minibus (elp) lokal yang menghubungkan Bandung-Garut- menuju Desa Cikondang/Cihaurkuning serta Garut-Cisompet menuju Desa Panyindangan, yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat lokal menuju Kota Garut atau Kota Bandung.

Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet juga didukung oleh angkutan desa yang dikenal sebagai Cisompetan, yang aktif melayani beberapa rute terutama antara Depok dan Kecamatan Pameungpeuk setiap hari dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.


== Pariwisata ==
== Pariwisata ==

Revisi per 14 Maret 2024 09.35

Cisompet
ᮎᮤᮞᮧᮙ᮪ᮕᮦᮒ᮪
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenGarut
Pemerintahan
 • CamatFahmi Prayoga, S.STP., M.Ak. (2022)
Populasi
 • Total+- 44,962 (2.022) jiwa
Kode pos
44174
Kode Kemendagri32.05.28 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3205090 Edit nilai pada Wikidata
Luas17.225 Ha
Situs webhttps://kecamatancisompet.id/

Cisompet adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Cisompet terletak di bagian selatan kabupaten Garut.

  1. Utara: Kecamatan Cikajang, Cihurip dan Singajaya
  2. Selatan: Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalog
  3. Barat: Kecamatan Cikelet dan Pakenjeng
  4. Timur: Kecamatan Cihurip, Peundeuy, Cibalong

Sejarah

Kecamatan Cisompet memiliki sejarah yang erat terkait dengan proses pemekaran wilayah dari Kecamatan Pameungpeuk. Pada awalnya, Kecamatan Cisompet merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Pameungpeuk sebelum akhirnya mengalami pemekaran menjadi empat kecamatan yang terpisah. Pemekaran tersebut melahirkan kecamatan-kecamatan baru, yaitu Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk (sebagai wilayah induk), dan Kecamatan Cisompet. Proses pemekaran ini terjadi untuk memperluas cakupan administratif dan pelayanan publik di wilayah tersebut, serta memperhatikan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat yang jumlah penduduknya semakin bertambah.

Selama masa penjajahan Belanda, sejarah Kecamatan Cisompet tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah dan sosial budaya Kecamatan Pameungpeuk yang menjadi wilayah induk. Pengaruh sejarah dan budaya dari wilayah induk ini dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam tradisi, bahasa, adat istiadat, serta pola kehidupan masyarakat sehari-hari. Pada saat itu, pemekaran wilayah menjadi kecamatan-kecamatan baru juga mencerminkan upaya pemerintah kolonial untuk mengatur administrasi dan pelayanan publik secara lebih efektif di berbagai daerah di bawah kekuasaannya.

Pemekaran wilayah menjadi Kecamatan Cisompet sebagai hasil dari pemekaran Kecamatan Pameungpeuk menjadi bagian dari proses pembangunan dan pengembangan administratif di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat di tingkat kecamatan serta upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik di seluruh wilayah administratif Kabupaten Garut secara lebih merata dan efisien.

Kelurahan/desa

  1. Cihaurkuning
  2. Cikondang
  3. Cisompet
  4. Depok
  5. Jatisari
  6. Margamulya
  7. Neglasari
  8. Panyindangan
  9. Sindangsari
  10. Sukamukti
  11. Sukanagara

Proporsi

Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini.

Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 25-1100 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar, sementara keberadaan perkebunan dan kebun campuran menunjukkan bahwa kecamatan Cisompet memiliki keragaman potensi perkebunan campuran yakni perkebunan karet, coklat dan perkebunan teh.

Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa Neglasari dan Margamulya, memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.

Iklim

Kecamatan Cisompet memiliki iklim tropis yang bervariasi, mengingatkan pada kesamaan keadaan iklim di Kecamatan Pakenjeng. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di Desa Depok. Di sebelah utara, terdapat area pegunungan yang menjadikan iklimnya cenderung tropis sejuk, terutama di wilayah seperti Desa Neglasari dan Margamulya bagian utara. Perbedaan ini mencerminkan keragaman geografis yang memengaruhi iklim serta kondisi lingkungan di berbagai bagian Kecamatan Cisompet.

Sumber Daya Alam

Sektor pertanian di Kecamatan Cisompet, Garut, memiliki ragam komoditas unggulan yang mendukung perekonomian lokal. Di antara komoditas tersebut adalah manggis ( Desa Depok, Sukanagara, Sukamukti, dan Cihaurkuning). Selain itu, ditemukan kebun pisang di Desa (Sukanagara, Depok, Neglasari, Cikondang, dan Jatisari), sedangkan ubi kayu umumnya ditanam di Desa Panyindangan. Kecamatan ini juga terkenal dengan produksi mangga di wilayah Desa Depok dan Desa Cisompet, serta perkebunan coklat di Cisompet dan Sindangsari. Petai juga menjadi komoditas penting yang tersebar di Depok, Sukanagara, dan Sukamukti.

