Lompat ke isi

Kho Ping Hoo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafael Aza (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rafael Aza (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38: Baris 38:


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
[[Peranakan]] [[Tionghoa]] ini lahir di [[Sragen]], tanggal [[17 Agustus]] [[1926]]. Ia meninggal pada tanggal [[22 Juli]] [[1994]] karena serangan jantung. Kho Ping Hoo adalah kakek dari drummer [[Clubeighties|Club 80's]] yaitu Deddy Mahendra Desta.
[[Peranakan]] [[Tionghoa]] ini lahir di [[Sragen]], tanggal [[17 Agustus]] [[1926]]. Ia meninggal pada tanggal [[22 Juli]] [[1994]] karena serangan jantung. Kho Ping Hoo adalah kakek dari drummer [[Clubeighties|Club 80's]] yaitu [[Deddy Mahendra Desta|Deddy Mahendra Desta.]]


== Tokoh ciptaan ==
== Tokoh ciptaan ==

Revisi per 19 Maret 2024 06.43

Asmaraman Sukowati
Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo
Asmaraman Sukowati
Kho Ping Hoo
Lahir(1926-08-17)17 Agustus 1926
Belanda Sragen, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal22 Juli 1994(1994-07-22) (umur 67)
Pekerjaanpenulis
KebangsaanIndonesia Indonesia
GenreCerita silat
PasanganOng Roos Hwa Rosita
Anak12
Orang tuaKho Kiem Poo & Sri Welas Asih

Asmaraman Sukowati atau Kho Ping Hoo (juga dieja Kho Ping Ho, Hanzi: 許平和; pinyin: Xǔ Pínghé, 17 Agustus 1926 – 22 Juli 1994) adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Kho Ping Hoo dikenal luas karena kontribusinya bagi literatur fiksi silat Indonesia, khususnya yang bertemakan Tionghoa Indonesia yang tidak dapat diabaikan.

Selama 30 tahun ia telah menulis sedikitnya 120 judul cerita. Walaupun menulis cerita-cerita silat berlatar Tiongkok, penulis yang produktif ini tidak bisa membaca dan menulis dalam bahasa Mandarin. Ia banyak mendapat inspirasi dari film-film silat Hong Kong dan Taiwan. Karena tidak bisa berbahasa Mandarin, Kho Ping Hoo tidak memiliki akses ke sumber-sumber sejarah negeri Tiongkok berbahasa Tionghoa, sehingga banyak fakta historis dan geografis Tiongkok dalam ceritanya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Dari sebab itu, karya Kho Ping Hoo akan membingungkan bagi yang mengerti sastra atau sejarah Tiongkok yang sebenarnya.

Selain karya-karya yang termuat di artikel ini, masih terdapat karya-karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo lain yang merupakan karangan-karangan lepas (satu judul/kisah tamat) baik berlatar belakang Tionghoa maupun Jawa seperti serial Pecut Sakti Bajrakirana dan serial Badai Laut Selatan yang berlatarbelakang masa Kesultanan Mataram Islam dan zaman Airlangga.

Beberapa sinetron yang ditayangkan televisi Indonesia juga memiliki kemiripan cerita dengan novel Kho Ping Hoo. Beberapa di antaranya adalah sinetron serial Angling Dharma yang mirip dengan alur cerita Bu Kek Siansu dan sinetron serial Misteri Gunung Merapi yang mirip dengan Alap-alap Laut Kidul (Lindu Aji) dan Bagus Sajiwo.

Kontribusi pada fiksi Indonesia

Karya Kho Ping Hoo, terutama cersil nya, mempunyai arti penting di hati para pembacanya di Indonesia, terutama para keturunan Tionghoa yang dibesarkan di rezim Soeharto. Hal ini disebabkan pada masa tersebut kebudayaan Tionghoa mendapat tekanan relatif keras di Indonesia. Dalam suasana tersebut, karya Kho Ping Hoo menjadi "sumber" yang langka untuk kebudayaan, sejarah, agama bahkan moral Tionghoa, walaupun sebenarnya karya tersebut hanyalah tuangan fantasi Kho Ping Hoo.

Walaupun banyak fakta sejarah dan letak tempat Tiongkok dalam ceritanya yang tidak sesuai dengan kenyataan, cerita Silat Kho Ping Hoo tetap berkesan mendalam bahkan menjadi pembentuk watak bagi para penggemarnya. Karyanya yang penuh fantasi membangkitkan rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar lebih banyak tentang budaya Tiongkok atau Cina di kalangan pembacanya.

Gaya bahasa dan tutur kata yang digunakan dalam cerita silat kho ping hoo sekarang dipakai oleh salah satu penulis situs www.apakabar.ws untuk mewakili dan menggarisbawahi rasa keperanakannya.[butuh rujukan]

Kehidupan pribadi

Peranakan Tionghoa ini lahir di Sragen, tanggal 17 Agustus 1926. Ia meninggal pada tanggal 22 Juli 1994 karena serangan jantung. Kho Ping Hoo adalah kakek dari drummer Club 80's yaitu Deddy Mahendra Desta.

