Lompat ke isi

Kuil Salib, Fangshan: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 39°44′35″N 115°54′06″E / 39.74306°N 115.90167°E / 39.74306; 115.90167
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat skrip
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat skrip
Baris 4: Baris 4:
| native_language = Tionghoa
| native_language = Tionghoa
| image = 十字寺遗址内石碑.jpg
| image = 十字寺遗址内石碑.jpg
| caption = Stele dari era Yuan di reruntuhan Kuil Salib. Stele lain (kiri) dan beberapa beberapa pekerjaan dasar yang tersebar (kanan) dapat terlihat di latar belakang.
| caption = Prasasti dari era Yuan di reruntuhan Kuil Salib. Prasasti lain (kiri) dan beberapa beberapa pekerjaan dasar yang tersebar (kanan) dapat terlihat di latar belakang.
| coordinates = {{Coord|39|44|35|N|115|54|06|E|display=inline,title}}
| coordinates = {{Coord|39|44|35|N|115|54|06|E|display=inline,title}}
| locmapin = Beijing#China
| locmapin = Beijing#China
Baris 15: Baris 15:
}}
}}


'''Kuil Salib''' ({{zh|c=十字寺|p=Shízì sì}}){{efn|Dalam literatur bahasa Inggris, situs ini juga dikenal dengan nama '''Temple of the Cross'''{{sfn|Borbone|2006|p=7}}{{sfn|Marsone|2013|p=205}} atau '''Monastery of the Cross'''.{{sfn|Nicolini-Zani|2011|p=356}}}} adalah bekas [[tempat ibadah]] di [[Fangshan, Beijing]]. Kuil ini digunakan oleh kaum [[Buddhisme Tiongkok|Buddhis]] dan [[Kristen Tiongkok]] mula-mula pada masa yang berbeda. Kuil ini pada awalnya dibangun sebagai kuil Buddhis. Namun, beberapa ahli berhipotesis bahwa kuil ini pernah digunakan oleh kaum Kristen selama [[dinasti Tang]] (618–907). Kuil ini digunakan oleh kaum Buddhis selama [[dinasti Liao]] (916–1125) dan oleh kaum Kristen selama [[dinasti Yuan]] (1271–1368). Kuil ini kembali digunakan oleh Buddhis selama [[dinasti Ming]] (1368–1644), sebelum dijual pada tahun 1911. Kuil ini ditemukan kembali pada tahun, rusak selama [[Revolusi Kebudayaan]], dan ditetapkan kembali sebagai situs dilindungi tingkat nasional pada tahun 2006. Beberapa ahli menilai kuil ini sebagai satu-satunya tempat ibadah [[Gereja dari Timur di Tiongkok|Gereja di Timur]] (juga dikenal sebagai Kekristenan Nestorian) yang ditemukan di Tiongkok.{{efn|Penggunaan istilah "Nestorian" untuk merujuk pada Gereja di Timur adalah kontroversial. Beberapa ahli menolak istilah tersebut, mengutip potensi implikasi akan adanya hubungan langsung antara Gereja tersebut dengan Nestorius, teolog abad ke-5 yang dikutuk sebagai bidat dalam [[Konsili Efesus]]—meskipun teologi dari Kekristenan Tiongkok mula-mula tidak sepenuhnya sesuai dengan [[Nestorianisme|pandangan-pandangan yang dipegang atau dianggap berasal dari Nestorius]].