Lompat ke isi

Puññā: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{noref}}
{{Buddhisme|dhamma}}
{{Buddhisme|dhamma}}
{{Buddhisme Theravada}}
{{Buddhisme Theravada}}
'''Kebajikan''' (Pāli: ''puñña''), dalam [[Buddhisme]], didasarkan pada kerangka '''Sepuluh Landasan Kebajikan''' (Pāli: ''dasapuññākiriyavatthu'') yang dilakukan dalam bentuk perbuatan baik melalui pikiran, ucapan, dan jasmani''. Dasa-puññā-kiriya-vatthu'' disebut juga sebagai ''Dasa-kusala-kamma'' yang berarti '''Sepuluh Perbuatan Baik'''.
'''Dasa Kusala-Kamma''' atau Dasapunnakiriyavatthu berasal dari kata [[Dasa]], [[Punnakiriya]], dan [[Vatthu]]. '''Dasa''' artinya sepuluh. '''Punna kiriya''' artinya jasa atau berbuat kebajikan. Dan '''Vatthu''' artinya perihal atau cara. Jadi, Dasapunnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk berbuat kebajikan atau jasa. Dasapunnakiriyavatthu ini disebut juga Dasa Kusala-Kamma. Sepuluh cara tersebut adalah:


{{Verse translation|Tattha punāti attano kārakaṁ, pūreti cassa ajjhāsayaṁ, pujjañca bhavaṁ nibbattetīti puñño.|Sehubungan dengan hal itu, disebut sebagai kebajikan karena membersihkan pelakunya sendiri, memenuhi kecenderungannya, dan menghasilkan kelahiran yang terhormat.|attr1=VibhA 142}}
# [[Dana]], artinya beramal, murah hati, membantu orang, memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan keperluannya tanpa pamrih.
# [[Sila]], artinya melakukan perbuatan, ucapan, dan penghidupan yang benar.
# [[Bhavana]] artinya pengembangan batin, yaitu upaya untuk membersihkan pikiran dan mengembangkan sikap selalu sadar.
# [[Apacayana]] artinya sifat rendah hati, tidak sombong, serta menghormat kepada yang pantas dihormati.
# [[Veyyavaca]] artinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut dilakukan.
# [[Pattidana]] artinya membagi kebahagiaan dengan orang lain, tidak mementingkan diri sendiri.
# [[Pattanumodana]] artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati, sikap menerima dan bergembira dalam ikut menikmati hasil perbuatan baik orang lain.
# [[Dhammasavana]] artinya mempelajari dan sering mendengarkan [[Dhamma]].
# [[Dhammadesana]] artinya menyebarkan atau membabarkan Dhamma.
# [[Ditthujukamma]] artinya berpandangan hidup yang benar atau meluruskan pandangan hidup yang salah menjadi pandangan hidup yang benar.


'''Sepuluh Landasan''' '''Kebajikan''' tersebut adalah:<ref>{{Cite book|last=Kheminda|first=Ashin|date=2020-02-01|url=https://books.google.co.id/books?id=XcHsDwAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=KAMMA: Pusaran Kelahiran & Kematian Tanpa Awal|publisher=Yayasan Dhammavihari|isbn=978-623-94011-0-8|language=id}}</ref>
== Lihat pula ==
:* [[Buddha]]
:* [[Hukum Karma]]
:* [[Surga Tusita]]


#Bederma (Pāli: ''dāna'')
[[Kategori:Buddhisme]]
# Moralitas atau akhlak (Pāli: ''sīla'')
# Meditasi (Pāli: ''bhāvanā'')
# Rasa hormat (Pāli: ''apaciti'')
# Pelayanan (Pāli: ''veyyāvacca'')
# Persembahan kebajikan atau pelimpahan jasa (Pāli: ''pattānuppadāna'' atau ''pattidāna'')
# Ungkapan kebahagiaan (Pāli: ''abbhanumodanā'' atau ''pattanumodanā'')
# Pengajaran Dhamma (Pāli: ''Dhammadesanā'')
# Pendengaran Dhamma (Pāli: ''Dhammasavana'')
# Pelurusan pandangan (Pāli: ''diṭṭhijukamma'')Dalam teks Buddhis, terdapat enam pengerahan usaha untuk melakukan kebajikan (''puññāyūhana''):


# Mengembangkan kebiasaan untuk melakukan kebajikan seperti berdana, mengajar Dhamma, atau kebajikan lain secara rutin. Dengan cara ini, kebajikan pun terakumulasi melalui kebiasaan-kebiasaan yang telah berkembang.
# Mencontoh kebajikan kalyāṇamitta (teman-teman spiritual yang baik) yang telah terbiasa melakukan perbuatan baik.
# Melakukan kebajikan dengan tangan sendiri.
# Melakukan kebajikan dengan meminta orang lain untuk melakukannya.
# Melakukan kebajikan dengan pengetahuan, artinya dengan pemahaman atas hukum karma dan buahnya.
# Melakukan kebajikan tanpa pengetahuan, artinya tanpa pemahaman atas hukum karma dan buahnya.