Tokoh ciptaan

Daftar karya

Serial Bu Kek Sian Su (無極禪師)

  1. Bu Kek Sian Su Bû ke̍k Siân Su(1973)*
  2. Suling Emas(金笛子) (1968)
  3. Cinta Bernoda Darah (1968)
  4. Mutiara Hitam (1969)
  5. Istana Pulau Es (1970)
  6. Kisah Pendekar Bongkok (1982)*
  7. Pendekar Super Sakti (1971)
  8. Sepasang Pedang Iblis (1972)
  9. Kisah Sepasang Rajawali (1973)
  10. Jodoh Rajawali (1974)
  11. Suling Emas dan Naga Siluman (1976)
  12. Kisah Para Pendekar Pulau Es (1978)
  13. Suling Naga(龍笛子) (1979)
  14. Kisah si Bangau Putih (1981)
  15. Kisah si Bangau Merah (1984)
  16. Si Tangan Sakti (1985)
  17. Pusaka Pulau Es (1988)
  • (*) cerita itu dibuat untuk menceritakan sang tokoh sesepuh ketika masih muda

Serial Pedang Kayu Harum (香木劍)

  1. Pedang Kayu Harum (1970)
  2. Petualang Asmara (1972)
  3. Dewi Maut (1974)
  4. Pendekar Lembah Naga (1975)
  5. Pendekar Sadis (1976)
  6. Harta Karun Jenghis Khan (1978)
  7. Siluman Gua Tengkorak (1978)
  8. Asmara Berdarah (1978)
  9. Pendekar Mata Keranjang (1980)
  10. Ang Hong Cu (1982)
  11. Jodoh Si Mata Keranjang (1984)
  12. Pendekar Kelana (1987)

Serial Pendekar Sakti 武奔師

  1. Pendekar Sakti (Bu Pun Su武奔師)
  2. Ang I Niocu
  3. Pendekar Bodoh
  4. Pendekar Remaja

Serial Dewi Sungai Kuning (Huang Ho Sian Li黃河仙女)

  1. Dewi Sungai Kuning
  2. Kemelut Kerajaan Mancu

Serial Gelang Kemala (玉手鐲)

  1. Gelang Kemala
  2. Dewi Ular
  3. Rajawali Hitam

Serial Pedang Naga Kemala (玉龍劍)

  1. Pedang Naga Kemala(玉龍劍)
  2. Pemberontakan Taipeng

Dalam Pedang Naga Kemala (Giok Liong Kiam) dijumpai bahwa Ilmu-Ilmu yang dikuasai oleh salah seorang tokohnya adalah bersumber dari ilmu-ilmu yang berasal dari Pulau Es, seperti juga yang terdapat dalam serial Pulau Es Bu Kek Siansu.

Serial Iblis Dan Bidadari (鬼與仙)

  1. Iblis Dan Bidadari (1961)
  2. Lembah Selaksa Bunga (1990-an)

Serial Si Pedang Tumpul (鈍劍思)

  1. Si Pedang Tumpul
  2. Asmara Si Pedang Tumpul

Serial Sepasang Naga Penakluk Iblis (雙龍伏魔)

  1. Sepasang Naga Penakluk Iblis
  2. Bayangan Iblis
  3. Dendam Sembilan Iblis Tua

Serial Sepasang Naga Lembah Iblis (雙龍鬼谷)

  1. Sepasang Naga Lembah Iblis
  2. Pedang Naga Hitam(黑龍劍)

Serial Raja Pedang (劍王)

  1. Raja Pedang (劍王)(1966)
  2. Rajawali Emas (1967)
  3. Pendekar Buta (1967)
  4. Jaka Lola (1968)

Di dalam cerita Raja Pedang sampai Jaka Lola, dijumpai bahwa ilmu kepandaian yang dikuasai oleh Tan Beng San, Kwa Kun Hong, dan juga Yo Wan ternyata bersumber dari ilmu yang diturunkan oleh Pendekar Sakti Bu Pun Su Lu Kwan Cu. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa Serial Raja Pedang adalah terusan dari serial Pendekar Sakti Bu Pun Su Lu Kwan Cu.

Serial Pendekar Tanpa Bayangan (Bu Eng Cu 無影麈)

  1. Pendekar Tanpa Bayangan (Bu Eng Cu 無影麈)
  2. Harta Karun Kerajaan Sung

Serial Pendekar Budiman (Hwa I Enghiong 華裔英雄)

  1. Pendekar Budiman (Hwa I Enghiong華裔英雄) (1962)
  2. Pedang Penakluk Iblis (1963)
  3. Tangan Geledek (Pek Lui Eng白雷英) (1964)

Serial Mestika Burung Hong Kemala

  1. Mestika Burung Hong Kemala
  2. Kisah Si Pedang Terbang
  3. Pedang Awan Merah

Judul Lepas

  1. Antara Dendam dan Asmara
  2. Bayangan Bidadari (Sian Li Eng Cu)
  3. Cheng Hoa Kiam
  4. Dendam Membara
  5. Dendam si Anak Haram
  6. Kasih di Antara Remaja
  7. Kilat Pedang Membela Cinta
  8. Kisah si Tawon Merah Dari Bukit Heng-San (Pendekar Wanita)
  9. Maling Budiman Berpedang Perak (Gin Kiam Gi To)
  10. Mestika Golok Naga
  11. Naga Merah Bangau Putih
  12. Nona Berbunga Hijau (Kun Lun Hiap Kek)
  13. Patung Dewi Kwan Im
  14. Pedang Asmara
  15. Pedang Keramat
  16. Pedang Sinar Emas
  17. Rajawali Lembah Huai
  18. Sendhyakala Ning Majapahit
  19. Tiga Dara Pendekar Siauw Lim
  20. Ang Lian Lihiap
  21. Kanglam Ciu Hiap (Riwayat Gwat Kong)
  22. Banjir Darah Di Borobudur
  23. Rondo Kuning Membalas Dendam
  24. Liong San Tung Hiap
  25. Pendekar Gila
  26. Pukulan Tangan Dewa (Sin Kun Bu Tek)