{{sfn|Hofrichter|2006|pp=12–14}} Namun, [[Aprem Mooken]], seorang [[uskup metropolitan]] dalam [[Gereja Asiria Timur]], telah menerima penggunaan istilah tersebut, menyatakan bahwa "nama Gereja Nestorian adalah tidak tanpa kehormatan dalam sejarah misi Gereja [...] Khususnya di Tiongkok, nama Gereja Nestorian adalah nama yang terhormat."{{sfn|Mooken|2018|p=71}} Artikel ini akan menggunakan istilah "Nestorian" dan "Gereja di Timur di Tiongkok" secara bergantian.}}
'''Kuil Salib''' ({{zh|c=十字寺|p=Shízì sì}}){{efn|Dalam literatur bahasa Inggris, situs ini juga dikenal dengan nama '''Temple of the Cross'''{{sfn|Borbone|2006|p=7}}{{sfn|Marsone|2013|p=205}} atau '''Monastery of the Cross'''.{{sfn|Nicolini-Zani|2011|p=356}}}} adalah bekas [[tempat ibadah]] di [[Fangshan, Beijing]]. Kuil ini digunakan oleh kaum [[Buddhisme Tiongkok|Buddhis]] dan [[Kristen Tiongkok]] mula-mula pada masa yang berbeda. Kuil ini pada awalnya dibangun sebagai kuil Buddhis. Namun, beberapa ahli berhipotesis bahwa kuil ini pernah digunakan oleh kaum Kristen selama [[dinasti Tang]] (618–907). Kuil ini digunakan oleh kaum Buddhis selama [[dinasti Liao]] (916–1125) dan oleh kaum Kristen selama [[dinasti Yuan]] (1271–1368). Kuil ini kembali digunakan oleh Buddhis selama [[dinasti Ming]] (1368–1644), sebelum dijual pada tahun 1911. Kuil ini ditemukan kembali pada tahun 1919, rusak selama [[Revolusi Kebudayaan]], dan ditetapkan kembali sebagai situs dilindungi tingkat nasional pada tahun 2006. Beberapa ahli menilai kuil ini sebagai satu-satunya tempat ibadah [[Gereja dari Timur di Tiongkok|Gereja di Timur]] (juga dikenal sebagai Kekristenan Nestorian) yang ditemukan di Tiongkok.{{efn|Penggunaan istilah "Nestorian" untuk merujuk pada Gereja di Timur adalah kontroversial. Beberapa ahli menolak istilah tersebut, mengutip potensi implikasi akan adanya hubungan langsung antara Gereja tersebut dengan Nestorius, teolog abad ke-5 yang dikutuk sebagai bidat dalam [[Konsili Efesus]]—meskipun teologi dari Kekristenan Tiongkok mula-mula tidak sepenuhnya sesuai dengan [[Nestorianisme|pandangan-pandangan yang dipegang atau dianggap berasal dari Nestorius]].{{sfn|Hofrichter|2006|pp=12–14}} Namun, [[Aprem Mooken]], seorang [[uskup metropolitan]] dalam [[Gereja Asiria Timur]], telah menerima penggunaan istilah tersebut, menyatakan bahwa "nama Gereja Nestorian adalah tidak tanpa kehormatan dalam sejarah misi Gereja [...] Khususnya di Tiongkok, nama Gereja Nestorian adalah nama yang terhormat."{{sfn|Mooken|2018|p=71}} Artikel ini akan menggunakan istilah "Nestorian" dan "Gereja di Timur di Tiongkok" secara bergantian.}}