== Penjelasan ==
Sepuluh kebajikan tersebut juga sering dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ''dāna'' (berdana), ''sīla'' (moralitas atau akhlak) dengan skema berikut ini:

#Kelompok berdana (Pāli: ''dāna'')
#* Berdana (''dāna'')
#* Persembahan kebajikan atau pelimpahan jasa (''pattānuppadāna'' atau ''pattidāna'')
#* Ungkapan kebahagiaan (''abbhanumodanā'' atau ''pattanumodanā'')
#Keompok moralitas atau akhlak (Pāli: ''sīla'')
#* Moralitas atau akhlak (Pāli: ''sīla'')
#* Rasa hormat (Pāli: ''apaciti'')
#* Pelayanan (Pāli: ''veyyāvacca'')
# Kelompok meditasi atau pengembangan batin (Pāli: ''bhāvanā'')
#* Meditasi (Pāli: ''bhāvanā'')
#* Pengajaran Dhamma (Pāli: ''Dhammadesanā'')
#* Pendengaran Dhamma (Pāli: ''Dhammasavana'')
#* Pelurusan pandangan (Pāli: ''diṭṭhijukamma'')

=== Dāna ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui berdana (''dāna'') merujuk kepada kehendak (''cetanā'') yang muncul di arus batin pada tiga waktu:

# Sebelum, yaitu saat mempersiapkan objek yang akan didanakan.
# Berlangsung, yaitu saat sedang memberikan dana.
# Sesudah, yaitu saat merenungkan kembali dengan hati yang sangat bahagia. Tradisi Buddhis mengajarkan untuk mengucapkan "''sādhu, sādhu, sādhu''" setelah melakukan kebajikan.

=== Sīla ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui akhlak (''sīla-mayaṁ puññakiriyavatthu'') mencakup kemunculan kehendak (''cetanā'') di tiga waktu (sebelum, pada saat, dan sesudah) yang menjadi satu pada saat seseorang mengamalkan lima, delapan, atau sepuluh ''sīla''.

=== Bhāvanā ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui meditasi (''bhāvanā-mayaṁ puññakiriyavatthu'') adalah kehendak (''cetanā'') yang muncul di arus batin seseorang yang bermeditasi untuk merealisasi bahwa mata, telinga, batin, kesadaran indriawi, kesadaran batin, kontak-kontak indra, objek-objek indra, perasaan yang muncul, persepsi atas objek indra, usia tua, dan kematian memiliki karakteristik ketidakkekalan (''anicca''), ketidakpuasan (''dukkha''), dan tanpa-diri (''anatta'').

=== Apaciti ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui rasa hormat (''apaciti-sahagata'') dapat dilakukan dengan membantu seseorang yang lebih tua atau ''bhikkhu'' yang lebih senior dalam melakukan aktivitasnya.

=== Veyyāvacca ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui pelayanan (''veyyāvacca-sahagata'') dapat dilakukan dengan melayani para ''bhikkhu'' dengan penuh tanggung jawab, membawakan mangkuk makanan seorang ''bhikkhu'', dan melayani persembahan Dhamma.

=== Pattānuppadāna atau Pattidāna ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui mempersembahkan kebajikan yang telah diperoleh (''pattānuppadāna'' atau ''pattidāna'') dapat dilakukan dengan mempersembahkan kebajikan yang sudah dilakukan untuk orang yang sudah meninggal dengan mengatakan, "''Semoga kebajikan ini melimpah kepada si A''", "''Saya membagian kebajikan ini untuk si A''", atau dipersembahkan untuk semua makhluk dengan berkata, "''Semoga kebajikan ini melimpah kepada semua makhluk''."

=== Abbhanumodanā atau Pattanumodanā ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui ungkapan kebahagiaan atas kebajikan yang telah dilakukan (''abbhanumodanā'' atau ''pattanumodanā'') dapat dilakukan pada saat seseorang memberikan ucapan terima kasih dengan mengucapkan, "''sādhu sādhu''" sebagai apresiasi atau ungkapan rasa bahagia kepada mereka yang telah membagikan kebajikannya atau diberikan ketika mereka sedang melakukan kebajikan.