Di sektor perkebunan, Kecamatan Cisompet turut berperan dalam produksi komoditas seperti cengkeh (Sukamukti, Sukanagara), kakao, kelapa (Depok, Sukanagara), kopi, nilam, dan karet (Sindangsari, Cisompet), serta banyak perkebunan teh di Neglasari dan sebagian Sindangsari Utara.

Sementara itu, sektor perikanan darat juga memiliki peran penting dalam ekonomi lokal Kecamatan Cisompet, dengan sumbangan produksi mencapai 250,36 ton pada tahun 2023. Potensi perikanan darat di wilayah ini menunjukkan pentingnya pengelolaan sumber daya perairan yang tepat untuk mendukung keberlanjutan sektor perikanan dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Cisompet.

Demografi

Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari Suku Sunda, dengan persentase mencapai 98% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya Suku Jawa yang merupakan kelompok terbesar kedua. Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 44.962 jiwa, terdiri dari 22.482 laki-laki dan 21.432 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971. Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet mayoritas berbahasa Sunda sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi, bahasa Indonesia juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.

Mayoritas penduduk Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian. Selain itu, mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menganut agama Islam dengan mencerminkan keberagaman budaya dan agama yang hidup harmonis di tengah masyarakat setempat.

Pendidikan

Cisompet memiliki data pendidikan yaitu TK: 4, RA: 1, SD: 48, SMP: 11, MTS: 1, SMA: 3, SMK: 2

Sekolah Dasar di Cisompet tersebar di 11 desa di seluruh Kecamatan Cisompet, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.

Sekolah menengah Pertama di Cisompet terdapat 6 Sekolah Negeri dengan rincian sebagai berikut

  1. SMP Negeri 1 Cisompet
  2. SMP Negeri 2 Cisompet
  3. SMP Negeri 3 Cisompet
  4. SMP Negeri 4 Cisompet
  5. SMP Negeri 5 Cisompet
  6. SMP Negeri Satu Atap 1 Cisompet
  7. SMP Cihaurkuning Satu
  8. SMP Islam Terpadu Al-Wasi
  9. SMP IT Annur Wahid
  10. SMP Nurul Hikmah
  11. SMP Plus Nurul Huda Yaspinda
  12. MTs Darul Arqaam Muhammadiyah Cisompet

Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet terdapat 5 (lima) sekolah dengan data sebagai berikut

  1. SMA Negeri 22 Garut (dahulu SMA Negeri 1 Cisompet)
  2. SMA Al-Hasbillah Cisompet
  3. SMA Plus Al-Muqorrobin Cisompet
  4. SMK Gunung Nagara
  5. SMK Nurul Huda Yaspinda

Kesehatan

Kecamatan Cisompet menyediakan beragam sarana kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Terdapat 1 (satu) Puskesmas Lengkap dan 8 (delapan) Puskesmas Pembantu yang tersebar di berbagai desa. Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan satu Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dua toko obat (Apotek), serta satu Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Dengan adanya beragam fasilitas tersebut, diharapkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk Kecamatan Cisompet dapat terpenuhi dengan baik.

Transportasi

Kecamatan Cisompet merupakan wilayah yang memiliki posisi strategis, terletak di jalur utama penghubung Kecamatan Pameungpeuk di selatan dan Garut Kota di utara. Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, yang sudah pasti melewati Kecamatan Cisompet dan memberikan akses yang penting bagi masyarakat di sekitar jalan raya Pameungpeuk - Garut.

Selain itu, terdapat juga layanan minibus (elp) lokal yang menghubungkan Bandung-Garut- menuju Desa Cikondang/Cihaurkuning serta Garut-Cisompet menuju Desa Panyindangan, yang beroperasi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat lokal menuju Kota Garut atau Kota Bandung.

Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet juga didukung oleh angkutan desa yang dikenal sebagai Cisompetan, yang aktif melayani beberapa rute terutama antara Depok dan Kecamatan Pameungpeuk setiap hari dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.

Pariwisata

Kecamatan Cisompet merupakan kecamatan yang memiliki banyak potensi wisata indah di setiap desa. Dengan tempat-tempat wisata yakni

  1. Curug Jagapati, Desa Neglasari
  2. Curug Neglasari
  3. Curug Jatisari, Desa Jatisari
  4. Leuwi Tamiang, Desa Depok
  5. Padepokan Gunung Nagara, Desa Depok