Sekarang, di situs tersebut terdapat dua stele kuno, serta pekerjaan dasar dan dasar dari beberapa pilar. Kedua stele tersebut berasal dari dinasti Liao dan Yuan, tetapi inskripsi mereka dirusak pada era dinasti Ming. Selama awal abad ke-20, dua balok batu terukir dengan salib dan pola lainnya juga ditemukan di situs tersebut, dengan salah satu dari mereka juga memiliki inskripsi dalam [[Bahasa Suryani|bahasa Siria]]. Balok-balok tersebut sekarang ditampilkan di [[Museum Nanjing]].
Sekarang, di situs tersebut terdapat dua prasasti kuno, serta pekerjaan dasar dan dasar dari beberapa pilar. Kedua prasasti tersebut berasal dari dinasti Liao dan Yuan, tetapi inskripsi mereka dirusak pada era dinasti Ming. Selama awal abad ke-20, dua balok batu terukir dengan salib dan pola lainnya juga ditemukan di situs tersebut, dengan salah satu dari mereka juga memiliki inskripsi dalam [[Bahasa Suryani|bahasa Siria]]. Balok-balok tersebut sekarang ditampilkan di [[Museum Nanjing]].

== Sejarah ==
=== Sejarah awal: Pemakaian oleh umat Buddha ===
Menurut prasasti [[dinasti Liao]] (916–1125) di situs kuil tersebut, seorang biksu [[Agama Buddha di Tiongkok|Buddha]] bernama Huijin ({{zhi|t=惠靜}}) mulai membangun kuil pada tahun 317—tahun pertama masa kekuasaan [[Kaisar Yuan dari Jin|Kaisar Yuan]], pendiri [[dinasti Jin Timur]] (317–420).{{sfn|Wang|2018|p=317}} Pada 639, pada masa [[dinasti Tang]] (618–907), seorang biksu bernama Yiduan ({{zhi|t=義端}}) merombak kuil tersebut.{{sfn|Wang|2018|p=317}} Cendekiawan Wang Xiaojing menyatakan bahwa penulis prasasti Liao mengalami kekeliruan, dan kuil yang sebenarnya dibangun pada masa [[Jin Akhir (Lima Dinasti)|dinasti Jin Akhir]] (936–947).{{sfn|Wang|2018|pp=329, 342}} Nama biara pada zaman Jin dan Tang tak diketahui.{{sfn|Tang|Zhang|2018|p=88}}


== Catatan ==
== Catatan ==
Baris 76: Baris 80:


{{Kekristenan di Tiongkok}}
{{Kekristenan di Tiongkok}}

{{Gereja Timur footer}}
[[Category:Bangunan dan struktur keagamaan di Beijing]]
{{Gereja dari Timur di Tiongkok}}
[[Category:Situs Sejarah dan Budaya Nasional Besar di Beijing]]
{{Portalbar|Christianity|China|History|Religion}}
[[Category:Bekas gereja di Tiongkok]]
[[Category:Bekas wihara Buddha]]
[[Category:Gereja dari Timur di Tiongkok]]

Revisi per 5 April 2024 04.48

Kuil Salib
Nama asli
bahasa Inggris: 十字寺
Prasasti dari era Yuan di reruntuhan Kuil Salib. Prasasti lain (kiri) dan beberapa beberapa pekerjaan dasar yang tersebar (kanan) dapat terlihat di latar belakang.
JenisSitus religius Buddhis dan Kristen Nestorian yang ditinggalkan
LetakGunung Sanpen Utara, Desa Chechang, Zhoukoudian, Distrik Fangshan, Beijing
Koordinat39°44′35″N 115°54′06″E / 39.74306°N 115.90167°E / 39.74306; 115.90167
DibangunSebagai kuil Buddhis, kemungkinan pada tahun 317
Dibangun lagi639, ca 960, 1365, 1535
Kuil Salib, Fangshan di central Beijing
Kuil Salib, Fangshan
Lokasi Kuil Salib di central Beijing
Kuil Salib, Fangshan di Tiongkok
Kuil Salib, Fangshan
Kuil Salib, Fangshan (Tiongkok)

Kuil Salib (Hanzi: 十字寺; Pinyin: Shízì sì)[a] adalah bekas tempat ibadah di Fangshan, Beijing. Kuil ini digunakan oleh kaum Buddhis dan Kristen Tiongkok mula-mula pada masa yang berbeda. Kuil ini pada awalnya dibangun sebagai kuil Buddhis. Namun, beberapa ahli berhipotesis bahwa kuil ini pernah digunakan oleh kaum Kristen selama dinasti Tang (618–907). Kuil ini digunakan oleh kaum Buddhis selama dinasti Liao (916–1125) dan oleh kaum Kristen selama dinasti Yuan (1271–1368). Kuil ini kembali digunakan oleh Buddhis selama dinasti Ming (1368–1644), sebelum dijual pada tahun 1911. Kuil ini ditemukan kembali pada tahun 1919, rusak selama Revolusi Kebudayaan, dan ditetapkan kembali sebagai situs dilindungi tingkat nasional pada tahun 2006. Beberapa ahli menilai kuil ini sebagai satu-satunya tempat ibadah Gereja di Timur (juga dikenal sebagai Kekristenan Nestorian) yang ditemukan di Tiongkok.[b]

Sekarang, di situs tersebut terdapat dua prasasti kuno, serta pekerjaan dasar dan dasar dari beberapa pilar. Kedua prasasti tersebut berasal dari dinasti Liao dan Yuan, tetapi inskripsi mereka dirusak pada era dinasti Ming. Selama awal abad ke-20, dua balok batu terukir dengan salib dan pola lainnya juga ditemukan di situs tersebut, dengan salah satu dari mereka juga memiliki inskripsi dalam bahasa Siria. Balok-balok tersebut sekarang ditampilkan di Museum Nanjing.