=== Dhammadesanā ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui mengajarkan Dhamma (''desanā-mayaṁ puññakiriyavatthu'') adalah ketika seseorang telah hapal Dhamma (''paguṇadhamma'') dan mengajarkannya dengan menjadikan pencapaian [[Nirwana|Nibbāna]] sebagai tujuan tertinggi, bukan dengan motivasi ingin mendapatkan keuntungan pribadi.

=== Dhammasavana ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui mendengarkan Dhamma (''dhammasavana-mayaṁ puññakiriyavatthu'') ada dua jenis:

# Seseorang mendengarkan Dhamma dengan berpikir, "''Dengan mendengarkan Dhamma maka mereka akan menganggap saya sebagai seseorang yang mempunyai keyakinan (''saddhā'')''." Niat hati yang demikian tidak akan menghasilkan buah yang besar.
# Ketika seseorang mendengarkan Dhamma dengan hati yang lembut, dipenuhi dengan kualitas hati yang penuh kebaikan sembari berpikir, "''Dhamma yang dibabarkan akan membawa banyak manfaat untuk kehidupanku."'' Niat hati yang demikian akan menghasilkan buah yang besar.

=== Diṭṭhijukamma ===
Landasan kebajikan yang dibuat melalui meluruskan pandangan (''diṭṭhijukammaṁ puññakiriyavatthu'') adalah memperbaiki opini atau pandangan pribadi yang masih kurang baik. Buddha telah mengajarkan tentang 62 jenis pandangan salah yang patut diluruskan.

== Sepuluh Jalan Perbuatan Baik ==
Buddha juga mengenalkan kerangka Sepuluh Jalan Perbuatan Baik (Pāli: ''kusalakammapatha'') untuk melakukan kebajikan. Kerangka tersebut didasarkan pada tiga pintu, yaitu pintu-tubuh, pintu-ucapan, dan pintu-mental, sebagai berikut:

* Tiga perbuatan baik melalui tubuh (Pāli: ''kusala kāyakamma'')
*# Menahan diri dari pembunuhan (Pāli: ''pāṇātipātā veramaṇī'')
*# Menahan diri dari pencurian (Pāli: ''adinnādānā veramaṇī'')
*# Menahan diri dari perzinaan (Pāli: ''kāmesumicchācārā veramaṇī'')
* Empat perbuatan baik melalui ucapan (Pāli: ''kusala vacīkamma'')
*# Menahan diri dari perkataan tidak benar (Pāli: ''musāvādā veramaṇī'')
*# Menahan diri dari ucapan fitnah (Pāli: ''pisuṇāya vācāya veramaṇī'')
*# Menahan diri dari ucapan kasar (Pāli: ''pharusāya vācāya veramaṇī'')
*# Menahan diri dari omong kosong (Pāli: ''samphappalāpā veramaṇī'')
* Tiga perbuatan baik melalui mental (Pāli: ''kusala manokamma'')
*# Tiadanya dambaan (Pāli: ''anabhijjhā'')
*# Tiadanya niat jahat (Pāli: ''abyāpāda'')
*# Pandangan-benar (Pāli: ''sammādiṭṭhi'')

[[Kategori:Buddhisme]]


== Referensi ==
<references />
{{buddha-stub}}
{{buddha-stub}}

Revisi per 11 April 2024 14.06

Kebajikan (Pāli: puñña), dalam Buddhisme, didasarkan pada kerangka Sepuluh Landasan Kebajikan (Pāli: dasapuññākiriyavatthu) yang dilakukan dalam bentuk perbuatan baik melalui pikiran, ucapan, dan jasmani. Dasa-puññā-kiriya-vatthu disebut juga sebagai Dasa-kusala-kamma yang berarti Sepuluh Perbuatan Baik.

Tattha punāti attano kārakaṁ, pūreti cassa ajjhāsayaṁ, pujjañca bhavaṁ nibbattetīti puñño.

Sehubungan dengan hal itu, disebut sebagai kebajikan karena membersihkan pelakunya sendiri, memenuhi kecenderungannya, dan menghasilkan kelahiran yang terhormat.

