Lompat ke isi

Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Claralarisa (bicara | kontrib)
k Mengembangkan halaman
Membatalkan 1 suntingan by Claralarisa (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 2: Baris 2:
{{kelayakan}}
{{kelayakan}}


'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref> Hari Rabu 24 Agustus 1289 M Awal penyebaran dari [[Batu Brak]] di tengkuk Gunung Pesagi daerah Hanibung.<ref>https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/read/3996/kenali-2-suku-di-provinsi-lampung-ini-sejarah-hingga-kebiasaan-adatnya</ref>
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref>

Pangeran di kesultanan Istana Sekala Brak Lampung (Gedung Dalom), gelar sultan ditetapkan oleh sultan Ottoman yang ditandai dengan pemberian dua buah pedang istanbul dan kain kiswah hitam bertuliskan "Lailahaillallah Muhammadarrasulullah" sebagai tanda kekuasaan kerajaan pada awal penyebaran Islam di [[Sumatera]].<ref>https://intisari.grid.id/read/033777725/belanda-sampai-gemetar-ini-sosok-dahlom-dani-pangeran-dari-lampung-yang-dikenal-sampai-turki?page=all</ref><ref>https://edoo.id/2023/12/mengenal-5-istana-kerajaan-di-indonesia-yang-masih-berdiri-kokoh/</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Linimasa Jagat Revolusi Bumilangit secara history peradaban manusia di maritim Asian Tenggara sejak 75000 Sebelum Masehi (SM).<ref name='swarnabhumi'>https://annirell.com/sejarah-pulau-sumatera-swarnabhumi-swarnadwipa/14/12/2022/</ref> Di pulau Sumatra sejak tahun 25000 SM.<ref name='swarnabhumi'/> Peradaban di Sakhmawon muncul pada tahun 2500 SM, pemukimannya berada di lereng pengunungan Bukit Barisan, suku bangsa tersebut berkembang pada tahun 200 SM, pada masa ini terdapat dua suku yakni suku Kayangan dengan kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha.
<ref name='swarnabhumi'/> dan terpisah dari suku ini dengan animismekeyakinan. Pada tahun 340 M penyebaran suku-suku mulai meluas ke daerah lain.<ref name='swarnabhumi'/> Suku Kayangan mendirikan kedatuan Sriwijaya yang berpusat di antara dua gunung yaitu Pesagi Lunik dan Pesagi Balak, menjadi kesultanan besar pada tahun 671 M.<ref name='swarnabhumi'/>


{{tambah referensi bagian | date = Agustus 2022}}
Sriwijaya suku yang menganut kepercayaan Hindu-Buddha mendirikan kerajaan di pulau Jawa pada tahun 753 M dan membangun biara-biara di India.
Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak [[Hindu]] yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh [[Suku Tumi]]. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara
<ref name='swarnabhumi'/> Suku Sriwijaya Kayangan menjalin hubungan diplomatik dengan Kekhalifahan Islam Bani Umayyah di Arab Saudi.<ref name='swarnabhumi'/> Di lereng Gunung Pesagi hidup dua suku, satu suku yang mempunyai kepercayaan animisme (Hindu-Buddha), bermukim di Bunuk Tenuakh, masyarakat ini menamakan dirinya Singhasari, yang didirikan sebagai sebuah kerajaan pada abad ke-13 M dengan raja Sekerummong yang berkuasa.<ref name='swarnabhumi'/> Pada tahun 1289 Ratu Sekerummong ditaklukkan dan digulingkan oleh Kekhalifahan Mujahit penyebar Islam yang datang dari pesisir Utara Sumatera hingga berdirinya Paksi Pak Kepaksian Sekala Brak berpusat di Hanibung Batu Brak.<ref name='swarnabhumi'/><ref>https://www.gramedia.com/literasi/-kerajaan-islam-di-sumatera/</ref>
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya [[Kerajaan Tulang Bawang]] yang telah tercatat pada catatan asing.


*Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
Pada abad ke-16, terjadi hubungan antara Kepaksian Sekala Brak dengan Inggris, Portugal, Amerika Serikat, Australia, Arab dan VOC, aliansi dagang Belanda yang memonopoli kegiatan dalam hubungan dagang.<ref name='swarnabhumi'/>


*Pada abad ke 12, wilayah Ini dikuasai Singosari, dengan adanya [[Ekspedisi Pamalayu]].
Keberadaan negara-negara imperialis tersebut memberikan dampak positif, memperkuat teori sejarawan Prof. Dr. Aloysius Sartono ataupun Gallo-Ital k, dalam bahasa Roman, bahwa keberadaan negara-negara imperialis juga memberikan kontribusi positif terhadap terbentuknya integrasi nasional di Indonesia.<ref name='bdk'/> Hal ini menunjukkan kontribusi sejarah dalam memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.<ref name='bdk'/> Kepaksian Sekala Brak secara umum tidak bisa dimaknakan bebagai kerajaan politik melainkan sebuah kerajaan adat, kerajaan adat paksi pak sekala brak, dalam bahasa daerah disebut [[Saibatin]].<ref name='bdk'>https://eperpus.kemenag.go.id/bdk-aceh/index.php?p=show_detail&id=161</ref>


*Pada abad Ke 13, dikuasai oleh [[Majapahit]], lalu Majapahit mengutus [[Adityawarman]] sebagai pimpinan pulau Sumatra dibawah Komando [[Majapahit]] <ref>{{Cite book|url=http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=|title=Kitab Negara Kertagama {{!}} Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.}}http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=</ref>
== Periode monarki ==

{{tambah referensi bagian | date = Agustus 2022}}
*Pada abad ke 14, wilayah bekas vasal majapahit di Sumatra, didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]].
Lampung sebelumnya wilayah semula penduduk beragama Islam dan bercorak Hindu, dua peradaban kebudayaan ini diperkirakan masyarakat telah ada pada abad ke-25 SM permukiman yang didirikan oleh dua suku yang telah punah di maritim Asian Tenggara keberadaannya suku bangsa tumi. Pada abad ke-19 M,terjadi ledakan besar Gunung Krakatau tahun 1883 yang menyebabkan hancurnya kaldera.<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>.<ref name ='letusan'>https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/peringati-140-tahun-letusan-g-krakatau-mitigasi-bencana-geologi-sebuah-keharusan#:-:text=Gunung%20Krakatau%20mengeluarkan%20energinya%20tepat,di%20akhir%20Perang%20Dunia%20II</ref> Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya salah satu selat di dunia.<ref name ='letusan'/>

*Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=lampost co|date=2018-12-18|title=Sekala Brak Menjawab Sejarah|url=https://m.lampost.co/berita-sekala-brak-menjawab-sejarah.html|website=lampost.co|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.


*Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]].
*Selat Sunda pada abad ke-7 Masehi, wilayah ini dikuasai oleh Sriwijaya dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.<ref name='swarnabhumi'/>
*Pada abad ke-12 M, tahun 1183 M wilayah Sriwijaya Hindu-Buddha di Palembang dikuasai Singosari, dengan adanya Ekspedisi Pamalayu Sriwijaya dan singosari bersekutu menyatu dengan lafal Singhasari.<ref name='swarnabhumi'/>
*Pada abad ke-13, tahun 1275 M, Semenanjung Malaya dikuasai oleh Singhasari berganti lafaz Majapahit lalu Majapahit pada tahun 1285 M Adityawarman mengutus sebagai pimpinan pulau Jawa dibawah Komando Majapahit.<ref>{{Cite book|url=http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=|title=Kitab Negara Kertagama {{!}} Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.}}http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=</ref><ref name='swarnabhumi'/>
*Pada abad ke-14, tahun 1398 M seorang pejabat majapahit dari Sumatra berhasil meloloskan diri dan menetap di Malaka wilayah, mendirikan Kerajaan Malaka pada tahun 1402 M.<ref name='swarnabhumi'/>
*Pada abad ke-16, tahun 1507 M kerajaan Aceh menjadi kesultanan Islam, lalu pada tahun 1600 erupsi gunung sinabung di dataran tinggi Karo.<ref name='swarnabhumi'/><ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=lampost co|date=2018-12-18|title=Sekala Brak Menjawab Sejarah|url=https://m.lampost.co/berita-sekala-brak-menjawab-sejarah.html|website=lampost.co|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref>
*Pada abad ke-18, tahun 1800 M [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] secara resmi memisahkan diri dalam perang Nepoleon.
*Pada abad ke-17 M, tepatnya tahun 1829 Pangeran Sampurna Jaya Dalom Permata Intan menulis [[Surat Lampung]].
*Pada abad ke-20 M, tepatnya tahun 1933 terjadi letusan [[Gunung Suoh]] [[Pegunungan Bukit Barisan]] di lembah yang mengeluarkan aroma belerang disertai kepulan asap tebal berwarna abu-abu dan air panas. Sebagian besar warga Suoh meninggalkan desanya.<ref>https://jelajah.kompas.id/ekspedisi-cincin-api/baca/gempa-mengintai-suoh-yang-subur/</ref>


Pada masa penjajahan di nusantara, timbul pertikaian, termasuk dari kerajaan-kerajaan nusantara, tahun 1529-Oktober 1928. Penjajahan terlama di nusantara adalah Belanda, mulai tahun 1602-1942. Sebagai satu kesatuan tekad kerajaan-kerajaan, pemuda dan seluruh masyarakat nusantara untuk bersatu membentuk bangsa dan tanah air Indonesia yang satu. Peluang untuk memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia muncul ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan dan meningkatkan semangat pemuda Indonesia untuk memproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta di sebuah rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat. Kesultanan Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang melestarikan adat dan budaya Paksi Pak Kepaksian Sekala Brak di Sekala Brak.<ref>https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/13926/Tegakkan-Pancasila-NKRI-Jaya.html</ref><ref name='swarnabhumi'/><ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.


==Galeri==
==Galeri==
<gallery mode="packed">
<gallery mode="packed">
Berkas:Pedang Kepaksian Sekala Bekhak.jpg|Duplikat Pedang peninggalan Kepaksian Sekala Bekhak yang berusia ratusan tahun
Berkas:Pedang Kepaksian Sekala Bekhak.jpg|Pedang peninggalan Kepaksian Sekala Bekhak yang berusia ratusan tahun
Berkas:Pedang Alif Sekala Bekhak.jpg|Pedang Alif Sekala Bekhak
Berkas:Pedang Alif Sekala Bekhak.jpg|Pedang Alif Sekala Bekhak
</gallery>
</gallery>

Revisi per 15 Maret 2024 04.08

Kepaksian Sekala Brak adalah kerajaan bercorak Islam di wilayah Lampung sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.[1][2]

Sejarah

Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak Hindu yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh Suku Tumi. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara [3]. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya Kerajaan Tulang Bawang yang telah tercatat pada catatan asing.

  • Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh Sriwijaya dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
  • Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan Kerajaan Pagaruyung.[5][6] lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
  • Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh VOC.

Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi[7].

Galeri

Referensi

  1. ^ https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/
  2. ^ https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/
  3. ^ Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences, 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111
  4. ^ Kitab Negara Kertagama | Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y. http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=
  5. ^ "4 Umpu Sekala Brak Lampung 'Anak Raja Pagaruyung Minangkabau'". Metropolis.co.id. 14 Agustus 2018. Diakses tanggal 2022-08-25. 
  6. ^ developer, lampost co (2018-12-18). "Sekala Brak Menjawab Sejarah". lampost.co. Diakses tanggal 2021-04-11. 
  7. ^ Raditya, Iswara N. "Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung". tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-10. 

Pranala luar