Sejarah

Sejarah awal: Pemakaian oleh umat Buddha

Menurut prasasti dinasti Liao (916–1125) di situs kuil tersebut, seorang biksu Buddha bernama Huijin (惠靜) mulai membangun kuil pada tahun 317—tahun pertama masa kekuasaan Kaisar Yuan, pendiri dinasti Jin Timur (317–420).[6] Pada 639, pada masa dinasti Tang (618–907), seorang biksu bernama Yiduan (義端) merombak kuil tersebut.[6] Cendekiawan Wang Xiaojing menyatakan bahwa penulis prasasti Liao mengalami kekeliruan, dan kuil yang sebenarnya dibangun pada masa dinasti Jin Akhir (936–947).[7] Nama biara pada zaman Jin dan Tang tak diketahui.[8]

Catatan

  1. ^ Dalam literatur bahasa Inggris, situs ini juga dikenal dengan nama Temple of the Cross[1][2] atau Monastery of the Cross.[3]
  2. ^ Penggunaan istilah "Nestorian" untuk merujuk pada Gereja di Timur adalah kontroversial. Beberapa ahli menolak istilah tersebut, mengutip potensi implikasi akan adanya hubungan langsung antara Gereja tersebut dengan Nestorius, teolog abad ke-5 yang dikutuk sebagai bidat dalam Konsili Efesus—meskipun teologi dari Kekristenan Tiongkok mula-mula tidak sepenuhnya sesuai dengan pandangan-pandangan yang dipegang atau dianggap berasal dari Nestorius.[4] Namun, Aprem Mooken, seorang uskup metropolitan dalam Gereja Asiria Timur, telah menerima penggunaan istilah tersebut, menyatakan bahwa "nama Gereja Nestorian adalah tidak tanpa kehormatan dalam sejarah misi Gereja [...] Khususnya di Tiongkok, nama Gereja Nestorian adalah nama yang terhormat."[5] Artikel ini akan menggunakan istilah "Nestorian" dan "Gereja di Timur di Tiongkok" secara bergantian.

Referensi

  1. ^ Borbone 2006, hlm. 7.
  2. ^ Marsone 2013, hlm. 205.
  3. ^ Nicolini-Zani 2011, hlm. 356.
  4. ^ Hofrichter 2006, hlm. 12–14.
  5. ^ Mooken 2018, hlm. 71.
  6. ^ a b Wang 2018, hlm. 317.
  7. ^ Wang 2018, hlm. 329, 342.
  8. ^ Tang & Zhang 2018, hlm. 88.

Sumber

Surat kabar

  • Li, Xue (2015-04-27). 北京十字寺遗址保护面临困境 [The Protection of the Site of the Cross Temple in Beijing Faces Difficulty]. China Culture Daily. 