—VibhA 142

Sepuluh Landasan Kebajikan tersebut adalah:[1]

  1. Bederma (Pāli: dāna)
  2. Moralitas atau akhlak (Pāli: sīla)
  3. Meditasi (Pāli: bhāvanā)
  4. Rasa hormat (Pāli: apaciti)
  5. Pelayanan (Pāli: veyyāvacca)
  6. Persembahan kebajikan atau pelimpahan jasa (Pāli: pattānuppadāna atau pattidāna)
  7. Ungkapan kebahagiaan (Pāli: abbhanumodanā atau pattanumodanā)
  8. Pengajaran Dhamma (Pāli: Dhammadesanā)
  9. Pendengaran Dhamma (Pāli: Dhammasavana)
  10. Pelurusan pandangan (Pāli: diṭṭhijukamma)Dalam teks Buddhis, terdapat enam pengerahan usaha untuk melakukan kebajikan (puññāyūhana):
  1. Mengembangkan kebiasaan untuk melakukan kebajikan seperti berdana, mengajar Dhamma, atau kebajikan lain secara rutin. Dengan cara ini, kebajikan pun terakumulasi melalui kebiasaan-kebiasaan yang telah berkembang.
  2. Mencontoh kebajikan kalyāṇamitta (teman-teman spiritual yang baik) yang telah terbiasa melakukan perbuatan baik.
  3. Melakukan kebajikan dengan tangan sendiri.
  4. Melakukan kebajikan dengan meminta orang lain untuk melakukannya.
  5. Melakukan kebajikan dengan pengetahuan, artinya dengan pemahaman atas hukum karma dan buahnya.
  6. Melakukan kebajikan tanpa pengetahuan, artinya tanpa pemahaman atas hukum karma dan buahnya.

Penjelasan

Sepuluh kebajikan tersebut juga sering dikelompokkan menjadi tiga, yaitu dāna (berdana), sīla (moralitas atau akhlak) dengan skema berikut ini:

  1. Kelompok berdana (Pāli: dāna)
    • Berdana (dāna)
    • Persembahan kebajikan atau pelimpahan jasa (pattānuppadāna atau pattidāna)
    • Ungkapan kebahagiaan (abbhanumodanā atau pattanumodanā)
  2. Keompok moralitas atau akhlak (Pāli: sīla)
    • Moralitas atau akhlak (Pāli: sīla)
    • Rasa hormat (Pāli: apaciti)
    • Pelayanan (Pāli: veyyāvacca)
  3. Kelompok meditasi atau pengembangan batin (Pāli: bhāvanā)
    • Meditasi (Pāli: bhāvanā)
    • Pengajaran Dhamma (Pāli: Dhammadesanā)
    • Pendengaran Dhamma (Pāli: Dhammasavana)
    • Pelurusan pandangan (Pāli: diṭṭhijukamma)

Dāna

Landasan kebajikan yang dibuat melalui berdana (dāna) merujuk kepada kehendak (cetanā) yang muncul di arus batin pada tiga waktu:

  1. Sebelum, yaitu saat mempersiapkan objek yang akan didanakan.
  2. Berlangsung, yaitu saat sedang memberikan dana.
  3. Sesudah, yaitu saat merenungkan kembali dengan hati yang sangat bahagia. Tradisi Buddhis mengajarkan untuk mengucapkan "sādhu, sādhu, sādhu" setelah melakukan kebajikan.

Sīla

Landasan kebajikan yang dibuat melalui akhlak (sīla-mayaṁ puññakiriyavatthu) mencakup kemunculan kehendak (cetanā) di tiga waktu (sebelum, pada saat, dan sesudah) yang menjadi satu pada saat seseorang mengamalkan lima, delapan, atau sepuluh sīla.

Bhāvanā

Landasan kebajikan yang dibuat melalui meditasi (bhāvanā-mayaṁ puññakiriyavatthu) adalah kehendak (cetanā) yang muncul di arus batin seseorang yang bermeditasi untuk merealisasi bahwa mata, telinga, batin, kesadaran indriawi, kesadaran batin, kontak-kontak indra, objek-objek indra, perasaan yang muncul, persepsi atas objek indra, usia tua, dan kematian memiliki karakteristik ketidakkekalan (anicca), ketidakpuasan (dukkha), dan tanpa-diri (anatta).

Apaciti

Landasan kebajikan yang dibuat melalui rasa hormat (apaciti-sahagata) dapat dilakukan dengan membantu seseorang yang lebih tua atau bhikkhu yang lebih senior dalam melakukan aktivitasnya.

Veyyāvacca

Landasan kebajikan yang dibuat melalui pelayanan (veyyāvacca-sahagata) dapat dilakukan dengan melayani para bhikkhu dengan penuh tanggung jawab, membawakan mangkuk makanan seorang bhikkhu, dan melayani persembahan Dhamma.