Disertasi

Artikel jurnal

  • Borbone, Pier Giorgio (2019). "A "Nestorian" Mirror from Inner Mongolia". Egitto e Vicino Oriente. Pisa University Press. 2019 (XLII): 135–149. doi:10.12871/978883339342112. 
  • Burkitt, F. C. (1 April 1921). "A New Nestorian Monument in China". The Journal of Theological Studies. XXII (3): 269. doi:10.1093/jts/os-XXII.3.269. 
  • Morris, James H. (July 2017). "Rereading the evidence of the earliest Christian communities in East Asia during and prior to the Táng Period". Missiology. SAGE Publications. 45 (3): 235–267. doi:10.1177/0091829616685352. 
  • Nicolini-Zani, Matteo (2011). "Reviewed Work(s): East Syriac Christianity in Mongol-Yuan China. Orientalia Biblica et Christiana, vol. 18 by Li Tang". China Review International. University of Hawai'i Press. 18 (3): 354–358. doi:10.1353/cri.2011.0078. JSTOR 23733468. 
  • Qiu, Shusen (2002). 元亡后基督教在中国湮灭的原因 [The Reason of the Annihilation of Christianity after the Overthrown of the Yuan Dynasty in China] (dalam bahasa Tionghoa). 2002 (4): 56–64, 156. 
  • Shi, Mingpei (March 2000). 略论景教在中国的活动与北京的景教遗迹 [Jing-jiao (Nestorianism) in China and Its Remains in Beijing]. 北京联合大学学报 (dalam bahasa Tionghoa). 14 (1): 90–93. doi:10.16255/j.cnki.ldxbz.2000.01.025. 
  • Tang, Xiaofeng (2011a). 北京房山十字寺的研究及存疑 [Studies and Questions on the Cross Temple, Fangshan, Beijing] (dalam bahasa Tionghoa). 2011 (6): 118–25. 
  • Wang, Xiaojing (2018). 房山十字寺辽、元二碑与景教关系考 [A Study on the Relationship between the Two Steles from Liao and Yuan Dynasties at the Cross Temple, Beijing, and the Church of the East in China] (dalam bahasa Tionghoa). 2018 (2): 309–43. 
  • Xu, Pinfang (1992). 北京房山十字寺也里可温石刻 [Yelikewen Stone Carvings at the Cross Temple, Fangshan, Beijing] (dalam bahasa Tionghoa). 1992 (7): 184–89. 

Bab buku

  • Borbone, Pier Giorgio (2006). "Peshitta Ps 34:6 from Syria to China". Dalam van Peursen, Willem Th.; Romeny, Bas ter Haar. Text, Translation, and Tradition: Studies on the Peshitta and its Use in the Syriac Tradition. Brill. ISBN 978-9-047-41057-7. 
  • Huang, Paulos Z., ed. (2018). Yearbook of Chinese Theology. 4. ISBN 978-9-004-38497-2. 
    • Mooken, Aprem. "The Church of the East in China (Jingjiao)". In Huang (2018), pp. 71–81.
    • Tang, Xiaofeng; Zhang, Yingying. "Fangshan Cross Temple (房山十字寺) in China: Overview, Analysis and Hypotheses". In Huang (2018), pp. 82–94.
  • Malek, Roman, ed. (2006). Jingjiao: The Church of the East in China and Central Asia. Institut Monumenta Serica. ISBN 3-8050-0534-2. 
    • Hofrichter, Peter L. Preface. In Malek (2006), pp. 11–14.
    • Niu, Ruiji. "Nestorian Inscriptions from China (13th–14th c.)". In Malek (2006), pp. 209–242.
  • Marsone, Pierre (2013). "When was the Temple of the Cross at Fangshan a "Christian Temple"?". Dalam Tang, Li; Winkler, Dietmar W. From the Oxus River to the Chinese Shores: Studies on East Syriac Christianity in China and Central Asia. LIT Verlag Münster. ISBN 978-3-643-90329-7 – via Google Books. 

Buku

  • Moule, A. C. (2011). Christians in China Before the Year 1550. Beijing: Gorgias Press. ISBN 978-1-611-43605-1. 
  • Standaert, Nicolas, ed. (2001). Handbook of Christianity in China, Volume One: 635–1800. Leiden: Brill. ISBN 9-004-11431-9. ISSN 0169-9520. 
  • Tang, Li (2011b). East Syriac Christianity in Mongol-Yuan China (12th–14th centuries). Harrassowitz Verlag. doi:10.2307/j.ctvc16hhv. 

Bacaan lebih lanjut

  • Wu, Mengling; Xiong, Ying (2010). 北京地区基督教史迹研究 [Studies on Christian Historical Sites in Beijing] (dalam bahasa Tionghoa). Wenwu chubanshe. 

Pranala luar

  • Media tentang Cross Temple di Wikimedia Commons
  • Halaman resmi dari situs Kuil Salib di Biro Warisan Budaya Munisipal Beijing (北京市文物局)