Pattānuppadāna atau Pattidāna

Landasan kebajikan yang dibuat melalui mempersembahkan kebajikan yang telah diperoleh (pattānuppadāna atau pattidāna) dapat dilakukan dengan mempersembahkan kebajikan yang sudah dilakukan untuk orang yang sudah meninggal dengan mengatakan, "Semoga kebajikan ini melimpah kepada si A", "Saya membagian kebajikan ini untuk si A", atau dipersembahkan untuk semua makhluk dengan berkata, "Semoga kebajikan ini melimpah kepada semua makhluk."

Abbhanumodanā atau Pattanumodanā

Landasan kebajikan yang dibuat melalui ungkapan kebahagiaan atas kebajikan yang telah dilakukan (abbhanumodanā atau pattanumodanā) dapat dilakukan pada saat seseorang memberikan ucapan terima kasih dengan mengucapkan, "sādhu sādhu" sebagai apresiasi atau ungkapan rasa bahagia kepada mereka yang telah membagikan kebajikannya atau diberikan ketika mereka sedang melakukan kebajikan.

Dhammadesanā

Landasan kebajikan yang dibuat melalui mengajarkan Dhamma (desanā-mayaṁ puññakiriyavatthu) adalah ketika seseorang telah hapal Dhamma (paguṇadhamma) dan mengajarkannya dengan menjadikan pencapaian Nibbāna sebagai tujuan tertinggi, bukan dengan motivasi ingin mendapatkan keuntungan pribadi.

Dhammasavana

Landasan kebajikan yang dibuat melalui mendengarkan Dhamma (dhammasavana-mayaṁ puññakiriyavatthu) ada dua jenis:

  1. Seseorang mendengarkan Dhamma dengan berpikir, "Dengan mendengarkan Dhamma maka mereka akan menganggap saya sebagai seseorang yang mempunyai keyakinan (saddhā)." Niat hati yang demikian tidak akan menghasilkan buah yang besar.
  2. Ketika seseorang mendengarkan Dhamma dengan hati yang lembut, dipenuhi dengan kualitas hati yang penuh kebaikan sembari berpikir, "Dhamma yang dibabarkan akan membawa banyak manfaat untuk kehidupanku." Niat hati yang demikian akan menghasilkan buah yang besar.

Diṭṭhijukamma

Landasan kebajikan yang dibuat melalui meluruskan pandangan (diṭṭhijukammaṁ puññakiriyavatthu) adalah memperbaiki opini atau pandangan pribadi yang masih kurang baik. Buddha telah mengajarkan tentang 62 jenis pandangan salah yang patut diluruskan.

Sepuluh Jalan Perbuatan Baik

Buddha juga mengenalkan kerangka Sepuluh Jalan Perbuatan Baik (Pāli: kusalakammapatha) untuk melakukan kebajikan. Kerangka tersebut didasarkan pada tiga pintu, yaitu pintu-tubuh, pintu-ucapan, dan pintu-mental, sebagai berikut:

  • Tiga perbuatan baik melalui tubuh (Pāli: kusala kāyakamma)
    1. Menahan diri dari pembunuhan (Pāli: pāṇātipātā veramaṇī)
    2. Menahan diri dari pencurian (Pāli: adinnādānā veramaṇī)
    3. Menahan diri dari perzinaan (Pāli: kāmesumicchācārā veramaṇī)
  • Empat perbuatan baik melalui ucapan (Pāli: kusala vacīkamma)
    1. Menahan diri dari perkataan tidak benar (Pāli: musāvādā veramaṇī)
    2. Menahan diri dari ucapan fitnah (Pāli: pisuṇāya vācāya veramaṇī)
    3. Menahan diri dari ucapan kasar (Pāli: pharusāya vācāya veramaṇī)
    4. Menahan diri dari omong kosong (Pāli: samphappalāpā veramaṇī)
  • Tiga perbuatan baik melalui mental (Pāli: kusala manokamma)
    1. Tiadanya dambaan (Pāli: anabhijjhā)
    2. Tiadanya niat jahat (Pāli: abyāpāda)
    3. Pandangan-benar (Pāli: sammādiṭṭhi)

Referensi

  1. ^ Kheminda, Ashin (2020-02-01). KAMMA: Pusaran Kelahiran & Kematian Tanpa Awal. Yayasan Dhammavihari. ISBN 978-623-94011-0-8.